perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpana giro, tabungan, dan
deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang kredit bagi masyarakat yang membutuhkan. Disamping itu bank juga dikenal
sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air,
pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Pasal 1 Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998
tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah : “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak “.
Menurut Suhardjono 2003:3 yang dimaksud bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan
kembali dana tersebut ke masyarakat dalan bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Berdasarkan pendapat penulis sendiri bank adalah suatu lembaga yang berfungsi dan berwenang untuk menghimpun dana dari masyarakat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bersama.
Kegiatan perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan
funding.
Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari
masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanam dananya dalam bentuk simpanan. Jenis
simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan
kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi tingkat balas jasa yang
diberikan,akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh
perbankan dana tersebut diputar kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dalam istilah kredit
lending
. Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit debitur
dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarka prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dengan istilah bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Di bank ini, jasa bank yang diberikan disesuaikan dengan prinsip
syariah sesuai dengan hukum Islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh bank syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah,
pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musharakah, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah, atau pembiayaan
barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah, atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain ijarah wa aqtina. Dewasa ini dengan Undang- Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang baru bank umum pun dapat
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah asal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
B Jenis-Jenis Bank
Dalam praktek perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Berdasarkan Undang-
Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 , kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan dana berbeda dari satu sama lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Jenis-jenis perbankan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang perbankan, antara lain :
1. Dilihat dari segi fungsinya
a Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa yang ada. Begitu
pula dengan wilayah operasinya yang dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil
commercia l ba nk
. b
Bank Perkreditan Rakyat BPR Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih
sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. 2.
Dilihat dari segi kepemilikan a
Bank Milik Pemerintah Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b Bank Milik Swasta Nasional
Bank yang seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. c
Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi. d
Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar
negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. e
Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh Warga Negara Indonesia.
3. Dilihat dari segi statusnya
a Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang secara keseluruhan, misalnya
transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri,
tra velers cheque
, pembukaan dan pembayaran
letter of credit
dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b Bank Non Devisa
Merupakan bank
yang belum
mempunyai izin
untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan dari bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan
masih dalam batas-batas negara.
C. Kegiatan-Kegiatan Bank