Sifat-Sifat Umum Beton BAB I PENGANTAR TEKNOLOGI BETON

8 Gradasi kontinu, dimana ukuran butirab pada agregat kasar dan agregat halus bervariasi mulai dari ukuran yang terbesar sampai ukuran yang terkecil. Seperti pada gambar berikut Gradasi seragam, diamana ukuran butiran hampir sama baik pada agregat halus maupun agregat kasar. Seperti pada gambar berikut Gradasi celah, merupakan suatu gradasi dimana satu atau lebih agregat dalam ukuran tertentu tidak ada, sepeti pada gambar berikut

4. Air

Air merupakan bahan yang pentinga pada beton yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia dengan semen. Pada dasarnya air yang layak diminum, dapat dipakai untuk campuran beton. Akan tetapi dalam pelaksanaan banyak air tidak layak untuk diminum memuaskan dipakai untuk campuran beton. Apabila terjadi keraguan akan kualitas air untuk campuran beton sebaiknya dilakukan pengujian kualitas air diadakan trial mix untuk campuran dengan menggunakan air tersebut. Persyaratan air sebagai bahan bangunan untuk campuran beton harus memenuhi syarat sebagai berikut: a Air harus bersih b Tidak mengandung lumpur, minyak, dan benda-benda merusak lainnya yang dapat dilihat secatra visual. c Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gramliter. d Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton asam- asam, zat organik, dan sebagainya lebih dari 15 gramliter. Kandungan khlorida Cl, tidak lebih dari 500 p.p.m dan senyawa sulfat tidak lebih dari 1000 p.p.m. e Bila dibandingkan dengan kuat tekan beton yang memakai air suling, maka penurunan kekuatan kuat tekan beton yang memakai air yang diperiksa tidak boleh lebih dari 10 f Air yang mutunya diragukan harus dianalisia secara kimia dan dievaluasi mutunya. g Khusus untuk beton prategang, kecuali syart-syarat tersebut diatas, air tidak boleh mengandunga Clorida lebih dari 50 p.p.m.

1.3. Sifat-Sifat Umum Beton

9 Untuk keperluan perancangan dan pelaksanaan struktur beton, maka pengetahuan tentang sifat-sifat adukan beton maupun sifat-sifat beton setelah mengeras perlu diketahui. Sifat-sifat tersebut antara lain;

1. Tahan Lama Durability

Merupakan kemampuan beton bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang direncanakan. Dalam hal ini perlu pembatasan nilai faktor air semen maksimum maupun pembatasan dosisi semen minimum yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.sifat tahan lama pada beton dapat dibedakan dalam beberapa hal, antara lain sebagai berikut: a Tahan Terhadap Pengaruh Cuaca Pengaruh cuaca yang dimaksud adalah pengaruh yang berupa hujan dan pembekuan pada musim dingin, serta pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan oleh basah dan kering silih berganti. b Tahan Terhadap Pengaruh Zat Kimia Daya perusak kimiawi oleh bahan-bahan seperti air laut, raw-rawa dan air limbah, zat-zat kimia hasil industri dan air limbahnya, buangan air kotor kota yang berisi kotoran manusia, gemuk, susu, gula, dan sebagainya perlu diperhatikan terhadap keawetan beton. c Tahan Terhadap Erosi Beton dapat mengalami kikisan yang diakibatkan oleh adanya orang yang berjalan kaki dan lalu lintas diatasnya, gerakan ombak laut, atau oleh partikel- partikel yang terbawa oleh angin dan atau air.

2. Kuat Tekan

Kuat tekan beton ditentukan berdasarkan pembebanan uniaksial bend uni silinder beton diameter 150 mm, tinggi 300mm dengan satuan Mpa Nmm² untuk SKSNI 2002.

3. Kuat Tarik

Kuat tarik beton jauh lebih kecil dari pada kuat tekannya, yaitu sekitar 10-15 dari kuat tekannya. Kuat tarik beton merupakan sifat yang penting untuk memprediksi retak dan defleksi balok.

4. Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50 dari kuat tekan beton. 10

5. Rangkak Creep

Merupakan salah satu sifat dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul.

6. Susut Shrinkage

Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan.

7. Kemampuan Dikerjakan Workability

Workability adalah bahwa bahan-bahan beton setelah diaduk bersama, menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa sehingga adukan mudah diangkut, dituang atau dicetak, dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaannya tanpa terjadinya perubahan yang meninbulkan kesukaran atau penurunan mutu. Sifat mampu dikerjakan workability dati beton sangat terganggu pada sifat bahan, perbandinagn campuran, dan cara pengadukan serta jumlah seluruh air bebas. Dengan kata lain, sifat dapat mudah dikerjakan suatu adukan beton dipengaruhi oleh: a Konsistensi normal PC b Mobalitas, setelah aliran dimulai sebaliknya adalah sifat kekasaran atau perlawanan terhadap gerak c Kohesi atau perlawanan terhadap pemisahan bahan-bahan d Sifat saling lekat ada hubungannya dengan kohesi, berarti bahan penyusunanya tidak akan terpisah-pisah sehingga memudahkan pengerjaan- pengerjaan yang perlu dilakukan. Jadi sifat dapat dikerjakan pada beton ini merupakan ukuran dari tingkat pemudahan adukan untuk diaduk, diangkut, dituang dicetak, dan dipadatkan. Perbandingan bahan-bahan ataupun sifat bahan-bahan itu secara bersama-sama mempengaruhi sifat dapat dikerjakan beton segar.unsur-unsur yang mempengaruhi sifat mudah dikerjakan antara lain sebagai berikut: Banyaknya air yang dipakai dalam campuran aduk beton Makin banyak air yang digunakan, makin mudah beton itu dikerjakan. Penambahan semen ke dalam adukan beton Hal ini juga menambah kemudahan dikerjakan pada beton, karena biasanya penambahan semen diikuti dengan penambahan air untuk memperoleh harga faktor air semen tetap. Gradasi campuran agregat kasar dan agregat halus Jika campuran pasir dan krikil mengikuti gradasi yang telah disarankan oleh peraturan yang dipakai, adukan beton akan mudah dikerjakan. Pemakaian butir-butir agregat yang bulat akan mempermudah cara pengerjaan beton Pemakaian butir maksimum agregat kasar, akan berpengaruh terhadap kemudahan dikerjakan pada aduk beton. 11 Cara pemadatan beton dan atau jenis alat yang digunakan Jika pemadatan beton dilakukan dengan menggunakan alat getar misalnya, diperlukan tingkat kelecekan yang berbeda dibandingkan menggunakan alat yang lain.

1.4. Klasifikasi Beton Menurut PBI tahun 1971, beton dapat diklasifikasi menjadi tiga, antara lain: