Kawasan Hutan Lindung Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahnya Kawasan Perlindungan Setempat

Tahun 2011

e. PPK Conggeang sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,

peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;

f. PPK Wado sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian, peternakan,

dan pusat perdagangan lokal;

g. PPK Tomo sebagai pusat pemerintahan kecamatan, industri, pertanian,

pusat perdagangan regional, dan pariwisata; dan

h. PPL Rancakalong, Ganeas, Cisitu, Situraja, Darmaraja, Jatinunggal,

Jatigede, Ujungjaya, Buahdua, Paseh, Surian, Tanjungmedar, Cimalaka, Cisarua dan Cibugel sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat permukiman, pusat pengolahan pertanian, pusat koleksi dan distribusi, jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala lingkungan. Dan untuk mendorong pertumbuhan wilayah kabupaten berdasarkan karakteristik kawasan, pengurangan ketimpangan perkembangan wilayah bagian Utara-Tengah-Selatan, dan pengembangan sistem struktur kegiatan, maka direncanakan penetapan SWP.

2.9.2. Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang menjelaskan sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya di Kabupaten Sumedang yang bertujuan mengidentifikasi bentuk- bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi dan karakteristik kegiatan alam dan manusia, serta mengantisipasi perubahanperkembangan bentuk-bentuk pemanfaatan ruang tersebut.

2.9.2.1. Kawasan Lindung

1. Kawasan Hutan Lindung

Kawasan hutan lindung, berupa kawasan hutan yang berfungsi lindung yang terletak di Kesatuan Pemangku Hutan Sumedang. Rencana kawasan hutan lindung di Kabupaten Sumedang ditetapkan seluas 10.762,78 Ha, terletak di kawasan Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Sumedang Selatan, Cimalaka, Tanjungkerta, Tanjungmedar, Jatinunggal, Jatigede, Tomo dan Congeang.

2. Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahnya

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011 II-79 Tahun 2011 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnya diperuntukkan untuk menjamin terselenggaranya fungsi lindung hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan. Kawasan ini meliputi kawasan resapan air, kawasan ini sekaligus berfungsi sebagai Kawasan Lindung Diluar Kawasan Hutan. Rencana kawasan Lindung Diluar Kawasan Hutan di Kabupaten Sumedang meliputi wilayah seluas kurang lebih 8.704,44 Ha, terdapat di Kecamatan Sukasari, Cimalaka, Paseh, Tanjungkerta, Wado, Ujungjaya, Buahdua dan Kecamatan Surian.

3. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat terdiri dari kawasan, sempadan sungai, kawasan sekitar waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal. a. Sempadan Sungai, meliputi :  daratan sepanjang Sungai Cipunagara, Cimanuk, Cipanas dan Citarum selebar 100 m;  daratan sepanjang tepian Sungai Cipeles, Cikandung, Citarik, Cimanuk Hulu, Cimanuk Hilir dan Cilutung selebar 50 m;  daratan sepanjang tepian Sungai Cisugan, Cikeruh, Cipicung, Cibeureum, Cihonje, Cipelang Cimuja, Cikoneng, Cidama, Cicapar, Cikareo, Ciranjang, Cigarukgak dan Cigalagah selebar 20 m;  daratan sepanjang sungai bertanggul di wilayah perkotaan selebar 5 m; dan  daratan sepanjang DI yang tersebar di kabupaten selebar 5 m. b. Kawasan sekitar wadukdanausitu, meliputi Waduk Jatigede di Kecamatan Jatigede, Wado, Jatinunggal, Darmaraja, Cisitu, dan Waduk Sadawarna di Kecamatan Surian, dengan ketentuan bentuk daratan sepanjang tepian danauwaduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danauwaduk sekurang-kurangnya 50 meter dari titik pasang tertinggi ke arah barat. POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011 II-80 Tahun 2011 c. Kawasan sekitar mata air, terletak di Kecamatan Cimanggung, Pamulihan, Tanjungsari, Sumedang Selatan, Sumedang Utara, Cimalaka, Paseh, Conggeang, Buahdua, Ganeas, Situraja, dan Kecamatan Cibugel yang ditentukan dengan radius sekurang-kurangnya 200 meter. d. Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal, terletak di Kecamatan Sumedang Selatan, Ganeas, Tomo dan Kecamattan Buahdua.

4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan