Periode Inkubasi F. oxysporum sp. pada Tanaman Bawang Merah

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Periode Inkubasi F. oxysporum sp. pada Tanaman Bawang Merah

Data pengamatan periode inkubasi menunjukkan bahwa periode inkubasi tercepat terdapat pada perlakuan A1 hanya diinokulasi dengan F. oxysporum yaitu 30 hsi, selanjutnya diikuti dengan A5 Gliocladium sp. 12 g yaitu 45 hsi dan A2 Trichoderma sp. 12 g yaitu 60 hsi. Sedangkan pada perlakuan A0 kontrol tanaman sehat, A3 Trichoderma sp. 18g, A4 Trichoderma sp. 24g, A6 Gliocladium sp. 18g, dan A7 Gliocladium sp. 24g tidak menunjukkan gejala sampai akhir penelitian. Nur Ismiyati 2007 melaporkan waktu aplikasi Trichoderma sp. maupun Gliocladium sp. 7 hari sebelum tanam berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Hal ini disebabkan pertumbuhan Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. yang telah optimal di dalam tanah sehingga mempersulit pertumbuhan F. oxysporum yang diaplikasikan 7 hari setelah penanaman bibit, sehingga dapat meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan tanaman bawang merah. Hasil pengamatan periode inkubasi F. oxysporum selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 : Periode Inkubasi F. oxysporum pada Tanaman Bawang Merah Perlakuan Hari Setelah Inokulasi A0 - A1 30 A2 60 A3 - A4 - A5 45 A6 - A7 - Universitas Sumatera Utara Keterangan : Tanda - tidak terdapat gejala serangan F. oxysporum pada tanaman bawang merah sampai akhir penelitian Periode inkubasi baru muncul pada 30 hsi yaitu pada perlakuan A1, 45 hsi pada perlakuan A5 dan 60 hsi pada perlakuan A2. Hal ini disebabkan pada perlakuan A1 yang hanya diinokulasi dengan F. oxysporum, sehingga lebih cepat terserang dibandingkan dengan perlakuan A5 Gliocladium sp. 12g dan A2 Trichoderma sp. 12g, karena pada perlakuan tersebut terdapat agens antagonis yang dapat melindungi tanaman serta dapat menghambat pertumbuhan F. oxysporum. Baker Synder 1970 mengemukakan salah satu jamur yang bersifat antagonis yang banyak ditemukan di dalam tanah adalah Trichoderma sp. Jamur ini selain bersifat hiperparasit terhadap beberapa jamur patogen, diketahui pula dapat menghasilkan antibiotik yang dapat mematikan dan menghambat pertumbuhan jamur patogen. Sedangkan menurut Roseline 2000 Gliocladium sp. merupakan jamur saprofit yang dapat berperan sebagai agen antagonis yang efektif untuk mengendalikan patogen tanaman, terutama patogen tanah.

2. Keparahan penyakit F. oxysporum pada Tanaman Bawang Merah

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

23 267 52

Teknik PHT Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysforum f. sp capsici Schlecht) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum armuum L.) di Dataran Rendah.

0 27 138

Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu (Fusarium oxysforum f.sp.capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) Di Lapangan

3 52 84

Pengaruh Kerapatan Trichoderma Harzianum Terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum Schlecht. F.Sp. Cepae (Hanz.) Snyd. Et Hans.)Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

5 50 71

Penggunaan Jamur Antagonis Gliocladium virens Miller untuk Menghambat Pertumbuhan Penyakit Fusarium oxysporum f. sp. passiflora pada Pembibitan Markisa di Rumah Kassa

5 48 107

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

1 2 64

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

2 2 9

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

0 1 13

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

0 0 8

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

1 22 12