54
f. Dampak kekurangan dan kelebihan mengonsumsi buah dan sayur
1 Dampak kekurangan mengonsumsi buah dan sayur
a Dampak jangka pendek
Muhilal dan Damayanti 2006, menyebutkan bahwa kurang mengonsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ditambahkan menurut Vatanparast 2005 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa anak usia 8-20 tahun yang mengonsumsi
sepuluh porsi buah dan sayur per hari memiliki Total-Body Bone Mineral Content
TBBMC 48,6 gram lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang hanya mengonsumsi satu porsi per hari.
Kekurangan serat akan menyebabkan tinja mengeras, sehingga memerlukan kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya atau perlu mengejan lebih
kuat. Hal inilah yang sering menyebabkan konstipasi sembelit . oleh karena itu, diperlukan konsumsi serat yang cukup khususnya yang berasal dari buah dan
sayur Puspitarani, 2006. Buah dan sayur kaya akan vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan yang
kuat dan penangkal radikal bebas, serta dapat meningkatkan kerja sistem imunitas, sehingga mampu mencegah berbagai penyakit infeksi bahkan dapat
menghancurkan sel kanker Silalahi, 2006. Oleh karena itu jika tubuh kekurangan vitamin C, maka kekebalansistem imunitas tubuh akan menurun.
Konsumsi makanan yang kurang sehat, tinggi kalori, tanpa disertai dengan makan sayur dan buah yang cukup sebagai sumber serat dan mineral dapat
mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak Ratu, 2011.
55
b Dampak jangka panjang
Kurang mengonsumsi buah dan sayur menjadi penyebab kematian 2,7 juta warga dunia setiap tahunnya. Rendahnya konsumsi buah dan sayur yang
merupakan sumber serat menjadikannya masuk ke dalam 10 besar faktor penyebab kematian di dunia Parhati, 2011.
Berbagai penelitian mengenai konsumsi buah dan sayur menunjukkan hasil bahwa kurang konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terkena
penyakit degeneratif di kemudian hari seperti obesitas, jantung koroner, gagal ginjal, diabetes, hipertensi dan kanker Joshipura, 2001; Hung, 2004; AIHW,
2012. Ditambahkan menurut Ness 2004, yang menyebutkan bahwa kurang
konsumsi buah dan sayur terutama yang mengandung vitamin C pada masa anak-anak usia 0-19 tahun dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler
pada saat dewasa.
2 Dampak kelebihan mengonsumsi buah dan sayur
Kebutuhan serat per hari sekitar 25 sampai 50 gram. Jika serat dikonsumsi secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Serat yang berlebihan
dapat mengganggu penyerapan kalsium dan seng, terutama pada anak-anak dan orang tua. Pada diet tinggi serat mempunyai efek samping seperti perut
kembung, borborygmus usus gemuruh, kram, atau diare. Gangguan
gastrointestinal yang terjadi karena mengonsumsi serat biasanya mereda dalam 24 sampai 48 jam. Asupan serat yang sangat besar dapat mengakibatkan
obstruksi usus besar, tetapi hal ini tidak biasa dan paling sering terjadi pada serat suplemen daripada efek makanan Mahan dan Stump, 2003.
56 Ditambahkan pula oleh Wardlaw, Hampl dan Disilvestro 2004 yang
mengungkapkan bahwa asupan serat yang tinggi misalnya 60 gramhari dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan dan membutuhkan pengawasan dokter
jika diperlukan. Asupan serat tinggi memerlukan asupan cairan yang banyak. Bila tidak cukup tinggi mengonsumsi cairan, dapat membuat kotoran yang sangat
keras dan membuatnya sulit serta menyakitkan untuk dikeluarkan. Cara mengonsumsi buah dan sayur antara lain dapat berupa buahsayur
kering, manisan, sari buah, sirup, instan sari buah, acar, selai, jus, asinan,dodol, keripik Pujimulyani, 2009; Badan penelitian dan pengembangan pertanian,
2012. Ditambahkan pula menurut Sediaoetomo 2000 pengolahan buah dapat dilakukan dengan cara pengeringan, manisan, asinan, dan pengolahan modern.
Sementara menurut Tarwotjo 1998 pengolahan sayuran dapat dilakukan dengan cara direbus, ditumis, digoreng, dibakar, dan dikukus atau dipepes.
Pengolahan buah dan sayur juga dapat diolah menjadi minuman segar dan minuman kesehatan Paresti, 2014.
6. Pola Makan