HIPERREALITAS MALL BAGI PENGUNJUNG Studi Hiperrealitas Mall Tunjungan Plaza di Surabaya

(1)

HIPERREALITAS MALL BAGI PENGUNJUNG Studi Hiperrealitas Mall Tunjungan Plaza di Surabaya

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

Disusun Oleh: Arfina Novita Sari 201210310311062

JURUSAN SOSIOLOGI

KONSENTRASI SOSIOLOGI PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan Rahmat-Mu yang telah mengabulkan do’aku, sehingga memberikan kemudahan dan kelancaran terhadap penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Kupersembahkan hasil karya ini untuk orang-orang yang tidak pernah berhenti memberikan support baik secara moril maupun material.

Terimakasih kepada:

- Kedua orangtua Bapak Sugeng dan Ibu Sarwi yang telah memberikan do’a, semangat serta selalu menemani penulis mengerjakan sampai larut malam, tanpa kalian penulis bukan siapa-siapa dan apa-apa

- Untuk kakakku Agung Sugiharto, S.AP dan kakak iparku Rina Utami, S.AP, M.Si terimakasih dengan segala contoh semangat yang diberikan dan selalu menasehati penulis dalam segala bidang

- Untuk seluruh keluarga besar di Nganjuk, Solo dan Tuban terimakasih untuk

do’anya

- Untuk Serda Muhammad Ikhsan Handaya seseorang yang memberikan

semangat serta do’a dan mengajarkan untuk tidak mudah putus asa

- Untuk sahabat juga keluarga baruku Tim Bully (Dwi Yunda Alfiyanti-Psikologi, Nur Alim Mubin M.A-Alfiyanti-Psikologi, Akhyar Anadiansyah-Teknik Elektro, Abdul Jalil Mursyid-Ilmu Komunikasi) terimakasih untuk selalu semangat dan membuatku selalu tertawa, selalu ada dalam susah maupun senang

- Untuk kakak-kakak kos ‘Kedai Assalamualaikum’ (Dwi Ajeng Oktanestiti, S.E, Ak. M.SA, Henny Sulistia Widayanti, S.Psi , Nur Azmita Rahimah, S.Kom, Anis Indah Nirmala, S.E, Nabilah S.Kom, Nur Hazqiah, S.Pd.I yang sudah menjadi keluarga baruku.

- Terimakasih untuk teman-teman Sosiologi 2012, KKN 44 Ngadirejo-Jabung - Terimakasih untuk teman-teman organisasi HMJ Sosiologi dan UKM FDI


(7)

MOTTO HIDUP

Cintailah Seberat Apapun Pekerjaanmu dan SSBI (Senyum, Sabar, Berusaha, Ikhtiar)


(8)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan kemurahan-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hiperrealitas Mall Bagi Pengunjung (Studi Hiperrealitas Mall Tunjungan

Plaza di Surabaya)” tepat waktu sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana (S1) Sosiologi.

Skripsi ini merupakan bagian dari program akademik di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, dengan adanya skripsi ini besar manfaat yang dapat diambil oleh mahasiswa dan khususnya oleh penulis. Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah serta dapat terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh tambahan informasi serta akan mampu melatih pola pikir bagi mahasiswa pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

Penulisan skripsi ini sepenuhnya masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna baik isi, cara pengetikan, dan bahasa yang disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Proses penyusunan laporan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu di kesempatan kali ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP UMM


(9)

3. Muhammad Hayat, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing dengan memberikan masukan dan saran dari awal proses pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi serta dukungan untuk tetap mengerjakan skripsi.

4. Rachmad K. Dwi Susilo, MA selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing dengan memberikan masukan dan saran dari awal proses pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi serta dukungan untuk tetap mengerjakan skripsi.

5. Dr. Vina Salviana D. S, M.Si selaku Dosen Wali yang selalu memberikan semangat serta dukungan serta ilmu yang diberikan selama kuliah.

6. Seluruh dosen Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

7. Serta kepada orangtua, keluarga dan teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amalan baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat.

Malang, Januari 2016


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

MOTTO ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 10

1.3Tujuan Penelitian ... 10

1.4Manfaat Penelitian ... 11

1. Teoritis ... 11

2. Praktis ... 11

1.5Definisi Konsep ... 11


(11)

1. Pendekatan Penelitian ... 12

2. Jenis Penelitian ... 13

3. Lokasi ... 13

4. Subyek Penelitian ... 14

5. Teknik Pengumpulan Sampel ... 14

6. Sumber Data ... 14

7. Teknik Pengumpulan Data ... 15

8. Teknik Analisa Data ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 19

2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 19

2.1.2 Tinjauan Pustaka ... 24

1. Perkembangan Pasar Modern... 24

2. Fungsi Pasar Modern ... 25

3. Perspektif Masyarakat Terhadap Pasar Modern .... 26

2.2 Landasan Teori ... 28

1. Sign (Tanda) ... 29

2. Fashion... 31

3. Simulasi ... 32

4. Simulakra ... 33

5. Citra ... 33

BAB III DISKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 GambaranUmum Kota Surabaya ... 35


(12)

3.1.2 Sejarah Perkembangan Kota Surabaya ... 36

3.1.3 Letak Geografis Kota Surabaya ... 38

3.1.4 Julukan Kota Surabaya ... 39

3.1.5 Demografi Kota Surabaya ... 40

3.2 Perkembangan Industri di Kota Surabaya ... 43

3.2.1 Perkembangan Mall di Kota Surabaya ... 45

3.2.2 Fenomena Jumlah Mall ... 46

3.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

3.3.1 Sejarah Mall Tunjungan Plaza ... 49

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data ... 51

4.2 Gambaran Informan ... 52

4.3 Hasil Penelitian ... 54

4.3.1 Mall Tunjungan Plaza Tergabung di dalam Pakuwon Group ... 54

4.3.2 Toko-Toko pada Mall Tunjungan Plaza yang terdapat di 7 (tujuh) lantai ... 57

4.3.3 Proses Terjadinya Hiperrealitas Mall Tunjungan Plaza 73 4.4 Fenomena Hiperrealitas Mall Tunjungan Plaza Dikaji MelaluiTeori Jean Baudrillard ... 102

4.5 Analisa Teori Hiperrealitas Berdasarkan 5 Konsep Jean Boudrillard ... 104


(13)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 110 5.2 Saran ... 111 DAFTAR PUSTAKA ... xviii


(14)

DAFTAR TABEL

1. Data 22 Mall yang ada di Surabaya ... 4

2. Pembagian Mall BerdasarkanTempatnya ... 48

3. Deskripsi Umum Subyek Penelitian di Tunjungan Plaza Surabaya ... 53

4. Toko Lantai Lower Ground (LG) pada Mall Tunjungan Plaza ... 59

5. Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 60

6. Toko Lantai Upper Ground (UG) pada Mall Tunjungan Plaza ... 61

7. Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 62

8. Toko Lantai 1 pada Mall Tunjungan Plaza ... 63

9. Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 65

10.Toko Lantai 2 pada Mall Tunjungan Plaza ... 66

11.Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 67

12.Toko Lantai 3 pada Mall Tunjungan Plaza ... 68

13.Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 69

14.Toko Lantai 4 pada Mall Tunjungan Plaza ... 70

15.Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 71

16.Toko Lantai 5 pada Mall Tunjungan Plaza ... 72

17.Harga Barang Brand Internasional pada Mall Tunjungan Plaza ... 73


(15)

DAFTAR GAMBAR

1. Peta Persebaran Mall di Kota Surabaya ... 6

2. Model Analisa Interaktif dari Miles danHuberman ... 18

3. Diagram Lingkaran 10 Alasan Utama Remaja Mengunjungi Sebuah Mall ... 45

4. Peta Lokasi Tunjungan Plaza Surabaya ... 49

5. Perkembangan Mall Pakuwon Group ... 54

6. Tampilan Bagian dalamTunjungan Plaza ... 57

7. Pengunjung yang Melihat Miniatur Mall Tunjungan Plaza ... 79

8. Pengunjung yang Berbelanja di Victori’as Secret ... 85

9. Pengunjung yang Berada di Foodcourt Mall Tunjungan Plaza ... 89

10.Fasilitas Sim Corner yang ada di Mall Tunjungan Plaza ... 96

11.Bangunan Mall Tunjungan Plaza yang Tampak Bersih... 98

12.Peta Per Lantai yang ada di Setiap Lantai... 99

13.Toko Michael Kors dengan Barang Branded di Mall Tunjungan Plaza ... 101


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alrianingrum, Septina. 2010. Cagar Budaya Surabaya Kota Pahlawan Sebagai Sumber Belajar (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri Surabaya). Tesis. Program Studi Pendidikan Sejarah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Baudrillard, Jean. 1983. Simulation, Semiotext (e). New York

Cooper dan Emory, 1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta:Erlangga

Demartoto, Argyo. 2009. Membedah Gagasan Post Modernisme Baudrillard:Realitas Semu. Jurnal Sosiologi. Dilema. Dosen Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret.

Faroga, Reo. 2014. Perletakan dan Bentuk Desain Main Entrance Pada Bangunan Mal Terbuka (Studi Kasus: Mal Cihampelas Walk dan Mal Paris Van Java di Bandung). E-Journal Graduate Unpar Part D-rchitecture Vol. 1, No. 1. Megister Arsitektur. Fakultas Teknik. Universitas Katolik Parahyangan

Hadi, Astar. 2005. Matinya Dunia Cyber Space Kritik Humanis Mark Slouka Terhadap Jagat Maya. PT LKis Pelangi Aksara. Yogyakarta

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial:Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif:Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta

Istanto, Freddy H. 2000. Pengaruh Kebudayaan Kontemporer Dalam Perancangan Arsitektur Mal. Dimensi Teknik Arsitektur Vil. 28, No. 1. Jurusan Teknik Arsitektur. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Kristen Petra

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia. 2010. Jurnal Persaingan Usaha. Jakarta

Martadi. 2003. Hiperrealitas Visual. Jurnal Nirmana Vol 5 No 1. Dosen Jurusan Seni Rupa dan Desain. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Surabaya

Mayasari, Indah. 2013. Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Kota Jambi. Universitas Pendidikan Indonesia


(17)

Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

O’Donnell, Kevin. 2014. Postmodernisme, Yogyakarta:PT Kanisius

Quigley, Sandra Rianna dan Dr. Imam Santosa, M. Sn. 2012. Pengaruh Interior Mall Terhadap Kehidupan Sosial, Gaya Hidup dan Penampilan Remaja. Program Studi Desain Interior. Fakultas Seni Rupa dan Desain. Institut Teknologi Bandung

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, 2014. Teori Sosiologi dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul:Kreasi Wacana

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, 2010. Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Ritzer, George. 2003. Teori Postmodern. Kreasi Wacana. Yogyakarta

Rozak, Miftahur Achmad dan Putu Gde Ariastita. 2013. Pola Spatial Persebaran Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya Berdasarkan Probabilitas Kunjungan. Jurnal Teknik Pomits Vol 2 No 2. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. ITS. Surabaya

