2.1.6 Konsep Neuropati Perifer Sensori NPS pada DM Tipe 2
Pada subbab ini akan membahas hal-hal mengenai konsep NPS pada DM tipe 2 yang meliputi definisi, etiologi, faktor-faktor risiko, patofisiologi, gejala,
penatalaksanaan, komplikasi, dan penilaian NPS.
a. Definisi
Neuropati perifer sensori adalah gangguan pada saraf perifer yang terjadi pada sensori The Neuropathy Association, 2014. Berdasarkan International
Consensus Meeting, disepakati bahwa batasan definisi dari neuropati perifer pada diabetisi
adalah “adanya gejala danatau tanda disfungsi saraf perifer pada orang dengan diabetes setelah mengeksklusi penyebab lainnya” Boulton, 2005.
Neuropati perifer pada DM tipe 2 dapat mengenai saraf sensori, motorik, danatau otonom. Neuropati perifer dapat mengenai ketiga saraf tersebut atau hanya satu
atau dua saraf NINDS, 2014; Quan, 2014. Neuropati perifer sensori disebabkan oleh kerusakan pada akson
degenerasi aksonal, kerusakan pada selubung mielin demielinasi, atau kombinasi keduanya yang terjadi pada saraf sensori. Gangguan pada saraf sensori
ini menyebabkan pasien mengalami penurunan sensasi sentuhan, nyeri, atau perubahan suhu atau sebaliknya merasakan sensasi nyeri secara berlebihan pada
stimulus yang normalnya tidak mencetuskan nyeri alodinia NINDS, 2014. Neuropati perifer sensori pada DM tipe 2 juga disebut sebagai
polineuropati distal simetris yang biasanya bermanifestasi sebagai penurunan sensasi sensori simetris di ekstremitas distal distribusi kaus kakistocking yang
didahului oleh kesemutan, baal, dan parestesia. Gangguan saraf sensori ini
kemudian meluas ke proksimal dan salah satunya mengenai tangan distribusi sarung tangan McPhee Ganong, 2010: 583.
b. Etiologi
Sebagian besar NPS disebabkan oleh DM, namun menurut Rochester Diabetic Neuropathy Study, 10 NPS pada diabetesi berpeluang disebabkan oleh
penyebab nondiabetik Boulton, 2005. Etiologi neuropati perifer secara umum terbagi menjadi beberapa kategori patofisiologi. Kategori tersebut meliputi:
gangguan endokrin, toksin, nutrisi, dan gangguan metabolisme Donofrio, 2012.
Tabel 2.1 Etiologi lain neuropati perifer
Gangguan Penyebab
Endokrin Hipotiroidisme, hipertiroidisme
Toksin Penyalahgunaan alkohol
Zat toksin: industry, terapi, medikasi, agen antiretroviral, agen kemoterapi, keracunan logam berat, toksisitas mineral Zinc Zn
Nutrisi Defisiensi vitamin B
1
, B
2
, B
12
, asam folat, pasca pembedahan bypass lambung, dan asupan vitamin piridoksin berlebih
Metabolisme Uremia, penyakit hati, porpiria
Sarkoidosis granuloma Penyakit jaringan ikat: systemic lupus erythematosus SLE, artritis
rheumatoid, polyarteritis nodosa, dan scleroderma Vaskulitis
Amiloidosis: sekunder dan turun-temurun Genetik: penyakit Charcot-Marie-Tooth dan neuropati turunan lainnya
Penyakit peradangan: sindroma Guillain-Barre, chronic inflammatory demyelination polyneuropathy CIDP, diskrasia sel plasma, infeksi HIV,
penyakit lyme, dan kusta Sindrom paraneoplastik: karsinoma, limfoma, dan leukemia
Sumber: Donofrio, 2012
c. Faktor risiko