PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN JAHIT DAN SULAM SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TANJUNG MORAWA.

ABSTRAK
Sri Susilawaty. NIM. 8136122052. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa terhadap Hasil Belajar Keterampilan Jahit dan Sulam Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 3 Tanjung Morawa. Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan,
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam yang
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan siswa
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. (2) hasil belajar
Keterampilan jahit dan sulam siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan
dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. (3) mengetahui interaksi
penggunaan strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi
hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Tanjung Morawa pada semester genap tahun pelajaran
2015/2016. Populasi penelitian ada lah seluruh siswa kelas VIII SMP dengan jumlah siswa
seluruhnya 286 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling
berjumlah 72 orang yang terdiri dari 36 orang kelas VIII-3 diajarkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan 36 orang kelas VIII-4 diajarkan strategi pembelajaran ekspositori. Tes
Kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai
kemampuan berpikir kreatif tinggi dan kemampuan berpikir kreatif rendah. Metode penelitian
yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik

inferensial dengan menggunakan Anava dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 yang
dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji
homogenitas.
Hasil pengujian hipotesis menunjukan : (1) Data hasil belajar Keterampilan siswa yang di ajar
dengan strategi pembelajaran jigsaw lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan denga strategi
ekspositori Fhitung = 8,11 > Ftabel = 3,98; (2) hasil belajar Keterampilan siswa dengan Kemampuan
berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dari pada siswa dengan Kemampuan berpikir kreatif rendah
Fhitung = 5,43 > Ftabel = 43,98; dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Keterampilan dengan Fhitung = 4,31 > Ftabel =
3,98. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran jigsaw lebih baik diajarkan
kepada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif tinggi dan strategi pembelajaran
ekspositori lebih baik digunakan kepada siswa siswa yang mempunyai kemampuan berpikir
kreatif rendah dan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
kreatif.
Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran jigsaw lebih tinggi hasil belajarnya dari pada siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi ekspositori. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif tinggi
mendapat hasil belajar yang lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran jigsaw. Siswa
yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah mendapat hasil belajar yang lebih tinggi bila
diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori


i

ABSTRACT
Sri Susilawaty, NIM, 8136122052. The Effects of Instructional Strategy and Creative
Thinking Skills Learning Outcomes Skills Students of the Sewing and Embroidery Class VIII
Students of SMP Negeri 3 Tanjung Morawa, Thesis, Department of Educational Technology,
Graduate University of Medan , 2016 .
This research aimed to determine: ( 1 ) the results of learning sewing and embroidery skills are
taught using cooperative learning strategies jigsaw than students taught using expository
teaching strategy, ( 2 ) the results of learning sewing and embroidery skills of students who have
a high ability to think creatively than students who have the ability to think creatively low, ( 3 )
the interaction use learning strategies with creative thinking ability in influencing the outcomes
of learning sewing and embroidery skills
This research was conducted at SMP Negeri 3 Tanjung Morawa in the second semester of the
academic year 2015/2016. The study population there was throughout the eighth grade students
of SMP with the number of students altogether 286 people . Sampling was done by cluster
random sampling amounted to 72 people consisting of 36 classes taught VIII-3 jigsaw
cooperative learning strategies and 36 VIII- 4 taught expository strategy. Tests Ability to think
creatively done to group students with high creative thinking skills and creative thinking ability

is low. The method used is a quasi-experimental design with 2 x 2 factorial statistical test used is
descriptive statistics to present data and continued with inferential statistics by using Anova two
paths with significance level α = 0.05 , followed by Scheffe test . Previous test analysis in the
form of test for normality and homogeneity test .
The results showed: (1) learning skills in teaching students with learning strategies jigsaw higher
than students taught by expository strategy premises of F count= 8.11 > F table = 3.98 ; (2) Skills
learning outcomes of students with high creative thinking ability is higher than the students with
low ability to think creatively of F count = 5.43 > F table = 43.98 ; and (3) there is interaction
between Intructional strategy and creative thinking skills to the learning outcomes Skills with F
count = 4.31 > F table = 3.98. The research results concluded that the better jigsaw learning
strategies taught to students with high creative thinking skills and learning strategies expository
better use to the students the students who have the ability to think creatively is low and there is
interaction between the learning strategies and creative thinking abilities.
The implications of the results of this study showed that students taught using learning strategies
jigsaw higher learning results of the students taught using expository strategy . Students who
have a high ability to think creatively get results higher learning when taught by jigsaw learning
strategies . Students who have got the ability to think creatively poor learning outcomes are
higher when taught by expository strategy.

ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tesis ini dengan judul “Pengaruh
Strategi Pembelajaran

dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa terhadap Hasil

Belajar Keterampilan Jahit dan Sulam Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tanjung
Morawa” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak sehingga pada akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd. selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
Hamonangan Tambunan, M.Pd., pembimbing II yang telah begitu banyak
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Kepada ketiga narasumber
Bapak Prof.Efendi Napitupulu, M.Pd., M. Pd, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.
Pd, dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd. yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk
perbaikan tesis ini.

Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. Selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan beserta staff yang banyak memberikan kontribusi
dalam menyelesaikan studi penulis,
3. Seluruh teman angkatan XXIII / B3 Prodi Teknologi Pendidikan Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus
bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
4. Bapak Kepala Sekolah, Guru-guru, dan para siswa SMP Negeri 3 Tanjung
Morawa yang telah membantu penulis dalam penelitian.
5. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada
Ayahanda tercinta Amat Subari, suami tercinta Lilik Gusnaidi, anak-anak
tersayang Zuhdi Habib Cahyadi dan Aisyah Zahrotul Fitroh, dan seluruh keluarga
iii

yang senantiasa mendoakan dan memberikan dorongan serta motivasi kepada
penulis selama perkuliahan dan penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis ini
dan untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran untuk

kesempurnaanya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam
menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Sri Susilawaty
NIM : 8136122052

iv

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................................

i

ABSTRACT ...............................................................................................................

ii


KATA PENGANTAR ..............................................................................................

iii

DAFTAR ISI..............................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................

x


BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................

1

B.
C.
D.
E.
F.

Identifikasi Masalah .......................................................................................
Pembatasan Masalah ......................................................................................
Rumusan Masalah ..........................................................................................
Tujuan Penelitian ...........................................................................................
Manfaat Penelitian .........................................................................................


9
10
11
11
12

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS .............................................................................

13

A. Kajian teoritis .................................................................................................
1. Hakikat Hasil Belajar Keterampilan ..................................................
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ...........................................................
3. Hakikat Kemampuan Berpikir Kreatif ..............................................
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................
C. Kerangka Berpikir ..........................................................................................
1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Strategi Pembelajaran
Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Keterampilan .............................

2. PerbedaanHasil Belajar Keterampilan Antara Siswa dengan
Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dengan Kemampuan
Berpikir Kreatif Rendah.......................................... ............................
3. Interaksiantara Strategi Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir
Kreatif dalam mempengaruhi Hasil Belajar Keterampilan ..............
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................................

13
13
24
44
48
49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................................
B. Populasi dan Sampel ......................................................................................
C. Metode dan Rancangan Penelitian .................................................................
D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitan .................................
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan .............................................................

1. Prosedur Perlakuan ..................................................................................
2. Pelaksanaan Perlakuan .............................................................................
F. Pengontrolan Perlakuan .................................................................................
1. Validitas Internal ................................................................................

58
59
54
60
61
63
63
64
66
67

v

48

51
54
57

2. Validitas External...............................................................................
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ....................................
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................
2. Instrumen Penelitian Data ..................................................................
Uji coba instrumen .........................................................................................
Hasil Uji Coba Instrumen ..............................................................................
Teknik Analisis Data......................................................................................

69
69
69
70
74
77
79

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................................

81

G.

H.
I.
J.

A. Deskripsi Data ................................................................................................
B. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................................................
1. Uji Normalitas Data .................................................................................
2. Homogenitas Varian Sampel ...................................................................
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................................
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................

81
92
92
97
100
107
116

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...................................................

119

A. Simpulan ......................................................................................................
B. Implikasi .......................................................................................................
C. Saran .............................................................................................................

119
120
123

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

124

LAMPIRAN ...............................................................................................................

128

vi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran ..........................................................

31

Tabel 2.2 Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ........

38

Tabel 2.3 Skema kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ..........................

37

Tabel 2.4 Keunggulan dan kelemaham strategi pembelajar ekspositori .................

43

Tabel 2.5 Ciri-ciri aptitude berpikir kreatif siswa ...................................................

46

Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Tahun
Pembelajaran 2015/2016 ......................................................................

59

Tabel 3.2

Rancangan Penelitian Factorial 2 x 2 ..........................................

60

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ....................................................................

70

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Belajar .................

73

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa yang Baru .........................................

71

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw .......

81

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa
yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi pembelajaran
Ekspositori ..............................................................................................

83

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Keterampilan yang Memiliki
Kemampuan berpikir kreatif Tinggi yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Ekspositori ...............

84

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw .......
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Nilai Hasil Belajar Keterampilan
Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi yang
vii

86

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ......

87

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa
yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw .........................................

89

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa
yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi yang
Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ............

90

Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Keterampilan Siswa
yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang
Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ............

91

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan
Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran. .................................

93

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan
Siswa yang Memiliki Kemampuan berpikir kreatif ................................

94

Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan
Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran ..................................

95

Tabel 4.12 Pengujian Homogenitas Kelompok Sampel Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Jigsaw dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ...........

98

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Kelompok Sampel
Hasil Belajar Keterampilan Siswa dengan Kemampuan berpikir kreatif
Tinggi dan Kemampuan berpikir kreatif Rendah .....................................

98

Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas dengan Uji Bartlet ...............

99

Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Analisi Statistik Deskriptif .........................................

100

Tabel 4.16 Rangkuman Hasil ANAVA .....................................................................

101

Tabel 4.17 Ringkasan Hasil Uji Scheffe ....................................................................

104

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw .....

81

Gambar 4.2 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi pembelajaran Jigsaw .....

83

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Keterampilan yang Memiliki Kemampuan
Berpikir Kreatif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Ekspositori .....................................

85

Gambar 4.4 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Ekspositori .............

86

Gambar 4.5 Histogram Nilai Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang
Memiliki Kemampuan berpikir kreatif Tinggi yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ..........................

88

Gambar 4.6 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Jigsaw ...............................................................

89

Gambar 4.7 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ...........................

91

Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Ekspositori ........................................................

92

Gambar 4.9 Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir
Kreatif ...................................................................................................
ix

107

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Silabus Pembelajaran .........................................................................

128

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaanan Pembelajaran (RPP) ....................................

130

Lampiran 3

Instrumen Tes Hasil Belajar ...............................................................

148

Lampiran 4

Instrumen Tes Praktek........................................................................

152

Lampiran 5

Uji Validitas Soal Hasil Belajar Keterampilan ..................................

157

Lampiran 6

Indeks Kesukaran soal .......................................................................

161

Lampiran 7

Daya Pembeda ....................................................................................

164

Lampiran 8

Reliabilitas Instrumen ........................................................................

167

Lampiran 9

Sampel Penelitian ...............................................................................

170

Lampiran 10

Distribusi Frekuensi Data Penelitian .................................................

172

Lampiran 11

Perhitungan Dasar Statistik ...............................................................

176

Lampiran 12 Perhitungan Uji Normalitas ................................................................

196

Lampiran 13

Perhitungan Uji Homogenitas ...........................................................

203

Lampiran 14

Pengujian Hipotesis Penelitian ..........................................................

208

Lampiran 15 Uji Lanjut (Uji Scheffe) .....................................................................

212

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian......................................................................

215

Lampiran 17 Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment ...................................

218

Lampiran 18 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilifors ...............................................

219

Lampiran 19 Tabel F................................................................................................

220

Lampiran 20 Surat-surat ..........................................................................................

221

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

nasional

berfungsi

mengembangkan

kemampuan

dan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa ,
berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Pendidikan akan

menjadikan diri seseorang berlomba-lomba dan

memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan
bertujuan untuk membentuk karakter seseorang. Oleh karena itu, perubahan dan
perkembangan harus terus terjadi seiring dengan perubahan budaya kehidupan.
Perubahan dapat bersifat secara keseluruhan maupun sebagian. Program
pendidikan yang terarah akan mendidik siswa selalu siap dengan perubahan yang
ada. Untuk menjaga fleksibilitas itu maka perlu ditingkatkan kemampuan berfikir
logis, kritis, berinisiatif, dan kreatif.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah jenjang pendidikan
formal yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan menyiapkan siswa
menuju ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1