Rubenstein, Harvey M, John Willey & Sons Inc. 1978. City Mall. Canada

Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012 Bab 10 Pendapatan Regional. Pdf (online). http://www.surabaya.go.id%2Ffiles. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 20.32 WIB

Hidayatullah, Ahmad Afif. 2015. Hiper-realitas Masyarakat Konsumer: Lumpuhnya Kesadaran di Tengah Derasnya Gelombang Modernisasi melalui Sistem Komoditas Kapitalisme. Pdf (online). Diakses pada tanggal 12 Januari 2016. Pukul 02.17 WIB

Kiprah Raja Mal Kota Pahlawan. 2012. Online PDF. Kontan News. Diakses pada tanggal 26 Januari 2016. Pukul 18.25 WIB.

http://dinkominfo.surabaya.go.id/dki.php?hal=30. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 20.17 WIB

http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jatim/surabaya.pdf. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 21.14 WIB.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/09/16/lrm9gm-jumlah-mal-di-surabaya-berlebihan. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 22.05 WIB.


(18)

http://www.infosby.asia/2014/06/33-mall-pusat-perbelanjaan-surabaya.html. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 22.38 WIB.

lh.surabaya.go.id/.../2012/3.%20BAB%20II%20KEHATI%202012.pdf. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 23.32 WIB

http://properti.kompas.com/read/2014/08/26/172007121/Hingga.2016.Surabaya.T ambah.Empat.Pusat.Belanja.Baru. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 23.49 WIB.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/REALITAS%20DALAM%20DUNIA%20 VIRTUAL.pdf. Diakses pada tanggal 17 Desember 2015. Pukul 12.50 WIB

www.indonesianchm.or.id/index.php?option=com. Pdf (online). Diakses pada tanggal 22 Desember 2015. Pukul 22.35 WIB.

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/120908/jelajah-bangunan-bersejarah-di-surabaya. Diakses pada tanggal 01 Desember 2015. Pukul 23.24 WIB http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.ph?id=1. Diakses pada tanggal 02

Desember 2015. Pukul 22.14 WIB

http://www.yipd.or.id/files/Best_Practice/pengelolaan_sampah_kota_surabaya.pdf . Diakses pada tanggal 03 Desember 2015. Pukul 22.44 WIB

http://www.surabaya.go.id/berita/8228-demografi. Diakses pada tanggal 03 Desember 2015. Pukul 23.34 WIB

https://ms.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Agama. Diakses pada tanggal 04 Desember 2015. Pukul 01.44 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Agama. Diakses pada tanggal 04 Desember 2015. Pukul 01.52 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#bahasa. Diakses pada tanggal 04 Desember 2015. Pukul 02.12 WIB

http://dinkominfo.surabaya.go.id. Diakses pada tanggal 2 Januari 2016. Pukul 19.30 WIB

http://www.pakuwon.com/tunjungan-plaza. Diakses pada tanggal 2 Januari 2016. Pukul 20.40 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Tunjungan_Plaza. Diakses pada tanggal 2 Januari 2016. Pukul 22.35 WIB


(19)

http://www.gatra.com/ekonomi-1/27965-pakuwon-fokus-kembangkan-tunjungan-plaza.html. Diakses pada tanggal 26 Januari 2016. Pukul 20.32 WIB

http://travel.detik.com/read/2013/08/22/141815/2337438/1382/ini-alasan-kenapa-mal-kini-jadi-destinasi-wisata. Diakses pada tanggal 28 Januari 2016. Pukul 02.55 WIB.


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Surabaya berada di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia yang memiliki luas wilayah 52.087 Ha, dengan luas daratan 33.048 Ha atau 63,45% dan selebihnya sekitar 19.039 Ha atau 36,55% merupakan wilayah laut yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya. Jumlah penduduk Kota Surabaya hingga Desember 2015 adalah sejumlah 2.939.421 jiwa.1 Hal ini kemudian yang memicu kepadatan jumlah pusat perbelanjaan modern. Berdasarkan Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012, lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran berperan sebesar 44,46% dari semua total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Surabaya di tahun 2012, di mana tahun sebelumnya hanya sebesar 43,90% saja.2

Sektor perdagangan ada 2 yaitu, perdagangan menengah biasanya dipegang oleh kelompok masyarakat keturunan China dan perdagangan kecil dipegang oleh penduduk lokal tradisional. Berdasarkan daerah tempat perdagangan, masyarakat keturunan China menempati daerah pecinan, di sekitar Jl. Kembang Jepun, Surabaya. Daerah tempat perdagangan masyarakat lokal mengelompok menjadi satu, kemudian menghilang pada tahun 1900-an.


(21)

Pemerintah pada saat itu melakukan pembangunan fasilitas perdagangan ritel dalam bentuk pertokoan dan perpasaran secara formal terlihat ditingkatkan pada saat pemerintahan Gemeente Soerabaia berjalan hingga tahun 1940 dan Kota Surabaya mulai diperluas ke arah selatan. Fasilitas perdagangan yang tampak terbangun pada masa Gemeente Soerabaia antara lain, Tunjungan (shopping street), Pasar Pabean, Pasar Pegirian, Pasar Genteng, Pasar Tunjungan, Pasar Blauran.3

Urbanisasi yang terus berlangsung dan diikuti dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan adanya pertumbuhan dan perkembangan dalam segala sektor, salah satunya adalah berbelanja. Masyarakat sudah terbiasa adanya pusat-pusat perbelanjaan khususnya mall yang sudah banyak memakan tempat atau lahan terbuka hijau yang ada di Kota Surabaya, oleh karena itu pembangunan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan perkembangan Kota Surabaya salah satu bentuknya dengan melakukan pembangunan-pembangunan mall atau pusat perbelanjaan, akan tetapi kota yang mendapat julukan sebagai kota Pahlawan ini menjadi salah satu tempat urbanisasi dari berbagai kalangan, maka dari itu terdapat pusat-pusat perbelanjaan seperti mall. Pengunjung mall juga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Nge-mall begitu mudah diterima oleh masyarakat perkotaan, salah satunya di Kota Surabaya.

