Kota Lhokseumawe, supaya pelaksanaan priwisata tidak bertentangan dengan pelaksanaan
Syari’at Islam di Kota Lhokseumawe. Maka dalam melaksanakan tuga
snya sebagai pengontro syari’at pak ramli selalu berkeordinasi dengan dinas pariwisata, agar setiap kebijakan yang akan di
ambil untuk di ikut setakan dinas syari’at Islam. Maka hasil dari kebijakan tersebut tidak akan menjadi bu
merang bagi syari’at Islam itu sendiri. “saya sangat mendukung akan kebijakan dari dinas pariwisata, untuk
membangun dan mengembangkan tempat pariwisata yang ada di Kota Lhokseumawe, tetapi saya selalu mengontrol setiap kebijakan tersebut, agar
pembangunan dan pengembangan tempat wisata tidak merusak s yari’at di Kota
Lhokseumawe”I2, 12 April 2012. Dari
apa yang sudah dilakukan kepala dinas syari’at Kota Lhokseumawe, membawa pairwisata Kota Lhokseumawe menjadi tempat wisata yang berbasis
Islami dan sesuai dengan adat istiadat serta budaya masyarakat Kota Lhokseumawe, sehingga masyarakat yang ada di Kota Lhokseumawe
menerimanya. Untuk melaksakan tersebut, diperlukan komunikasi yang baik, tanpa
komunikasi mustahi masyarakat mengerti akan maat dari tebangunnya tempat pariwisata, dan juga harus terbangun komunikasi kearah yang Islami, sehingga
masyarakat yang berkunjung ketempat-tempat wisata dita melanggar Qanu-qanun syari’at,
Pada dasarnya masyarak akan mematuhi setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, yang di wakili disin oleh dinas pariwisata dan dinas syari’at Islam,
akan tetapi karena kurangnya sosialisai dan tidak terbangun komunikasi antara pemerintah dengan masyarakan, maka terjadi penolakan-penolakan terhadap
pembangun Tempat-tempat pariwisat yang dalam masyarakat itu adalah di identik dengan tempat maksiat.
c. Informan Armia S, Sos
Armia S. Sos. Merupakan PNS Pada kantor Dinas Pariwisata Kota Lhokseumawe, sebagai PNS di Dinas Pariwisata, armia juga punya tanggung
jawab untuk mengembangkan pariwisata di Kota Lhokseumawe.
“Menurut saya Sudah saatnya pariwisata di Kota Lhokseumawe tumbuh berkembang, bukan alas an penerapan Syariat Islam dapat menjadi
penghalang pengembangan pariwisata, justru sebaliknya, dengan adanya penerapan syariat islam di aceh, kita bisa mencuri lirikan dari investor
untuk mengembangkan pariwisata berbudaya Islami” I3, 12 April 2012
d. Informan Zulfadli ST
Zulfadli ST. Merupakan ketua kelompok pengembangan pariwisata di desa Ujung Blang Kota Lhokseumawe, sebagai seorang tokoh masyarakat Kota
Lhokseumawe, bang fadli tinggal di Kota Lhokseumawe, dan menjadi salah seorang tokoh masyarakat yang berkewajiban mengontrol setiap pelaksanaan
kebijakan di wilayahnya. juga merupakan penggiat lingkungan wisata, tujuannya
membangun lingkungan wisata yang tertata dan sesuai dengan adat budaya orang Lhokseumawe yang kental dengan agama. Untuk mengkolaborasikan antara
wisata yang modern dan berbasis Islami, maka bang fadli selalu membuat diskusi dan seminar yang membahas pengembangan wisata yang berbasis Islami di Kota
Lhokseumawe,
Dalam mengelola tempat-tempat wisata masyarakat meminta kepada pemerintah untuk memberikan wewenang dalam hal mengolola tepat wisata
diserahkan kepada masyarakan, karena masyarakatlah yang mengerti akan apa
yang diinginkan oleh masyarakan banyak yang ada di Kota Lhokseumawe.
“saya sebagai tokoh masyarakat di Kota Lhokseumawe, selalu berkeordinasi dengan pemerintah agar tempat-tempat wisata di berikan
wewenang dalam mengelola kepada masyarakat. Sedangkan dalam pengotrolannya dijaga bersama-
sama dengan dinas syari’at Islam Kota Lhokseumawe”I4, 17 April 2012
Dengan diberikannya wewenang kepada masyarakat, maka akan terjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakan dalam pembangunan
pariwisata di Kota Lhokseumawe, yang akan merobah anggapan masyarakat selama ini dari negatif kepada positif, yang akhirnya menjadikan ekonomi
masyarakat kota Lhokseumawe berkembang dengan berkembangnya pariwisata tersebut.
Dalam pengelolaan setiap tempat pariwisata, sebenarnya masyarakat sering bermusyawarah antara sesame masyarakat, agar tidak terjadi konflik dalam
pengololaannya, dan tokoh masyarakat selalu member penyuluhan terhadap efek yang ditimbulkan dari pariwisata yang dibangun dilingkungan mereka, efek yang
sangat baik adalah pertumbuhan ekonomi masyarakan, walau tidak dimungkiri efek negatif pun kadan ada, tetapi diusahakan itu diminamilisir akan setiap efek
negatif yang akan muncul.
B. Implementasi Komunikasi Pembangunan Dalam Pengembangan