EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Baradatu T
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA MANUSIA
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Baradatu Tahun Pelajaran 2012/2013)
(Skripsi)
Oleh
SISKA MEITASARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(2)
Siska Meitasari
iii
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA MANUSIA
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Baradatu Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
SISKA MEITASARI
Penguasaan materi merupakan kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima bahan pelajaran.Hasil observasi di kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model
pembelajaran tipe NHT dalam meningkatan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non-equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIID dan VIIIE yang dipilih dari
populasi secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain
(3)
Siska Meitasari
iii
yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t melalui SPSS 17. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran tipe NHT yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan model pembelajaran tipe NHT meningkatkan penguasaan materi dengan rata-rata nilai pretes (42,62); postes (80,21); dan N-gain (0,65). Aktivitas beajar juga mengalami peningkatan untuk semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen, yaitu aspek bertanya (78,49%); aspek menjawab (79,57%); aspek berdiskusi dalam kelompok (91,40%); aspek mengemukakan ide/gagasan (76,88%), tingginya angka-angka ini didukung oleh kualitas pertanyaan, jawaban dan pendapat siswa yang sesuai dengan materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran NHT. Data angket menunjukkan bahwa (100%) siswa merasa senang dan tertarik dengan model pembelajaran tipe NHT dan menjadikan siswa lebih aktif dalam diskusi kelas dan juga kelompok. Sebanyak (90,32%) siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran tipe NHT . Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model tipe NHT dapat meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar oleh siswa.
Kata kunci : Numbered Head Together (NHT), penguasaan materi, aktivitas belajar siswa, dan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
(4)
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA MANUSIA
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Baradatu Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
SISKA MEITASARI Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG 2013
(5)
Judul Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 BaradatuTahun Pelajaran 2012/2013)
Nama Mahasiswa : Siska Meitasari
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813024049
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Tri Jalmo, M.Si. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd.,M.Pd.
NIP 19610910 198603 1 005 NIP 19770715 200801 2 020
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si.
(6)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Tri Jalmo, M.Si. __________
Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S. Pd.,M.Pd. __________
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs.Darlen Sikumbang, M.Biomed. __________
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 196003151985031003
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Campur Asri , Way Kanan pada 30 Mei 1990, yang
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ahmad Mindi dan Ibu Yatini.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Mekar Asri (1996-2002), SMP Negeri 1 Baradatu (2002-2005), SMA Negeri 1 Baradatu (2005-2008). Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Bumi Agung dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Way Kanan (Tahun 2011), dan penelitian pendidikan di SMP Negeri 1 Baradatu untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun 2013).
(8)
Dengan Menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung… Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
mama dan papaku , yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkah ku
menuju kesuksesan dan kebahagian.
Adik-adikku Ranggi dan Danda yang selalu memberikan bantuannya ketika aku dalam kesulitan, memotivasi ku dan menyayangiku; serta keluarga besarku di Lampung yang selalu
kurindukan…
Sahabat-sahabat terkasihku, yang selalu berusaha membuat aku tetap tersenyum, menyemangatiku, membantuku dalam kesulitan, menghilangkan rasa sedih yang ada, pendengar
setia setiap kegundahanku, yang mampu mengatasi melankolisku; arista, yulia, tia, melda, dwi,wahyu, umi nung, rina, my sweet KKN-PPL’s, sahabat terdekat ku dwi handoko serta
rekan-rekanku di wisma marita dan maleo, atas kekeluargaan, kebersamaan, ukhuwah,
islamiyah, ini adalah kesempatan paling berharga untuk berjuang bersama kalian…
My lovely Mandibula (Mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2008 Unila): Kaum pria (trisu, eko, robidin, hadi, ardi, yudi, pendra, harry); kaum wanita (arista, tia, yulia,
dwi, melda, wahyu, aulia, siti, dewi, beti, wati, okta, deny, ririn, ima, nur, wina, ajeng, dzul, iska, ovi, anggun, prisil, miss, ria, dwisus, darma, eka, nia, rina)
Kalian membuat lengkap hidupku, hari-hariku menjadi lebih berasa dan berarti… Almamater tercinta, Universitas Lampung.
(9)
MOTTO
Jangan takut memulai sesuatu dari nol
Karena anda tidak akan kehilangan apapun
Ketika yang anda lakukan gagal
(Hitam Putih)
Berangkat penuh keyakinan…
Berjalan dengan penuh keikhlasan …
Istiqomah dalam menghadapi cobaan...
(10)
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siska Meitasari
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813024049
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan
sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain , kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan ditulis dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, April 2013 Yang menyatakan
Siska Meitasari NPM 0813024049
(11)
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN
MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Baradatu Tahun Pelajaran 2012/2013)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus Pembimbing Akademik;
4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Rini Rita T. Marpaung, S. Pd.,M.Pd.selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
(12)
xii
6. Drs.Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;
7. Baroto, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Baradatu dan Mujiana, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VIIID dan VIIIE SMP Negeri
1 Baradatu atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;
9. Orang tuaku Ahmad Mindi dan Yatini yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta adikku Ranggi dan Danda atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;
10.Sahabat-sahabatku di wisma marita dan maleo serta orang terdekat ku Dwi Handoko atas semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini;
11.Rekan-rekan Mandibula (Mahasiswa Pendidikan Biologi 2008), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan selama ini. 12.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, April 2013 Penulis
(13)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6
F. Kerangka Fikir ... 7
G. Hipotesis ... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran ... 10
B. Model Pembelajaran Kooperatif NHT ... 11
C. Penguasaan Materi ... 15
D. Aktivitas Belajar Siswa ... 18
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Desain Penelitian ... 21
D. Prosedur penelitian ... 22
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ... 26
F. Teknik Analisis Data ... 30
IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35
(14)
xiv
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 47
B. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
LAMPIRAN 1. Silabus ... 50
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 54
3. Lembar Kerja Siswa ... 63
4. Soal Pretes dan Postes ... 86
5. Data Hasil Penelitian ... 91
6. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 98
7. Foto-Foto Penelitian ... 105
(15)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Lembar Observasi Siswa ... 28 2. Pernyataan Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Siswa ... 29 3. Skor tiap Pernyataan Tanggapan Siswa terhadap Model
Pembelajaran tipe NHT ... 29 4. Kriteria N-gain ... 30 5. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa... 33 6. Skor tiap Pernyataan Tanggapan Siswa terhadap Model
Pembelajaran tipe NHT ... 33 7. Tabulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran
tipe NHT ... 34 8. Tafsiran Kriteria Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran
tipe NHT ... ... 34 9. Hasil uji normalitas, homogenitas, persamaan, perbedaan dua
rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain oleh siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol. ... 35 10.Indikator Penguasaan Materi Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol .. 36 11.Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 37
(16)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 8 2. Desain penelitian pretes-postes non-equivalen ... 22 3. Aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. ... 38 4. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran tipe NHT 38 5. Contoh LKS pada kelas eksperimen.(menyebutkan tahapan
perkembangan embrio) ... 43 6. Contoh LKS pada kelas eksperimen (menjelaskan karakteristik orang
manula) . ... 44 7. Contoh LKS pada kelas eksperimen .(menyebutkan tahapan
perkembangan embrio) .... 44 8. Contoh LKS pada kelas eksperimen (menjelaskan karakteristik orang
(17)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004 : 79). Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2003:1).
Di sekolah pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran. Hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan salah satunya tergantung pada proses belajar yang dialami siswa selama pembelajaran berlangsung. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa. Salah satunya adalah dalam menentukan metode
(18)
2
pembelajaran yang tepat dan sesuai, untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang dipelajari secara utuh dan benar (Mulyasa, 2008 : 222).
Menurut laporan PISA (Programme For International Student Assessment)
tahun 2006, menunjukkan bahwa PISA menempatkan Indonesia pada peringkat 50 dari 57 negara dengan memperoleh skor 397 dari skor tertinggi 598 yang diperoleh di taiwan. Posisi Indonesia yang terpuruk ini
menunjukkan masih lemahnya pemahaman siswa dalam bidang IPA, bahkan banyak diperbincangkan tentang nilai UN bidang studi biologi yang masih rendah dibandingkan dengan nilai studi lainnya yaitu hasil analisis
menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan biologi siswa Indonesia pada tiap aspek kognitif (knowing, applying, reasoning) masih rendah. Rata-rata kemampuan kognitif knowing (40,37) lebih tinggi dibandingkan dengan aspek kognitif applying (36,96) dan reasoning (33,01). Berdasarkan studi PISA memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa SMP kelas VIII asal Indonesia tergolong tingkat yang rendah karena berada di bawah rata-rata internasional (43,40). Rendahnya hasil belajar juga dialami di SMP N 1 Baradatu.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada bulan Maret tahun 2012 diketahui bahwa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia masih banyak siswa yang belum mencapai hasil optimal. Pada tahun pelajaran 2010-2011 siswa yang belum mencapai kriteria katuntasan
minimum (KKM) adalah sebanyak 60%. Nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VIII adalah 68 dengan ketuntasan belajar 40%. Nilai tersebut tergolong
(19)
3
rendah jika dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 70.
