Penentuan Pola Word Graph Pengujian Analisis Hasil Pengujian Hasil Pemahaman Bidang Kajian dan

6 dan maknanya telah dilakukan pada penelitian sebelumnya oleh Rahmat 2009 yang menghasilkan pola aturan untuk kata sifat. Sistem aplikasi BogorDelftConstruct dan versi sebelumnya DelftConStruct dikembangkan menggunakan metode pengembangan Evolusioner dengan jenis exploratory . Dalam pengembangannya sistem aplikasi DelftConStruct dan BogorDelftConstruct menggunakan bahasa pemrograman MATLAB, maka dalam pengembangan modul kamus word graph kata sifat pada sistem BogorDelftConstruct dikembangkan pula menggunakan bahasa pemrograman MATLAB sesuai sistem BogorDelftConstruct.

2. Pengembangan Modul Kamus Word

Graph Kata Sifat a. Praproses Tahapan praproses adalah menentukan apakah kata masukan bersifat tunggal atau tidak. Jika bersifat tunggal maka diproses ke tahap selanjutnya. Selain itu, tahap praproses juga digunakan untuk memeriksa nilai masukan, dimana masukan yang akan diproses hanya yang berupa karakter. b. Stemming dan Basis Data Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Kata masukan dilakukan proses stemming untuk memperoleh afiks imbuhan dan kata dasar. Afiks imbuhan yang dihasilkan dapat berupa prefiks awalan, suffiks akhiran, konfiks kombinasi keduanya danatau infiks sisipan. KBBI dilakukan pengubahan dari KBBI asli. Dalam KBBI asli terdapat 3 tiga field yaitu, ‘Kata’, ‘Sifat’ dan ‘Subkata’. Field ‘Kata’ berisi kata dasar, field ‘Sifat’ berisi sifat kata seperti n nomina, a adjektiva, dan sebagainya. Field ‘Subkata’ berisi kata turunan yang terbentuk dari kata dasar yang mengandung imbuhan. Satu kata dasar dapat memiliki lebih dari satu subkata. Berdasarkan kebutuhan penelitian ini, basis data KBBI dibuat dalam tabel Entry. Pada penelitian ini KBBI diubah susunannya pada field ‘Subkata’ yang awalnya ditempatkan sebagai sublema karena menyimpan bentuk turunan dari kata dasar menjadi bagian pada field ‘Kata’ atau diperlakukan sebagai lema Iqbal 2010. Susunan tabel Entry terdiri dari nomor identifikasi kata dalam field ‘EntryID’, kata dan bentuk turunannya dalam field ‘Word’, sifat kata dalam field ‘Category’, kata dasar dalam field ‘Stem’ dan kualitas kata dasar hanya untuk kata sifat dalam field ‘Qty’. Selain itu, pada field ‘Category’ dilakukan pengubahan. Sifat kata yang bersifat khusus diambil secara umumnya. Misalnya suatu kata dasar memiliki sifat ‘a bio’ merupakan kata sifat adjektiva khusus untuk ilmu biologi, maka diubah menjadi a adjektiva secara umum.

3. Pembentukan Pola Kamus Word Graph

Kata Sifat Pembentukan pola harus sesuai dengan aturan-aturan pembentukan kata sifat yang sebagaimana telah dianalisis dalam penelitian Rahmat 2009. Pada penelitian Rahmat 2009 dihasilkan 19 pola kata sifat yang digolongkan berdasarkan bentuk pengafiksannya dan maknanya.

4. Penentuan Pola Word Graph Pengujian

Kata dasar hasil stemming diperiksa sifat kata dasarnya dalam KBBI. Sifat kata dasar yang didapat dari pengecekan dalam KBBI dan imbuhan yang didapat dari hasil stemming akan digunakan untuk menentukan pola kata sifat mana yang sesuai. Penentuan kesesuaian kata masukan dengan pola word graph kata sifat tertentu dalam penelitian ini dilakukan dengan mencocokkan sifat kata dasarnya dan imbuhan yang terkandung dalam suatu kata sifat. Keterbatasan dalam pengembangan modul ini adalah belum mampu membedakan pola dengan imbuhan serupa berdasarkan maknanya.

5. Analisis Hasil Pengujian

Dari hasil tahap sebelumnya didapat pola kata sifat mana yang sesuai dengan kata masukan, kemudian dibentuk word graph kata sifatnya secara otomatis oleh sistem. Di samping itu, hasil word graph yang terbentuk dianalisis maknanya. Tahap ini juga merupakan bagian dari tahapan pengujian sistem dalam mengenali kata masukan yang sesuai dengan pola tertentu. Aturan perhitungan akurasi juga mencakup sesuai tidaknya kata dasar yang dihasilkan dari hasil stemming dengan kata dasar yang seharusnya. Sejumlah kata masukan berupa kata sifat yang terbentuk dari hasil pengafiksan dijadikan sebagai skenario pengujian untuk dihitung akurasinya, banyaknya kata masukan yang dikenali benar dengan pola word graph tertentu dan kesesuaian kata dasarnya. Tahapan pengembangan modul Kamus Word Graph Kata Sifat secara rinci dijelaskan pada Lampiran 1. 7 x100 diuji yang kata benar yang kata akurasi ∑ ∑ = HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pemahaman Bidang Kajian dan

Identifikasi Masalah Pengkajian mengenai pembentukan kamus word graph kata sifat dan sistem aplikasi BogorDelftConstruct didapat dari penelitian sebelumnya, tesis Usep Rahmat 2009 dan skripsi Deni Romadoni 2009. Identifikasi masalah dalam penelitian ini mencakup keseluruhan yang dijelaskan bab metode penelitian antara lain, pembatasan penelitian berdasarkan ruang lingkup, proses stemming , penggunaan KBBI dalam penelitian, pembentukan pola word graph, pengujian pola word graph , dan analisis hasil pengujian. Pola pembentukan word graph kata sifat berdasarkan aturan yang telah dibuat oleh Rahmat 2009 antara lain se-Kata Sifat, ter- Kata Sifat dengan kualitas paling tinggi, ter- Kata Sifat dengan kualitas paling rendah, ber- Kata Bilangan, me-Kata Benda, Kata Benda-an, Kata Benda-al, Kata Benda-il, Kata Benda-ik, Kata Benda-is, Kata Benda-if, Kata Benda-istis, Kata Benda-i, Kata Benda-iah, Kata Benda-em-, ke-Kata Sifat-an, me-Kata Dasar-kan, dan me- Kata Benda-kan.

2. Praproses