Sains sebagai proses Sains sebagai sikap

14 pengetahuan, dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan.

b. Hakekat IPA

Hakekat pembelajaran IPA terdiri dari empat komponen, yakni produk ilmiah, proses ilmiah, sikap ilmiah, dan teknologi. Sikap manusia berupa rasa ingin tahu akan lingkungan, kepercayaan- kepercayaannya, nilai-nilai, dan opini-opini. Dari rasa ingin tahu itu muncul masalah-masalah dan untuk memecahkannya memerlukan suatu proses atau metode ilmiah. Jadi dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya mempelajari produk yang berupa teori atau konsep saja, tetapi melalui sikap, proses dan teknologi. 1 Sains sebagai produk Sains sebagai produk atau isi. Komponen ini berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Pada tingkat dasar sains dibedakan menjadi tiga yaitu sains kehidupan biologi, fisik, dan ilmu bumi. Pada penelitian ini yang merupakan produk dari sains seperti air, tumbuhan, hewan, bahan tambang dan sebagainya.

2. Sains sebagai proses

Sains sebagai proses, disini sains tidak dipandang sebagai kata benda, kumpulan pengetahuan atau fakta untuk dihafalkan melainkan 15 sebagai kata kerja, bertindak melakukan, meneliti, yaitu sains dipandang sebagai alat untuk mencapai sesuatu. Bagaimana anak memperoleh informasi ilmiah itu lebih penting daripada sekedar keterlibatan mereka menghafal isi sains. Mereka membutuhkan pengalaman yang meliputi mengumpulkan data, menganalisis dan mengevaluasi isi sains. Ini adalah inti sains. Pendekatan sains ini mengubah peranan tradisional baik bagi guru maupun siswa. Pendekatan menuntut partisipasi siswa dan guru yang berfungsi sebagai pembimbing atau nara sumber. Keterampilan proses IPA terdiri dari pengamatan, klasifikasi, pengukuran, penggunaan hubungan ruangwaktu, komunikasi, prediksi, dan inferensi. Keterampilan proses penelitian merupakan dasar dari semua pembelajaran. Keterampilan tersebut tidak boleh terpisah dari isi sains, melainkan merupakan alat penelitian ilmiah. Penggunaan keterampilan tersebut dalam mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan mengevaluasi isi sains merupakan tujuan sains. Dalam penelitian ini sains dipandang sebagai proses di mana anak mendapatkan pengalaman secara langsung bagaimana cara atau proses memperoleh sumber daya alam, salah satu contoh pada proses memperoleh air bersih.

3. Sains sebagai sikap

Guru pada sekolah dasar harus memotivasi anak didiknya untuk mengembangkan pentingnya mencari jawaban dan penjelasan 16 rasional tentang fenomena alam dan fisik. Sebagai guru hendaknya dapat memanfaatkan keingintahuan anak dan mengembangkan sikap teliti dan jujur dalam pembelajaran. Memfokuskan pada pencarian jati diri anak mengapa dan bagaimana fenomena terjadi. Anak-anak sebaiknya jangan takut membuat kesalahan, karena dengan membuat kesalahan akan dihasilkan pengetahuan ilmiah. Sains dapat bersifat menyenangkan dan penuh stimulus. Sikap hati-hati dalam melakukan proses memperoleh air bersih.

4. Sains sebagai teknologi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR KELAS V SDN SEKARAN 01

10 92 313

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

0 17 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL ( CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TEDUNAN KEDUNG JEPARA

1 19 182

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN BRINGIN 02

0 4 303

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGAWEN 5 DEMAK

0 7 184

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN GEBUGAN 03 KABUPATEN SEMARANG

0 6 209

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN 02 PRAWOTO PATI

0 7 221

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN WEDING 1 DEMAK

0 4 221

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2