perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
B. Pembahasan Prosedur Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR
Dengan diketahui bahwa peran UMKM sangat besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia, maka Pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan Inpres No.6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan
adanya Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007
dengan ditandai peluncuran Penjaminan KreditPembiayaan kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5 November 2007, Presiden R.I Susilo Bambang
Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan tersebut dengan nama Kredit Usaha Rakyat KUR. Kebijakan penjaminan kredit ini
diharapkan akan dapat memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM dan Koperasi yang telah
fea sible
namun belum
ba nka ble
Admin.
Peluncura n KUR
. http:www.bni.co.id. Berdasarkan hasil penelitian penulis di Bank Tabungan Negara
Persero yang dilakukan pada tanggal 13 April serta hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan staff
loa n administration
, maka penulis dapat menggambarkan alur pemberian KUR dalam bentuk bagan yaitu sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Bagan Alur Pelaksanaan KUR pada PT.Bank Tabungan Negara
Sumber : Standar Operasional Prosedur Loan Administration BTN
Gambar III.2 Bagan Alur Pelaksanaan KUR pada PT.Bank Tabungan Negara
Terbit DUP
Nasabah Wawancara
Mengajukan Kredit
Rakomdit
Diterima Ditolak
Dibuat SP3K Dibuat surat
penolakan kepada debitur
Terbitkan SPD5 dan SP3K
Administrasi
Pembentukan account debitur
Selesai Memasukkan berkas
permohonan dan dokumen lain ke dalam
dokumen pokok untuk dismpan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berdasarkan bagan diatas, maka penulis dapat mengemukakan bahwa proses pemberian KUR dilakukan secara bertahap, yaitu sebagai berikut :
a. Tahap Permohonan Kredit
Calon debitur Individu Peroranganbadan hukum, Kelompok, Koperasi yang melakukan usaha produktif yang berasal dari sektor industri,
dagang, dan jasa yang termasuk dalam digolongkan dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM mengajukan permohonan kredit usaha rakyat
KUR secara tertulis kepada pihak Bank Tabungan Negara Persero. Calon debitur KUR datang ke Bank Tabungan Negara Persero, kemudian dengan
dibantu oleh
Customer Service,
calon debitur KUR mengisi formulir pendaftaran atau formulir pengajuan permohonan KUR yang sudah disediakan
pihak bank, kemudian ditandatangani oleh pemohon. Dengan keputusam Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah KUKM yang baru maka nilai kredit sebesar Rp 20.000.000 tidak dikenai agunan serta menggunakan nilai tingkat suku bunga yang baru yaitu
sebagai berikut :
Tabel III.1 Perbandingan Tingkat Suku Bunga
Besar kredit Tingkat suku bunga
Kurang dari Rp 5.000.000 24 menjadi 22
Rp 5.000.000 sd Rp 500.000.000 16 menjadi 14
Sumber: PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Calon debitur kredit usaha rakyat diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam hal pengajuan permohonan kredit usaha rakyat.
Syarat-syarat yang diperlukan antara lain
Tabel III.2 Persyaratan KUR
Dokumen Pemohon Usaha
Mikro UMKM
perorangan UMKM
berbadan Usaha
Menyerahkan surat permohonan KUR
yang ditandatangani
pemohon dan istrisuami pemohon apabila telah menikah
ü ü
Menyerahkan surat permohonan KUR yang ditandatangani oleh
Direksi atau Ketua Badan Usaha
ü
Akte pendirian usaha sampai dengan perubahan terakhir
ü
KK kartu keluarga, dan KTP kartu tanda penduduk
ü ü
Surat nikah
ü ü
NPWP nomor pokok wajib pajak
ü ü
SIUP,TDP
ü ü
Perijinan usaha dari dinas pasar bila usaha di pasar
ü
Surat keterangan ketua RTRW untuk lokasi usaha pemukiman
ü
Legalitas tempat usaha
ü ü
Laporan keuangan terakhir
ü
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Rincian peruntukan kredit
ü ü
ü
Catatan keuangan usaha kwitansi, faktur, bon pembukuan rekening
Koran,dsb
ü
Pemohon belum pernah mendapat fasilitas kredit dari bank
ü ü
ü
Sumber: PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 2011 Debitur dikenakan biaya-biaya pemrosesan KUR yang harus dibayar
sekaligus dan seketika pada saat ditagih oleh bank, yaitu antara lain biaya-biaya sebagai berikut :
1 Biaya taksasi atas agunan
2 Biaya notarisPPAT
Lega l Fee
3 Biaya asuransi atas agunanjaminan
4 Biaya materai, pajak dan pungutan lainnya yang dikenakan oleh pemerintah
ataupun apa saja yang harus dikeluarkandibayar berkenaan persiapan, pelaksanaan, tindakan penyelenggaraan perjanjian KUR.
5 Biaya cadangan pemasangan hak tanggungan, apabila pengikatan agunan
ditunda pelaksanaanya dengan melakukan penandatanganan SKMHT Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan terlebih dahulu.
6 Biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran lain-lainnya yang berkaitan
dengan penyelenggaraan KUR selama periode KUR Disamping itu, bank tidak diperkenankan mengenakan biaya
komitmen
commitment fee
dan provisi atas penyediaan KUR b.
Wawancara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Setelah persyaratan lengkap kemudian diadakan wawancara dengan menghadirkan calon pemohon debitur.
Account officer
mempelajari berkas pemohon untuk mengadakan wawancara yang bertujuan untuk :
1 Mempelajari kemampuan dalam membayar angsuran
Menilai dan memastikan bahwa pemohon mempunyai jumlah pendapatan yang cukup untuk membayar angsuran.
2 Mengetahui kemampuan membayar angsuran
Menilai dan memastikan bahwa pemohon memang mempunyai tekat dan menunjukkan itikad baiuk untuk bertanggungjawab terhadap pembayaran
kredit. 3
Kekuatan atau kehandalan dalam mengangsur Menilai dan memastikan bahwa agunan kredit dapat menutup nilai kredit
jika terjadi kemacetan. Sedangkan untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai
kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok maupun bunganya sesuai dengan kesepakatan dengan
bank, maka
Account officer
harus menganalisis calon nasabah dengan menggunakan prinsip dasar dalam menganalisis kredit yang lazim disebut
dengan prinsip 5C yang dilakukan baik pada saat wawancara di Bank BTN maupun pada saat
on the spot
atau survey lapangan, berdasarkan veithzal Rivai dan Andriana Permata Veithzal dalam bukunya yang berjudul
Credit Na magement Handbook,
prinsip 5C yaitu Rivai, 2006:288 :
1
Chara cter
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55 Chara cte
r adalah keadaan atau wataksifat dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha.kegunaan dari
penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana itikadkemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
willing to pa y
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
2
Ca pita l Ca pita l
adalah jumlah danamodal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendrir dalam perusahaan, tentu semakin
tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahannya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit.
3
Ca pa city Ca pa city
adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan
dari penilaian ini adalah untuk mengetahuimengukur sampai sejauh mana calon nasabah mampu mengembalikan atau melunasi utang-utangnya
a bility to pa y
secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya. 4
Colla tera l Colla tera l
adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai
oleh bank untuk mengetahui sejauh mana risiko kewajiban finansial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
nasabah kepada bank. Penilaian terhadap jaminan ini meliputi jenis, lokasi, bukti pemilikan, dan status hukum.
5
Condition of Economy Condition of economy
yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, konomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu
saat yang kemungkinannya mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur.
c. Penerbitan daftar usulan pemohon DUP
Dengan adanya hasil wawancara antara calon debitur dengan bagian
loa n service
maka bagian
loa n service
berketetapan untuk menerbitkan daftar usulan pemohon DUP yang akan digunakan dalam rapat komisi
kredit rakomtit dan dibuat rangkap 5, yang ditembuskan sebagai berikut : 1
DUP 1, diberikan kepada kasie
loa n service
unit. 2
DUP 2, diberikan kepada analisis
loa n service
unit. 3
DUP 3, diberikan kepada seksi
loa n a dministration
unit. 4
DUP 4, diberikan kepada kepala cabang.
5
DUP 5, diberikan kepada kepala seksi
loa n recovery.
6 Berdasarkan DUP, kasie mengecek dan menganalisa DUP kemudian
dikembalikan kagi pada bagian
loa n service
unit. d.