Mall dikenal dengan bangunan yang tertutup dan besar. Tidak hanya itu, di dalam mall menyiadakan berbagai kelengkapan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

3

Profil Kabupaten / Kota Surabaya Jawa Timur.


(22)

Mall memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjungnya dengan fasilitas ruang ac dan tempat yang bersih. Mall di Kota Surabaya sudah tersebar ke beberapa wilayah, seperti Surabaya bagian Barat, Timur, Utara, dan pusat Kota Surabaya. Tempat makan maupun tempat rekreasi yang dulunya menjadi pilihan utama untuk dikunjungi, sekarang semuanya sudah dikemas menjadi satu di dalam mall. Menjamurnya pembangunan mall, maka masyarakat secara perlahan mulai terjebak dalam dunia hiperrealitas, di mana realita asli tidak tampak. Masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih mengikuti trend yang semula adalah budaya Barat yang kini dijadikan kiblat oleh masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia dalam berperilaku.

Jangkauan pelayanan pada masing-masing pusat perbelanjaan ini didasarkan pada luasan masing-masing pusat perbelanjaan yang ada. Berdasarkan luasannya jangkauan pelayanan ini dibedakan menjadi dua yaitu pusat perbelanjaan skala distrik (17,72 km2 atau radius 2,37 km), dan regional (42,27 km2 atau radius 3,9 km). Hasil identifikasi dari total luas pusat perbelanjaan diketahui ada 3 pusat perbelanjaan skala distrik dan 19 pusat perbelanjaan skala regional.4 Skala distrik dimana skalanya mulai dari kelas menengah ke atas, berbeda halnya dengan skala regional yang skalanya mulai dari menengah ke bawah. Jumlah pusat perbelanjaan atau mall di Kota Surabaya yang mencapai 22 unit dinilai berlebihan. Banyaknya jumlah mal itu dikhawatirkan mengganggu perekonomian di pasar tradisional setempat. "Jumlah mal di Kota Surabaya perlu


(23)

pembatasan, meski tidak ada larangan membangun mall," ujar Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Agus Santoso, Jumat (16/9).5

Tabel 1. Data 22 mall yang ada di Surabaya

Nama Mall Alamat Nama Mall Alamat

BG Junction

Utara Surabaya di daerah Blauran, arah ke Tanjung Perak, sebelum Tugu Pahlawan

World Trade Center Surabaya (WTC Surabaya)

Jl. Pemuda No. 27-31, Surabaya. Tepatnya terletak pada Surabaya bagian pusat

City of Tomorrow (CITO)

Jl. Jend. Ahmad Yani No. 288 (Bundaran Waru), Surabaya, Jawa Timur 60234, Indonesia JS Plaza Jl. Jemur Andayani No. 7, Kota Surabaya

Hi-Tech Mall

Jl. Kusuma Bangsa No. 116, Surabaya, Kec. Sidoarjo. Tepatnya terletak di Surabaya bagian utara Grand City Surabaya Jl. Kusuma Bangsa, Surabaya Jembatan Merah Surabaya daerah Surabaya utara, dekat dengan Tanjung Perak. Sebelum Polrestabes Surabaya Ciputra World Surabaya Jl. Mayjen Sungkono No.87 Dukuh Pakis, Kota Surabaya Pakuwon Trade Centre (PTC) Satu kompleks dengan Supermall Pakuwon. Kompleks mall yang terbesar di Surabaya bagian barat.

Lenmarc Jl. Bukit Darmo Golf, Surabaya

Royal Plaza Jl. Ahmad Yani No. 16-18, Surabaya

Plaza Surabaya (Delta Surabaya)

Jl. Pemuda No. 33-37, Surabaya

5

Jumlah Mal di Surabaya Berlebihan.


(24)

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/09/16/lrm9gm-jumlah-mal-di-surabaya-Surabaya Town Square (SUTOS)

Jl. Adityawarman No. 55, Surabaya

Golden City Mall

Jl. Abdul Wahib Siamin No. 2-8, Surabaya

Pusat Grosir Surabaya (PGS)

Jl. Dupak No. 1 (Jl. Stasiun Pasar Turi), Surabaya. Darmo Trade Centre (DTC) daerah Darmo sebelum/setelah flyover Wonokromo Tunjungan Plaza (TP) Pusat kota Surabaya, berbatasan dengan Surabaya Utara, sebelum daerah Blauran Central Point Mall

Jl. Raya Ngagel No. 137-141, Surabaya Pakuwon Indah Supermall (SPI) Terletak di Surabaya kota bagian barat Plaza Marina Jl. Margorejo Indah No. 97-99 Margorejo, Wonocolo, Surabaya Galaxy Mall Terletak di Surabaya kota bagian Timur Tunjungan Electronic center Jl. Tunjungan, Surabaya Sumber: http://www.infosby.asia6

Berdasarkan tabel di atas memaparkan mall yang ada di Kota Surabaya sudah mencapai 22 mall yeng tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya. Mall tersebut terbagi dalam wilayah Surabaya bagian Utara, Timur, Barat, Selatan, dan Surabaya bagian Pusat.


