PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Devision
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif-konstruktivis. Salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau kerjasama antar individu. Implikasi dari teori Vygotsky ini dapat berbentuk pembelajaran kooperatif. Penerapan model pembelajaran kooperatif ini juga sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip CTL (contextual teaching and learning), yaitu tentang learning community (Depag RI, 2004: 68).
Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan” salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan.
(2)
Menurut Slavin ( 1995: 78) menyatakan bahwa langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode STAD adalah sebagai berikut :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Penghargaan dan kesimpulan
Dari beberapa devinisi tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan Tim Siswa Kelompok Prestasi dengan pemberian tugas secara kelompok maupun individu dan dalam membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku,dll) dengan langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
1. Membentuk kelompok belajar yang anggotanya terdiri dari 5 siswa. 2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberikan tugas kelompok. (Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok secara diskusi kelompok).
4. Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa secara individu. 5. Memberi evaluasi.
6. Memberikan penghargaan dan membuat simpulan.
B.Pengertian Belajar
Belajar mengandung arti suatu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa secara bersama-sama. Dalam konsep pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa aktif dan pendekatan ketrampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan siswa berperan
(3)
sebagai subyek belajar. Sebagai fasilitator, guru berperan memberi kemudahan kepada siswa untuk memperoleh kemampuan tertentu sesuai dengan rumusan tujuan yang telah direncanakan. Siswa secara aktif membangun pengetahuannya dengan sedikit mungkin bantuan guru. Indikator keberhasil pembelajaran yang efektif dan bermakna adalah bila proses pembelajaran dapat memberikan keberhasilan dan kepuasan baik bagi siswa maupun guru.
Pendekatan konstruktifis dalam pengajaran khas menerapkan “Pembelajaran
Kooperatif” secara ekstensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan
dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep itu dengan temannya (Slavin, 1995:70).
Pengertian belajar yang lain yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Jadi belajar merupakan hal yang pokok. Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik, tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan atau proses yang dilakukan guru dan siswa secara bersama-sama menuju proses perubahan kearah yang lebih baik. Berapa lama waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan. Dalam konsep pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa aktif dan pendekatan ketrampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan siswa berperan sebagai subyek belajar. Jadi yang dimaksud dengan belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di dalam diri individu dalam mengusahakan memperoleh hubungan-hubungan baru.
(4)
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pembelajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Sten (dalam Dimyati, 2006: 62) berpendapat bahwa guru harus berperan dalam mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masing-masing siswa, artinya mengubah peran guru dari bersifat didaktis menjadi lebih bersifat mengindividualis, yaitu menjamin bahwa setiap siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Thomas M. Risk (dalam Rohani, 2004: 6) mengemukakan tentang belajar mengajar sebagai berikut: mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar. Pengalaman itu sendiri hanya mungkin diperoleh jika peserta didik itu dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkungannya.
Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajarnya.
Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2000: 67) bahwa: “Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik”. Senada dengan hal diatas, Gie (1985: 6) mengatakan bahwa: ”Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukan-nya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan”.
(5)
Sedangkan John (dalam Dimyati, 2006: 44) mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri, guru sekedar pembimbing dan pengarah.
Selanjutnya Hamalik (1975: 175) mengatakan penggunaan aktivitas besar nilai-nya dalam pembelajaran, sebab dengan melakukan aktivitas pada proses pem-belajaran, siswa dapat mencari pengalaman sendiri, memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa, siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis, dapat mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran menyenangkan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep matematika dengan bantuan guru. Dalam hal ini, aktivitas yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dibatasi pada ruang lingkup.
D. Hasil Belajar Siswa
Menurut Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah “perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”.
Sedangkan menurut Sudjana Nana (1990:22) hasil belajar adalah “kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalamannya”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
(6)
E.Matematika
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, 2005). Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan (Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, 2005).
Pembelajaran Matematika bertujuan melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika akan bermakna bagi siswa apabila mereka aktif dengan berbagai cara untuk mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuannya. Dengan demikian suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh siswa di bawah bimbingan guru. Secara khusus, pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi.
F. Penilaian
Penilaian yang dilakukan lebih berfokus pada penilaian berbasis kelas. Dalam merancang penilaian, termasuk memilih teknik dan alat penilaian yang digunakan adalah penilaian tertulis, penilaian kinerja, dan penilaian karya atau portofolio.
(7)
Standar Kompetensi dirancang secara berdiversivikasi, untuk melayani semua kelompok siswa (normal, sedang, tinggi). Kelompok normal adalah kelompok yang memerlukan waktu belajar relatif lebih lama dari kelompok sedang, sehingga perlu diberikan pelayanan dalam bentuk menambah waktu belajar atau memberikan remediasi. Sedangkan kelompok tinggi adalah kelompok yang memiliki kecepatan belajar lebih cepat dari kelompok sedang, sehingga guru dapat memberikan pelayanan dalam bentuk akselerasi (percepatan) belajar atau memberikan materi pengayaan.
Beberapa aspek penilaian sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif yaitu penilaian yang berpusat pada pengetahuan siswa b. Ranah Afektif yaitu penilaian terhadap sikap/ perilaku siswa
c. Ranah Psikomotorik yaitu penilaian terhadap keterampilan siswa dalam pembelajaran.
G. Hipotesis
Apabila pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Serdang Tahun Pelajaran 2011/2012.
(8)
BAB III
METODE PENILITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
A.Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian.
Penelitian berlangsung di SD Negeri 2 Serdang yang beralamat di Jalan Raya Serdang blok IVA, Desa Serdang, Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung . Sedangkan waktu penelitian diadakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
Sekolah Dasar Negeri 2 Serdang berdiri diatas tanah seluas 3.600 m2. Jumlah
gedungnya ada 2 unit terdiri dari:
1. Gedung barat ada 3 kelas dipakai (kelas IV, V, VI), 1 ruang kantor. 2. Gedung timur ada gedung perpustakaan
3. Gedung Selatan, ada 3 kelas dipakai (kelas I, II, III), 3 ruang toilet dan 1 gudang. 4. Gedung Perumahan guru.
Jumlah murid SD Negeri 2 Serdang tahun pelajaran 2011/2012 adalah 238 siswa dan jumlah Rombel 7 kelas, jumlah guru PNS 7 orang , guru honorer 5 orang. Letak lokasi sekolah cukup strategis karena terletak ditepi jalan raya yang mudah dijangkau oleh kendaraan angkutan desa.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berada di SD Negeri 2 Serdang Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Lampung
(9)
Selatan, Provinsi Lampung . Jumlah subyek penelitian 30 siswa yang terdiri dari 14 putra dan 16 putri. Kondisi kemampuan matematika sangat kurang karena hasil ulangan harian pada pembelajaran sebelumnya hanya mencapai rata-rata 57,8.
Siswa kelas IV sebagai subyek penelitian ini memiliki karakteristik yang heterogen. Heterogen baik dalam segi kemampuan intelegensi, motivasi belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak ada beberapa siswa yang memiliki watak sulit diatur, sehingga kadang-kadang menyulitkan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun secara umum memiliki kepribaduan yang cukup baik. Dilihat dari kemampuan matematika sangat kurang. Permasalahan tersebut mungkin dikarenakan semangat belajar yang kurang. Keadaan tersebut dapat dilihat keadaan sehari-hari, di mana siswa sering mengeluh pusing dan bosan bila diajak belajar matematika. Permasalahan inilah yang mendorong peneliti mengangkat mata pelajaran matematika kompetensi dasar tentang mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris dan kompetensi mdasar tengang menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar sebagai obyek penelitian.
3. Waktu penelitian
Jadual Kegiatan Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari Maret sampai dengan Mei 2012.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
(10)
meningkat (Wardani, 2005). Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Riyanto, 2001: 24) merupakan penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang.
hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 : Tahapan Per Siklus
Penelitian tindakan kelas ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Devisions. Pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD memiliki keunggulan yang dapat mengatasi masalah yang ada. Karena dalam kooperatif tipe STAD akan terjadi peningkatan fungsi mental melalui percakapan dan interaksi lainnya, serta kerjasama antar siswa yang memiliki kemampuan yang heterogen.
Sebagaimana layaknya penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini akan dimulai dari siklus I yang pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
TAHAP I Perencanaan ( P) TAHAP II Pelaksanaan ( P) TAHAP III Tindakan Observasi (T-O) TAHAP IV Refleksi (R) Aksi Observasi Refleksi Rencana Rencana Rencana Aksi Refleksi Observasi dst.
