PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONSPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG

JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh NURYANA

Berdasarkan data dokumentasi kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa tahun pelajaran 2010/2011, diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika pada materi bangun datar sebesar 52,4. Nilai tersebut masih dibawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu ≥ 55. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dominan adalah mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Belum tampak aktivitas lain seperti mengemukakan pendapat, dan saling berbagi informasi dengan teman. Upaya perbaikan pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dilakukan terhadap siswa yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan. Data penelitian terdiri dari data aktivitas siswa dan data hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu rata-rata persentase siswa aktif dari siklus I sebesar 67,5% dan siklus II sebesar 85%, dan hasil belajar siswa yaitu persentase siswa yang tuntas dari siklus I sebesar 70% dan siklus II sebesar 90%. Hasil penelitian telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.

Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe STAD,aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.


(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONSPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG

JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh NURYANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONSPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG

JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh NURYANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Beberapa Macam Bentuk Bangun Datar ... 9

2. Diagram Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ... 12

3. Denah Gedung SD Negeri 1 Talang Jawa ... 19

4. Grafik Rata-Rata Persentase Siswa Aktif Setiap Siklus ... 31

5. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ... 32


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL DALAM TUGAS AKHIR ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

HALAMAN SANWACANA ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

A. Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Division (STAD)... 5

B. Aktivitas Belajar ... 6

C. Hasil Belajar ... 8

D. Matematika... 8

E. Hipotesis ... 10

III. METODE PENELITIAN ... 11

A. Subyek dan Tempat Penelitian ... 11

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ... 11

C. Data Penelitian ... 11

D. Teknik Pengumpulan Data... 12

E. Prosedur Penelitian... 12

F. Analisis Data ... 15


(6)

xii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

A. Situasi dan Kondisi Sekolah ... 18

B. Hasil Penelitian ... 19

C. Pembahasan... 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 37

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 39

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 51

4. Lembar Tugas Individu (Tes) dan Kunci Jawaban ... 60

5. Lembar Observasi Kinerja Guru ... 70

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 78

7. Soal dan Kunci Jawaban Tes Formatif (Tes Siklus) ... 86

8. Data Hasil Tugas Individu ... 90

9. Data Hasil Belajar Siswa ... 94


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 5 2. Data Aktivitas Siswa ... 30 3. Data Hasil Belajar Siswa ... 31


(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Alben Ambarita, M.Pd. ______________

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suyanto M.Pd. ______________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(10)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Nuryana

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079255

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dr. Alben Ambarita, M.Pd.


(11)

MOTTO

“Hadapilah setiap masalah, dengan ketenangan dan kesabaran”


(12)

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut asmaMu ya Rabb, Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang dan segala nikmat-Nya kepadaku, sehingga terselesaikannya tugas akhirku. Dengan kerendahan hati kupersembahkan lembaran-lembaran sederhana ini kepada:

"Suamiku tercinta"

''Anak-anakku tersayang"


(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kuripan Muara Dua OKU Sumatera Selatan pada tanggal 02 Mei 1962, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara yang dilahirkan dari pasangan almarhum Bapak Aminudin dan almarhum Ibu Baindan. Penulis memiliki seorang suami yang bernama Suratman, A.Ma.Pd (alm) dan empat anak yang bernama Eka Pratiwi Suratman, S,Pd., Dwi Yunis Wulandari, S.Pd., Tri Septi Suryana dan Catur Juliyana Ratmantika.

Penulis mengawali pendidikan pada tahun 1970 di SD Negeri 3 Muara Dua OKU Sumatera Selatan diselesaikan pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Muhamaddiyah Muara Dua OKU Sumatera Selatan diselesaikan tahun 1980. Pada tahun 1979 melanjutkan pendidikan di SPG Negeri 2 Bandar Lampung hingga tahun 1983. Setelah itu tahun 1984 diterima menjadi PNS di SD Negeri Talang Way Sulan Kecamatan Ketibung. Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan D II di Universitas Terbuka Bandar Lampung dengan gelar Ahli Muda yang disingkat A.Ma.Pd.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Pada tahun 2012 penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan.