(25)

Gambar 1. Peta Persebaran Mall di Kota Surabaya

Sumber : Profil Keaneragaman Hayati Kota Surabaya Tahun 20127

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat dengan mudah mall yang berada di kawasan Pusat ke arah Utara lebih mendominasi dibandingkan mall yang berada di kawasan bagian Barat, Timur, Selatan. Jumlah mall sebanyak 22 mall tersebut tidak menutup kemungkinan adanya mall-mall baru yang akan berdiri di Kota Surabaya. Ada 4 (Empat) pusat tempat belanja baru yang beroperasi di Kota Surabaya, hingga 2016 mendatang. Keempat pusat belanja tersebut adalah Tunjungan Plaza V, Marvel City (E Square), Lippo Mall Gubeng, dan Supermal Pakuwon 2. Sementara yang masih dalam tahap perencanaan final sebanyak sembilan pusat belanja. Masing-masing akan direalisasikan mulai tahun 2015 hingga 2017 mendatang, yakni Hampton Square, Praxis, The Frontage, Maspion Square 2, Tunjungan Plaza VI, Mal Pasar Atum 2, One Galaxy Mall, Ciputra World Surabaya 2, dan Puncak Central Business District (CBD) Jajar.8

7

Profil Keaneragaman Hayati Kota Surabaya Tahun 2012.

lh.surabaya.go.id/.../2012/3.%20BAB%20II%20KEHATI%202012.pdf. Diakses pada Rabu, tanggal 1 Juli 2015. Pukul 23.32 WIB.

8


(26)

Realitanya kini banyak dijumpai pusat perbelanjaan yang ada di kota Surabaya salah satunya adalah mall yang terkenal di Indonesia yaitu Tunjungan Plaza yang terletak di Jl. Basuki Rachmat No. 8-12 Surabaya. Nge-mall merupakan kegiatan yang dilakukan sebagian besar masyarakat belakangan ini. Tampilan-tampilan yang ditawarkan oleh Mall semakin beragam mulai dari segi bangunan hingga produk yang ada di dalam mall sendiri, selain itu mall yang ada di Surabaya juga mempunyai kelas-kelas mulai dari masyarakat kelas menengah hingga menengah ke atas. Mall memiliki beberapa fasilitas antara lain, yaitu pusat perbelanjaan, tempat makan, tempat hiburan, tempat bermain, tempat olah raga.

Mall menjadi salah satu bentuk wujud dari adanya hiperrealitas yang tengah terjadi di masyarakat. Hiperrealitas yang terjadi di mall ditunjukkan melalui sign, fashion, citra, representasi, simulasi, simulakra. Masyarakat mulai ditawarkan dengan gedung bagus, bertingkat minimal tiga, kenyamanan dalam berbelanja, ruang yang disediakan lebih baik, dan kebersihan. Etalase-etalase yang ditawarkan di dalam sebuah mall menjadikan pola interaksi antar pengunjung dan pembeli lebih individualis karena di dalam mal tidak terjadi proses tawar menawar harga. Mall memberikan tampilan luar yang mengundang masyarakat untuk mengunjunginya. Hal ini diperkuat dengan adanya faktor pendorong berkunjung ke mall, yaitu menawarkan fasilitas yang lengkap, produk import dan berkualitas, keamanan, kenyamanan, hiburan dan promosi menarik lainnya.

Tunjungan Plaza (TP) Surabaya sendiri indentik dengan pengunjung kelas menengah ke atas. Harga barang yang mahal serta pengunjung yang dijumpai


(27)

megah di antara beberapa mall yang ada di Kota Surabaya. Gerak operasionalnya sehari-hari, Tunjungan Plaza (TP) menjadi pusat pembelanjaan yang terdiri dari beberapa toko, swalayan, dan department store yang menyediakan berbagai aneka barang dengan berbagai jenis, merk, dan ukuran pada tingkat harga yang bervariasi. Berada di Tunjungan Plaza (TP) akan menemui pula beberapa merk

internasional yang sudah terkenal seperti Sogo, Zara, Victoria Secret. Masyarakat dari waktu ke waktu cenderung menggabungkan kegiatan pemasaran dan rumah tangga dalam berbelanja dengan berbagai kegiatan lainnya seperti rekreasi atau sekedar jalan-jalan.

Pengunjung sebagian besar orang kelas menengah ke atas dan sebagian kecil orang kelas menengah ke bawah, karena ingin mendapat suatu pengakuan atau representasi diri sudah masuk mall. Mereka juga makan-makanan seperti KFC, Hoka-Hoka Bento, Solaria dan lain-lain dimana itu adalah makanan dengan tampilan luar negeri. Hiperrealitas yang ditawarkan oleh Tunjungan Plaza (TP) Surabaya kini semakin mengkhawatirkan. Hal ini membentuk konsep pada diri individu maupun masyarakat mengenai perkembangan yang ada menjadikan mereka mengikuti gaya hidup yang semakin modern. Saat ini, masyarakat perkotaan tidak hanya didorong oleh adanya kebutuhan akan fungsi barang tersebut, akan tetapi, didasari oleh keinginan yang sifatnya untuk menjaga gengsi. Membeli tidak lagi dilakukan karena produk tersebut dibutuhkan, namun membeli dilakukan karena alasan lain seperti sekedar mengikuti mode, hanya ingin mencoba produk baru, ingin memperoleh pengakuan sosial dan sebagainya. Kegiatan ini sudah menjadi bersifat „biasa‟, maka semakin lama kegiatan ini akan


(28)

menjadi sebuah kebutuhan dan membuat realitas antara kegiatan biasa dan „biasa‟

pada kehidupan sehari-hari menjadi tidak jelas lagi.

Gemerlapnya lampu dan besarnya bangunan maupun desain yang ada di mall, menjadikan masyarakat ingin mengunjunginya. Tampilan luar yang ada dikemas sedemikian rupa untuk menarik pengunjung dan pada akhirnya masyarakat yang mengunjungi mall mulai mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tidak hanya masyarakat yang mengendalikan kebutuhan tetapi masyarakat dikendalikan akan teknologi yang berkembang dan tawaran-tawaran produk yang dikemas sedemikian menarik mungkin agar dapat menarik konsumen. Masyarakat kini menjadi penonton dari kegiatan-kegiatan di dalam mal, karena apa yang ada di etalase maupun papan reklame yang berada di luar mall hanyalah sebagai tampilan untuk menarik masyarakat.

Baudrillard (1983) melukiskan kehidupan post-modern sebagai hiperrealitas. Apa yang nyata disubordinasikan dan akhirnya dilarutkan sama sekali. Kini menjadi mustahil untuk membedakan yang nyata dari yang sekedar tontonan, sehingga apa yang ditampilkan oleh pengunjung mal dari mulai gaya hingga gadget yang digunakan itu sama halnya dengan merealialitaskan diri sendiri agar mendapatkan citra atau representasi diri. Konsumen hidup karena kebebasan, aspirasi, pilihan-pilihan perilaku pembeda, konsumen tidak hidup karena paksaan diferensiasi dan ketundukan pada undang-undang. Kebutuhan bukanlah sebagai buah dari produksi, tetapi sistem kebutuhan adalah produksi dari sistem produksi. Pada dasarnya adanya kekurangan kemampuan dan kesadaran


(29)

apa yang sudah disediakan dengan hiperealitas yang sudah ditawarkan melalui etalase-etalase yang menarik konsumen.

Baudrillard melontarkan argumentasi brilian mengenai kebutuhan. Sesuai dengan analisis struktural, konsumsi merupakan efek saling ketergantungan tanda-tanda. Ironi terbesar dari definisi komsumsi menurut Baudrillard adalah bahwa perbedaan-perbedaan produksi industrial dianggap memungkinkan bagi seseorang untuk menjadi dirinya sendiri, memiliki gaya dan kepribadian, secara simultan menghapus perbedaan tunggal antar orang yang menggantinya dengan tanda-tanda perbedaan, secara terus menerus, menyesuaikan dengan model artifisial dan abstrak. Baudrillard juga mengemukakanselain heperrealitas juga mengenai simulasi, simulacra, serta citra.9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Hiperrealitas Mall Bagi Pengunjung di Tunjungan Plaza Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yakni untuk mendiskripsikan atau menggambarkan Hiperrealitas Mall Bagi Pengunjung di Tunjungan Plaza Surabaya.

9


(30)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Dapat memberikan kontribusi pengembangan teori yang menjadi landasan teori berkaitan dengan teori Jean Baudrillard yang berbicara salah satu konsepnya yaitu, hiperrealitas serta metode yang digunakan dalam penelitian Hiperrealitas Mall.

2. Praktis

Dapat menambah referensi bagi peneliti yang akan meneliti dengan tema yang sama serta menambah wawasan bagi mahasiswa serta dosen, selain itu berkenaan juga dengan pengambil kebijakan agar lebih memperhatikan dampak dari adanya pembangunan Mall sehingga mengakibatkan adanya Hiperrealitas Mall.

1.5 Definisi Konsep 1. Hiperrealitas

Hiperrealitas atau realitas semu adalah realitas yang dihasilkan dan reproduksi objek dengan referensi objek yang tidak nyata. Baudrillard merasa bahwa realitas sudah mati. Hiperrealitas adalah dimana tanda-tanda memiliki kehidupannya sendiri, lepas dari realitas dan mengambang bebas.10 Apa yang nyata (real) disubordinasikan dan akhirnya dilarutkan sama sekali. Kini menjadi mustahil untuk membedakan yang nyata dari sekedar tontonan. Di


(31)

kehidupan nyata, kejadian-kejadian “nyata” semakin mengambil ciri hiperriil (hyperreal).11

Hiperrealitas menciptakan satu kondisi yang di dalamnya kepalsuan berbaur dengan keaslian, masa lalu berbaur masa kini, fakta bersimpang siur dengan rekayasa, tanda melebur dengan realitas, dusta bersenyawa dengan kebenaran. Kategori-kategori kebenaran, kepalsuan, keaslian, isu-isu, realitas seakan-akan tidak berlaku lagi. Hiperrealitas membuat masyarakat modern menjadi berlebihan dalam pola mengkonsumsi sesuatu yang tidak jelas esensinya. Kebanyakan dari masyarakat ini mengkonsumsi bukan karena kebutuhan ekonominya melainkan karena pengaruh model-model dari simulasi yang menyebabkan gaya hidup masyarakat menjadi berbeda. Mereka jadi lebih konsen dengan gaya hidupnya dan nilai yang mereka junjung tinggi.12

1.6 Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti lakukan dengan kualitatif Pendekatan kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang diamati.13 Secara umum penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami

11

George Ritzer dan Douglas J. Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

12

Muhammad, Azwar. 2014. Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan Upaya Pustakawan

Mengidentifikasi Informasi Realitas. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, Vol. 2 No. 1


(32)

(understanding) dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri.14

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif. Jenis penelitian ini data yang diperoleh berupa kata-kata atau tindakan, maka penelitian ini hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel. Penelitian diskriptif kualitatif merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan berupa angka-angka atau angket.15

Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian, kemudian menggambarkan sebagaimana adanya, seperti Mall Tunjungan Plaza yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Kota Surabaya dan menjadi salah satu bentuk terjadinya hiperrealitas.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana peneliti melihat keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti yaitu, berada di Tunjungan Plaza (TP) Jl. Basuki Rachmat No. 8-12 Surabaya. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut karena peneliti melihat bahwa Tunjungan Plaza merupakan salah satu mall yang sudah terkenal di Indonesia dan menjadi kontruksi masyarakat sebagai high class mall.