2

memberikan bekal kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi lebih berkompetensi dan berkualitas.
Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi
berbagai tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan
pendidikan diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang
dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan
bervariasi bagi peserta didik. Oleh sebab itu mata pelajaran keterampilan perlu
diberikan pada peserta didik di tingkat SMP/MTs. Mata pelajaran Keterampilan
diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills)
yang meliputi keterampilan personal, sosial, pravokasional, dan akademik. Mata
pelajaran keterampilan mempunyai fungsi mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, kreatifitas, dan sikap dalam berkarya.Pembelajaran keterampilan
berorientasi pada pembuatan hasil karya yang ditunjang oleh pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Dengan fungsi tersebut diharapkan siswa memiliki kemampuan
dalam memahami keterampilan atau teknologi, terampil dan kreatif dalam
menciptakan bentuk baru, memenuhi sikap menghargai proses dan hasil karya
(Depdiknas, 2004).
Sesuai dengan standar kompetensi kurikulum 2004 SMP tujuan mata
pelajaran keterampilan adalah (1) Mengembangkan pengetahuan siswa melalui
penelaah jenis, bentuk, sifat, dan penggunaan dan kegunaan alat proses dan teknik
membuat berbagai produk kerajinan dan produk teknologi yang berguna bagi
kehidupan manusia terhadap pengetahuan dan konteks budaya dari benda-benda
asli (2) Mengembangkan kepekaan rasa estetika, rasa menghargai terhadap hasil

3

produk kerajinan dan teknologi masa kini serta ersefak harus produk masa lampau
dari berbagai wilayah nusantara dan dunia (3) Mengembangkan keterampilan
siswa untuk menghasilkan produk kerajinan dari kehidupan manusia dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya (4) Menanamkan apresiasi
kepada siswa akan berbagai tatanan kehidupan termasuk budaya sehingga
menumbuhkan kecintaan budaya berkarya yang berciri khas Indonesia (5)
Mengembangkan kepekaan kreatif siswa melalui berbagai kegiatan penciptaan
benda-benda produk penggunaan bahan alam maupun industri (6) Menumbuh
kembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, kepemimpinan (leadership),
kekaryaan (employmentship), dan kewirausahaan (enterprenourship). (Depdiknas,
2004:7).
Dalam menyampaikan mata pelajaran Keterampilan permasalahan yang
sering dihadapi adalah cara penyajian materi secara keseluruhan diharapkan lebih
baik agar lebih mudah dipahami, dimengerti, dan siswa tidak merasa bosan
dengan materi yang diberikan sebagai bekal dalam praktik berkarya, sehingga
diperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Pemerintah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan
salah satu cara yang dilakukan adalah memberikan pendidikan dan latihan (diklat)
kepada guru dalam meningkatkan kompetensinya selain itu pemberian tunjangan
sertifikasi juga diharapkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan guru
sehingga meningkatkan kualitas guru dan pihak sekolah juga telah melakukan
kegiatan

yang

diharapkan

dapat

meningkatkan

kualitas

guru

dengan

melaksanakan MGMP secara berkala setiap bulan serta kegiatan pelatihan yang

4

dilakukan sekolah secara mandiri hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan
mutu pendidikan, namun pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia dirasa
masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ujian akhir sekolah sebagai salah satu tolak
ukur masih rendahnya mutu pendidikan, khususnya mata pelajaran Keterampilan
di SMP Negeri 3 Tanjung Morawa tahun pelajaran 2014 - 2015 yang
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata Keterampilan bahwa masih
terdapat siswa yang memiliki nilai di bawah dari nilai KKM, hal ini tentunya
kurang memuaskan. Kalaupun ada nilai yang mencapai KKM disebabkan faktorfaktor lain yang dijadikan guru sebagai pendukung nila tersebut, misalnya
kehadiran, keaktifan, dan sikap siswa. Namun untuk nilai tes biasanya nilainya
masih jauh dari yang diharapkan.
Hal tersebut dialami pada setiap materi dalam keterampilan salah satunya
pada materi tentang membuat benda kerajinan jahit dan sulam. Realita yang
dihadapi di sekolah, pembelajaran keterampilan kurang diperhatikan dan tidak
mendapat penanganan dengan baik, dari segi waktu, sarana, dan media
pembelajaran. Guru dan siswa menganggap pembelajaran keterampilan hanya
sebagai pelengkap dari pembelajaran.
Keberhasilan atau prestasi siswa dalam belajar pada dasarnya dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang saling terkait, baik internal maupun ekstemal. Hal ini
berarti tidak ada faktor tunggal yang berdiri sendiri dan secara otomatis
menentukan keberhasilan atau prestasi seseorang dalam belajar. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar keterampilan dan kurang
kreatifnya siswa dalam menyikapi permasalahan dapat ditinjau dari pihak