Melihat kenyataan ini tentang rendahnya hasil belajar siswa SMP yang didukung oleh hasil PISA tahun 2006 maka perlu adanya kegiatan pembelajaran yang menarik yang meningkatkan aktivitas siswa dan penguasaan materi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya yaitu dengan penerapan model pembelajaran tipe NHT (Number Head Together). Karena model pembelajaran kooperatif NHTmemberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka (Lie, 2008 :59). Hal ini terjadi karena dalam NHT melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran, sehingga secara tidak langsung dapat mengecek pemahaman tiap anggota kelompok terhadap materi pelajaran tersebut.
Penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian (Arbi, 2006:32) yang menyatakan bahwa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor, siswa cenderung lebih aktif selama proses pembelajaran. Selain itu, penguasaan materi siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor mengalami peningkatan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian dengan judul
(20)
4
(NHT) Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Baradatu”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah umum dalam penelitian ini adalah
“ Apakah model NHT efektif digunakan dalam materi pokok Pertumbuhan
dan Perkembangan Pada Manusia di SMP N 1 Baradatu?” Rincian masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:
1. Apakah penggunaan model NHT efektif dalam meningkatkan penguasaan materi siswa di SMP N 1 Baradatu?
2. Apakah penggunaan model NHT efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada manusia di SMP N 1 Baradatu?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Efektivitas penggunaan model
NHT pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia”.
Rincian tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Efektivitas penggunaan model NHT dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di SMP N 1 Baradatu.
(21)
5
2. Efektivitas penggunaan model NHT dalam meningkatkan aktivitas belajar oleh siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di SMP N 1 Baradatu.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman sebagai calon guru dalam merencanakan dan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) di kelas terhadap penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi guru
Mendapat wawasan yang lebih banyak untuk mengenal lebih jauh penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran biologi, sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi siswa
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)ini diharapkan dapat membantu meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Sebagai masukan untuk mengoptimalkan penggunaan model
pembelajaran NHT dalam upaya peningkatan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa.
(22)
6
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak menyimpang dari masalah maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada:
1. Efektivitas adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Indikator dalam penelitian ini adalah pembelajaran dikatakan efektif apabila penguasaan materi mengalami peningkatan secara signifikan, 75% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, 100% siswa memberikan tanggapan positif terhadap model pembelajaran yang diterapkan.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
(1) pembentukan kelompok dan penomoran; (2) diskusi masalah; (3) memanggil nomor anggota; (4) menjawab pertanyaan.
3. Aktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Efektivitas peningkatan aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan, memberikan ide atau pendapat, berkomunikasi dalam kelompok, bekerjasama dalam
menyelesaikan tugas kelompok dan menjawab pertanyaan.
4. Penguasaan materi adalah kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima bahan pelajaran dan dapat dilihat dari hasil tes penguasaan materi yang dicapai dan diukur dari hasil pretes dan postes kemudian dihitung selisihnya (N-gain).
5. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP 1 Negeri Baradatu tahun pelajaran 2012/2013
(23)
7
6. Materi pokok yang diteliti adalah Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia yang terdapat pada KD 1.2 yaitu mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia.
F. Kerangka Pikir
Pembelajaran Biologi bukanlah proses pemindahan pengetahuan secara langsung dari guru ke siswa. Biologi juga bukan hanya merupakan mata pelajaran hafalan, namun juga membutuhkan pemahaman konsep-konsep sains. Pada proses belajar siswa harus aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya, sedangkan guru membantu agar proses pencarian itu berjalan baik. Belajar sebaiknya dilakukan oleh siswa secara aktif baik individual maupun kelompok, dan guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan pembelajaran agar dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa adalah menggunakan model pembelajaran NHT. NHT merupakan model
pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered) dirasa lebih tepat untuk mengaktifkan siswa dalam mangkonstruksi pengetahuan sehingga pengetahuan yang baru diperoleh siswa dikonstruksi dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak harus berasal dari guru, tetapi juga dapat diperoleh dari lingkungan. Model
pembelajaran NHT, tahapannya melalui siswa dibagi dalam beberapa kelompok, yang bertujuan untuk saling membantu dalam memahami materi pelajaran agar semua siswa dalam kelompok mencapai hasil belajar yang tinggi. Masing-masing siswa dalam kelompok tersebut diberi nomor, yang
(24)
8
bertujuan agar setiap siswa harus menguasai materi untuk siap maju
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya jika nomornya yang dipanggil oleh guru, siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya lalu guru mengajukan pertanyaan untuk merangsang dan menggali pengetahuan siswa, siswa berpikir bersama dalam satu kelompok untuk menjalin saling bekerja sama satu sama lain. Seluruh siswa berkesempatan menyumbangkan ide-ide dan hasil pemikiran mereka, kemudian mempertimbangkan jawaban yang paling tepat untuk dipresentasikan pada tiap-tiap kelompok sehingga model ini diduga dapat memberikan hasil yang memaksimalkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa.
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran NHT dalam pembelajaran Biologi Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan variabel terikat adalah aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa.
Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Keterangan : X : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT
Y1 : penguasaan materi siswa , Y2 : Aktivitas belajar siswa
Y1
Y2
X
(25)
9
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah;
a. Penggunaan model pembelajaran NHT efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.
b. H0 = Penggunaan model NHT tidak efektif dalam meningkatkan
penguasaan materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia.
H1 = Penggunaan model NHT efektif dalam meningkatkan penguasaan
materi pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia.
(26)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan
kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari (Hamalik, 2001 : 171)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas belajar:
1. Faktor internal. Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Terdiri dari faktor biologis dan psikologis.
a. Faktor Biologis .
Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis meliputi kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap, stabil, dan sikap mental yang positif dalam proses belajar mengajar., selalupercaya diri.
(27)
11
2. Faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah,faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
Setelah diketahui berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar seperti diuraikan diatas, maka hal penting yang harus dilakukan bagi para pendidik, guru, orangtua adalah mengatur faktor-faktor tersebut agar dapat berjalan seoptimal mungkin (Laskarilmubro,2011:03).
B. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) merupakan strategi
pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang anggota nya terdiri dari 4 sampai 5 orang, dengan struktur
kelompoknya yang bersifat heterogen dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Komalasari, 2010 : 62). Cooperative learning,
mengandung lima unsur penting yang harus di terapkan selama proses pembelajaran. Hal ini diungkapkan oleh Jonhson (dalam Trianto 2010 : 60), yaitu: (a) saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa, (b) interaksi antara siswa yang semakin meningkat, (c) tanggung jawab individual, (d) keterampilan interpersonal dan kelokpok kecil, dan (e) proses kelompok.
Model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur
(28)
12
Menurut Trianto (2010 : 82) pembelajaran kooperatif NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim (2000:6) menyatakan ada beberapa unsur dasar pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa untuk :
1. Menganggap bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama” dalam kelompoknya.
2. Bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
3. Melihat bahwa semua siswa di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
4. Membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
5. Dievaluasi atau diberikan hadiah penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompoknya.
6. Berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
(29)
13
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural, yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman. Yaitu agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang
3. Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain : berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT:
a. Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b. Fase 2: Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya.
Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” Atau berbentuk arahan, misalnya “Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah kota provinsi yang terletak di Pulau Sumatera.”
(30)
14
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. d. Fase 4: Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab
pertanyaan untuk seluruh kelas (Trianto, 2010: 82-83).
Lie (2008:47) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan NHT diantaranya adalah:
1. Masing-masing anggota kelompok memiliki banyak kesempatan untuk berkontribusi
2. Interaksi lebih mudah 3. Banyak ide yang muncul
4. Lebih banyak tugas yang bisa dilaksanakan 5. Guru mudah memonitor kontribusi.
Sedangkan kelemahan NHT yaitu: 1. Membutuhkan lebih banyak waktu
2. Membutuhkan sosialisasi yang lebih banyak 3. Kurangnya kesempatan untuk kontribusi individu
4. Siswa lebih mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak memperhatikan.
(31)
15
C. Penguasaan Materi Siswa
Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan materi pembelajaran
memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Komalasari, 2010 : 28).
Dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah agar siswa dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang
disampaikan oleh guru (Djamarah dan Zain, 1996:159). Penguasaan
merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah
dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2001:115).
Penguasaan materi merupakan hasil belajar kognitif siswa. Seorang siswa dikatakan telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru jika dia mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai target penguasaan materi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru mengukur tingkat penguasaan materi dengan cara memberikan tes pada akhir
(32)
16
siswa adalah untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai pelajaran secara menyeluruh.
Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar itu pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik. Secara umum, belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi adalah:
a. Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar
b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan (Sardiman, 2001: 22).
Menurut Bloom, proses belajar menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomi Bloom yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar (faktor dasar dan ajar). Tes hasil belajar
menghasilkan nilai kemempuan kognitif yang bervariasi dan nilai tersebut menggambarkan perbedaan kemampuan kognitif tiap individu.maka alat tes untuk mengukur kemampuan kognitif harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabilitas (Giyono, 2005 : 19).
(33)
17
Menurut Anderson, dkk (2000: 67-68), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku yaitu sebagai berikut:
1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.
2. Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
3. Apply mencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk meghadapi masalah yang nyata dan baru.
4. Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian– bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil.
5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu.
6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar secara garis besar yaitu faktor internal dan eksternal, sebagaimana disarikan dari pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (2003 : 54-72) yaitu sebagai berikut:
a. Faktor yang terletak dalam diri (internal)
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang sangat berperan dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Kemampuan yang dimiliki individu semuanya dicurahkan untuk
(34)
18
b. Faktor yang datang dari luar (ekternal)
Faktor ekternal adalah faktor-faktor yang datang dari luar siswa, yang terdiri dari tiga faktor utama yaitu keadaan latar belakang keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat. Ketiga faktor ini satu sama lain memberikan pengaruh tersendiri pada
perkembangan individu terutama dalam kegiatan lingkungan belajar.
D. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Aktivitas sangat diperlukan dalam proses belajar agar
kegiatan pembelajaran menjadi efektif. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2001:171). Melalui aktivitas, siswa dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Aktivitas siswa tidak cukup hanya dengan mendengarkan atau mencatat seperti yang lazim dilaksanakan selama ini. Akan tetapi perlu adanya aktivitas-aktivitas positif lain yang dilakukan oleh siswa. Diedrich (dalam Sardiman, 2001: 98-99) membuat suatu data yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
(35)
19
2. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan per-cobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggap, mengingat, me-mecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup”.
Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda. Bila siswa menjadi partisipan yang aktif, maka ia memiliki ilmu/pengetahuan itu dengan baik (Slameto, 2003:36).
(36)
20
yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan terhadap suatu peristiwa yang terjadi dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya. Dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami, mengingat dan mengaplikasikan materi yang telah diajarkan. Adanya peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar (Hamalik, 2004:12).
(37)
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Baradatu pada bulan November semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari 8 kelas yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIID sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 31 orang dan kelas VIIIE
sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 orang yang telah dipilih secara acak (cluster random sampling). (Hadjar, 1999 : 335).
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pretes-postes
kelompok tak - equivalen. Pada desain penelitian ini kelompok eksperimen (VIIID) diberi perlakuan penggunaan model pembelajaran NHT dan kelompok
kontrol (VIIIE) menggunakan metode diskusi. Pembelajaran pada kelompok
kontrol disesuaikan dengan rencana KBM guru mata pelajaran biologi kelas VIII pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia.
(38)
22
Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapat tes awal dan tes akhir
Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
I O1 X O2
II O1 C O2
Gambar 2. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen (dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43).
Keterangan:
I = Kelas eksperimen (kelas VIIID)
II = Kelas kontrol (kelas VIIIE)
X = Perlakuan di kelas eksperimen dengan model pembelajaran NHT C = Perlakuan di kelas kontrol dengan metode diskusi
O1 = Pretes O2 = Postes
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut:
1. Pra penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian sebagai berikut :
a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke fakultas untuk observasi ke sekolah.
b.Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk mendapatkan informasi tentang kelas yang akan diteliti.
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. d.Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri atas Silabus, Rencana
(39)
23
e. Membuat instrumen pretes dan postes dalam bentuk uraian.
f. Membuat angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran NHT
terhadap aktivitas dan penguasaan materi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.
2. Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model NHT untuk kelas eksperimen dan metode diskusiuntuk kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah – langkah pembelajarannya sebagai berikut:
1) Kelas eksperimen. a. Kegiatan Awal
1) Siswa mengerjakan soal pretes mengenai pertumbuhan dan perkembangan. Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
a) Pertemuan 1 : membahas pertumbuhan pada manusia b) Pertemuan 2 : membahas perkembangan pada manusia 2) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
3) Siswa diberi apersepsi:
(Pertemuan I). ”Pernahkah kamu melihat seorang ibu yang sedang hamil? Apa yang terjadi di dalam perut ibu tersebut?
(Pertemuan II) : Berapakah berat badan kalian sekarang? bandingkan dengan berat badan kalian ketika lahir?”
(40)
24
4) Siswa diberi motivasi:
(Pertemuan I) : ”Siswa diberikan penegasan bahwa
manusia berkembang biak dengan cara melahirkan. Hal ini terjadi karena sel telur dibuahi oleh sperma di dalam rahim ibu.
(Pertemuan II) :”Siswa diberi penegasan bahwa badan juga
mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan bertambahnya berat, besar, dan tinggi.
b. Kegiatan inti
1. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing 5 orang (pembagian kelompok dilakukan pada hari sebelumnya), kemudian siswa dari setiap kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.
2. Setiap kelompok siswa memperoleh LKS (Lembar Kerja Siswa) yang berisi ringkasan materi dan soal latihan sebagai bahan diskusi sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya. Pada tahap ini siswa dapat membagikan ide-ide dan menimbang jawaban yang paling tepat. 3. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengerjakan LKS. 4.Siswa mengumpulkan LKS yang telah selesai dikerjakan 5.Guru mengajukan pertanyaan tertentu kepada semua kelompok. 6. Siswa yang nomornya disebutkan mengacungkan tangan dan
(41)
25
c. Kegiatan Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Siswa mengerjakan postespada akhir pembelajaran. 3. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang materi
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. 2) Kelas kontrol
a. Kegiatan Awal
1. Siswa mengerjakan pretest pada pertemuan 1 dalam bentuk uraian untuk materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada
Manusia.
2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dibacakan 3. Siswa diberi apersepsi:
(Pertemuan I). ”Pernahkah kamu melihat seorang ibu yang sedang hamil? Apa yang terjadi di dalam perut ibu tersebut?
(Pertemuan II) : Berapakah berat badan kalian sekarang?
bandingkan dengan berat badan kalian ketika lahir?”
4. Siswa diberi motivasi:
(Pertemuan I) : ”Siswa diberikan penegasan bahwa manusia
berkembang biak dengan cara melahirkan. Hal ini terjadi karena sel telur dibuahi oleh sperma di dalam rahim ibu.
(Pertemuan II) :”Siswa diberi penegasan bahwa badan juga mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan bertambahnya berat, besar, dan tinggi”.
(42)
26
b. Kegiatan Inti
1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen, masing-masing terdiri dari 4-5 orang.
2. Siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan
3. Siswa mengumpulkan LKS yang telah selesai dikerjakan. 4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, dan
kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan sehingga terjadi diskusi kelas.
5. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa.
c. Kegiatan Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Siswa mengerjakan postes pada akhir pembelajaran berupa soal uraian yang sama dengan soal pretes.
3. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data
Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah :
1. Jenis Data
Data penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu penguasaan materi siswa yang diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa yaitu mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, bekerjasama dalam
(43)
27
menyelesaikan tugas kelompok, memberikan ide/gagasan selama proses pembelajaran.
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Pretes dan Postes
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui nilai pretes dan postes. Nilai pretes diambil pada pertemuan pertama setiap kelas, baik
eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai postes di akhir pertemuan kedua setiap kelas. Soal yang diberikan adalah berupa soal uraian. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :
S = x 100
Keterangan:
S = Nilai yang diharapkan (dicari); R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = Jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008:112).
b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda ( ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.
R N
(44)
28
Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
K
Keterangan :
a. Mengajukan Pertanyaan:
1. Tidak mengajukan pertanyaan
2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan
permasalahan materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
3. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
b. Menjawab pertanyaan
1. Tidak menjawab pertanyaan
2. Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan permasalahan materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
3. Menjawab pertanyaan sesuai dengan permasalahan materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
c. Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
1. Tidak mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok 2. Mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok tetapi
tidak sesuai dengan permasalahan pada LKS
3. Mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan permasalahan pada LKS
d. Memberikan ide/ gagasan
1. Tidak memberikan ide/gagasan (diam saja)
2. Mengemukakan ide/gagasan namun tidak sesuai dengan
pembahasan pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
3. Mengemukakan ide/gagasan sesuai dengan pembahasan pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. N
o Nama
Aspek yang diamati Xi
A B C D
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 2 3 4 5 Jumlah
(45)
29
c). Angket Tanggapan Siswa
Data tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran tipe
NHT selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui penyebaran angket. Angket tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran tipe NHT dalam pembelajaran berisi 8 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif dengan pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju sepeerti tabel 2.
Tabel 2. Item pernyataan pada angket.
No. Pernyataan- Pernyataan S TS
1 Saya senang mempelajari materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui model pembelajaran yang digunakan oleh guru. 3 Model pembelajaran yang digunakan tidak mampu
mengembangkan kemampuan saya dalam memecahkan masalah.
4 Model pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok.
5 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
6 Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dan sebagainya) untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKS.
7 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKS dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
8 Saya memperoleh wawasan/pengetahuan baru tentang materi pokok yang dipelajari.
Tabel 3. Skor tiap Pernyataan Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran tipe NHT
Sifat Pernyataan Skor
1 0
Positif S TS
Negatif TS S
Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29).
(46)
30
F. Teknik Analisis Data 1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa nilai pretes dan postes dari materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, selanjutnya dihitung selisih antara nilai rata-rata pretes dan postes hingga akan diperoleh skor
Gain. Untuk mendapatkan N-gain menggunakan rumus Hake (1999:1) yaitu:
Spost – Spre Smax – Spre
Keterangan:
N-gain = average normalized gain = rata-rata N-gain
Spost = postscore class averages = rata-rataskor postes
Spre = prescore class averages = rata-rataskor pretes Smax = maximum score = skor maksimum
Tabel 4. Kriteria N-gain
N-gain Kriteria
g > 0,7 0,3 > g > 0,7
g < 0,3
Tinggi Sedang Rendah
Note that: a positive Hake gain indicates a student learning gain; the maximum gain possible is 1; a negative Hake gain occurs when the post-test score is less than the pre-post-test score; a zero result occurs when the post-test score is equal to the pre-test score (Loranz, 2008:2).
Nilai pretes, postes dan N-gain pada kelas eksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS versi 17, yang
sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan kesamaan dua varians (homogenitas) data sebagai berikut :
N-g =
(47)
31
1. Uji Normalitas Data (Uji Lilliefors)
Uji normalitas data dilakukan menggunakan program SPSS versi 17. a. Hipotesis
Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
b. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk
harga yang lainnya (Sudjana, 2002:466)
2. Kesamaan Dua Varians
Apabila masing- masing data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians menggunakan program SPSS 17. Hipotesis yang digunakan yaitu :
a. H0 : kedua sampel mempunyai varians sama
b. H1 : kedua sampel mempunyai varians berbeda.
Dengan kriteria uji yaitu jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya> 0,05
maka H0 diterima, jika Fhitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05
maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 71).
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17. a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
1. Hipotesis
H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama
(48)
32
2. Kriteria Pengujian
- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004: 13)
b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1. Hipotesis
H0 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan
kelompok kontrol.
H1 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi
dari pada kelompok kontrol. 2. Kriteria pengujian :
- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004: 10)
2. Data Kualitatif
1.Pengolahan Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
a. Menghitung persentase aktivitas dengan menggunakan rumus:
Xi
X = x 100 n
Ket : X = Rata-rata skor aktivitas siswa
Xi = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh n = Jumlah skor aktivitas maksimum
(49)
33
b. Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa Sesuai Klasifikasi tabel yang dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37)
Tabel 5. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa
Kategori Interpretasi
0,00 – 29,99 Sangat Rendah
30,00 – 54,99 Rendah
55,00 – 74,99 Sedang
75,00 – 89,99 Tinggi
90,00 – 100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37)
2. Tanggapan Siswa Terhadap penggunaan Model NHT
Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:
1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada tabel 6.
Tabel 6. Skor perjawaban angket.
Sifat Pernyataan Skor
1 0
Positif S TS
Negatif TS S
Keterangan:
S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29).
2) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran
(50)
34
frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 7. Tabulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran tipe NHT
No. Pertanyaan
Angket
Pilihan Jawaban
Nomor Responden
(Siswa) Persentase
1 2 3 dst.
1 S
TS
2 S
TS
dst. S
TS
(dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31).
3) Menafsirkan atau menentukan persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran NHT sesuai criteria Hendro (Hastriani, 2006:43) pada tabel 8.
Tabel 8. Kriteria Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran
NHT.
Persentase (%) Kriteria > 70
30 < x < 70 < 30
Tinggi Sedang Rendah (dimodifikasi dari Hake, 1999:1).
(51)
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan model pembelajaran tipe NHT efektif dalam meningkatkan penguasaan materi siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Manusia.
2. Penggunaan model pembelajaran tipe NHT efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, saran yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah menjadikan model pembelajaran tipe NHT sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran, untuk meningkatkan penguasaan materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia.
(52)
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mahjardi. 2000. A Taxonomy For Learning, Teaching, ans Assesing, (A Revision of Bloom Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman: Newyork
Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta. Arsyad, A.2008. Media Pembelajaran.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Depdiknas.2003.Pendidikan Menurut Undang-Undang. Jakarta pada
http.www.depdiknas.co.id (5 juni 2012.10.10 AM)
Djamarah, S.B. dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Giyono. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Hake, R. Richard, 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Indiana University. United State of America
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamalik, O.2004.PendidikanGuru Berdasarkan Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara.Jakarta
Hadjar. I. 1999. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Raja Grasindo.Jakarta.
Ibrahim, Muslim. Rahmadiarti, Nur, M., dan Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya: Surabaya
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung.
Laskarilmubro.2011. Faktor Penentu Efektivitas Pembelajaran.
http://www.faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran.com Loranz, D. 2008. Gain Score.
Google.http://www.tmcc.edu./vp/acstu/assesment/downloads/documents/re ports/archives/discipline/0708/SLOAPHYSDisiciplineRep0708.pdf (30 Desember 2012.09.30 AM)
(53)
49
Lie, A. 2008. Cooperative Learning. PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta.
Mulyasa.2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Jakarta.
Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.
Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. Tarsito. Bandung. Riyanto, Y. 2001.Metodologi Pendidikan. SIC.Jakarta.
Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rieneka Cipta. Jakarta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.
Zulaila, Arbi. 2006. “Penerapan Pembelajaran Tipe Kepala Bernomor Terhadap Aktivitas Dan Penguasaan Konsep Sistem Ekskresi Manusia Pada Siswa Kelas VIII a di MTs Negeri 1 Bandar Lampung”. Skripsi.Unila. Bandar
(1)
2. Kriteria Pengujian
- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 13)
b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1. Hipotesis
H0 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.
H1 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.
2. Kriteria pengujian :
- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 10)
2. Data Kualitatif
1.Pengolahan Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
a. Menghitung persentase aktivitas dengan menggunakan rumus: Xi
X = x 100 n
Ket : X = Rata-rata skor aktivitas siswa
Xi = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh n = Jumlah skor aktivitas maksimum
(2)
33
b. Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa Sesuai Klasifikasi tabel yang dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37)
Tabel 5. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa
Kategori Interpretasi
0,00 – 29,99 Sangat Rendah 30,00 – 54,99 Rendah 55,00 – 74,99 Sedang 75,00 – 89,99 Tinggi 90,00 – 100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37)
2. Tanggapan Siswa Terhadap penggunaan Model NHT
Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:
1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada tabel 6.
Tabel 6. Skor perjawaban angket.
Sifat Pernyataan Skor
1 0
Positif S TS
Negatif TS S
Keterangan:
S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29). 2) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan
(3)
frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 7. Tabulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran tipe NHT
No. Pertanyaan
Angket
Pilihan Jawaban
Nomor Responden
(Siswa) Persentase 1 2 3 dst.
1 S
TS
2 S
TS
dst. S
TS
(dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31).
3) Menafsirkan atau menentukan persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran NHT sesuai criteria Hendro (Hastriani, 2006:43) pada tabel 8.
Tabel 8. Kriteria Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran NHT.
Persentase (%) Kriteria > 70
30 < x < 70 < 30
Tinggi Sedang Rendah (dimodifikasi dari Hake, 1999:1).
(4)
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan model pembelajaran tipe NHT efektif dalam meningkatkan penguasaan materi siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Manusia.
2. Penggunaan model pembelajaran tipe NHT efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, saran yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah menjadikan model pembelajaran tipe NHT sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran, untuk meningkatkan penguasaan materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mahjardi. 2000. A Taxonomy For Learning, Teaching, ans Assesing, (A Revision of Bloom Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman: Newyork
Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta. Arsyad, A.2008. Media Pembelajaran.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Depdiknas.2003.Pendidikan Menurut Undang-Undang. Jakarta pada
http.www.depdiknas.co.id (5 juni 2012.10.10 AM)
Djamarah, S.B. dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Giyono. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Hake, R. Richard, 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Indiana University. United State of America
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamalik, O.2004.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara.Jakarta
Hadjar. I. 1999. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Raja Grasindo. Jakarta.
Ibrahim, Muslim. Rahmadiarti, Nur, M., dan Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya: Surabaya
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung.
Laskarilmubro.2011. Faktor Penentu Efektivitas Pembelajaran.
http://www.faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran.com Loranz, D. 2008. Gain Score.
Google.http://www.tmcc.edu./vp/acstu/assesment/downloads/documents/re ports/archives/discipline/0708/SLOAPHYSDisiciplineRep0708.pdf (30 Desember 2012.09.30 AM)
(6)
49
Lie, A. 2008. Cooperative Learning. PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta.
Mulyasa.2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Jakarta.
Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.
Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. Tarsito. Bandung. Riyanto, Y. 2001. Metodologi Pendidikan. SIC. Jakarta.
Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rieneka Cipta. Jakarta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.
Zulaila, Arbi. 2006. “Penerapan Pembelajaran Tipe Kepala Bernomor Terhadap Aktivitas Dan Penguasaan Konsep Sistem Ekskresi Manusia Pada Siswa Kelas VIII a di MTs Negeri 1 Bandar Lampung”. Skripsi.Unila. Bandar Lampung.