(33)

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan peneliti adalah pengunjung mall Tunjungan Plaza (TP) Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 8-12 Surabaya. Pengunjung yang notabene-nya sebagai penikmat mall, manusia yang konsumtif akan adanya mall, dan selalu ingin menikmati fasilitas atau tampilan yang ada di mall.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja atau secara acak, karena peneliti menentukan sampel secara acak.16 Pengunjung yang dijadikan informan dalam penelitian adalah pengunjung yang ditemui peneliti di dalam mall ketika peneliti melakukan observasi maupun wawancara.

6. Sumber Data a. Data Primer

Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti.17 Data primer diperoleh dari sumbernya (subjek penelitian). Peneliti mengamati, melakukan wawancara dan mecatatnya pada saat melakukan observasi di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya.

16

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta

17


(34)

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data sekunder berupa foto-foto yang dihasilkan sendiri dengan kamera. Foto yang terkait dengan hiperrealitas yang ada di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya baik dari Kode, Fashion, Citra, Simulasi, Simulakra dan Representasi hingga foto pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya.

7. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini tentu memerlukan adanya data-data, yakni sebagai bahan yang akan diteliti dan untuk memperolehnya perlu adanya metode yang dipakai sebagai bahan pendekatan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut:

a. Observasi

Pengamatan dalam metode observasi dapat diklasifikasikan melalui cara berperanserta dan yang tidak berperan serta. Pada pengamatan tanpa peranserta pengamat atau peneliti hanya melakukan satu fungsi; yaitu mengadakan pengamatan. Pengamat atau peneliti berperanserta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu; sebagai pengamat atau peneliti dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati.18

Berdasarkan macam-macam metode pengamatan tersebut, metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dilakukan secara terus terang. Dengan kata lain, dari beberapa subjek yang diteliti terutama


(35)

pengunjung Tunjungan Plaza mengetahui sejak awal bahwa peneliti melakukan kegiatan penelitian.

Situasi-situasi yang tidak diinginkan terjadi dalam hal ini tententu peneliti juga melakukan observasi secara tersamar. Misalnya, meniru perilaku subjek dengan mengikuti kegiatan menjadi pengunjung mall dan mengamati tindakan yang dilakukan oleh pengunjung, selain itu peneliti juga ikut duduk bersebelahan dengan subyek yang akan diteliti, karena berdasarkan studi pendahuluan oleh peneliti bahwa observasi secara terus terang dan dilakukan secara berulang-ulang akan membuat subjek menjadi resah, dan ada kemungkinan subjek akan memberi respon yang tidak baik.

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti wawancara secara terstruktur dan tidak terstruktur karena peneliti mewawancari pengunjung yang ditemui ketika melakukan observasi dan pertanyaan yang diajukan adalah turunan dari 6 konsep teori yang digunakan untuk dapat menggambarkan hiperrealitas mall Tunjungan Plaza Surabaya.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan data-data yang telah ada di lokasi penelitian yang digunakan untuk membantu menganalisa penelitian. Hasil dokumentasi yang dihasilkan yaitu dengan adanya dokumentasi tempat penelitian, spanduk maupun banner yang terpasang, sebagian pengunjung, serta denah peta yang tertera di dalam mall Tunjungan Plaza. Pengambilan dokumentasi yang dilakukan pada saat melakukan observasi.


(36)

8. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang diperoleh dengan cara terjun ke dalam lapangan.

Gambar 2. Model Analisa Interaktif dari Miles dan Huberman

Sumber: Miles dan Huberman19

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui observasi pada Tunjungan Plaza Surabaya yang menggambarkan hiperrealitas mall. Data ini berupa data sekunder yang berupa foto-foto serta pengamatan terhadap seluruh bagian dari Tunjungan Plaza Surabaya serta pengunjung yang mengunjungi mall.

b. Reduksi Data

Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus peneliti. Hasil observasi dan dokumentasi di lapangan, data yang peneliti peroleh masih luas dan banyak akan diolah sehingga peneliti akan menggolongkan hasil penelitian sesuai sub permasalahan yang sudah

Pengumpulan Data

Penarikan

Kesimpulan Penyajian

data


(37)

dijabarkan pada rumusan masalah. Penjabaran mengenai hiperrealitas mall yang dikelompokkan menurut fokus penelitian masing-masing.

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara hasil dari reduksi yang sudah dilakukan tentang hiperrealitas mall.

d. Penarikan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah penyajian data selesai, maka dilakukan tahap reduksi untuk memilah-milah data yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian, kemudian ditampilkan dalam pembahasan karena dianggap penting dan relevan. Setelah tahap reduksi selesai dilakukan penyajian data secara rapi dan sistematis, maka setelah itu diambil suatu kesimpulan. Kesimpulan yang ada adalah menjawab dari rumusan masalah dan temuan-temuan baru yang ada di lapangan.


