6
1.2.2. Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar aduk dan beton.
Agregat aduk da beton dapat juga didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi atau pengkurus, dipakai bersama dengan bahan perekat, dan membentuk suatu
massa yang keras, padat bersatu, yang disebut adukan beton.
Klasifikasi Agregat dari Besar Butirannya Pengukuran besar butiran agregat didasarkan atas suatu pemeriksaan yang dilakukan
dengan menggunakan alat yang berupa ayakan dengan besar lubang yang telah ditetapkan. Ukuran butir agregat, tanpa memperhatikan bentuknya, didefinisikan
sebagai butiran yang dapat lolos pada suatu ukuran ayakan tertentu. Dengan demikian jika misalnya suatu butiran lolos pada ayakan dengan ukuran 3 mm, maka ukuran
butiran itu adalah 3 mm. Jika suatu agregat telah lolos pada ayakan 4 mm dan tertahan tertinggal pada ayakan 3 mm, maka agregat tersebut memiliki butiran yang besarnya
antara 3 mm dan 4 mm. Dengan demikian agregat dapat dibedakan menjadi tiga, yakni;
1. Agregat Halus
Agregat halus adalah agregat yang semua butirannya menembus ayakan dengan lubang 4,8 mm. Agregat halus
dapat digolongkan menjadi tiga jenis:
Pasir Galian Pasir galian dapat diperoleh langsung dari permukaan anah, atau dengan cara
menggali dari dalam tanah. Pasir ini pada umumnya tajam, bersudut, berpori, dan bebas dari kandungan garam yang membahayakan. Namun karena pasir ini diperoleh
dengan cara menggali maka pasir ini sring bercampur dengan kotoran atau tanah, sehingga sering harus dicuci terlebiha dulu sebelum digunakan.
Pasir Sungai Pasir sungai diperoleh langsunga dari dasar sungai . pasir sungai pada umumnya
berbutir halus dan berbentuk bulat, karena akibat proses gesekan yang terjadi. Karena butirannya halus, maka baik untuk plesteran tembok. Namun karena bentuk yang bulat
itu, daya lekat antarbutir menjadi agak kurang baik.
Pasir Laut Pasir laut adalah pasir yang diambil dari pantai. Bentuk butirannya halus dan bulat,
karena proses gesekan. Pasir jenis ini banyak mengandung saram, oleh karena itu kurang baik untuk bahan bangunan. Garam yang ada dalam pasir ini menyerap
7
kandungan air dari udara, sehingga mengakibatkan pasir selalu agak basah, dan juga menyebabkan penembangan setelah bangunan selesai dibangun. Oleh karena itu,
sebaiknya pasir jenis ini tidak digunakan untuk bahan bangunan.
2. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah agregat dengan butir-butir tertinggal di atas ayakan dengab lubang 4,8 mm, tetapi lolos ayakan 40 mm.
3. Batu
Batu adalah agregat yang besar butirannya lebih besar dari 40 mm. Cara yang paling banyak dilakukan untuk membedakan jenis agregat, adalah dengan didasarkan atas
besar butiran-butirannya. Jadi yang umum digunakan adalah agregat kasar dan agregat halus. Adapun istilah batu umumnya digunakan pada batuan yang bukan berbentuk
berfungsi sebagai agregat.
Gradasi Agregat Gradasi Agregat adalah distribusi ukuran butiran agregat. Dapat juga disebut
pengkelompokkan agregat dengan ukuran yang berbeda sebagai persentase dari total agregat atau persentase kumulatif butiran yang lebih kecil atau lebih besar dari masing-
masing seri bukaan saringan.
Gradasi agregat juga berguna untuk menentukan proporsi agregat halus terhadap total agregat. Gradasi agregat akan mempengaruhi luas permukaan agregat yang sekaligus
akan mempengaruhi jumlah pastaair yang lebih sedikit karena luas permukaan lebih kecil.
Apabila ditinjau dari volume pori ruang kosong antara agregat maka butir yang bervariasi akan mengakibatkan volume pori lebih kecil dengan kata lain kemampatan
menjadi tinggi. Hal ini berbeda dengan ukuran agregat yang seragam yang akan mempunyai volume ruang kosong yang lebih besar.
Gradasi Agregat dapat digolongkan menjdai tiga macam;
8
Gradasi kontinu, dimana ukuran butirab pada agregat kasar dan agregat halus bervariasi mulai dari ukuran yang terbesar sampai ukuran yang terkecil. Seperti pada
gambar berikut
Gradasi seragam, diamana ukuran butiran hampir sama baik pada agregat halus maupun agregat kasar. Seperti pada gambar berikut
Gradasi celah, merupakan suatu gradasi dimana satu atau lebih agregat dalam ukuran tertentu tidak ada, sepeti pada gambar berikut
4. Air