5

pengajar dan siswa. Faktor guru adalah dalam

melaksanakan kegiatan

pembelajaran guru cenderung menggunakan metode ceramah untuk materi teori,
dengan metode ini siswa hanya memperoleh informasi dari guru dan metode
demonstrasi yang dilakukan guru untuk materi praktek, namun kelemahan metode
demonstrasi ini materi tidak dapat diulang lagi karena terbatasnya waktu yang
tersedia, sehingga siswa kesulitan untuk melakukan praktek kembali pada materi
Membuat Benda Kerajinan jahit dan sulam. Ditinjau dari pihak siswa, rendahnya
hasil belajar dan kurangnya berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran. Untuk
mengatasi masalah di atas, guru diharapkan dapat mengembangkan suatu strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar
mengajar seperti kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki dan
mengungkap ide siswa yang dapat membuat siswa lebih berperan aktif dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan yang diberikan. Untuk itu diperlukan
peningkatan pengetahuan tentang merancang strategi pembelajaran agar lebih
efektif, efisien, dan memiliki daya tarik.Strategi pembelajaran penting dalam
mengajar karena selain mempermudah penyampaian materi pelajaran, pemilihan
strategi yang tepat juga akan memberi kemudahan siswa dalam belajar dan hal ini
akan berpengaruh terhadap hasil siswa.
Berdasarkan pengamatan di lapangan strategi pembelajaran ekspositori
dengan metode ceramah dan demonstrasi, demonstrasi selalu digunakan oleh
guru dalam pelaksanaan pembelajaran karena dalam pelaksanaannya strategi ini
sangat mudah untuk dilakukan pada materi Membuat benda kerajinan , guru
hanya menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lisan kepada siswa

6

kemudian mendemonstrasikan materi yang disampaikan. Namun strategi ini
kurang mendapatkan hasil yang maksimal jika digunakan dalam proses
pembelajaran keterampilan ,

karena dalam pembelajaran

keterampilan

dibutuhkan kreatifitas, dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
Dalam hal ini dibutuhkan penggunaan strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa, dengan strategi pembelajaran
yang berorientasi pada aktifitas siswa yang menempatkan siswa sebagai subjek
belajar dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar
berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang seimbang
sehingga hasil belajar yang maksimal dapat tercapai.
Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif adalah

strategi pembelajaran jigsaw. Strategi

pembelajaran kooperatif jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang
menitikberatkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil ,
seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa pembelajaran kooperatif model
jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara
heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri. Dalam strategi pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki
banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat, dan mengelolah informasi
yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota

7

kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan
bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya
(Rusman, 2011:203).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahim menunjukkan bahwa teknik
jigsaw integrasi jurnal akademik dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa
dari kategori cukup aktif menjadi kategori aktif, hasil belajar meningkat dari ratarata 76,1 % (kategori B) menjadi rata-rata 91,7 % (kategori A), di samping
menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi mahasiswa, yang
ditunjukkan oleh 54% menyatakan sangat senang, dan 46% menyatakan senang
dengan proses pembelajaran yang dialaminya.
Selain strategi pembelajaran, faktor lain juga perlu diperhatikan salah
satunya adalah faktor kemampuan bepikir kreatif siswa. Berpikir kreatif dapat
diartikan sebagai kemampuan berpikir untuk menemukan atau menghasilkan atau
mengembangkan gagasan atau hasil yang asli, estetis dan kontruktif yang
berhubungan dengan pandangan dan konsep yang penekanannya ada pada aspek
berpikir intuisi dan rasional dalam menggunakan informasi untuk menjelaskan
suatu maksud dengan prespektif asli pemikir, aktivitas berpikir kreatif
memungkinkan lebih dari satu jawaban untuk menjawab berbagai masalah.
Kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran perl dikembangkan
untuk mencapai tujuan pendidikan.Kemampuan berpikir kreatif membentuk
mengungkapkan gagasan orisinil untuk memecahkan masalah. Kemampuan
berpikir kreatif yang dikembangkan dalam pembelajaran meliputi aspek
keterampilan kelancaran (flexibility) , keluwesan (fluency), keaslian (originality),

8

penguraian (elaboration), dan perumusan kembali (redefinition) (Munandar
2009:20).
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu
yang baru baik berupa gagasan maupun berupa karya yang relatif berbeda dengan
apa yang telah ada sembelumnya (Ambarjaya, 2008). Kreativitas merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menciptakan suatu produk yang baru
dengan mengubah cara lama dengan cara baru agar individu tersebut tidak
terfokus pada satu hal saja.
Dalam proses pembelajaran sangatlah diharapkan kepada individu untuk
mencari sumber yang banyak agar bisa menyelesaikan tugas atau permasalahan
yang dihadapi. Ini juga dapat melihat sejauhmana individu dapat mengembangkan
sesuatu yang baru apakah itu gagasan atau benda dalam bentuk rangkaian baru
yang dihasilkan. Setiap proses pembelajaran disekolah, individu yang kreatif
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga banyak mengajukan pertanyaan,
dan guru harus menghormati dan memperhatikan apa yang di tanyakan oleh
individu tersebut, memberikan kesempatan kepada individu untuk berimajinasi
tentang hal-hal yang belum pernah dilihat, menyukai hal-hal yang menantang, dan
berani untuk mengambil resiko meskipun sangat sulit untuk dipecahkan, serta
membelajarkan individu untuk saling menghargai antara satu sama lain atas hasil
yang dicapai.
Dalam Depdikanas (2006) menyatakan bahwa mata pelajaran keterampilan
di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan yang meliputi Mata
pelajaran keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

9

berikut (1) mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan membuat
berbagai produk kerajinan dan produk teknologi yang berguna bagi kehidupan
manusia (2) memiliki rasa estetika, apresiasi terhadap produk kerajinan, produk
teknologi, dan artefak dari berbagai wilayah Nusantara maupun dunia (3) mampu
mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan melalui
kegiatan kerajinan dan pemanfaatan teknologi sederhana; (4) memiliki sikap
profesional dan kewirausahaan. Selanjutnya, orientasi pembelajaran Keterampilan
adalah memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial,
estetika, artistik dan kreativitas peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi
dan kreasi terhadap berbagai produk. Dengan demikian, dalam pembelajaran
keterampilan kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan, misalnya membuat
rancangan gambar kerja membuat benda kerajinan, menentukan alat dan bahan
yang dibutuhkan dalam membuat benda kerajinan, memilih alat dan bahan yang
dibutuhkan, menciptakan hiasan, dan menciptakan karya berupa benda kerajinan
jahit dan sulam dengan teknik yang benar.
Sehinga disimpulkan bahwa strategi pembelajaran dan kemampuan
berpikir kreatif siswa merupakan hal yang perlu untuk diteliti, bagaimana
pengaruhnya terhadap hasil belajar keterampilan pada materi membuat benda
kerajinan jahit dan sulam.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah yang dapat
diidenfikasi antara lain, adalah : Apakah penyebab rendah hasil belajar

10

Keterampilan jahit dan sulam yang dicapai siswa?, Strategi pembelajaran yang
bagaimanakah

yang paling efektif dalam

mengajarkan

mata

pelajaran

keterampilan jahit dan sulam?, Apakah strategi yang diberikan selama ini kurang
memengaruhi hasil belajar siswa?, Apakah karakteristik memengaruhi hasil
belajar siswa?, Apakah hasil belajar siswa disebabkan kurangnya keterlibatan
siswa secara aktif? Apakah rendahnya hasil belajar disebabkan rendahnya
kemampuan berpikir kreatif siswa?, Strategi pembelajaran manakah yang cocok
untuk masing-masing karakteristik kemampuan berpikir kreatif?

C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan peneliti maka
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah strategi pembelajaran yang diterapkan
dalam proses pembelajaran adalah strategi yang berorientasi pada siswa dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kemampuan berpikir kreatif
terbagi dalam dua bagian yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa yang tinggi dan
kemampuan berpikir kreatif siswa yang rendah, serta hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Tanjung Morawa pada mata pelajaran Keterampilan pada
pokok bahasan membuat benda kerajinan jahit dan sulam yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan pemahaman teori yang maksimal,
maka akan mempermudah siswa dalam membuat benda kerajinan jahit dan sulam
yang digolongkan dalam aspek psikomotor.

11

D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
(1) Apakah strategi pembelajaran yang berbeda memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam?
(2) Apakah kemampuan berpikir kreatif yang berbeda memberikan pengaruh
yang berbeda pula terhadap hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam?
(3) Apakah

ada

kemampuan

interaksi
berpikir

penggunaan
kreatif

strategi

dalam

pembelajaran

mempengaruhi

hasil

dengan
belajar

Keterampilan jahit dan sulam?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
(1) Hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dari
siswa yang diajarkan dengan menggunakan

strategi pembelajaran

ekspositori.
(2) Hasil belajar Keterampilan siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kreatif tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kreatifrendah.
(3) Ada interaksi penggunaan strategi pembelajaran dengan kemampuan
berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar Keterampilan jahit dan
sulam.

12

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam meningkatkan mutu
pembelajaran berkaitan dengan strategi pembelajaran pada pelajaran
keterampilan jahit dan sulam.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memahami
dinamika siswa sesuai dengan tujuan, materi pelajaran dan
karakteristik siswa.
c. Sebagai

bahan

informasi

bagi

peneliti

lain

yang

ingin

mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata
pelajaran keterampilan jahit dan sulam.
d. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh stategi pembelajaran terhadap hasil
belajar ketermapilan jahit dan sulam.
2. Manfaat Praktis
a. Bahan pertimbangan bagi semua guru, khususnya guru mata pelajaran
keterampilan dalam memanfaatkan aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi serta strategi pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik siswa agar menghasilkan proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien.
b. Sebagai informasi bagi guru dalam menentukan strategi yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar.

119

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan
saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya
memanfaatkan hasil penelitian ini.
A. Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Hasil belajar keterampilan jahit dan sulam siswa dengan strategi
pembelajaran

tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan strategi

pembelajaran ekspositori. Dalam hal ini siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran tipe jigsaw lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori.
2.

Hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih
baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif rendah. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif tinggi memperoleh hasil belajar keterampilan jahit dan
sulam yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir
kreatif yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar
keterampilan jahit dan sulam, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang
menunjukan bahwa bagi kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir

119

120

kreatif tinggi memperoleh nilai lebih baik bagi siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran tipe jigsaw, sedangkan bagi siswa yang memiliki
rendah memperoleh nilai lebih baik bagi siswa yang kemampuan berpikir
kreatif diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
B. Implikasi
Hasil yang diporeleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
strategi pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan jahit dan sulam siswa.
Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajarn
merupakan salat satu factor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil
belajar. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pebelajaran
yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajarn yang
pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaiian tujuan
pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinyan apabila strategi yang
kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurangpula
partisipasi aktif siswa dalam pembelajar. Melalui penelitian ini menunjukkan
bahwa secara rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi dengan menggunakan
strategi pembelajarn tipe jigsaw lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar
karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi tipe jigsaw siswa cenderung
aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya
menemukan dan menyelesaikan masalah dala kerangka penapaiian tujuan
pembelajaran.
Hasil penlitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan
dan penegasan bahwa kemampuan berpikir kreatif signifikan memberikan

