2.3.1 Gejala Penyakit CVPD
Gejala khas penyakit CVPD adalah bercak-bercak kekuningan blotching, mottle tidak teratur atau klorosis pada daun Gambar 2.1. Menurut Semangun
1991, tanaman jeruk yang terinfeksi penyakit CVPD menunjukkan daun yang mengalami klorosis, daun menjadi tebal dan kaku. Daun-daun tersebut
memperlihatkan gejala vein banding yaitu tulang daun berwarna hijau tua dan lamina daun menguning. Pemeriksaan histologis dan anatomis menunjukkan
bahwa pada tulang daun tanaman jeruk yang sakit terjadi kerusakan floem. Jaringan floem tanaman sakit lebih tebal daripada daun tanaman sehat. Penebalan
ini disebabkan oleh pertambahan jumlah sel hyperplasia dan pembesaran sel hypertrophy Tirtawidjaja 1983, Ditlin 1994. Selain itu, ditemukan gula protein
pada kisaran band di atas 100 kDa., sedangkan pada tanaman jeruk sehat tidak ditemukan akumulasi protein Wirawan, 2002.
Gambar 2.1 Gejala khas penyakit CVPD klorosis Tsai, 2010
Gejala penyakit pada tanaman muda ditandai dengan perkembangan kuncup yang lambat, daun me njadi lebih kecil dan tumbuh mencuat ke atas Nurhadi
Whittle, 1989. Pada tanaman dewasa, gejalanya sering bervariasi. Pada gejala
sektoral, diawali dengan blotching pada cabang-cabang tertentu, diiringi pertumbuhan tunas air lebih banyak dari tanaman normal di luar musim
pertunasan Dwiastuti, 2001. Pada gejala berat, daun menjadi lebih kaku, kecil, menebal, tulang daun primer sekunder mengeras vein corking, dan dapat
menguning pada keseluruhan kanopi, letaknya tersebar dan mengalami dieback yang parah Planck, 1999.
Pada tanaman yang sudah berproduksi, akibat infeksi patogen CVPD ini, buah menjadi lebih kecil, tidak simetri lop sided, buah banyak yang mengalami
gugur, dan buah terkadang mengalami red nose warna oranye pada bagian dekat tangkai Gambar 2.2 Garnier J.M. Bove, 1993.
Gambar 2.2 Buah jeruk yang terinfeksi CVPD mengalami red nose Gottwald, 2010
2.3.2 Penyebab Penyakit CVPD