Kriteria Restriksi Definisi Operasional Variabel Karakteristik Responden

commit to user 40

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a. Pasangan suami isteri yang melakukan hubungan seksual secara teratur 2-3x seminggu selama satu tahun belum terjadi kehamilan. b. Pasangan suami isteri yang tidak menggunakan alat kontrasepsi jenis apa pun. c. Bersedia menjadi responden. 2. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : a. Pasangan suami isteri yang sulit diajak komunikasi mempunyai keterbatasan atau berkebutuhan khusus. b. Pasangan suami isteri yang mempunyai gangguan kejiwaan berat.

G. Definisi Operasional Variabel

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara Ukur Skala Pemberian konseling eklektik Konseling yang menggunakan data klien sebagai studi secara individual. Pemberian konseling Presensi - Tingkat kecemasan Gangguan dalam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas. Taylor Manifest Anxiety Scale T- MAS Jumlah skor Rasio commit to user 41

H. Cara Kerja

1. Intervensi Penelitian pengaruh pemberian konseling eklektik terhadap tingkat kecemasan pada pasangan yang mengalami infertilitas dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu : a. Tahap Persiapan Tahap ini meliputi studi pendahuluan, penyusunan proposal termasuk instrumen penelitian, dan perijinan. b. Tahap Pelaksanaan Pemberian konseling eklektik dilakukan dengan rincian sebagai berikut : 1 Melakukan pretest dengan kuesioner T-MAS Taylor Manifest Anxiety Scale sebelum dilakukan konseling. 2 Memberikan konseling eklektik dengan tahapan sebagai berikut : a Tahapan eksplorasi b Tahapan perumusan masalah c Tahap identifikasi masalah d Tahap perencanaan e Tahap tindakan atau komitmen f Tahap penilaian 3 Melakukan postest dengan kuesioner T-MAS Taylor Manifest Anxiety Scale selang satu minggu setelah diberikan konseling. commit to user 42 c. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini membuat laporan karya tulis ilmiah berdasarkan data yang telah diperoleh dan dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian. 2. Instrumentasi a. Tingkat kecemasan 1 Alat ukur Kecemasan diukur dengan menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale T-MAS. T-MAS merupakan alat ukur baku atau standar bagi kecemasan dan diterima secara internasional. Alat ukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 50 butir pernyataan yang tergolong menjadi dua kategori, yaitu : Tabel 2. Item Pernyataan Kuesioner Item pernyataan Favourable Unfavourable 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 44, 45, 46, 48, 49. 1, 3, 8, 12, 18, 20, 22, 26, 29, 32, 35, 40, 43, 47, 50. Sumber : Azwar, 2007 Klien diberikan kuesioner kemudian diberikan penjelasan bagaimana pengisian kuesioner tersebut. Apabila kondisi klien tidak memungkinkan, kuesioner akan dibacakan atau dipandu oleh orang lain yang ditunjuk. Pengukuran dilakukan pada saat awal penelitian commit to user 43 dan saat akhir penelitian. Skor dinilai berdasar jawaban untuk tiap- tiap pernyataan favourable, skor 1 apabila menjawab ya, dan skor 0 apabila menjawab tidak. Untuk pernyataan unfavourable diberikan skor 0 apabila menjawab ya, dan skor 1 apabila menjawab tidak. Skor akhir yaitu jumlah skor total. Skor kecemasan dinyatakan dengan angka, rentang 1-50. Seseorang dikatakan cemas apabila skor lebih dari 22, apabila skor lebih kecil atau sama dengan 22 maka dikatakan tidak cemas Azwar, 2007. 2 Cara pengambilan data Cara pengambilan data secara langsung dari responden data primer dengan cara mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. b. Konseling Eklektik 1 Alat ukur Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan adalah presensi. Setiap responden penelitian yang telah diberikan konseling eklektik diwajibkan mengisi daftar presensi yang telah disediakan. 2 Cara pengambilan data Cara pengambilan data secara langsung dari responden data primer dengan cara wawancara seputar kondisi responden.

