lxiii
b. Corporate Governance
1 Kepemilikan Institusional
Adanya kepemilikan institusional dapat memantau secara profesional
perkembangan investasinya,
maka tingkat
pengendalian terhadap manajemen sangat tinggi, sehingga potensi kecurangan dapat ditekan. Kepemilikan institusional dihitung
dengan besarnya presentase saham yang dimiliki investor institusional Herawaty, 2008.
2 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
perusahaan Direktur dan Komisaris. Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini ditunjukan dengan menggunakan dummy
Herawaty, 2008. Menurut Mahadwarta dalam Ismiyati dan Hanafi 2003 menemukan bahwa kecenderungan data di Indonesia
bersifat binominal ada atau tidak ada. Hal ini mendukung digunakannya variabel dummy. D=1 untuk perusahaan yang
terdapat kepemilikan manajerial dan D=0 untuk perusahaan yang tidak ada kepemilikan manajerialnya. Berapapun prosentase yang
dimiliki oleh pihak manajer, selama ada kepemilikan saham oleh manajer, maka saham entitas tersebut ada yang dimiliki oleh
manajer kepemilikan manajerial.
lxiv
3 Kualitas Audit
Menurut Herawaty 2008, untuk mengukur kualitas audit digunakan ukuran kantor akuntan publik KAP. Jika perusahaan
diaudit oleh KAP besar pada saat penelitian ini yaitu KAP Big 4 maka kualitas auditnya tinggi dan jika diaudit oleh KAP non Big 4
KAP kecil maka kualitas auditnya rendah. Banyak penelitian menemukan kualitas audit berkorelasi positif dengan kredibilitas
auditor dan berkorelasi negatif dengan kesalahan laporan keuangan. Laporan keuangan yang berkualitas merupakan salah
satu elemen penting dari corporate governance. Dalam penelitian ini, kualitas audit ditunjukan dengan menggunakan dummy. D=1
untuk perusahaan yang yang diaudit oleh KAP Big 4 dan D=0 untuk perusahaan yang diaudit selain KAP Big 4.
3. Variabel kontrol