(11)
Gambar : 2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Bagaimana pelaksanaan dari tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan berikut ini:
1. Perencanaan
Perencanaan dibuat berawal dari permasalahan yang muncul di lapangan yaitu dari pengalaman peneliti sebagai guru di kelas IV SD Negeri 2 Serdang. Permasalahan ini dapat disebut sebagai refleksi awal, yaitu hasil belajar matematika yang selalu rendah terutama pada pelajaran matematika.
Dari permasalahan di atas muncul gagasan untuk menerapkan pembelajaran STAD, dengan tujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan.
Kegiatan perencanaan ini diawali dengan kegiatan: 1). Mengajukan izin ke Kepala Sekolah untuk mengadakan PTK. 2). Mengadakan pertemuan dengan teman sejawat, selaku tim observer.
3).Mempersiapkan rencana pelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan instrument pengamatan.
4). Mempersiapkan pengelolaan kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen berdasarkan kemampuan siswa dan jenis kelamin.
Tindakan akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran STAD, tetapi ada variasi dengan kegiatan kuis. Kuis dilaksanakan pada tahap unjuk kerja dari setiap kelompok. Jika pada pembelajaran STAD murni, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, namun pada pembelajaran ini setiap kelompok diberikan tugas kelompok.
Tabel: 1 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran STAD
(12)
Pembelajaran
1. Membentuk kelompok belajar yang anggotanya terdiri dari 5 siswa.
Guru menjelaskan kepada siswa agar membentuk kelompok belajar dengan memberikan data nama anggota kelompok dan
mengarahkan setiap kelompok agar membuat soal dan kunci jawaban soal yang telah diberikan
Berkelompok secara heterogen sesuai kemampuan, memberi nama, kelompok. Mendengar, melihat, bertanya, menjawab
2. Guru menyajikan pelajaran. Guru menyajikan pelajaran kepada siswa dengan jalan demontrasi dan lewat bahan bacaan.
Aktif mendengar, melihat, mencatat, bertanya, dan menjawab pertanyaan
3. Guru memberi tugas kelompok (setiap kelompok mnegerjakan tugas secara diskusi kelompok)
Guru bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan kelompok
Tugas kelompok dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok secara diskusi kelompok. 4. Guru memberikan
pertanyaan kepada seluruh siswa secara individu
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa
Pada saat menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok maupun individu
Mendengarkan hasil evaluasi dari guru
6. Memberikan penghargaan dan membuat simpulan
Guru membantu siswa dalam membuat simpulan tentang materi pembelajaran
Siswa dengan guru membuat simpulan yang berkaiatan dengan materi pembelajaran
Kegiatan analisis data dilakukan untuk menganalisis data di atas seperti tes hasil belajar, hasil observasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran tersebut. Bagaimana data tersebut dianalisis, dapat diuraikan berikut ini.
1). Data aktifitas pembelajaran klasikal diharapkan dapat mencapai nilai rerata 60% s.d 70%
2). Data aktifitas pembelajaran kelompok ditargetkan dapat mencapai rerata 70 s.d. 80%.
(13)
s.d.80%
4). Data hasil belajar dianalisis berdasarkan pada ketuntasan belajar, yaitu 100% siswa mencapai nilai ≥60.
2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1). Siswa berkelompok dengan anggota 5 orang siswa yang heterogen kemampuannya. 2). Setiap kelompok bekerjasama unjuk kerja dengan cara diberikan tugas kelompok. 3). Masing-masing siswa dalam kelompok mengerjakan pertanyaan secara individu. Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan skenario pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun pada tahap perencanaan di atas. Siklus I dilaksanakan selama 3 (tiga) pertemuan atau tiga kali 35 menit (70 menit). Untuk siklus berikutnya disesuaikan dengan perkembangan
siklus I.
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh tim observer yang terdiri dari 2 orang guru untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Beberapa kegiatan penting yang perlu diamati adalah :
1) Fase pembelajaran klasikal, berapa persen siswa yang aktif: melihat, mendengar, bertanya, menjawab, dan mencatat. Pada fase ini observer menggunakan lembar observasi.
(14)
2) Fase pembelajaran kelompok, yang perlu diamati adalah bagaimana kegiatan masing-masing anggota kelompok dalam memainkan peranannya dalam kelompoknya, antara lain : kerja sama, berpendapat, kesesuian dengan tugas, dan hasil kerja. Fase ini menggunakan lembar observasi.
3) Fase kegiatan individu, yang perlu diamati adalah kerapihan, kesuaian dengan tugas, kebenaran menjawab, dan tanggung jawab.
4) Fase mengerjakan lembar kerja tugas formatif.
4. Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, tim peneliti mengadakan pertemuan untuk membahas hasil observasi. Data yang terekam pada instrumen observasi dievaluasi dan diambil kesimpulan untuk membuat rencana pelaksanaan siklus II. Dari hasil pertemuan, peneliti menyusun rencana dan mempersiapkan keperluan pembelajaran pada siklus II misalnya: peraga, LKS, dan instrumen observasi atau mungkin penataan ruangan dan peralatan lain yang diperlukan misalnya foto, dan lain-lain.
C. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrument yaitu: 1). Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar.
2). Lembar observasi, digunakan untuk mengumpulkan kegiatan pembelajaran klasikal.
3). Lembar observasi, digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajarn kelompok.
4). Lembar observasi, untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajaran individu.
(15)
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama pra-tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan.
Tabel 2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
NO JENIS DATA METODE ALAT
1. 2. 3. 4. Perencanaan pembelajaran Proses pembelajaran
a. Aktivitas atau kinerja guru b. Aktivitas atau kinerja siswa
Peningkatan keterampilan proses siswa. Peningkatan keterampilan menulis siswa.
Observasi Observasi Observasi Observasi Lembar pengamatan Lembar Kerja Lembar pengamatan Lembar pengamatan
2. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:
1. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan interpretasi data 2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data
3. Tindak lanjut atau rekomendasi.
Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkenaan dengan analisis data hasil penelitian meliputi:
1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah.
(16)
3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan penelitian. 4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan.
5. Kesimpulan dan rekomendasi.
D.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1). Tercapainya aktivitas belajar melalui kooperatif tipe STAD dengan rerata 70 - 80%. 2). Tercapainya nilai aktifitas belajar melalui pertanyaan secara individu
dengan rerata 70 - 80%.
(17)
TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA
KELAS IVDI SD NEGERI 2 SERDANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh:
AHMAD BUHORI NPM 1013079176
PROGRAM STUDI S1 PGSD GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
(18)
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama : AHMAD BUHORI
NPM : 1013079176
Program Studi : S1 PGSD Guru Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd.
NIP 195206041978031006
Pembimbing
Dr. Alben Ambarita, M.Pd.
(19)
ii
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji : Dr. Alben Ambarita, M.Pd. ……….
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Suyanto, M.Pd. ……….
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 19600315 198503 1 003
(20)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis data dan pembahasan dapat menunjukkan beberapa kemajuan yang dicapai selama pembelajaran baik melalui pembelajaran klasikal, kegiatan kelompok, kegiatan individu dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan hasil belajar siswa. Maka hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dibuat simpulan sebagai berikut:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV yaitu dengan cara persiapan pembelajaran yang baik, pengorganisasian kelompok belajar yang dapat menarik, menantang, dan mengasyikkan, serta kegiatan individu yang membuat siswa dapat bertanggung jawab akan hasil belajar yang diperoleh. Dan yang harus diperhatikan adalah penggunaan model pembelajaran STAD dengan langkah-langkah yang tepat.
2. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang berulang. Sehingga ada perubahan tingkah laku siswa yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang dalam pembelajaran.
(21)
5.2 Saran-saran
Berdasarkan beberapa kemajuan yang dicapai dan hasil simpulan penelitian ini, maka perlu disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil penelitian tindakan kelas yang menerapkan pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Beberapa saran yang perlu disampaikan adalah:
1. Bagi siswa, pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan pembelajaran yang menarik, menantang, dan mengasyikan, sehingga sangat tepat untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya akan berdampak baik pada hasil belajarnya.
2. Bagi dewan guru, dalam menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini mudah digunakan dengan catatan menggunakan langkah-langkah yang tepat dan persiapan-persiapan yang baik dalam pembelajaran.
3. Bagi sekolah, untuk menunjang keaktifan dan hasil belajar siswa yang baik maka dibutuhkan fasilitas belajar berupa suasana belajar yang baik dan media pembelajaran yang tepat guna.
4. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan sesuai dengan penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan beserta rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan berlangsung. Juga disarankan
(22)
agar tim pengamat minimal dua orang, karena menurut pengalaman peneliti tim pengamat sangat sibuk dalam mengamati siswa dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam evaluasi.
