PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA SWASTA DARUSSALAM MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

SISWA KELAS X SMA SWASTA DARUSSALAM MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

NEZLIA SARI HARAHAP

NIM: 8126121030

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRACT

NEZLIA SARI HARAHAP. 8126121030. The Effect Of Instructional Strategy and The ability Of Creative Thinking on the Students Achievement in Biology Of X Class of SMA Swasta Darussalam Medan. Thesis. Educational Technology

Study Program, Post-Graduate School of State University of Medan, 2015.

The objective of this research were to find out: (1) the difference of the student achievement in biology that taught with Problem Based Learning strategy that taught with Ekspository learning strategy; (2) the difference of the student achievement in biology who have high creative thinking and low creative thinking and; and (3) interaction between instructional design and the ability of creative thinking on students achievement in biology. The population of this research is all student of X classes of SMA Swasta Darussalam Medan which have 102 students. These sample were taken by Random sampling Method accounted for 68 students. Sample taken consisted of two groups, one group conducted by using problem Based Learning Strategy and another group performed Ekspository Learning Strategy. Data collection instrument used the measure the achievement was test multiple choice with 36 item test with reliability 0.900. The ability of creative thinking test performed to classify students who had skill of high creative thinking and low creative thinking. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Statistical test conducted were descriptive statistic to present the data and proceed with inferential statictics using ANOVA two way with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of test of normality and homogeneity test. The result showed: (1) the student achievement in biology that taught by Problem Based Learning Strategy ( ̅= 28.73) is higher than the student achievement in biology that taught by Ekspository Learning Strategy ( ̅= 25.38), with Fcount = 10.82 > Ftabel = 2.51, (2) the student achievement in biology with high

creative thinking ( ̅= 28.18) higher than low creative thinking ( ̅= 26.75) with Fcount = 2.88 > Ftabel = 2.51, and (3) Be found interaction between instructional

strategy and the ability of creative thinking on the students achievement in the biology with Fcount = 14,90 > Ftabel = 2.51. This hypothesis suggests that a more

appropriate Problem Based Learning strategy than Ekspository learning strategy to improve students learning outcomes, and students who have a skill of high creative thinking will get better result than students who have skills of low thinking.


(6)

ABSTRAK

NEZLIA SARI HARAHAP. 8126121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Swasta Darussalam Medan. Tesis. Prodi Teknologi Pendidikan, Program

Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning dan

yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository; (2) Perbedaan hasil

belajar biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan hasil belajar biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah; and (3) Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar biologi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Darussalam Medan yang berjumlah 102 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kelompok secara acak (cluster random sampling) berjumlah 68 siswa. Sampel

yang diambil terdiri dari dua kelompok yaitu, satu kelompok kelas dilakukan dengan strategi Problem Based Learning dan satu kelompok lagi dilakukan

dengan strategi pembelajaran Ekspository. Instrumen pengumpulan data

digunakan tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 36 butir soal dan memiliki reliabilitas 0,900. Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir tinggi dan rendah. Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning ( ̅= 28,73) lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang

diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository ( ̅ = 25,38), dengan Fhitung =

10,82 > Ftabel = 2,51; (2) Hasil belajar biologi yang memiliki kemampuan berpikir

kreatif tinggi ( ̅= 28,18) lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah ( ̅= 26,75) dengan Fhitung = 2,88 > Ftabel = 2,51; dan

(3) Terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar biologi dengan Fhitung = 14,90 > Ftabel = 2,51.

Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi Problem Based Learning lebih tepat

dari pada strategi pembelajaran Ekspository dalam mempengaruhi hasil belajar

biologi siswa, dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan memperoleh hasil belajar biologi yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Darussalam Medan”.

Tesis ini membahas tentang hasil belajar Biologi dan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning dan strategi Ekspository serta kemampuan berpikir kreatif tinggi dan berpikir kreatif rendah.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersungguh-sungguh membimbing penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr.H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur

Pascasarjana, dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur 1, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan serta Staf/Pegawai Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Ibunda Prof. Dr. Asih Menanti, M.S., S.Psi, dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku narasumber yang telah


(8)

memberikan kritik, saran dan masukan pada Tesis ini, serta para Dosen yang telah mengajar di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 3. Bapak Amril M. Jamil, S.H selaku Kepala Sekolah SMA Swasta

Darussalam beserta para sahabat guru di mana penulis mengajar yang telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian Tesis. 4. Teristimewa kepada Ayahanda H. Sabungan Harahap (alm) dan Ibunda

Hj. Syamsinar Rakhmi, abangnda Donny Parlaungan Harahap, S.E dan adik-adik Lely Savira Harahap, A.Md., S.S., Emmy Sahara Harahap. S.IP dan Nelly Emalia Harahap, S.T., M.Sc serta keponakan tersayang Mhd. Alkarni Harahap, Bahana Putra Harahap dan Aunillah Dinda Syalsabella yang dengan curahan doa dan sayang tiada henti memberikan semangat selama penulis mengikuti pendidikan sampai selesai.

5. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada para sahabat khususnya kelas A-1 stambuk 2012 yang telah bersama menuntut ilmu di Prodi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan diperhatikan sebagai bahan masukan demi kesempurnaan Tesis ini.

Akhirnya penulis berharap Tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.

Medan, Juni 2015

Penulis,

Nezlia Sari Harahap


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identfikasi Masalah ... 10

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 14 A. Kerangka Teoretis 1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Biologi ... 14

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22

a. Hakikat Strategi Problem Based Learning ... 24

b. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspository ... 33

3.Hakekat Kemampuan Berpikir Kreatif ... 38

4. Penelitian yang Relevan ... 46

B. Kerangka Berpikir ... 48

C. Hipotesis ... 57

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 58 A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 58

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 59

D. Variabel dan Definisi Operasional ... 60

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 61


(10)

G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 71

H. Teknik Analisis Data ... 76

BAB IV. HASIL PENELITIAN 78 A.Deskripsi data 78 1. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan dengan Strategi Problem Based Learning ... 78

2. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 79

3. Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 81

4. Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 83

5. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 84

6. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 86

7. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 88

8. Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 90

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 91

1. Uji Normalitas data ... 92

2. Uji Homogenitas ... 94

C. Pengujian Hipotesis ... 97

1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Yang Dibelajarkan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 98

2. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Mempunyai Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 98

3. Pengaruh Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa ... 99


(11)

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan Dengan siswa yang dibelajarkan strategi pembelajaran Ekspository ... 102

2. Hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan Berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah 105 3. Pengaruh Interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Biologi ... 108

E. Keterbatasan Penelitian ... 113

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 115

A. Simpulan ... 115

B. Implikasi ... 115

C. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Daftar Nilai Rata-Rata Kelas Mata Pelajaran Biologi ... 4

Tabel 2.1. Tahapan -Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 32

Tabel 2.2. Perbedaan Strategi PBL Dan Strategi Ekspository ... 49

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2x2 ... 59

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Instrumen Hasil Belajar Biologi Siswa ... 66

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ... 70

Tabel 4.1. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi PBL ... 78

Tabel 4.2. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Ekspository ... 80

Tabel 4.3. Hasil Belajar Biologi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 82

Tabel 4.4. Hasil Belajar Biologi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 83

Tabel 4.5. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 85

Tabel 4.6. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 87

Tabel 4.7. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 88

Tabel 4.8. Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 90

Tabel 4.9. Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Strategi Ekspository ... 92

Tabel 4.10.Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 92

Tabel 4.11.Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Rendah ... 93

Tabel 4.12.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi PBL Dan Strategi Ekspository ... 94

Tabel 4.13.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Rendah... 95

Tabel 4.14.Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 96

Tabel 4.15.Data Hasil Belajar Biologi ... 97

Tabel 4.16.Rangkuman Anava Faktorial 2 X 2 ... 97


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Problem Based Learning ... 79 Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Ekspository ... 81 Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 82 Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 84 Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Tinggi ... 86 Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi PBL Berdasarkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Rendah ... 87 Gambar 4.7. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Pembelajaran Ekspository

Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 89 Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Biologi Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Kemampuan Ekspository

Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 91 Gambar 4.9. Interaksi Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 123

Lampiran 2. RPP Problem Based Learning ... 127

Lampiran 3. RPP Ekspository ... 141

Lampiran 4. Soal Tes Hasil Belajar Biologi ... 153

Lampiran 5. Perhitungan Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 160

Lampiran 6. Instrumen Variabel Moderator ... 171

Lampiran 7. Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 179

Lampiran 8. Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Statistika Dasar ... 183

Lampiran 9. Uji Normalitas Data ... 201

Lampiran 10. Uji Homogenitas ... 210

Lampiran 11. Uji Lanjut Dengan Uji Scheffe ... 217

Lampiran 12. Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 221

Lampiran 13. Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan ... 224

Lampiran 14. Undangan Seminar Proposal Tesis ... 225

Lampiran 15. Surat Keterangan Validitas Tes Hasil Belajar dan Instrumen Penelitian ... 226

Lampiran 16. Surat Izin Melakukan Uji Coba Tes Hasil Belajar dan Instrumen Penelitian ... 228

Lampiran 17. Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed ... 229

Lampiran 18. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 231


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global sekarang ini menuntut individu untuk berkembang menjadi manusia berkualitas yang memiliki pemikiran kreatif dalam menjawab segala tantangan dan permasalahan yang ada. Pendidikan sebagai salah satu sistem yang menjawab tuntutan ini juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan ini terkait dengan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Proses pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik diperlukan dalam era yang terus berkembang saat ini.

Pembelajaran sains sebagai bagian dari proses pendidikan memiliki peran besar dalam upaya pengembangan individu di era global. Tuntutan pembelajaran sains pada era global menurut National Science Teachers Association (2006) yaitu untuk menyiapkan peserta didik dengan berbagai keterampilan dan kecakapan seperti berpikir kreatif, inovatif, kritis, pemecahan masalah, komunikasi, kolaborasi, ICT Literacy dan kepemimpinan. Pembelajaran sains juga harus mempersiapkan peserta didik yang berkualitas yaitu peserta didik yang sadar sains (scientific literacy), memiliki nilai, sikap dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) sehingga akan muncul sumber daya manusia yang dapat berpikir kritis, berpikir kreatif, membuat keputusan, dan memecahkan masalah (Liliasari, 2011).

Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan dan tujuan yang semakin canggih serta kualitas yang tinggi, disisi lain diketahui masih banyak siswa belum


(16)

mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya mengetahui fakta namun kurang mampu memanfaatkannya secara efektif dan sementara itu perkembangan teknologi menuntut setiap lulusannya dapat memperlihatkan keunggulan yang efektif serta mampu beradaptasi dengan perubahan.

Kegiatan pembelajaran selalu diiringi dengan perkembangan sains dan teknologi yang sangat pesat, hal ini tidak memungkinkan bagi siswa mempelajari semua fakta dan konsep-konsep sains yang terus melaju dengan cepat, oleh karena itu pendidik diharapkan mampu menghantar dan memilih konsep-konsep materi pelajaran yang baik yang terdapat dalam silabus, melatih siswa untuk berpikir, menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Melalui kegiatan tersebut siswa memiliki kepekaan untuk menanggapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan konsep materi yang akan diterima pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Untuk materi pelajaran di sekolah, siswa diberikan berbagai materi pelajaran pokok dan materi pelajaran tambahan yang harus dikuasai siswa sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Salah satu materi pokok yang disampaikan di jenjang pendidikan sekolah menengah atas adalah mata pelajaran Biologi. Biologi merupakan perluasan dari Ilmu Pengetahuan Alam pada saat belajar di SD dan SMP. Pada intinya pelajaran ini menanamkan konsep-konsep tentang makhluk hidup dan alam sekitarnya. Biologi sebagai bagian dari IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep proses sains. Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa di alam sekitar. Pendidikan Biologi diharapkan menjadi wahana


(17)

bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya (Pusat Kurikulum, 2001). Standar kompetensi dari mata pelajaran Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Nurhadi,2004).

Setelah mempelajari Biologi siswa diharapkan dapat menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari melalui metode ilmiah, meningkatkan kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesadaran atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta. Namun sangat disayangkan, standar kompetensi yang diharapkan dapat diperoleh siswa setelah mempelajari mata pelajaran Biologi belum dapat tercapai secara optimal. Hasil belajar Biologi siswa belum memuaskan.

Sebagai hasil survey awal yang telah dilakukan di SMA Darussalam Medan, pengajaran untuk bidang studi Biologi disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, baik tujuan maupun struktur materi, pengajaran Biologi hanya terbatas pada fakta, konsep dan teori saja. Bidang studi Biologi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), harus memiliki komponen produk, proses dan sikap, sehingga arti pembelajaran Biologi adalah pemberian kesempatan sebesar-besarnya kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Berarti siswa harus diarahkan agar dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan belajarnya dengan memberi kesempatan kepada siswa membangun pengetahuannya sendiri baik secara individual maupun secara bekerja sama dengan teman dalam kelompok belajar melalui kegiatan nyata dengan bimbingan guru. Berikut data hasil belajar Biologi dari tahun 2009-2012 seperti pada Tabel 1.1.


(18)

Tabel 1.1 Daftar Nilai Rata-Rata Kelas Mata Pelajaran Biologi Kelas X T.P 2009-2010 s/d 2011-2012 SMA Darussalam Medan

Kelas Semester Tahun Pelajaran

2009-2010 2010-2011 2011-2012

X1 Satu

dua 70 72 70 75 70 75

X2 Satu

Dua 70 75 70 70 70 72

X3 Satu

dua 70 70 72 70 70 72 Sumber: DKN SMA Darussalam

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, maka dapat dilihat dan simpulkan bahwa hasil belajar Biologi masih belum memuaskan dari ketuntasan 70 dalam arti belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Kurang optimalnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi tentu dipengaruhi oleh banyak variabel. Namun secara garis besarnya variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan internal. Secara keseluruhan yang termasuk faktor eksternal adalah bahan ajar, strategi mengajar, media pendidikan dan situasi lingkungan. Sedangkan faktor internal meliputi kesehatan dan kesempurnaan badan, motivasi, kemampuan berpikir, intelegensi, sikap, perasaan dan emosi. Berdasarkan hal tersebut salah satu diantaranya yang merupakan faktor eksternal adalah strategi pembelajaran oleh guru dan faktor internal salah satunya adalah kemampuan berpikir siswa.

Berkaitan dengan itu, maka dalam rangka upaya peningkatan mutu pembelajaran atau hasil belajar Biologi, maka perlu dilakukan dengan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai. Penggunaan strategi yang sesuai dengan materi pelajaran yang disajikan akan dapat membantu siswa yang belum memahami isi pokok materi. Begitu juga dengan kemampuan berpikir kreatif


(19)

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran juga akan mengalami perubahan, pola pikir siswa akan lebih baik dalam memecahkan masalah serta menyimpulkan hasil dari pemecahan masalah, sehingga strategi pembelajaran yang digunakan akan memberikan kemudahan dan sekaligus menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuk dikembangkan melalui pembelajaran sains khususnya Biologi sebagai bekal peserta didik untuk menghadapi tantangan dan rintangan di masa mendatang. Untuk memperoleh hasil belajar yang baik bagi siswa bukan saja strategi pembelajaran yang berperan penting, tetapi juga berpikir kreatif dalam kegiatan pembelajaran juga sangatlah penting. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai lebih efektif apabila siswa memiliki daya berpikir kreatif yang memadai. Di masa mendatang siswa dapat menghasilkan banyak ide dan gagasan dalam memperlakukan alam dan lingkungannya dengan lebih baik lagi. Dapat menghasilkan banyak produk olahan dari manfaat alam yang telah mereka pelajari sebelumnya dari bangku sekolah sehingga mereka mampu bersaing dan berkompetisi di masa depan.

Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu modal dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk menghadapi persaingan di era global. Pentingnya kemampuan berpikir kreatif untuk dikembangkan juga tercermin pada tujuan pendidikan nasional UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


(20)

Berpikir kreatif dapat didefinisikan sebagai kemampuan berpikir untuk menemukan atau menghasilkan atau mengembangkan gagasan atau hasil yang asli (orisinal), estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir. Berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan orisinal. Aktivitas berpikir kreatif memungkinkan lebih dari satu jawaban untuk menjawab berbagai permasalahan. Kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan menghadapi era globalisasi. Kemampuan berpikir kreatif membentuk peserta didik yang mampu mengungkapkan dan mengelaborasi gagasan orisinal untuk pemecahan masalah. Kemampuan berpikir kreatif yang dikembangkan dalam pembelajaran meliputi aspek keterampilan berpikir lancar (fluency), keterampilan berpikir luwes (flexibility), keterampilan berpikir orisinal (originality), dan keterampilan memerinci (elaboration) (Hawadi, dkk, 2001).

Kemampuan berpikir kreatif akan memunculkan kreativitas sebagai hasilnya. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Ambarjaya, 2008). Kreativitas diartikan sebagai kemampuan yang dirancang untuk menstimulasikan imajinasi berdasarkan data dan informasi yang tersedia, untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban, dan


(21)

menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas sangat penting dikembangkan khususnya bagi peserta didik untuk menghadapi persaingan di era global. Oleh karena itu, lingkungan pembelajaran yang mengakomodasi proses berpikir kreatif siswa perlu dikembangkan sehingga dapat menciptakan kreativitas khususnya dalam pembelajaran Biologi. Siswa mempunyai banyak ide dan gagasan dalam mengembangkan produk-produk yang berkaitan dengan Biologi. Misalkan saja setelah mereka mempelajari tentang Kingdom Fungi, para siswa dapat membuat dan mengolah panganan makanan yang beragam yang dihasilkan dari produk jamur dan olahannya.

Pembelajaran Biologi hendaknya diterapkan sesuai dengan hakikat Biologi sebagai sains meliputi minds on (kognitif), hearts on (afektif) dan hands on (psikomotor). Namun penerapan pembelajaran Biologi sesuai hakikatnya sebagai sains belum dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara-negara Asia Tenggara masih banyak yang menggunakan paradigma teacher-centered dengan menggunakan pendekatan ceramah deduktif dan masih jarang yang menerapkan paradigma students-centered atau berorientasi pada proses (process-oriented approach) (Rustaman, 2011).

Sebagian besar siswa menganggap pelajaran Biologi sebagai pelajaran hafalan, sehingga dalam pembelajaran di kelas siswa cenderung mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. Pemilihan model atau strategi pembelajaran berpengaruh terhadap aktivitas siswa di dalam kelas. Aktivitas siswa yang hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru kurang mengembangkan kemampuan berpikir siswa seperti kemampuan berpikir kritis dan kemampuan


(22)

berpikir kreatif. Kemampuan berpikir sangat penting untuk dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk membekali siswa dalam mengatasi masalah di tengah persaingan era globalisasi seperti sekarang ini.

Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah pembelajaran yang memberikan ruang kepada siswa untuk bisa menemukan dan membangun konsep sendiri dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain adalah Problem Based Learning (PBL). Strategi Problem Based Learning merupakan kolaborasi antara problem solving dan penemuan konsep secara mandiri. Strategi pembelajaran ini menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan. Strategi ini dirasakan tepat karena kemampuan berpikir kreatif akan muncul apabila didukung oleh suasana pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered), sehingga siswa bebas mengemukakan gagasan-gagasan yang timbul dari dalam dirinya serta lingkungan belajar yang mendukung peran aktif siswa pada pembelajaran tersebut. Tahap-tahap PBL sangat mendukung untuk pencapaian kemampuan berpikir kreatif siswa karena fase-fase dalam sintak PBL mengakomodasi siswa dalam mengembangkan proses berpikir kreatif meliputi fluency, flexibility, originality dan elaboration serta telah teruji di banyak negara, karena menurut Tan (2009) program pendidikan yang kreatif dalam pemecahan masalah sebagai orientasinya akan menstimulasi kemampuan berpikir kreatif siswa.

Prinsip Problem Based Learning ditekankan pada peningkatan dan perbaikan cara belajar dengan tujuan untuk menguatkan konsep dalam situasi


(23)

nyata, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar siswa, mengembangkan keterampilan membuat keputusan, menggali informasi, meningkatkan percaya diri, tanggung jawab, kerjasama dan komunikasi. Menurut Tan (2009), proses PBL sangat menunjang pembangunan keterampilan dalam mengatur diri sendiri (self directed), kolaboratif, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang di dalamnya termasuk berpikir kreatif, cakap menggali informasi yang semuanya diperlukan dunia kerja.

Strategi pembelajaran Ekspository merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Melihat pentingnya penggunaan strategi pada setiap proses pembelajaran, maka peneliti mencoba untuk mengkaji keefektifan penggunaan strategi Problem Based Learning dan strategi pembelajaran Ekspository dari materi yang akan disajikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Secara operasional penelitian ini akan mengkaji pengaruh pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem Based Learning dan strategi pembelajaran Ekspository serta


(24)

kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar siswa untuk memecahkan masalah dalam proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Biologi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: (1) apakah penerapan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Biologi?, (2) strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang paling efektif dan efisien dalam mengajarkan mata pelajaran Biologi?, (3) apakah strategi pembelajaran yang diberikan selama ini kurang menarik minat siswa?, (4) apakah karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar?, (5) strategi pembelajaran manakah yang cocok/sesuai dengan karakteristik berpikir kreatif siswa yang berbeda?, (6) strategi pembelajaran manakah yang memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Biologi?, (7) apakah perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?, (8) kemampuan kreatif yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa?, dan (9) apakah terjadi interaksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Biologi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, agar penelitian ini terarah dan lebih jelas, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, strategi pembelajaran, karakteristik siswa dan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan lokasi penelitian, maka penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Darussalam Medan. Strategi pembelajaran dibatasi pada strategi Problem


(25)

Based Learning dan strategi Ekspository. Karakteristik belajar siswa dibatasi pada kemampuan berpikir kreatif yang dipilah atas kemampuan berpikir kreatif tinggi dan rendah. Sedangkan hasil belajar siswa dibatasi pada mata pelajaran Biologi dengan materi Kingdom Fungi dan Kingdom Plantae pada ranah kognitif yang diperoleh melalui tes hasil belajar pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Serta siswa dalam penelitian ini dibatasi pada siswa kelas X SMA Darussalam Medan semester genap pada tahun pelajaran 2014/2015.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository?

2. Apakah hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dari hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi siswa?


(26)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui:

1. Hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository

2. Hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dari hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar Biologi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis.

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat: (1) memperkaya pengetahuan bidang pendidikan, khususnya tentang strategi Problem Based Learning dan kemampuan berpikir kreatif serta hubungannya dengan hasil belajar Biologi, (2) menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran.

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat: (1) sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan, (2) sebagai acuan bagi guru dalam mengembangkan desain pembelajaran, dan (3) memberikan sumbangan pemikiran terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam bidang studi Biologi di SMA Swasta Darussalam Medan.


(27)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar Biologi yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository. 2. Hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif

tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar Biologi siswa. Dari pengujian selanjutnya ternyata siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi memperoleh hasil belajar Biologi lebih tinggi pada saat dibelajarkan dengan menggunakan strategi Problem Based Learning daripada strategi Ekspository, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah lebih tinggi hasil belajar Biologinya pada saat dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository daripada strategi Problem Based Learning.

B. Implikasi

Beberapa hal penting sebagaimana tersimpul dalam penelitian ini adalah: pertama, hasil yang menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran


(28)

terhadap hasil belajar siswa dalam bidang studi Biologi. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Biologi. Ini dapat dipahami karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strateginya kurang tepat dalam pembelajaran, maka tentu akan berakibat berkurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar Biologi yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dari pada strategi pembelajaran Ekspository. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Biologi, karena dalam pembelajaran Problem Based Learning menuntut siswa untuk dapat menemukan dan memecahkan masalah melalui ide-ide yang dimilikinya selama di lapangan, serta menjadikan siswa lebih kreatif untuk mencari informasi dari berbagai sumber dalam menyelesaikan permasalahan di dalam kegiatan belajar. Dengan demikian para guru SMA Swasta Darussalam Medan selayaknya mempunyai pengetahuan dan pemahaman serta wawasan yang luas dalam memilih strategi pembelajaran yang digunakan di kelas, khususnya strategi pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran Biologi. Dengan memiliki pengetahuan dan wawasan, guru mampu merancang suatu desain pembelajaran Biologi yang lebih menarik, kreatif dan inovatif sehingga hasil belajarpun akan meningkat.


(29)

Kedua, hasil yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi. Siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi secara rata-rata memiliki hasil belajar Biologi yang lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang rendah. Pernyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemampuan berpikir kreatif tinggi memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan mampu untuk menciptakan dan mengidentifikasikan alternatif-alternatif pemecahan masalah, lancar dalam mengemukakan gagasannya sehingga siswa lebih mudah menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Biologi. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository, dan bagi siswa dengan kemampuan berpikir rendah yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning juga mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Biologi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peran yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar Biologi itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang


(30)

maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif harus diperhatikan.

Konsekuensi logis interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik strategi pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya dengan membuka cakrawala berpikir seluas-luasnya, menghasilkan ide sebanyak mungkin dan mengeksplor kegiatan-kegiatan kreatif dengan menciptakan dan menghasilkan berbagai produk olahan (karya kreatif) yang dapat meningkatkan wawasan dalam berpikir dan bertindak secara kreatif.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas, maka disarankan beberapa hal, yaitu:

1. Mengingat materi Biologi merupakan materi yang mengutamakan kemampuan siswa untuk mengamati, mendeskripsikan dan menganalisa gejala dan fenomena kehidupan makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan lingkungan, maka disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning agar hasil belajar Biologi lebih baik dari sebelumnya.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, maka salah satu alternatif pilihan yang


(31)

digunakan dalam strategi pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi Problem Based Learning.

3. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran yang memberikan pengaruh pada hasil belajar untuk itu disarankan kepada Kepala Sekolah untuk memberikan berbagai jenis pelatihan kepada para guru dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran.

4. Mengingat populasi dan sampel penelitian tergolong kecil, untuk itu disarankan kepada peneliti lain menggunakan populasi dan sampel yang lebih besar lagi.


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. H. A & Supriyono.W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta.

Ambarjaya. (2008). Model-Model Pembelajaran Kreatif. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Amir, MT. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Perdana.

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arends, R. (2008). Learning To Teach. Yokyakarta: Pustaka Belajar.

Armaini, M. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA SMPN 5 Tanjung Balai. Thesis. Program Pasca Sarjana.

Costa. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD.

Dahlan. (1990). Model-Model Mengajar. Cetakan Kedua. Bandung: Diponegoro.

Danim. (2007). Dasar-Dasar Komunikasi. Jakarta: Rieneka Cipta.

David, dkk. (2009). Methods for Teaching: Promoting Student Learning in K-12 Classroom. USA: New Jersey.

Davis, Gary A. (1992). Creativity is Forever. United States of America: Kendall Hunt Publishing Company.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Lampiran Kompetensi Dasar SMA Jakarta: Badan Standart Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Metode Pelatihan Berintegrasi dan Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dick & Carey. (2005). The Systematic Design Of Instruction. London: Scott Foresman Company.


(33)

Dimyati & Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamid, A. (2009). Teori Belajar Mengajar. Jakarta: PPS Unimed.

Hawadi,R.A., Wihardjo,R.S.D.,Wiyono.M. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

Herlina. (2007). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. http/iclb4.wikispaces.com/file/view/554004.pdf.

Liliasari. (2001). Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Calon Guru Sebagai Kecenderungan Baru Pada Era Globalisasi. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juni 2001.

Liliasari. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Calon guru dalam Menerapkan berpikir tingkat tinggi. Bandung: WordPress.

Mardianto. (2009). Psikologi Pendidikan Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Muhibbin Syah (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Munandar, S.C.U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta: Gramedia Widarsana.

Nasution. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Novak, Joseph D. And D. Bob Gowin. (1984). “Learning How to Learn”. Cambridge: Cambridge University Press.

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo.

Pardede,O.B. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran dan Berpikir Kreatif Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 30 Medan. Thesis. Program Pasca Sarjana.

Rustaman. N. (2011). Materi dan Pembelajaran IPA. Jakarta: Universitas Terbuka.


(34)

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santyasa, I. Wayan. (2005). Model-Model Pembelajaran Inovatif Jurusan Pendidikan Fisika. (Online). (diakses tanggal 15 Mei 2014).

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renika Cipta.

Suciawati, H. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa kelas X SMA Al-Ulum Medan TP.2013/2014. Thesis. Program Pasca Sarjana.

Sudjana, N. (2001). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tan,O.S. (2009). Problem Based Learning and Creativity. Singapore: Cengange Learning. Dalam jurnal Laksmi, dkk. PBL Model Toward Students Creativity Thinking Skill. Bioedukasi. Volume 5 nomor 2. Hal 61-72. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Wahyudi. (2007). Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol.8 no. 036 Mei 2002.


(1)

Kedua, hasil yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi. Siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi secara rata-rata memiliki hasil belajar Biologi yang lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang rendah. Pernyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemampuan berpikir kreatif tinggi memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan mampu untuk menciptakan dan mengidentifikasikan alternatif-alternatif pemecahan masalah, lancar dalam mengemukakan gagasannya sehingga siswa lebih mudah menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Biologi. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository, dan bagi siswa dengan kemampuan berpikir rendah yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning juga mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspository.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Biologi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peran yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar Biologi itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang


(2)

maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif harus diperhatikan.

Konsekuensi logis interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik strategi pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya dengan membuka cakrawala berpikir seluas-luasnya, menghasilkan ide sebanyak mungkin dan mengeksplor kegiatan-kegiatan kreatif dengan menciptakan dan menghasilkan berbagai produk olahan (karya kreatif) yang dapat meningkatkan wawasan dalam berpikir dan bertindak secara kreatif.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas, maka disarankan beberapa hal, yaitu:

1. Mengingat materi Biologi merupakan materi yang mengutamakan kemampuan siswa untuk mengamati, mendeskripsikan dan menganalisa gejala dan fenomena kehidupan makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan lingkungan, maka disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning agar hasil belajar Biologi lebih baik dari sebelumnya.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, maka salah satu alternatif pilihan yang


(3)

digunakan dalam strategi pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi Problem Based Learning.

3. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran yang memberikan pengaruh pada hasil belajar untuk itu disarankan kepada Kepala Sekolah untuk memberikan berbagai jenis pelatihan kepada para guru dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran.

4. Mengingat populasi dan sampel penelitian tergolong kecil, untuk itu disarankan kepada peneliti lain menggunakan populasi dan sampel yang lebih besar lagi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. H. A & Supriyono.W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta.

Ambarjaya. (2008). Model-Model Pembelajaran Kreatif. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Amir, MT. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Perdana.

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arends, R. (2008). Learning To Teach. Yokyakarta: Pustaka Belajar.

Armaini, M. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA SMPN 5 Tanjung Balai. Thesis. Program Pasca Sarjana.

Costa. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD.

Dahlan. (1990). Model-Model Mengajar. Cetakan Kedua. Bandung: Diponegoro.

Danim. (2007). Dasar-Dasar Komunikasi. Jakarta: Rieneka Cipta.

David, dkk. (2009). Methods for Teaching: Promoting Student Learning in K-12 Classroom. USA: New Jersey.

Davis, Gary A. (1992). Creativity is Forever. United States of America: Kendall Hunt Publishing Company.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Lampiran Kompetensi Dasar SMA Jakarta: Badan Standart Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Metode Pelatihan Berintegrasi dan Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dick & Carey. (2005). The Systematic Design Of Instruction. London: Scott Foresman Company.


(5)

Dimyati & Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamid, A. (2009). Teori Belajar Mengajar. Jakarta: PPS Unimed.

Hawadi,R.A., Wihardjo,R.S.D.,Wiyono.M. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

Herlina. (2007). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. http/iclb4.wikispaces.com/file/view/554004.pdf.

Liliasari. (2001). Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Calon Guru Sebagai Kecenderungan Baru Pada Era Globalisasi. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juni 2001.

Liliasari. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Calon guru dalam Menerapkan berpikir tingkat tinggi. Bandung: WordPress.

Mardianto. (2009). Psikologi Pendidikan Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Muhibbin Syah (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Munandar, S.C.U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta: Gramedia Widarsana.

Nasution. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Novak, Joseph D. And D. Bob Gowin. (1984). “Learning How to Learn”. Cambridge: Cambridge University Press.

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo.

Pardede,O.B. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran dan Berpikir Kreatif Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 30 Medan. Thesis. Program Pasca Sarjana.

Rustaman. N. (2011). Materi dan Pembelajaran IPA. Jakarta: Universitas Terbuka.


(6)

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santyasa, I. Wayan. (2005). Model-Model Pembelajaran Inovatif Jurusan Pendidikan Fisika. (Online). (diakses tanggal 15 Mei 2014).

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renika Cipta.

Suciawati, H. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa kelas X SMA Al-Ulum Medan TP.2013/2014. Thesis. Program Pasca Sarjana.

Sudjana, N. (2001). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tan,O.S. (2009). Problem Based Learning and Creativity. Singapore: Cengange Learning. Dalam jurnal Laksmi, dkk. PBL Model Toward Students Creativity Thinking Skill. Bioedukasi. Volume 5 nomor 2. Hal 61-72. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Wahyudi. (2007). Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol.8 no. 036 Mei 2002.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN RETENSI SISWA SISTEM EKSKRESI DI SMP SWASTA MARKUS MEDAN.

0 3 22

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 17 MEDAN.

0 13 28

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA SWASTA TELADAN MEDAN T.P. 2013/2014.

0 2 41

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 35

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 3 39

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

0 3 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 37

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA SWASTA KRISTEN IMMANUEL MEDAN.

0 1 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 MEDAN.

0 1 44

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DI SMA Y.P. SILOAM MEDAN.

0 1 29