PEMERIKSAAN ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

commit to user 32 kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat dikurangi secara maksimal.

C. PEMERIKSAAN

1. Pengertian Pemeriksaan Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Pemeriksa Pajak Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak. 3. Kertas Kerja Pemeriksaan Catatan secara Terperinci dan jelas yang diselenggarakan oleh pemeriksa pajak mengenai prosedur pemeriksaan yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, bukti dan keterangan yang dikumpulkan dan kesimpulan yag diambil sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan. 4. Bukti Permulaan Pemeriksaan Keadaan atau bukti-bukti, baik berupa keterangan, tulisan, perbuatan, atau benda-benda yang dapat menjadi petunjuk bahwa suatu tindak pidana sedang atau telah terjadi yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang dapat menimbulkan kerugian pada Negara. commit to user 33 5. Pemeriksaan Bukti Permulaan Pemeriksaan pajak untuk mendapatkan bukti-bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. 6. Laporan Pemeriksaan Pajak laporan tentang hasil pemeriksaan yang disusun oleh pemeriksa pajak secara ringkas dan jelas serta sesuai ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. 7. Pembahasan Akhir Pemeriksaan Pembahasan yang dilakukan antara pemeriksa pajak dengan wajib pajak atas temuan selama pemeriksaan, dan hasil bahasan temuan tersebut baik disetujui maupun yang tidak disetujui dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa pajak dan wajib pajak. commit to user 34

D. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel di bawah ini akan menyebutkan berapa besar Penerimaan dan Pengembalian Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar selama tahun 2009 sampai dengan 2011. 1. Jumlah Penerimaan dan Pengembalian Pajak Tahun 2009 Tabel 2.1 Penerimaan Perpajakan Tahun 2009 No Uraian Lampiran Jumlah 1 2 3 4 5 SSP Melalui MPN SSP Melalui SPM Penerimaan Pajak Ditanggung Negara Penerimaan PBB Penerimaan dalam Valas 119.251 5.230 Rp458.763.562.529 Rp18.978.457.971 Rp – Rp68.689.961.753 Rp - Jumlah Rp546.431.982.253 Dalam tahun 2009 SSP yang masuk dalam MPN adalah sebanyak 119.251 lampiran yang mencatat pendapatan pajak sebesar Rp458.763.562.529. Sedangkan SPM adalah Surat Perintah Membayar yang ditujukan kepada Wajib pajak. Pada tahun 2009, SPM yang ditujukan kepada Wajib Pajak sebanyak 5.230 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar Rp18.978.457.971. Sedangkan pada sektor PBB, pada tahun 2009 menerima pembayaran pajak sebesar Rp68.689.961.753. Berdasarkan semua elemen commit to user 35 penerimaan pajak yang tertera, total penerimaan pajak pada tahun 2009 adalah Rp546.431.982.253. Tabel 2.2 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2009 No Uraian Lampiran Jumlah 1 2 SPMKP dan SP2D Pengembalian Pendapatan Pajak SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga Rp34. 893.786.549 Rp667.893 Jumlah Rp34.894.454.442 SPMKP adalah Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak, setelah SKMP terbit maka terbitlah SP2D, SP2D adalah Surat Perintah Pencairan Dana. Melalui 2 surat tersebut Negara mengembalikan kelebihan pajak sebesar Rp34.894.454.442. commit to user 36 2. Jumlah Penerimaan dan Pengembalian Pajak 2010 Tabel 2.3 Penerimaan Perpajakan Tahun 2010 No Uraian Lampiran Jumlah 1 2 3 4 5 SSP Melalui MPN SSP Melalui SPM Penerimaan Pajak Ditanggung Negara Penerimaan PBB Penerimaan dalam Valas 119.482 5.235 Rp463.741.270.473 Rp19.783.562.246 Rp - Rp69.789.879.672 Rp - Jumlah Rp553.314.712.391 Jika dibandingkan dengan tahun 2009, dalam tahun 2010 SSP yang masuk dalam MPN meningkat menjadi sebanyak 119.482 lampiran yang mencatat pendapatan pajak sebesar Rp463.741.270.473 meningkat sebanyak Rp82.690.711.780 jika dibandingkan dengan tahun 2009. Sedangkan SPM adalah Surat Perintah Membayar yang ditujukan kepada Wajib pajak. Pada tahun 2010, SPM yang ditujukan kepada Wajib Pajak meningkat menjadi 5.235 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar Rp19.783.562.246 meningkat Rp805.104.270. Sedangkan pada sektor PBB, pada tahun 2010 juga mengalami kenaikan penerimaan pembayaran pajak menjadi Rp69.789.879.672 meningkat sebanyak Rp1.099.917.920. Berdasarkan semua elemen penerimaan pajak yang tertera, total penerimaan pajak pada tahun 2011 adalah Rp553.314.712.391 meningkat Rp6.882730.100. commit to user 37 Tabel 2.4 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2010 No Uraian Lampiran Jumlah 1 2 SPMKP dan SP2D Pengembalian Pendapatan Pajak SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga Rp33.636.738.897 Rp375.563 Jumlah Rp33.637.114.460 Pada 2010 jumlah pengembalian pajak yang dikembalikan oleh negara adalah sebesar Rp33.637.114.460. Jika dibandingkan dengan 2009, jumlah tersebut lebih kecil, menurun sebesar Rp1.257.339.980. commit to user 38 3. Jumlah Penerimaan dan Pengembalian Pajak 2011 Tabel 2.5 Penerimaan Perpajakan Tahun 2011 No Uraian Lampiran Jumlah 1 2 3 4 5 SSP Melalui MPN SSP Melalui SPM Penerimaan Pajak Ditanggung Negara Penerimaan PBB Penerimaan dalam Valas 119.593 5.251 Rp473.840.280.483 Rp20.117.382.728 Rp – Rp73.225.946.731 Rp - Jumlah Rp567.183.946.942 Jika dibandingkan denga tahun 2010, pada tahun 2011 SSP yang masuk dalam MPN meningkat menjadi 119.593 lampiran, yang mencatat pendapatan pajak sebesar Rp473.840.280.483 meningkat sebanyak Rp10.099.010.000. Sedangkan SPM yang ditujukan kepada Wajib pajak pada tahun 2011 sebanyak 5.251 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar Rp20.117.382.728 meningkat sebanyak Rp333.820.480. Sedangkan pada sektor PBB, pada tahun 2011 menerima pembayaran pajak sebesar Rp73.225.946.731. Berdasarkan semua elemen penerimaan pajak yang tertera, total penerimaan pajak pada tahun 2011 adalah Rp567.183.609.942. commit to user 39 Tabel 2.6 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2011 No Uraian Lampiran Jumlah 1 2 SPMKP dan SP2D Pengembalian Pendapatan Pajak SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga Rp31.735.929.998 Rp366.141 Jumlah Rp31.736.296.139 Jika dibandingkan dengan tahun 2010 pengembalian pajak melalui 2 surat tersebut, Negara mengembalikan kelebihan pajak sebesar Rp31.736.296.139 menurun sebesar Rp1.900.818.330. Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel di atas, diketahui bahwa jumlah penerimaan Pajak secara total mengalami kenaikan, sedangkan untuk pengembalian Pajak mengalami penurunan. Sehingga dapat diartikan bahwa dengan adaya kebijakan pemeriksaan yang dilakukan oleh fiskus, dapat memberikan dampak yang positif kepada negara serta membuat wajib pajak menjadi lebih patuh untuk membayar pajak yang seharusnya dibayarkan. commit to user 40

E. PERANAN DIVISI PEMERIKSAAN

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK YANG DIMODERASI DENGAN PEMERIKSAAN PAJAK Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Yang Dimoderasi Dengan Pemeriksaan Pajak Pada Kpp Pratama Surakarta.

0 4 16

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Yang Dimoderasi Dengan Pemeriksaan Pajak Pada Kpp Pratama Surakarta.

0 4 18

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK DENGAN PENINGKATAN Hubungan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dan Pemeriksaan Pajak Dengan Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Pati.

0 1 14

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK DENGAN PENINGKATAN Hubungan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dan Pemeriksaan Pajak Dengan Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Pati.

0 1 13