(23)
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD... 19
Tabel 2 Jenis dan Metode pengumpulan Data ... 23
Tabel 3 Jumlah siswa SD Negeri 2 Serdang ... 27
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I... .. 35
Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kegiatan Kelompok Siklus I... 35
Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kegiatan Individu Siklus I... 27
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus II... 43
Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kegiatan Kelompok Siklus II.... 44
(24)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Daftar Isi ... iii
BAB. I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
BAB. II KAJIAN PUSTAKA... 8
2.1 Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 7
2.2 Pengertian Belajar ... 9
2.3 Aktivitas Belajar ... 10
2.4 Hasil Belajar ... 13
2.5 Pengertian Matematika ... 13
2.6 Penilaian ... 14
2.6 Hipotesis ... 15
(25)
iii
3.1 SetingPenelitian ... .16
3.2 Subjek Penelitian ... .17
3.3 Waktu Peneltian ... 17
3.4 Prosedur Penelitian ... 19
3.5 Alat Pengumpul Data ... 25
3.6 Tekhnik Pengumpul Data ... 25
3. 7 Analisis data ... 26
3.7 Indikator Keberhasilan... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Silabus
2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 3. LKS ( Lembar Kerja Siswa )
(26)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terucap syukur hanya kepada Allah Rab Semesta Alam. Hanya berkat limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, penelitian ini dapat terlaksana dan penulisan laporan penelitian ini dapat diselesaikan.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua yaitu Bapak Wartin dan Ibu Sarinem(Almh) tercinta, terimakasih telah memberi kasih sayang yang tulus dan ikhlas dan telah memberi dukungan baik moril maupun spirituil.
2. Kakak-kakak tercinta, Nurrini, Saroni, Istisaroh, dan Bariyah, yang telah memberi semangat dan doa.
3. Kepala Sekolah dan Dewan Guru SDN 2 Serdang, Khususnya Bapak Dian Wahyu Putra,S.Pd. yang telah membantu terlaksananya laporan ini.
4. Teman-teman kuliah di S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah sama-sama berjuang.
5. Siswa-siswi SD Negeri 2 Serdang yang saya sayangi.
6. Sahabat-sahabatku, Mulyono, Supriyono, Sunaryo, Supri Hartono, dan Sumarno, yang telah mendukung secara moril.
(27)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah Rab Semesta Alam. Hanya berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati saya sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
2. Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
3. Dr. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
4. Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku dosen pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran.
5. Drs. Suyanto, M.Pd., selaku dosen pembahas yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam menyempurnakan laporan ini.
6. Dosen FKIP Universitas Lampung beserta staf yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
7. Ibu Nitayasmita, A.Ma.Pd., selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin dan membantu kelancaran selama proses penelitian.
8. Bapak Dian Wahyu Putra, S.Pd., sebagai observer yang telah membantu dalam PTK ini.
(28)
x
9. Semua Dewan Guru SD Negeri 2 Serdang, selaku kolaborator, atas kerjasama dan segenap bantuannya.
10. Rekan-rekan mahasiswa serta siswa-siswi SD Negeri 2 Serdang kelas IV dan semua yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan sehingga PTK ini dapat diselesaikan.
Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan laporan penelitian ini, selalu diharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat ridho dari Allah Rab Semesta Alam.
Tanjungbintang, 28 Mei 2012 Penulis,
AHMAD BUHORI
(29)
(30)
v
SURAT
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : AHMAD BUHORI NPM : 1013079176
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi.
Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Devision Bagi Siswa Kelas IV di SD Negeri 2 Serdang
Tahun Pelajaran 2011/2012
Adalah benar – benar hasil karya saya. Di dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas termasuk (pencabutan gelar kesarjanaan / sanksi ) yang telah saya peroleh.
Bandar Lampung, 28 Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan,
AHMAD BUHORI
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi & Suharjono & Supardi. 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta
Departemen Agama RI. 2001. Bahan Penataran ( Modul Metodologi Pendidikan Agama Islam): Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta
Departemen Agama RI. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika untuk Tingkat Madrasah Aliyah: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Jakarta
Dimyati, 2006 Strategi Belajar Mengajar, Penerbit : Rineka Cipta, Bandung Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan. 2005. Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Kelas VI Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan , Lampung Djamarah, 2000. Konsep dan Pembelajaran Media , PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Gie. 1985. Teachers and Children at work. Heirnernann Educational Books, New Hamphire.
