381
3.23. Gua Cicau
Gua Cicau merupakan gua vertical dengan kedalaman gua sekitar 10 meter, dengan lebar mulut gua sekitar 5 meter.
3.24. Gua Inah
Gua ini termasuk gua berair, ukuran mulut gua dari 1 meter dan tinggi hanya 0,7 meter. Didalam gua terdapat ornamen gua seperti stalaktit dan stalakmit.
3.25. Gua Obing
Lebar mulut gua sekitar 3 meter dan tinggi 1,5 meter. Gua obing memiliki lorong yang panjang, percabangan yang banyak dan terdiri dari beberapa lantai.
Lantai utama merupakan jalan masuk ke dalam gua yang keadaannya relatif kering. Lantai dasar dialiri air setinggi 20 cm dengan campuran tanah dan kotoran
guano kotoran kelelawar. Untuk menuju lantai atau lorong dasar ini harus menuruni turunan vertical setinggi ±5 meter. Ornamen didalamnya sangat banyak
dan bervariatif, sedangkan fauna gua yang sering ditemukan kelelewar.
3.26. Gua Sumur Jero
Gua ini merupakan gua yang dilakukan wacana untuk di jadikan potensi wisata oleh masyarakat setempat karena memiliki lorong yang besar dan kering
dan ada juga lorong yang basah atau di aliri aliran bawah tanah. Gua ini pun memiliki ornament yang bagus di dalam lorong gua.
3.27. Gua Cicurug
Gua ini merupakan gua yang selalu dialiri sungai bawah tanah. Gua Cicurug memiliki 2 mulut gua. Aliran gua ini di manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
3.28. Gua Walet 2
Gua walet dijadikan masyakarat sebagai pengumpul sarang burung walet.
3.29. Gua Legok Jambu
Gua ini memiliki lorong yang pendek dengan lebar mulut gua berukuran 0,6 meter dan tinggi 0,9 meter. Panjang gua hanya 15 meter. Gua ini merupakan
gua kering. Gua ini memiliki ornamen seperti stalaktit dan stalakmit. Fauna khas gua yang ditemukan antara lain amblyfigi, jangkrik, dan katak.
382
3.30. Gua Cigugula
Lebar mulut gua berukuran 1,8 meter, tinggi 1,8 meter dan panjang 125 meter. Gua ini memiliki oranamen stalaktit dan gourdam. Beberapa fauna gua
yang ditemukan di gua Cigugula yaitu kelelawar, jangkrik, kodok budug.
3.31. Gua Calincing