(14)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa Tahun Pelajaran 2011/2012” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

4. Bapak Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik.

5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Pembimbing, terima kasih atas bantuan dan kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Suyanto, M.Pd., selaku Pembahas, terima kasih atas segala masukan dan bimbingannya untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf di Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung. 8. Bapak Nurdin Abdullah, S.Pd., selaku kepala SD Negeri 1 Talang Jawa


(15)

x Kecamatan Merbau Mataram yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Bapak Sukha Harjono, A. Ma. Pd. dan Ibu Rosmiyati, A. Ma. Pd., selaku observer atas kerjasama, bantuan serta saran yang diberikan sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

10. Seluruh guru dan staf SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram. 11. Seluruh siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram

tahun pelajaran 2011/2012 yang sudah bekerjasama membantu selama proses penelitian berlangsung.

12. Teristimewa untuk suamiku Suratman (alm) dan keempat anakku Eka, Yunis, Tri, Tika serta menantuku Jon, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa yang dipanjatkan, dan nasehat serta dukungan yang telah diberikan.

13. Teman-temanku, Amin, Roliyah, Ahmad, Yanti, dan Rebeka, atas bantuan, dukungan, dan semangat serta kebersamaan selama ini.

14. Kakak dan adik tingkatku di Program Studi Pendidikan S1 PGSD dalam Jabatan, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas masukannya.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis


(16)

PERNYATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuryana

NPM : 1013079255

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang telah dipublikasikan tanpa menyebutkan penulis dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diperbaiki oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 23 Mei 2012 Yang menyatakan,

Nuryana


(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mendidik merupakan tugas guru yang utama dalam usaha menjadikan anak didik berprestasi, agar guru dapat menguasai berbagai kemampuan seperti peningkatan secara professional. Seseorang yang professional harus mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan data dokumentasi semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa Lampung Selatan pada materi bangun datar sebesar 52,4. Nilai tersebut masih dibawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu ≥ 55. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa belum optimal. Sedangkan hasil wawancara menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang dominan adalah mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Belum tampak aktivitas lain seperti mengemukakan pendapat, dan saling berbagi informasi dengan teman. Siswa mengandalkan seluruh informasi dari guru, sehingga aktivitas belajar siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar siswa juga menjadi rendah. Pada saat penyampaian materi, siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru, hanya siswa-siswa yang memiliki keberanian dan kemampuan tinggi yang ikut aktif. Hasilnya terlihat pada saat siswa mengerjakan latihan atau penilaian secara individu, banyak siswa yang mengalami kesulitan. Selain itu, sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga dukungan orang tua terhadap belajar anak kurang.


(18)

2 Sesuai dengan uraian di atas, maka perlu dipilih suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan membantu siswa lebih mudah dalam menemukan dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Model pembelajaran yang memungkinkan dapat memfasilitasi hal tersebut adalah pembelajaran kooperatif. Salah satu jenis model dalam pembelajaran kooperatif adalah tipeStudent Team Achievement Division (STAD).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang sederhana untuk diterapkan dan juga mengacu pada strategi pembelajaran dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang yang bersifat heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuan akademiknya. Siswa yang berkemampuan rendah mendapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang memiliki wawasan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sehingga pemahamannya menjadi lebih baik lagi. Hal tersebut berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerja sama, kreatif, berfikir kritis dan ada kemauan membantu teman sehingga siswa menemukan konsep secara kerjasama dengan temannya.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mendorong suksesnya keaktifan siswa dalam kelompok karena setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan anggota kelompok mereka. Setiap anggota kelompok harus membantu satu sama lain dan bertanggung jawab agar setiap anggota kelompoknya benar-benar memahami materi yang dipelajari karena keberhasilan individu mempengaruhi keberhasilan kelompok.

Dilihat dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD.


(19)

3 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kondisi dikelas II SD Negeri 1 Talang Jawa saat ini adalah sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar matematika yang diperoleh kelas II tahun pelajaran 2010/2011 pada materi bangun datar masih rendah, yaitu sebesar 52,4, sehingga nilai tersebut masih dibawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu≥55. 2. Rendahnya aktivitas pembelajaran.

3. Guru belum menggunakan suatu model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mengacu pada strategi pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menolong satu sama lain dalam memahami suatu pelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.


(20)

4 E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Siswa

Melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok. 2. Guru

Dapat menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

4. Peneliti

Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam menggunakan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.


(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Division(STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2009:143).

Menurut Trianto (2007:52), pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

No Langkah Kegiatan Guru

I Langkah 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

a. Guru menggali pengetahuan awal siswa melalui pertanyaan atau ingatan.

b. Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran yang akan dipelajari.

II Langkah 2

Menyajikan/Menyampaikan Informasi

a. Menyampaikan materi kepada siswa dengan jalan menjelaskannya secara singkat.

b. Tanya jawab yang berkaitan dengan materi yang disampaikan

Langkah 3

Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

Membagi kelompok heterogen berdasarkan perbedaan akademiknya (pandai, sedang, dan kurang), setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang siswa.


(22)

6 Lanjutan

No Fase Kegiatan Guru

Langkah 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas kelompok (LKS).

Langkah 5 Evaluasi

a. Memberikan tugas individu (kuis) kepada masing-masing siswa tentang materi yang telah diajarkan.

b. Menyampaikan kepada seluruh siswa untuk tidak boleh saling membantu satu sama lain dan harus mengerjakan soal secara individu.

III Langkah 6

Memberikan penghargaan

Pengumuman kelompok terbaik sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok yang mempunyai nilai rata-rata kelompok tertinggi.

Dimodifikasi dari Ibrahim, dkk (dalam Trianto, 2007 :54)

Dari uraian di atas, pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa secara heterogen untuk menolong satu sama lain dalam memahami suatu pelajaran. Kemudian seluruh siswa diberikan evaluasi yaitu kuis/tes tentang materi yang telah dipelajari. Pada saat kuis/tes siswa tidak boleh saling membantu satu sama lain dan harus mengerjakan soal secara individu. Hasil kuis/tes yang didapatkan setiap individu mempengaruhi keberhasilan kelompoknya. Selanjutnya dilakukan pengumuman kelompok terbaik sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok yang mempunyai nilai rata-rata kelompok tertinggi.

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang didahului dengan perencanaan dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan adalah kegiatan yang dapat mendukung pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran.


(23)

7 Aktivitas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sardiman, 2007:97).

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang akan dicapai (Winkel, 1983:48). Oleh karena itu secara alami siswa itu juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan dorongan oleh bermacam-macam kebutuhan.

Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat materi pelajaran. Pendidikan saat ini lebih menitikberatkan pada aktivitas atau keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran akan membantu siswa untuk memperoleh pengalaman langsung. Siswa melakukan belajar sambil bekerja, dengan bekerja siswa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan sendiri serta perilaku lain yang termasuk sikap dan nilai. Salah satu manfaat aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa mendapat pengalaman sendiri secara langsung sehingga pemahaman yang diperoleh dari pengalaman akan lebih lama dalam memori siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat (Slameto, 2003:36) yang mengatakan bahwa penerima pembelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, seperti siswa akan bertanya, mengajukan pendapat menimbulkan diskusi dengan guru.

Berdasarkan uraian diatas, jadi aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menghasilkan suatu perubahan khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang akan dicapai.


(24)

8 C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (2004:28), hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh setelah proses belajar berupa perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Menurut Slameto (2003:17) hasil belajar adalah tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran selama kurun waktu tertentu. Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

D. Matematika

Kata matematika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan ratu dari ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan di semua jurusan yang di pelajari oleh semua orang.