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan alat bantu komputer dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: commit to user 44 1. Pengolahan Data a. Editing Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. b. Coding Kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer c. Data Entry Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi. 2. Analisis Data a. Analisis univariat Pada penelitian ini adalah karakteristik responden yang meliputi umur, lama pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, dan jumlah anak. b. Analisis bivariat Adapun uji yang digunakan sebelum dilakukan uji paired t-test adalah : 1 Uji normalitas Dalam penelitian ini dilakukan Shapiro Wilk test karena jumlah sampel yang digunakan kurang dari 50, dikatakan normal apabila p 0,05. commit to user 45 2 Uji homogenitas Dalam penelitian ini dilakukan Levene’s test, data tersebut dikatakan berasal dari populasi yang bervarian homogen apabila p 0,05. 3 Uji linearitas Uji linearitas data menggunakan Test of Linearity dengan nilai signifikansi dari Deviation of Linearity, apabila nilai tersebut lebih dari 0,05 berarti bahwa garis regresi tersebut berbentuk linear. Jika memenuhi syarat, maka dipilih uji t berpasangan paired t test. Jika tidak memenuhi syarat data tidak berdistribusi normal dilakukan transformasi data terlebih dahulu. Jika variabel baru hasil transformasi berdistribusi normal, maka dipakai uji t berpasangan paired t test. Jika variabel baru hasil transformasi tidak berdistribusi normal, maka dipilih uji Wilcoxon Dahlan, 2011. commit to user 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan untuk mengamati pengaruh pemberian konseling eklektik terhadap tingkat kecemasan pada pasangan yang mengalami infertilitas di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan cara mengetahui tingkat kecemasan awal pretest kemudian diberikan konseling eklektik dan dilanjutkan dengan test akhir posttest. Adapun hasil penelitian sebagai berikut :

A. Karakteristik Responden

1. Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 3. Umur Responden Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas umur responden menyebar dalam rentang 20-35 tahun. 2. Lama Pernikahan Karakteristik responden berdasarkan lama pernikahan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Umur Frekuensi 20 tahun 1 2,77 20-35 tahun 20 55,56 35 tahun 15 41,67 Total 36 100 commit to user 48 Tabel 4. Lama Pernikahan Responden Lama Pernikahan Frekuensi 1-3 tahun 12 33,33 3-5 tahun 6 16,67 5 tahun 18 50 Total 36 100 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa setengah dari jumlah responden yaitu 18 responden menyatakan bahwa lama pernikahan mereka 5 tahun. 3. Pendidikan Terakhir Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 5. Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Frekuensi Tidak Sekolah 4 11,11 SD 7 19,44 SMP 8 22,22 SMA 15 41,67 PT 2 5,56 Total 36 100 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir mayoritas responden adalah SMA, sejumlah 15 responden 41,67. 4. Pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : commit to user 49 Tabel 6. Pekerjaan Responden Pekerjaan Frekuensi Buruh 14 38,89 IRT 3 8,33 Swasta 19 52,78 Total 36 100 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pekerjaan mayoritas responden adalah swasta, sejumlah 19 responden 52,78. 5. Penghasilan Karakteristik responden berdasarkan penghasilan adalah sebagai berikut : Tabel 7. Penghasilan Responden Penghasilan Frekuensi - 2 5,56 Rp 500.000,00 9 25 Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00 14 38,89 Rp 1.000.000,00-Rp 3.000.000,00 11 30,55 Total 36 100 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai penghasilan Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00 yaitu sebesar 14 responden 38,89. 6. Jumlah Anak Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 8. Jumlah Anak Responden Jumlah Anak Frekuensi Belum Punya 36 100 1 - 0,0 2 - 0,0 Total 36 100 Sumber : Data Primer, 2012 commit to user 50 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua responden 100 menyatakan bahwa mereka belum mempunyai anak.

B. Tingkat Kecemasan Sebelum dan Setelah Pemberian Konseling Eklektik