Rapat Komite Kredit Rakomdit Setelah
diterbitkan Daftar
Usulan Pemohon
DUP maka
dilaksanakan Rapat Komite Kredit rakomdit untuk membahas DUP tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
yang selanjutnya dapat menghasilkan keputusan. Bila permohonan kredit disetujui oleh bank, maka bagian
loa n service
unit akan mengeluarkan surat penegasan persetujuan penyediaan kredit SP3K yang dibuat rangkap dan
didistribusikan sebagai berkut : 1
SP3K 1, untuk calon debitur 2
SP3K 2, untuk bagian
loa n service
unit. Namun bila permohonan kredit ditolak, maka diterbitkan surat
penolakan dan dokumen permohonan yang ditolak dapat diambil kembali bila pemohon menghendaki atau diinformasikan via telepon. Surat penolakan
tersebut dirangkap 2 yang didistribusikan sebagai berikut : 1
Surat penolakan 1, dapat diambil debitur dibagian
loa n service
unit 2
Surat penolakan 2, untuk diberikan kepada
loa n service
unit. e.
Realisasi Kredit Setelah diadakan rakomdit dan dikeluarkan SP3K, maka petugas
calon debitur berkenan ke bank untuk mengumumkan hasil rakomdit dengan tidak memberikan alasan ditolak dengan kata lain permohonan kredit tersebut
diterima. Langkah berikutnya adalan penandatanganan SP3K oleh calon debitur diatas materai Rp 6000,00 dan diserahkan kembali ke bank,
selanjutnya diadakan realisasi kredit. Dengan menghadirkan debitur dan saksi, bagian
loa n service
selanjutnya dapat mengadakan akad kredit dengan notaris yang sudah ditentukan oleh bank. Akad kredit adalah suatu perjanjian untuk
meminimumkan kemungkinan jika terjadi hal-hal yang sekiranya akan merugikan kedua belah pihak. Dalam realisasi kredit tersebut diterbitkan surat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
perjanjian rangkap lima SDP5 sebagai dokumen bahwa realisasi telah dilaksanakan, selain itu juga menerbitkan Surat Perjanjian Kredit SP3K
rangkap 3 dimana keduanya ditandatangani oleh debitur dihadapkan pejabat Bank Tabungan Negara dan notaris yang ditunjuk oleh bank yang selanjutnya
pihak bank bertugas menyimpan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit SP3K dari debitur dengan arsip yang urut. Kemudian SP3K rangkap 3
yang telah ditandatangani oleh debitur didistribusikan sebagai berikut : 1
SP3K 1, diberikan kepada debitur 2
SP3K 2, diberikan kepada
loa n service
unit 3
SP3K 3, diberikan kepada notaris f.
Loan Administration Unit
Setelah semua permohonan sampai realisasi kredit
dila ksana ka n loan a dministration unit
melakukan pembentukan
a ccount debitur.
Cacatan akuntansi yang digunakan untuk pemberian kredit adalah sebagai berikut :
1 Buku angsuran kredit
Berupa cacatan akuntansi yang fungsinya mirip dengan kwitansi dan dibagi menjadi dua bagian yang sama, bagian kiri untuk arsip debitur,
sedangkan bagian kanan diserahkan ke bank sebagai slip untuk pembayaran angsuran yang telah jatuh tempo.
2 Rekening debitur
Rekening ini khusus untuk mencatat jurnal pembayaran angsuran setiap debitur pada file komputer dengan menggunakan kode-kode tertentu
untuk masing-masing debitur. Pada rekening debitur tertera nama, nomor,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
alamat dan identitas lain debitur serta perincian biaya prarealisasi dan setelah realisasi kredit.
3 Jurnal rekening tabungan
Jurnal ini digunakan untuk mencatat jurnal pada saat penyediaan dana debitur dengan menggunakan rekening pada tabungan yang
dilaksanakan oleh
teller service
. 4
Jurnal balik Pencatatan yang dilakukan accounting, pada saat jatuh tempo
angsuran ke-1 atau pertama, jurnal angsuran ke-2 dan seterusnya. Setelah semua prosedur dillaksanakan maka permohonan kredit KUR dapat
dikatakan selesai dan dapat segera dilaksanakan
C. Permasalahan yang Timbul dari Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR