KONSTRUKSI KEKERASAN VISUAL PADA SERIAL ANIMASI (Analisis Framing Pada Serial Animasi Happy Tree Friends karya Kenn Navarro, Aubrey Ankrum dan Rhode Montijo)

(1)

KONSTRUKSI KEKERASAN VISUAL PADA SERIAL ANIMASI (Analisis Framing Pada Serial Animasi Happy Tree Friends Karya Kenn Navarro, Aubrey Ankrum dan Rhode Montijo)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) Komunikasi

Disusun Oleh : Deni Widendra 201010040311113

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : DENI WIDENDRA NIM : 201010040311113 Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : KONSTRUKSI KEKERASAN VISUAL SERIAL ANIMASI (Analisis Framing Pada Serial Animasi Happy Tree Friends karya Kenn Navarro, Aubrey Ankrum dan Rhode Montijo)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan ... Pada Hari : Tanggal : Tempat :

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. Abdullah Masmuh, Drs. M.Si Penguji I ( ) 2. Zen Amirudin, M.Med.Kom Penguji II ( ) 3. Isnani Dzuhrina, M.Adv Penguji III ( ) 4. Novin Farid S.W., M.Si Penguji IV ( )


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Konstruksi Kekerasan Visual Serial Aniamsi (Analisis Framing Pada Serial Animasi Happy Tree Friends Karya Kenn Navarro, Aubrey Ankurm dan Rhode Montijo)”. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal tersebut karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Kesempurnaan dari skripsi ini tidak lepas dari bimbingan-bimbingan, nasihat-nasihat, bantuan-bantuan fasilitas dan juga dorongan moril dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya serta rasa hormat kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Isnani Dzuhrina M.Adv selaku Dosen Pembimbing I juga atas bimbingan, arahan, ilmu dan dukungan sehingga skripsi ini selesai. 4. Novin Farid S. W. M.Si, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,

arahan, ilmu dan dukungan sehingga skripsi ini selesai.

5. Abdullah Masmuh, Drs. M.Si, selaku penguji I yang memberikan kritik, saran, masukan dan sanggahan guna penyempurnaan skripsi ini 6. Zen Amirudin, M.Med.Kom selaku penguji II atas arahan, ilmu dan

perbaikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Segenap Dosen Ilmu Komunikasi dan administrasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan bantuan.

8. Orang tua dan kakak yang telah memberikan dukungan, kasih sayang dan doa agar dapat menyelesaikan pendidikan sampai akhir kuliah.


(4)

9. Teman-teman ABEKOM yang telah memberikan dukungan semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Teman-teman JUFOC dan teman-teman KKN yang selalu memberikan semangat dan doa.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberi dorongan dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak cacat dan celanya. Oleh sebab itu penulis memohon maaf sedalam-dalamnya dan semoga Allah SWT akan membalas semua kebaikan hamba-Nya. Degan segala keterbatasan ini, penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 8 Agustus 2014


(5)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Pernyataan Orisinilitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar... ix

Halaman Persembahan ... xi

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Praktis ... 6

1.4.2 Manfaat Akademis ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa.. ... 7

2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa. ... 9

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa. ... 14

2.2 Televisi ... 15

2.2.1 Televisi Sebagai Komunikasi Massa. ... 16

2.3 Pengertian Film dan Jenis-jenis Film ... 17

2.3.1 Pengertian Film ... 17

2.3.2 Jenis-jenis Film ... 18

2.3.3 Film Kartun ... 19


(6)

2.4 Pengertian Serial Animasi ... 25

2.5 Kekerasan Dalam Film Kartun... 25

2.6 Konstruksi Visual dan Karakter Melalui Film ... 26

2.6.1 Konstruksi ... 26

2.6.2 Konstruksi Media ... 26

2.6.3 Konstruksi Visual dan Karakter Melalui Film ... 27

2.7 Analisis Teks Media ... 29

2.7.1 Konsep Framing ... 29

2.7.2 Model Gamson dan Modigliani ... 31

2.8 Definisi Konseptual ... 32

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Dasar Penelitian ... 34

3.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Sumber Data ... 36

3.6 Teknis Analisis Data.. ... 36

3.7 Tahapan Analisis Data… ... 40

BAB IV : GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1Profil Serial Animasi Happy Tree Friends ... 42

4.2Karakter Tokoh Serial Animasi Happy Tree Friends ... 45

4.2.1 Petunia.. ... 45

4.2.2 Cuddles. ... 45

4.2.3 Giggles. ... 45

4.2.4 Handy. ... 46

4.2.5 Toothy . ... 47

4.2.6 Lumphy ... 47

4.2.7 Nutty ... 48

4.2.8 Sniffles ... 49


(7)

4.2.10 Pop ... 50

4.2.11 Cub ... 50

4.2.12 Splendid ... 51

4.2.13 Lifty dan Shifty ... 51

4.2.14 Russel ... 52

4.2.15 Disco Bear ... 52

4.2.16 Flacky ... 53

4.2.17 The Mole ... 53

4.2.18 Mime ... 54

4.3Sinopsis Serial Animasi Happy Tree Friends ... 54

4.3.1 Double Whammy Part2 ... 54

4.3.2 Mole in the City... 57

4.3.3 From Hero to Eternity ... 59

4.4 Jumlah Scene Per episode dan Deskripsinya ... 62

4.4.1 Double Whammy Part2 ... 62

4.4.2 Mole in the City... 64

4.4.3 From Hero to Eternity ... 66

BAB V : ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI DATA 5.1Analisis Data ... 72

5.1.1 Episode Double Whammy Part2 ... 73

5.1.1.1 Scene 3 ... 73

5.1.1.2 Scene 5 ... 76

5.1.1.3 Scene 10 ... 79

5.1.2 Episode Mole in the City ... 81

5.1.2.1 Scene 3 ... 82

5.1.2.2 Scene 5 ... 85

5.1.3 Episode From Hero to Eternity ... 88

5.1.3.1 Scene 3 ... 88

5.1.3.2 Scene 5 ... 91

5.1.3.3 Scene 10 ... 95


(8)

5.1.3.5 Scene 18 ... 101

5.2 Interpretasi Data… ... 104

BAB VI : PENUTUP 6.1Kesimpulan ... 108

6.2Saran ... 109

6.2.1Saran Akademis ... 110

6.2.2Saran Praktis ... 110


(9)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha ilmu

Effendi, Heru. 2002. Mari membuat Film Panduan Menjadi Produser. Jakarta: Adipura

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Eriyanto. 2009. Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media). Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang

Irwansyah, Ade. 2009. Seandainya Saya Kritikus Film Pengantar Menulis Kritik Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka

Iskandar Muda, Dedy. 2005. Jurnalistik televisi menjadi reporter professional. Edisi ke-4. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group

Lexy, J. Moleong. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

McQuail, Denis 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Salemba Humanika, Edisi ke: 6 buku ke:2

Moesa, Ali Maschan. 2007. Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara

Mulyana, Dedy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan ke-14. Bandung: Rosda

Nurudin. 2007. Pengantar Komuniaksi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Puji Winarso, Heru. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Sobur, Alex, 2009. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Winarni. 2003. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Malang: UMM Press Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo


(10)

Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah Televisi dan Film. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Non Buku

Amir. 2012. Pengertian dan Jenis-jenis Animasi. Diunduh dari

(http://amirpklsicmultimedia.blogspot.com/2012/08/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi.html). Diakses tanggal 8/3/2014 pukul 12:07 WIB

David, Setiawan. 2011. Pengertian Serial Animasi. Diunduh dari (http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2001.pdf) diakses tanggal 9/3/2014 pukul 11:37 WIB

Dedy N Hidayat, Konstruksi Sosial Industri Penyiaran : Kerangka Teori Mengamati Pertarungan di Sektor Penyiaran, Makalah dalam diskusi “UU Penyiaran, KPI dan Kebebasan Pers, di Salemba 8 Maret 2003

Official WebsiteHappy Tree Friends. Diunduh dari

(www.happytreefriends.wikia.com/wiki/Happy_Tree_Friends) diakses tanggal 5/3/2014 pukul 15.07 WIB

Ottawa International Animation Festival. Diunduh dari

(www.imdb.com/title/tt0770762/awards) diakses tanggal 4/3/2014 pukul 22:07 WIB

Ryuu Majin. 2004. Happy Tree Friends di TV Global. Diunduh dari (http://kafegaul.com/showthread.php/99466-Happy-Tree-friends-di-TV-Global?) diakses tanggal 6/3/2014 pukul 09:49 WIB Truncate. 2011. Happy Tree Friends. Diunduh dari

(http://archive.kaskus.co.id/thread/7887121/300) diakses tanggal 6/3/2014 pukul 10:00 WIB


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkomunikasi merupakan hal dasar dalam berinterakasi dengan orang lain. Berkomunikasi merupakan isyarat penyampaian pesan kepada seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung (tatap muka) atau melalui media seperti: surat kabar, majalah, radio atau televisi (Dedy Mulayana, 2006:61). Keberhasilan proses komunikasi tergantung pada teknik penyampaian pesan dan pemilihan jenis informasi yang akan disampaikan. Mereka mempunyai cara tersendiri dalam memindahkan rangkaian imajinasi, termasuk ide, dan kreatifitas jika komunikasi tersebut melalui sebuah media cetak. Maka dari itu manusia tidak pernah lepas dari berkomunikasi.

Televisi juga merupakan media komunikasi audio visual yang tercipta dari hasil perkembangan bentuk komunikasi. Televisi sebagai media massa modern, berbeda dengan media massa tradisional dimana media massa tradisional komunikatornya bertatap muka dengan komunikannya (face to face communication). Dari beberapa media massa yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa yang paling efektif saat ini, dan banyak menarik simpati kalangan masyarakat luas karena perkembangan teknologinya begitu cepat. (Deddy Iskandar Muda, 2005: 4).


(12)

Televisi menampilkan produk-produk audio visual yang bermuatan informatif dan hiburan. Muatan informatif meliputi berita dan muatan hiburan meliputi sinetron, FTV, serial animasi, kuis dan lain-lain. Sebagai produk berupa hiburan serial animasi merupakan salah satu yang paling diminati khususnya anak-anak. Serial kartun atau serial animasi adalah sebuah serial televisi yang terdiri dari beberapa subjudul yang berjalan didalam 1 judul utama, biasanya berkaitan antar 1 judul dengan yang lain, dan dibuat dengan tehnik animasi. Durasi setiap episode bergantung kepada jenisnya. (David, 2011). Berbagai macam cerita serial animasi banyak bermunculan di televisi dengan genrenya masing-masing. Kebanyakan segmentasinya adalah untuk anak-anak. Anak-anak identik dengan serial animasi/kartun di televisi. Karena menjadi salah satu tontonan favorit dan hiburan setiap hari bahkan untuk liburan.

Berbicara tentang serial animasi, tentunya tidak akan lepas dari film. Karena serial animasi termasuk kedalam jenis-jenis film, yaitu film animasi. Film animasi/kartun pada awalnya diciptakan oleh para seniman lukis. Effendy (2000:216) mengatakan bahwa ditemukannya sinematografi telah menimbulkan gagasan kepada mereka untuk menghidupkan gambar-gambar yang mereka lukis. Dan lukisan itu bisa menimbulkan hal yang lucu dan menarik, karena dapat “disuruh” memegang peranan apa saja, yang tidak mungkin di perankan oleh manusia. Si tokoh dalam film kartun dapat dibuat menjadi ajaib, dapat terbang, menghilang, menjadi besar, menjadi kecil secara tiba-tiba, dan lainnya.


(13)

Serial Animasi “Happy Tree Friends" adalah serial animasi produksi Mondo Mini Show yang bergenre komedi hitam, kartun dewasa yang berdarah-darah. Serial ini dibuat oleh Kenn Navarro, Aubrey Ankrum, dan Rhode Montijo. Pada situs resminya, terdapat peringatan: "Kartun kekerasan, tidak direkomendasikan kepada anak kecil.” Meskipun karakternya terlihat lucu, tayangan ini penuh kekerasan, tiap episodenya terdapat darah yang menyembur, mata lepas, lidah terbakar, kepala terlepas, otak keluar, tubuh berlubang-lubang, daging teriris, tulang patah, tangan terpotong, usus terburai dan aksi kekerasan lainnya yang kebanyakan tidak disengaja.

Happy Tree Friends resmi ditayangkan pada tahun 2000, dengan debut pertamanya yang tayang di internet. Pada tahun 2006 barulah serial ini mempunyai acara TV sendiri dan itu pertama kali ditampilkan di Comic-Con. Premier serial TV Happy Tree Friends tayang perdana pada tanggal 25 September 2006 tengah malam pada G4 Channel. Total durasi episodenya 21 menit (3 episode, 7 menit per episode). Acara ini juga disiarkan di MTV Eropa dan Amerika Latin dan juga telah ditayangkan pada Paramount Comedy One di Inggris pada 11 Mei 2007 untuk waktu yang singkat, dan pada MTV One di Inggris pada 7 September 2007. (www.happytreefriends.wikia.com)

Kontroversi mulai bermunculan setelah debut pertama Happy Tree Friends di internet pada tahun 2000. Bahkan serial ini pernah tidak diterima oleh negara tertentu karena isi kekerasannya. Indonesia salah satunya, serial animasi ini pernah ditayangkan di MTV Indonesia (saat itu


(14)

masih bergabung dengan GlobalTV). Penayangannyapun selalu diatas jam 9 malam, karena konten ceritanya yang sadis akhirnya serial ini tidak ditayangkan lagi di GlobalTV. Berikut adalah kutipan dari pernyataan tentang tayangan Happy Tree Friends yang pernah tayang di GlobalTV:

Happy Tree Friends di TV Global

Satu kata: GILA! Setahu gua ini Cuma ada di intrenet deh, animasinya juga flash banget, tapi biar lo pada tahu aja ad animasi (gak sampe) 5 menit, singkat, gila gila dan gila………

BTW animasi ini gua sering lihat agak jam Sembilan sepuluh malam, semoga gak disetel siang-siang…… Gak tahu gimana caranya tuh TV G bisa masukin Happy Tree Friends ke sini….

(www.kafegaul.com) Owhh… ane tau…

Kartun sadis ini dulu kan pernah ditayangin di Global TV sekitar taun 2002-2004 kalo nggak salah waktu ane masih jaman2 SMA gan.. Ditayanginnya malem2, selalu di atas jam 11, masih inget banget ane. Dan ane juga punya banyak video .swf nya gan…

By: Truncate

(www.archive.kaskus.co.id)

Walaupun dipertentangkan, serial ini sangat sukses, dengan lebih dari 1000 video Happy Tree Friends muncul di YouTube. Serial animasi ini menjadi sukses secara tak terduga, mendapatkan lebih dari 15 juta penonton setiap bulan, dan ditampilkan di festival film. Di beberapa negara, episode-episodenya dapat dilihat di televisi. Serial ini telah direformasi menjadi acara sendiri, bukan sebagai bagian dari kompilasi seperti sebelumnya. (www.happytreefriends.wikia.com)

Serial televisi Happy Tree Friends yang berjudul “Double

Whammy Part 2”(2007) telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai

Best Television Series For Adults dan“Mole in the City”(2005) sebagai Best Animated Short Made For The Internet pada Ottawa International Animation Festival yang diadakan di Kanada. Serta episode “From Hero


(15)

To Eternity”(2007) sebagai best animated series for adults pada Annecy International Animated Film Festival. (www.imdb.com )

Berangkat dari keterangan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap serial animasi tersebut, karena ada satu pertanyaan besar mengapa bentuk kekerasan visual dalam Happy Tree Friends dibuat sangat lucu dan imut. Dari visualnya yang penuh warna menggambarkan keceriaan dan terkesan anak-anak sekali. Begitu juga dengan theme song dari serial ini sangat lucu sekali ada tawa anak-anak yang merupakan tokoh dari serial animasi ini. Tokoh yang dibuat berupa boneka yang diadopsi menyerupai hewan yang lucu. Awal menonton serial ini kita pasti akan merasa ceria dan berkata lucu dengan lagu pembuka dan akhir setiap episodenya, akan tetapi jika kita menonton dengan seksama sampai selesai, kita akan bekata lain. Cerita yang disuguhkan sangat bertolak belakang dengan visual yang digambarkan. Darah dimana-mana dan ada pembunuhan sadis di dalamnya. Walaupun kejadian tersebut digambarkan karena ketidak sengajaan dari salah satu karakter, namun kesan sadis dan penuh kekerasan sangat kental dalam serial animasi ini.

Dari gambaran dan pernyataan yang peneliti paparkan diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap serial animasi tersebut dengan judul “Konstruksi Kekerasan Visual Pada Serial Animasi (Analisis Framing pada Serial Animasi Happy Tree Friends Karya Kenn Navarro, Aubrey Ankurm dan Rhode Montijo)”, peneliti bertujuan untuk mengetahui konstruksi kekerasan visual dalam serial animasi Happy Tree Friends.


(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana konstruksi kekarasan visual dalam serial animasi Happy Tree Friends ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui konstruksi kekerasan visual dalam serial animasi Happy Tree Friends.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan disiplin ilmu komunikasi, khususnya tentang kajian audio visual untuk meneliti serial animasi dengan teknik framing.

1.4.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan pada khalayak agar lebih selektif dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan-pesan secara luas dalam berbagai bentuk dari media massa yang ditonton. Khususnya dalam memahami isi pesan dalam film. Serta dapat memberikan masukan kepada sineas agar lebih kreatif dalam mengkomunikasikan isi pesan dalam film yang dibuat.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkomunikasi merupakan hal dasar dalam berinterakasi dengan orang lain. Berkomunikasi merupakan isyarat penyampaian pesan kepada seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung (tatap muka) atau melalui media seperti: surat kabar, majalah, radio atau televisi (Dedy Mulayana, 2006:61). Keberhasilan proses komunikasi tergantung pada teknik penyampaian pesan dan pemilihan jenis informasi yang akan disampaikan. Mereka mempunyai cara tersendiri dalam memindahkan rangkaian imajinasi, termasuk ide, dan kreatifitas jika komunikasi tersebut melalui sebuah media cetak. Maka dari itu manusia tidak pernah lepas dari berkomunikasi.

Televisi juga merupakan media komunikasi audio visual yang tercipta dari hasil perkembangan bentuk komunikasi. Televisi sebagai media massa modern, berbeda dengan media massa tradisional dimana media massa tradisional komunikatornya bertatap muka dengan komunikannya (face to face communication). Dari beberapa media massa yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa yang paling efektif saat ini, dan banyak menarik simpati kalangan masyarakat luas karena perkembangan teknologinya begitu cepat. (Deddy Iskandar Muda, 2005: 4).


(2)

Televisi menampilkan produk-produk audio visual yang bermuatan informatif dan hiburan. Muatan informatif meliputi berita dan muatan hiburan meliputi sinetron, FTV, serial animasi, kuis dan lain-lain. Sebagai produk berupa hiburan serial animasi merupakan salah satu yang paling diminati khususnya anak-anak. Serial kartun atau serial animasi adalah sebuah serial televisi yang terdiri dari beberapa subjudul yang berjalan didalam 1 judul utama, biasanya berkaitan antar 1 judul dengan yang lain, dan dibuat dengan tehnik animasi. Durasi setiap episode bergantung kepada jenisnya. (David, 2011). Berbagai macam cerita serial animasi banyak bermunculan di televisi dengan genrenya masing-masing. Kebanyakan segmentasinya adalah untuk anak-anak. Anak-anak identik dengan serial animasi/kartun di televisi. Karena menjadi salah satu tontonan favorit dan hiburan setiap hari bahkan untuk liburan.

Berbicara tentang serial animasi, tentunya tidak akan lepas dari film. Karena serial animasi termasuk kedalam jenis-jenis film, yaitu film animasi. Film animasi/kartun pada awalnya diciptakan oleh para seniman lukis. Effendy (2000:216) mengatakan bahwa ditemukannya sinematografi telah menimbulkan gagasan kepada mereka untuk menghidupkan gambar-gambar yang mereka lukis. Dan lukisan itu bisa menimbulkan hal yang lucu dan menarik, karena dapat “disuruh” memegang peranan apa saja, yang tidak mungkin di perankan oleh manusia. Si tokoh dalam film kartun dapat dibuat menjadi ajaib, dapat terbang, menghilang, menjadi besar, menjadi kecil secara tiba-tiba, dan lainnya.


(3)

Serial Animasi “Happy Tree Friends" adalah serial animasi produksi Mondo Mini Show yang bergenre komedi hitam, kartun dewasa yang berdarah-darah. Serial ini dibuat oleh Kenn Navarro, Aubrey Ankrum, dan Rhode Montijo. Pada situs resminya, terdapat peringatan: "Kartun kekerasan, tidak direkomendasikan kepada anak kecil.” Meskipun karakternya terlihat lucu, tayangan ini penuh kekerasan, tiap episodenya terdapat darah yang menyembur, mata lepas, lidah terbakar, kepala terlepas, otak keluar, tubuh berlubang-lubang, daging teriris, tulang patah, tangan terpotong, usus terburai dan aksi kekerasan lainnya yang kebanyakan tidak disengaja.

Happy Tree Friends resmi ditayangkan pada tahun 2000, dengan debut pertamanya yang tayang di internet. Pada tahun 2006 barulah serial ini mempunyai acara TV sendiri dan itu pertama kali ditampilkan di Comic-Con. Premier serial TV Happy Tree Friends tayang perdana pada tanggal 25 September 2006 tengah malam pada G4 Channel. Total durasi episodenya 21 menit (3 episode, 7 menit per episode). Acara ini juga disiarkan di MTV Eropa dan Amerika Latin dan juga telah ditayangkan pada Paramount Comedy One di Inggris pada 11 Mei 2007 untuk waktu yang singkat, dan pada MTV One di Inggris pada 7 September 2007. (www.happytreefriends.wikia.com)

Kontroversi mulai bermunculan setelah debut pertama Happy Tree Friends di internet pada tahun 2000. Bahkan serial ini pernah tidak diterima oleh negara tertentu karena isi kekerasannya. Indonesia salah satunya, serial animasi ini pernah ditayangkan di MTV Indonesia (saat itu


(4)

masih bergabung dengan GlobalTV). Penayangannyapun selalu diatas jam 9 malam, karena konten ceritanya yang sadis akhirnya serial ini tidak ditayangkan lagi di GlobalTV. Berikut adalah kutipan dari pernyataan tentang tayangan Happy Tree Friends yang pernah tayang di GlobalTV:

Happy Tree Friends di TV Global

Satu kata: GILA! Setahu gua ini Cuma ada di intrenet deh, animasinya juga flash banget, tapi biar lo pada tahu aja ad animasi (gak sampe) 5 menit, singkat, gila gila dan gila………

BTW animasi ini gua sering lihat agak jam Sembilan sepuluh malam, semoga gak disetel siang-siang…… Gak tahu gimana caranya tuh TV G bisa masukin Happy Tree Friends ke sini….

(www.kafegaul.com) Owhh… ane tau…

Kartun sadis ini dulu kan pernah ditayangin di Global TV sekitar taun 2002-2004 kalo nggak salah waktu ane masih jaman2 SMA gan.. Ditayanginnya malem2, selalu di atas jam 11, masih inget banget ane. Dan ane juga punya banyak video .swf nya gan…

By: Truncate

(www.archive.kaskus.co.id)

Walaupun dipertentangkan, serial ini sangat sukses, dengan lebih dari 1000 video Happy Tree Friends muncul di YouTube. Serial animasi ini menjadi sukses secara tak terduga, mendapatkan lebih dari 15 juta penonton setiap bulan, dan ditampilkan di festival film. Di beberapa negara, episode-episodenya dapat dilihat di televisi. Serial ini telah direformasi menjadi acara sendiri, bukan sebagai bagian dari kompilasi seperti sebelumnya. (www.happytreefriends.wikia.com)

Serial televisi Happy Tree Friends yang berjudul “Double

Whammy Part 2”(2007) telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai

Best Television Series For Adults dan“Mole in the City”(2005) sebagai Best Animated Short Made For The Internet pada Ottawa International Animation Festival yang diadakan di Kanada. Serta episode “From Hero


(5)

To Eternity”(2007) sebagai best animated series for adults pada Annecy International Animated Film Festival. (www.imdb.com )

Berangkat dari keterangan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap serial animasi tersebut, karena ada satu pertanyaan besar mengapa bentuk kekerasan visual dalam Happy Tree Friends dibuat sangat lucu dan imut. Dari visualnya yang penuh warna menggambarkan keceriaan dan terkesan anak-anak sekali. Begitu juga dengan theme song dari serial ini sangat lucu sekali ada tawa anak-anak yang merupakan tokoh dari serial animasi ini. Tokoh yang dibuat berupa boneka yang diadopsi menyerupai hewan yang lucu. Awal menonton serial ini kita pasti akan merasa ceria dan berkata lucu dengan lagu pembuka dan akhir setiap episodenya, akan tetapi jika kita menonton dengan seksama sampai selesai, kita akan bekata lain. Cerita yang disuguhkan sangat bertolak belakang dengan visual yang digambarkan. Darah dimana-mana dan ada pembunuhan sadis di dalamnya. Walaupun kejadian tersebut digambarkan karena ketidak sengajaan dari salah satu karakter, namun kesan sadis dan penuh kekerasan sangat kental dalam serial animasi ini.

Dari gambaran dan pernyataan yang peneliti paparkan diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap serial animasi tersebut dengan judul “Konstruksi Kekerasan Visual Pada Serial Animasi (Analisis Framing pada Serial Animasi Happy Tree Friends Karya Kenn Navarro, Aubrey Ankurm dan Rhode Montijo)”, peneliti bertujuan untuk mengetahui konstruksi kekerasan visual dalam serial animasi Happy Tree Friends.


(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana konstruksi kekarasan visual dalam serial animasi Happy Tree Friends ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui konstruksi kekerasan visual dalam serial animasi Happy Tree Friends.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan disiplin ilmu komunikasi, khususnya tentang kajian audio visual untuk meneliti serial animasi dengan teknik framing.

1.4.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan pada khalayak agar lebih selektif dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan-pesan secara luas dalam berbagai bentuk dari media massa yang ditonton. Khususnya dalam memahami isi pesan dalam film. Serta dapat memberikan masukan kepada sineas agar lebih kreatif dalam mengkomunikasikan isi pesan dalam film yang dibuat.


Dokumen yang terkait

ANALISIS ISI "BULLYING" DALAM SERIAL ANIMASI (Studi Analisis Isi "Bullying" dalam Serial Animasi Doraemon)

0 2 218

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON SERIAL ANIMASI UPIN IPIN DENGAN KEPATUHAN ANAK

0 4 103

PENGARUH INTENSITAS MENONTON SERIAL ANIMASI UPIN DAN IPIN TERHADAP NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA Pengaruh Intensitas Menonton Serial Animasi Upin Dan Ipin Terhadap Nilai-Nilai Moral Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Korelasi Pada Siswa Kelas IV SD Muhamm

0 2 15

PENGARUH INTENSITAS MENONTON SERIAL ANIMASI UPIN DAN IPIN TERHADAP NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA Pengaruh Intensitas Menonton Serial Animasi Upin Dan Ipin Terhadap Nilai-Nilai Moral Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Korelasi Pada Siswa Kelas IV SD Muhamm

0 2 14

KEKERASAN DALAM SERIAL TELEVISI (Studi Analisis Isi Tentang Adegan Kekerasan Dalam Serial Televisi Animasi Kekerasan dalam Serial Televisi (Studi Analisis Isi Tentang Adegan Kekerasan Dalam Serial Televisi Animasi Jepang Naruto Shippunden Yang Ditayangka

0 0 13

PENDAHULUAN Kekerasan dalam Serial Televisi (Studi Analisis Isi Tentang Adegan Kekerasan Dalam Serial Televisi Animasi Jepang Naruto Shippunden Yang Ditayangkan Di Global TV Periode Bulan November 2010 ).

1 2 5

Imaji YŌKAI Dalam Serial Animasi Jepang 'Nurarihyon No Mago'.

0 2 29

BUdaya Partisipasi Fans Serial Animasi Vatalla Sang Pelindung.

0 0 2

ANALISIS KONTEN SERIAL FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN MUSIM 8 DITINJAU DARI PRINSIP DESAIN PESAN PEMBELAJARAN.

3 17 267

KARAKTERISTIK DAN FUNGSI MUSIK FILM “OVERTAKEN” DALAM FILM SERIAL ANIMASI ONE PIECE.

0 4 94