(1)

13 (understanding) dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri.14

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif. Jenis penelitian ini data yang diperoleh berupa kata-kata atau tindakan, maka penelitian ini hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel. Penelitian diskriptif kualitatif merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan berupa angka-angka atau angket.15

Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian, kemudian menggambarkan sebagaimana adanya, seperti Mall Tunjungan Plaza yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Kota Surabaya dan menjadi salah satu bentuk terjadinya hiperrealitas.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana peneliti melihat keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti yaitu, berada di Tunjungan Plaza (TP) Jl. Basuki Rachmat No. 8-12 Surabaya. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut karena peneliti melihat bahwa Tunjungan Plaza merupakan salah satu mall yang sudah terkenal di Indonesia dan menjadi kontruksi masyarakat sebagai high class mall.

14

Imam Suprayogo dan Tobroni, 2001. Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung. Remaja Rosdakarya.

15


(2)

14

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan peneliti adalah pengunjung mall Tunjungan Plaza (TP) Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 8-12 Surabaya.

Pengunjung yang notabene-nya sebagai penikmat mall, manusia yang

konsumtif akan adanya mall, dan selalu ingin menikmati fasilitas atau tampilan yang ada di mall.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah accidental

sampling. Accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja atau secara acak, karena peneliti menentukan sampel secara

acak.16 Pengunjung yang dijadikan informan dalam penelitian adalah

pengunjung yang ditemui peneliti di dalam mall ketika peneliti melakukan observasi maupun wawancara.

6. Sumber Data a. Data Primer

Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti.17 Data primer diperoleh dari sumbernya (subjek penelitian). Peneliti mengamati, melakukan wawancara dan mecatatnya pada saat melakukan observasi di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya.

16

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta 17


(3)

15

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data sekunder berupa foto-foto yang dihasilkan sendiri dengan kamera. Foto yang terkait dengan hiperrealitas yang ada di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya baik dari Kode, Fashion, Citra, Simulasi, Simulakra dan Representasi hingga foto pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya.

7. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini tentu memerlukan adanya data-data, yakni sebagai bahan yang akan diteliti dan untuk memperolehnya perlu adanya metode yang dipakai sebagai bahan pendekatan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut:

a. Observasi

Pengamatan dalam metode observasi dapat diklasifikasikan melalui cara berperanserta dan yang tidak berperan serta. Pada pengamatan tanpa peranserta pengamat atau peneliti hanya melakukan satu fungsi; yaitu mengadakan pengamatan. Pengamat atau peneliti berperanserta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu; sebagai pengamat atau peneliti dan sekaligus

menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati.18

Berdasarkan macam-macam metode pengamatan tersebut, metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dilakukan secara terus terang. Dengan kata lain, dari beberapa subjek yang diteliti terutama

18


(4)

16 pengunjung Tunjungan Plaza mengetahui sejak awal bahwa peneliti melakukan kegiatan penelitian.

Situasi-situasi yang tidak diinginkan terjadi dalam hal ini tententu peneliti juga melakukan observasi secara tersamar. Misalnya, meniru perilaku subjek dengan mengikuti kegiatan menjadi pengunjung mall dan mengamati tindakan yang dilakukan oleh pengunjung, selain itu peneliti juga ikut duduk bersebelahan dengan subyek yang akan diteliti, karena berdasarkan studi pendahuluan oleh peneliti bahwa observasi secara terus terang dan dilakukan secara berulang-ulang akan membuat subjek menjadi resah, dan ada kemungkinan subjek akan memberi respon yang tidak baik.

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti wawancara secara terstruktur dan tidak terstruktur karena peneliti mewawancari pengunjung yang ditemui ketika melakukan observasi dan pertanyaan yang diajukan adalah turunan dari 6 konsep teori yang digunakan untuk dapat menggambarkan hiperrealitas mall Tunjungan Plaza Surabaya.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan data-data yang telah ada di lokasi penelitian yang digunakan untuk membantu menganalisa penelitian. Hasil dokumentasi yang dihasilkan yaitu dengan adanya dokumentasi tempat penelitian, spanduk maupun banner yang terpasang, sebagian pengunjung, serta denah peta yang tertera di dalam mall Tunjungan Plaza. Pengambilan dokumentasi yang dilakukan pada saat melakukan observasi.


(5)

17

8. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang diperoleh dengan cara terjun ke dalam lapangan.

Gambar 2. Model Analisa Interaktif dari Miles dan Huberman

Sumber: Miles dan Huberman19

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui observasi pada Tunjungan Plaza Surabaya yang menggambarkan hiperrealitas mall. Data ini berupa data sekunder yang berupa foto-foto serta pengamatan terhadap seluruh bagian dari Tunjungan Plaza Surabaya serta pengunjung yang mengunjungi mall.

b. Reduksi Data

Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus peneliti. Hasil observasi dan dokumentasi di lapangan, data yang peneliti peroleh masih luas dan banyak akan diolah sehingga peneliti akan menggolongkan hasil penelitian sesuai sub permasalahan yang sudah

19

Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial:Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif:Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga

Pengumpulan Data

Penarikan

Kesimpulan Penyajian

data


(6)

18 dijabarkan pada rumusan masalah. Penjabaran mengenai hiperrealitas mall yang dikelompokkan menurut fokus penelitian masing-masing.

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara hasil dari reduksi yang sudah dilakukan tentang hiperrealitas mall.

d. Penarikan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah penyajian data selesai, maka dilakukan tahap reduksi untuk memilah-milah data yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian, kemudian ditampilkan dalam pembahasan karena dianggap penting dan relevan. Setelah tahap reduksi selesai dilakukan penyajian data secara rapi dan sistematis, maka setelah itu diambil suatu kesimpulan. Kesimpulan yang ada adalah menjawab dari rumusan masalah dan temuan-temuan baru yang ada di lapangan.