Istilah matematika mulanya diambil dari perkataan Yunani, yaitu mathematike yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).


(25)

9 Menurut Hollands (1995:81) :

Matematika adalah “suatu sistem yang rumit tetapitersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Pada suatu tingkat rendah ada ilmu hitung, aljabar (bagian dari matematika dan perluasan dari ilmu hitung, biologi, teknik, komputer, industri, ekonomi, kedokteran dan pertanian) dan ilmu ukur, tetapi setiap ini telah diperluas pada tingkat yang lebih tinggi dan banyak cabang baru yang bertambah seperti ilmu ukur segitiga, topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi relatif unsur-unsur dalam himpunan), analisis (cara memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua unsur dasar dan hubungan antara unsur-unsur yang bersangkutan) dan logika, dan banyak lagi yang lainnya.

Secara luas matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan tetapi lebih luas ia berhubungan dengan alam semesta. Seorang ahli matematika bernama Charles Edwar Jeanneret (dalam Gie, 1999:23) berpendapat bahwa matematika adalah struktur besar yang dibangun oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya.

Materi matematika dalam penelitian ini adalah mengenai bangun datar. Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri. Menurut Sriwilujeng, dkk (2002:90), beberapa macam bentuk bangun datar ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini.

Persegi Persegi panjang Segitiga Jajargenjang

Trapesium Lingkaran

Gambar 1. Beberapa Macam Bentuk Bangun Datar


(26)

10 memiliki 3 sisi. Contoh:

4 sisi segiempat 3 sisi segitiga

Perhatikan gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas,

1. Memiliki 4 sisi yaitu sisi A, sisi B, sisi C, dan sisi D. 2. Sisi A berhadapan dengan sisi C.

3. Sisi B berhadapan dengan sisi D.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apabila pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan tahapan yang benar maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa tahun pelajaran 2011/2012.

B

A C


(27)

III. METODE PENELITIAN

A. Subyek dan Tempat Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 1 Talang Jawa Lampung Selatan, semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Maret 2012 sampai dengan Mei 2012 yang bertempat di SD Negeri 1 Talang Jawa di Dusun Karang Rejo Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.

C. Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang diamati adalah memperhatikan pada saat kegiatan pembelajaran, berdiskusi dalam kelompok, bertanya pada saat kesempatan yang diberikan guru, dan menjawab pertanyaan atau tanggapan atas pertanyaan dari guru.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil belajar berupa nilai setiap tes yang diberikan pada setiap akhir siklus.


(28)

12 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada proses penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Teknik observasi, dilakukan untuk memperoleh data aktivitas siswa dan kinerja guru yang didapatkan dengan observasi langsung menggunakan lembar observasi yang diisi pada saat pembelajaran berlangsung oleh observer. Data aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dengan memberi tanda check list (√ ) pada jenis aktivitas yang dilakukan siswa.

2. Teknik tes, dilakukan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus. Prosedur pelaksanaan setiap siklus pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, evaluasi, dan refleksi. Secara garis besar langkah-langkah penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.

Siklus I Siklus II

Gambar 2. Diagram kegiatan penelitian tindakan kelas dimodifikasi dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Basrowi (2006).

Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I dan Observasi

Evaluasi I

Refleksi I

Perbaikan Perencanaan I Pelaksanaan Tindakan II dan

Observasi Evaluasi II

Refleksi II DST


(29)

13 Siklus I

1. Perencanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa di kelas II.

b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang memiliki kemampuan akademik berbeda. Pengelompokkan dilakukan secara heterogen berdasarkan data hasil belajar siswa semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

d. Menyusun dan menyiapkan media pembelajaran berupa LKS yang akan diberikan kepada siswa pada saat diskusi berlangsung ( belajar dalam kelompok).

e. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran.

f. Membuat soal-soal tes.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan dan observasi yaitu: a. Membagi siswa menjadi 4 kelompok (anggota kelompok telah ditentukan). b. Melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan RPP 1 dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi aktivitas siswa dan kinerja guru oleh observer.


(30)

14 3. Evaluasi

Melakukan tes akhir siklus untuk memperoleh hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa, dan pemberian penghargaan yang diperoleh dari nilai rata-rata kelompok tertinggi.

4. Refleksi

Setelah siklus I berakhir , bersama observer peneliti membahas mengenai hasil proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil akan menentukan perlu atau tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus pertama peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan siklus kedua.

5. Perbaikan perencanaan

Rencana perbaikan siklus II sesuai dengan refleksi yang dilakukan bersama observer pada akhir siklus I.

Siklus II

1. Perencanaan tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I, maka kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan LKS, lembar aktivitas siswa, perangkat pembelajaran, dan soal-soal tes.

b. Melakukan perbaikan pada rancangan pembelajaran kooperatif yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan RPP 2 dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi aktivitas siswa dan kinerja guru oleh observer.


(31)

15 3. Evaluasi

Melakukan tes akhir siklus untuk memperoleh hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa, dan pemberian penghargaan yang diperoleh dari nilai rata-rata kelompok tertinggi.

4. Refleksi

Setelah siklus II berakhir, bersama observer peneliti membahas hasil proses pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila pada siklus kedua ini siswa sudah menjadi aktif dalam pembelajaran matematika maka siklus dihentikan.

5. Mengumpulkan dan mengelola data penelitian. 6. Menganalisis data dan membuat kesimpulan.

F. Analisis Data

1. Data Kualitatif

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung aktivitas siswa yang sesuai dengan indikator dicatat dalam lembar observasi. Setelah dilakukan pengobservasian, kemudian dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan oleh setiap siswa.

a. Persentase nilai aktivitas siswa

m k

Na%

X 100 %

Keterangan : Na % = persentase nilai aktivitas siswa

k = jumlah aktivitas yang dilakukan siswa m = jumlah seluruh jenis aktivitas

Dalam penelitian ini, siswa dikategorikan aktif jika aktivitas siswa yang dilakukan mencapai≥ 50 % atau dari 4 aktivitas yang diteliti siswa minimal


(32)

16 menggunakan rumus: %A = N Na

X 100%

Keterangan : %A = persentase siswa aktif

Na= jumlah siswa yang aktif

N = jumlah seluruh siswa b. Rata-rata persentase siswa aktif pada satu siklus

%As = P

%

A Keterangan:

%As = rata-rata persentase siswa aktif dalam satu siklus

% = jumlah persentase siswa aktif dalam satu siklusA P = jumlah pertemuan dalam satu siklus

c. Peningkatan rata-rata persentase siswa aktif dari siklus ke siklus % S = %As2 %As1

Keterangan :

% S = Peningkatan rata-rata persentase siswa aktif dari siklus ke siklus

2

%As = Rata-rata persentase siswa aktif pada siklus ke-2

1

%As = Rata-rata persentase siswa aktif pada siklus ke-1 (Sudjana, 2005)

2. Data Kuantitatif

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD maka diambil dari rata-rata tes yang telah diberikan setelah tindakan selesai dilakukan pada tiap akhir siklus dengan rumus : (Sudjana, 2005)


(33)

17

N Ns s

X

Keterangan : Xs = nilai rata-rata kelas

Ns = jumlah nilai tes seluruh siswa N = jumlah seluruh siswa

Untuk menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 55 digunakan rumus:

N Np

Xp

X 100%

Keterangan : Xp = persentase siswa yang memperoleh nilai≥55

Np = banyak siswa yang memperoleh nilai≥55 N = jumlah seluruh siswa

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah

1. Rata-rata persentase siswa aktif dalam setiap siklus pembelajaran secara klasikal ≥75%

2. Hasil belajar siswa memiliki rata-rata kelas ≥55 dalam setiap siklusnya dengan keberhasilan secara klasikal≥75% .


(34)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama satu sama lain dalam memahami materi pelajaran sehingga saat diskusi berlangsung siswa dapat bertanya dan menjawab pertanyaan atau menanggapi pertanyaaan dari guru. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu rata-rata persentase siswa aktif dari siklus I sebesar 67,5% dan siklus II sebesar 85%.

2. Dalam proses pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD, setelah proses pembelajaran selesai, siswa melakukan tes individu dan diakhir siklus dilakukan tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan dan siswa yang mencapai KKM, sehingga penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu persentase siswa yang tuntas dari siklus I sebesar 70% dan siklus II sebesar 90%.

B. Saran


(35)

35 kooperatif tipe STAD yang dilakukan pada siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa tahun pelajaran 2011/2012, maka disarankan:

1. Bagi siswa, pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa sebagai model pembelajaran dimana siswa dapat saling membantu atau bekerja sama dalam memahami materi.

2. Bagi guru, pembelajaran kooperatif ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran dikelas karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

4. Bagi peneliti, lebih memotivasi siswa dengan melakukan pendekatan-pendekatan khusus kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, sehingga siswa menjadi lebih termotivasi dan tidak merasa takut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran seperti memperhatikan pada saat kegiatan pembelajaran, berdiskusi dalam kelompok, bertanya pada saat kesempatan yang diberikan guru, dan menjawab pertanyaan atau tanggapan atas pertanyaan dari guru. Dengan meningkatnya ativitas siswa yang sesuai dengan pembelajaran tersebut, diharapkan semua siswa mencapai ketuntasan belajar.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, M. 2006. Prosedur Pelaksanaan tindakan Kelas. Kediri Jenggala Pustaka Utama. Jakarta.

Gie, T. L. 1999. Filsafat Matematika. Pusat Belajar Ilmu Berguna. Yogyakarta. Hamalik. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hollands, R. 1995. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.

Sardiman, A. M. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Sriwilujeng, D, dkk. 2007. Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Tematik untuk SD Kelas II Semester 2. Erlangga. Malang.

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inivatif Berorientasi Kontruktivistik Konsep, Landasan Teoristik-Praktis dan Implementasinya. Prestasi Pustaka. Jakarta.


(1)

15 3. Evaluasi

Melakukan tes akhir siklus untuk memperoleh hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa, dan pemberian penghargaan yang diperoleh dari nilai rata-rata kelompok tertinggi.

4. Refleksi

Setelah siklus II berakhir, bersama observer peneliti membahas hasil proses pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila pada siklus kedua ini siswa sudah menjadi aktif dalam pembelajaran matematika maka siklus dihentikan.

5. Mengumpulkan dan mengelola data penelitian. 6. Menganalisis data dan membuat kesimpulan.

F. Analisis Data

1. Data Kualitatif

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung aktivitas siswa yang sesuai dengan indikator dicatat dalam lembar observasi. Setelah dilakukan pengobservasian, kemudian dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan oleh setiap siswa.

a. Persentase nilai aktivitas siswa

m k

Na%

X 100 %

Keterangan : Na % = persentase nilai aktivitas siswa

k = jumlah aktivitas yang dilakukan siswa m = jumlah seluruh jenis aktivitas

Dalam penelitian ini, siswa dikategorikan aktif jika aktivitas siswa yang dilakukan mencapai≥ 50 % atau dari 4 aktivitas yang diteliti siswa minimal melakukan 2 aktivitas. Untuk mencari persentase rata-rata siswa yang aktif


(2)

menggunakan rumus:

%A = N

Na

X 100%

Keterangan : %A = persentase siswa aktif

Na= jumlah siswa yang aktif N = jumlah seluruh siswa b. Rata-rata persentase siswa aktif pada satu siklus

%As =

P %

A Keterangan:

%As = rata-rata persentase siswa aktif dalam satu siklus

% = jumlah persentase siswa aktif dalam satu siklusA P = jumlah pertemuan dalam satu siklus

c. Peningkatan rata-rata persentase siswa aktif dari siklus ke siklus % S = %As2 %As1

Keterangan :

% S = Peningkatan rata-rata persentase siswa aktif dari siklus ke siklus

2

%As = Rata-rata persentase siswa aktif pada siklus ke-2

1

%As = Rata-rata persentase siswa aktif pada siklus ke-1 (Sudjana, 2005)

2. Data Kuantitatif

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD maka diambil dari rata-rata tes yang telah diberikan setelah tindakan selesai dilakukan pada tiap akhir siklus dengan rumus : (Sudjana, 2005)


(3)

17

N Ns s

X

Keterangan : Xs = nilai rata-rata kelas

Ns = jumlah nilai tes seluruh siswa N = jumlah seluruh siswa

Untuk menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 55 digunakan rumus:

N Np

Xp

X 100%

Keterangan : Xp = persentase siswa yang memperoleh nilai≥55

Np = banyak siswa yang memperoleh nilai≥55 N = jumlah seluruh siswa

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah

1. Rata-rata persentase siswa aktif dalam setiap siklus pembelajaran secara klasikal ≥75%

2. Hasil belajar siswa memiliki rata-rata kelas ≥55 dalam setiap siklusnya dengan keberhasilan secara klasikal≥75% .


(4)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama satu sama lain dalam memahami materi pelajaran sehingga saat diskusi berlangsung siswa dapat bertanya dan menjawab pertanyaan atau menanggapi pertanyaaan dari guru. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu rata-rata persentase siswa aktif dari siklus I sebesar 67,5% dan siklus II sebesar 85%.

2. Dalam proses pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD, setelah proses pembelajaran selesai, siswa melakukan tes individu dan diakhir siklus dilakukan tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan dan siswa yang mencapai KKM, sehingga penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu persentase siswa yang tuntas dari siklus I sebesar 70% dan siklus II sebesar 90%.

B. Saran


(5)

35 kooperatif tipe STAD yang dilakukan pada siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa tahun pelajaran 2011/2012, maka disarankan:

1. Bagi siswa, pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa sebagai model pembelajaran dimana siswa dapat saling membantu atau bekerja sama dalam memahami materi.

2. Bagi guru, pembelajaran kooperatif ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran dikelas karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

4. Bagi peneliti, lebih memotivasi siswa dengan melakukan pendekatan-pendekatan khusus kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, sehingga siswa menjadi lebih termotivasi dan tidak merasa takut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran seperti memperhatikan pada saat kegiatan pembelajaran, berdiskusi dalam kelompok, bertanya pada saat kesempatan yang diberikan guru, dan menjawab pertanyaan atau tanggapan atas pertanyaan dari guru. Dengan meningkatnya ativitas siswa yang sesuai dengan pembelajaran tersebut, diharapkan semua siswa mencapai ketuntasan belajar.


(6)

Basrowi, M. 2006. Prosedur Pelaksanaan tindakan Kelas. Kediri Jenggala Pustaka Utama. Jakarta.

Gie, T. L. 1999. Filsafat Matematika. Pusat Belajar Ilmu Berguna. Yogyakarta. Hamalik. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hollands, R. 1995. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.

Sardiman, A. M. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Sriwilujeng, D, dkk. 2007. Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Tematik untuk SD Kelas II Semester 2. Erlangga. Malang.

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inivatif Berorientasi Kontruktivistik Konsep, Landasan Teoristik-Praktis dan Implementasinya. Prestasi Pustaka. Jakarta.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 36

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 79

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS IV SISWA SD NEGERI TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 17 67

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 107

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SD N 1 BUMI AGUNG KEC. TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 102