121

pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar. Kemampuan berpikir kreatif
ditentukan dari hasil skor hasil tes kemampuan berpikir kreatif. Siswa dengan
kecenderungan kemampuan berpikir kreatif yang berbeda tentunya berimplikasi
dari cara-cara siswatersebut baik dalam belajar maupun dalam memecahkan
masalah-masalah pada mata pelajaranya. Dengan demikian konsekuensinyan guru
memperhatikan karakteristik cara belajar ini, sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan dapat maksimal. Implikasinya bagi guru adalah melakukan
identifikasi dan prediksi memberikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif
agar siswa bisa berprestasi. Apabila kemampuan berpikir kreatif siswa dapat
diketahui oleh guru maka akan dapat diterapkan rencana-rencana pembelajaran
dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
siswa.
Implikasi dari perbedaan karekteristik siswa dari segi kemampuan berpikir
kreatif mengisyaratkan kepada guru dalam memilih strategi pembelajaran harus
mempetimbangkan kemampuan berpikir kreatif

yang siswa miliki. Dengan

adanya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran memungkinkan
keterlibatan aktif siswa sehingga dapat meningkatkan kebermaknaan proses
pembelajaran dan efektifitas belajar mandiri untuk mencapai hasil belajar yang
lebih baik. Oleh karna itu strategi pembelajaran yang diterapkan guru efektif atau
tidak tergantung dari karakteristik siswa. Perbedan berprestasi tinggi dan rendah
ini juga berimplikasi kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran. Namun
demikian untuk bisa memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi
belajar siswa akan efektif apabila hubungan antara tenaga pengajaran dengan
siswa, siswa dengan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif sebelumnya.

122

Perbedaan kemampuan berpikir kreatif tinggi dan rendah ini juga berimplikasi
kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yangdapat
dilakukan guru dalah dengan menerapkan dan mengarahkan dengan membentuk
kelompok belajar atau kelompok diskusi, memberikan tugas-tugas mandiri dan
sebagainya.
Hasil penelitian menunjukkanterdapat interaksi strategi pembelajaran dan
kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut terindikasi
dari rata-rata hasil belajar pada kelompok siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif tinggi lebih tinggi diajar dengan strategi pembelajaran tipe jigsaw daripada
yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Kemudian rata-rata hasil
belajar pada kelompok siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah lebih
baik diajarkan dengan strategi ekspositori dibandingkan dengan strategi
pembelajarn tipe jigsaw. Dengan demikian dapatlah ditarik kesimpualan bahwa
strategi pembelajarn dan kemampuan berpikir kreatif cukup signifikan
mempengaruhi hasil belajar.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan
motivasi belajar yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalammeningkatkan hasil belajar itu
sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal
maka kedua variable tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
kreatif perlu menjadi perhatian sekaligus. Konsekuensi logis dari interaksi strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif kepada tenaga pengajar siswa.
Untuk guru, agar dapat memehami dan tentunya melaksanakan dengan baik

123

penerapan strategi pembelajaran tipe jigsaw dalam pembelajaran di kelas karena
melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten
dalam belajar.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen
yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu
guru sebagai perancangpembelajaran memperhatikan karakteristik siswa
dalam

merancang

pembelajaran

sehingga

dengan

demikian

gurumenetapkan pilihan strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk
dilaksanakan.
2. Strategi pembelajaran tipe jigsaw memberikan hasil yang lebih tinggi
dalam mata pelajaran keterampilan dibandingkan dengan strategi
pembelajarn ekspositori. Oleh karena itu, bagi guru disarankan dalam
kegiatan pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran tipe
jigsaw.
3. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas kepada
kemampuan berpikir kreatif. Untuk itu kepada peneliti lain disarankan
untuk meneliti karakteristik siswa yang lain misalnya kemandirian, gaya
kognitif, kemampuan awal.

124

4. Strategi pembelajarn tipe jigsaw ini hanya diterapkan pada mata pelajara
Keterampilan disarankan untuk peneliti lain dapan meneliti dalam bidang
studi lainnya.

125

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu Dan Uhbiyati.2001. Ilmu Pendidikan Cetakan II. Jakarta: Rineka
Cipta.
Anita Lie. 2007. Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning
diRuang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.
Ahmadi, A., Nur Uhbiyati. 2001. “Interaksi Belajar Mengajar”. Remaja
Karya.Bandung.
Ambarjaya.S, Beni.(2008).Model-model
TintaEmas Publishing.

Pembelajaran

Kreatif.

Bandung:

Anderson, dkk.2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka.
Anastasi, A. 2007.Psychological Testing.New Jersey: Prentice Hall.
Arikunto, S.2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
_______________.Prosedur
Rineka Cipta.

Penelitian

Suatu