Hamalik, 1995. Belajar dan Mengaja, Sinar Baru. Bandung.
Hamalik, 1975. Writing: Research, Theory, and Application. Pergamon Institute of English, New York
Hasibuan dan Mujiono. 2004. Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung
Nur, Mohammad. 2003. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Wisuda VII Pascasarjana Teknologi Pembelajaran Universitas PGRI Adi Buana , Bandung.
Rifa’i, Achamad dan Catharina Tri Anna. 2009. Psikologi Pendidikan.
(32)
Rohani. 2004 Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Lisan. Sumber Buku. Bandung
Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit SIC, Surabaya
Sudjana, Nana. 1990 Perubahan Tingkah Laku. PT. Romadja Rosda Karya. Bandung.
--- 2004 Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, 1994 Usaha Nasional, Surabaya.
Slavin, 1995. Teachers and Children at work. Heirnernann Educational Books, New Hamphire
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003, Cemerlang, Jakarta
Wardani, I.G.A.K. 2005. Penelitian Tindakan Kelas, Universitas terbuka Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Yuwono, Trisno & Abdullah Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, Arkola, Surabaya
(1)
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah Rab Semesta Alam. Hanya berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati saya sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
2. Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
3. Dr. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
4. Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku dosen pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran.
5. Drs. Suyanto, M.Pd., selaku dosen pembahas yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam menyempurnakan laporan ini.
6. Dosen FKIP Universitas Lampung beserta staf yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
7. Ibu Nitayasmita, A.Ma.Pd., selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin dan membantu kelancaran selama proses penelitian.
8. Bapak Dian Wahyu Putra, S.Pd., sebagai observer yang telah membantu dalam PTK ini.
(2)
x
9. Semua Dewan Guru SD Negeri 2 Serdang, selaku kolaborator, atas kerjasama dan segenap bantuannya.
10. Rekan-rekan mahasiswa serta siswa-siswi SD Negeri 2 Serdang kelas IV dan semua yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan sehingga PTK ini dapat diselesaikan.
Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan laporan penelitian ini, selalu diharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat ridho dari Allah Rab Semesta Alam.
Tanjungbintang, 28 Mei 2012 Penulis,
AHMAD BUHORI
(3)
(4)
v
SURAT
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : AHMAD BUHORI NPM : 1013079176
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi.
Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Devision Bagi Siswa Kelas IV di SD Negeri 2 Serdang
Tahun Pelajaran 2011/2012
Adalah benar – benar hasil karya saya. Di dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas termasuk (pencabutan gelar kesarjanaan / sanksi ) yang telah saya peroleh.
Bandar Lampung, 28 Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan,
AHMAD BUHORI
(5)
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi & Suharjono & Supardi. 2011, Penelitian Tindakan
Kelas, Bumi Aksara, Jakarta
Departemen Agama RI. 2001. Bahan Penataran ( Modul Metodologi
Pendidikan Agama Islam): Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, Jakarta
Departemen Agama RI. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika untuk
Tingkat Madrasah Aliyah: Badan Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Jakarta
Dimyati, 2006 Strategi Belajar Mengajar, Penerbit : Rineka Cipta, Bandung Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan. 2005. Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Kelas VI Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah, Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan , Lampung
Djamarah, 2000. Konsep dan Pembelajaran Media , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Gie. 1985. Teachers and Children at work. Heirnernann Educational Books, New Hamphire.
Hamalik, 1995. Belajar dan Mengaja, Sinar Baru. Bandung.
Hamalik, 1975. Writing: Research, Theory, and Application. Pergamon Institute of English, New York
Hasibuan dan Mujiono. 2004. Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung
Nur, Mohammad. 2003. Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Wisuda VII Pascasarjana
Teknologi Pembelajaran Universitas PGRI Adi Buana , Bandung.
(6)
62
Rohani. 2004 Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Lisan. Sumber Buku. Bandung
Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit SIC, Surabaya
Sudjana, Nana. 1990 Perubahan Tingkah Laku. PT. Romadja Rosda Karya. Bandung.
--- 2004 Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, 1994 Usaha Nasional, Surabaya.
Slavin, 1995. Teachers and Children at work. Heirnernann Educational Books, New Hamphire
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003, Cemerlang, Jakarta
Wardani, I.G.A.K. 2005. Penelitian Tindakan Kelas, Universitas terbuka Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Yuwono, Trisno & Abdullah Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia