33
5.1.2 Hal etnisistas informasi seputar etnis
“C
ulture and communication are inseparably intertwined. Within communication, the shared belief and value systems comprising culture are
constructed. And within communication, people build the social structures that comprise their everyday communal way of life. Thus, whenever community
members communicate, they display the verbal and nonverbal elements particular to their society while simultaneously creating and recreating the value systems
that structure that society
. ” Hymes, 2009 Hymes juga berasumsi dengan
merawat, lalu masyarakat melakukan komunikasi yang rutin, banyak inti dari elemen komunikasi yang abstrak mengkarakterisasi pandangan hidup mereka atau
hidup kebudayaan mereka sehingga dapat terkaji, dapat dimengerti, lalu mereka dapat memperbandingkan, melakukan kontras dan bahkan membuat teori.
Didalam suatu komunikasi yang etnografis, Hymes mengatakan terdapat setelan.
“
the sets of precepts and rules by which different societies enact and interpret their ways of life
.” Tidak dapat dipungkiri, dalam membentuk kesatuan di group apapun akan terdapat tradisi, sesuatu norma dan nilai yang mengikat
anggotanya. “E
xistence of codes, their substance, the ways in which they can be discovered, and their social force on the members of cultural communities.
” Seperti dijelaskan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa secara otomatis, didalam
kelompok yang semakin “berbeda”, akan terdapat solidaritas diantara individu- individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama
dalam sistim sosial masyarakatnya, khususnya bagi anggota group facebook HIMPPAR yang merupakan pendatang di Salatiga.
“group facebook HIMPPAR ini juga sarana kami memperkuat persatuan, kami belajar, kami selalu
bersosialisasi dengan sesama anggota HIMPPAR”
8
HIMPPAR rupanya menjadi sarana dari komunikasi etnografis yang menyatukan etnis Papua di Salatiga.
8
hasil wawancara akan isian quisioner oleh F, 1 maret 2015
34
Gambar 11 ucapan hari valentine tanpa melihat perbedaan Sumber: data primer, dicapture pada 26032015
Gambar postingan digroup facebook HIMPPAR diatas merupakan salah satu contoh fungsi group facebook HIMPPAR sebagai pemersatu etnis.
Set, code
dan substansi seperti yang dikatakan Hymes dapat terlihat dari bahasa yang
digunakan, yaitu bahasa daerah Papua , seakan menjadi kode “peruntukan” bagi
mereka. Setelan yang sedang diungkap disini yaitu demografis, yaitu bagi anggota dari daerah Papua manapun, tetap adalah satu. Pesan-pesan yang disampaikan
adalah tentang persaudaraan disegala kondisi, dan ucapan hari kasih sayang valentine bagi anggota group facebook HIMPPAR.
Satu dari hal yang lazim terjadi oleh adanya perbedaan adalah konflik. Konflik ini dapat terjadi internal, maupun eksternal karena gesekan yang
dicetuskan oleh tingginya perbedaan tersebut. “
Ethnography of Communication EOC also about what is going on in their collective lives. It helps bring to light,
for example, what identities and interpersonal relationships community members can and do construct, how community members relate to their physical natural
and metaphysical spiritual environment, and how different peoples approach uses of time
. ” Ungkapan Hymes ini juga mengungkap keterbukaan kemungkinan
banyak hal terjadi ketika masyarakat harus hidup kolektif.
35
Gambar 12 klarifikasi HIMPPAR atas konflik mahasiswa dengan warga Kopeng. Sumber: data primer, dicapture pada 26032015
Gambar diatas adalah klarifikasi ketua HIMMPAR atas kejadian tanggal 15132015 mengenai bentrok antara warga kopeng dengan mahasiswa.
HIMPPAR mengklarifikasi via majalahselangkah.com dan upaya ini diposting di group facebook HIMPPAR pada 19032015. Selanjutnya, badan Hubungan
Masyarakat milik HIMPPAR juga melakukan klarifikasi di berbagai media massa. Klarifikasinyapun diposting dalam group facebook HIMPPAR. Secara langsung,
HIMPPAR mengambil fungsi mediasi, baik konflik yang terjadi intern maupun ekstern. Anggota HIMPPAR sendiripun merasa terlindungi dan lega dengan
respon dari pengurus HIMPPAR tersebut. seperti yang tertulis berbentuk respon positif, lega, bersyukur,dan juga ungkapan kebanggaan atas apa yang badan
humas HIMPPAR lakukan. Sesuai isi quisioner yang disebar, 24 dari 30
36
mengatakan HIMPPAR mensupport mereka sebagai pendatang. Rasa yang diberikan ini, sungguh akan menyatukan anggota.
“W
henever community members communicate, they display the verbal and nonverbal elements particular to their society while simultaneously creating and
recreating the value systems that structure that society
”.Hymes,2009 Nilai yang ingin disebar oleh pengurus HIMMPAR kepada anggotanya adalah nilai
persatuan, ditengah perbedaan, dan hidup bersama demi cita-cita.
“kita ingin selalu bersatu, jika bersatu kita akan selalu kuat dan merasa tidak sendirian meskipun kita jauh dari kampung halaman.”
9
“HIMPPAR merupakan tempat bernaung saya di Salatiga”
10
Ucapan diatas dilakukan seorang anggota yang baru 1 tahun menjadi mahasiswa di UKSW Salatiga. HIMPPAR berperan menjadi pemersatu etnis
diantara sebagian besar anggotanya.
9
wawancara dengan D, senior group faceboook HIMPPAR pada 20 november 2014
10
hasil wawancara akan isian quisioner oleh G, pada 1 maret 2015
37
Gambar 13 klarifikasi dan interaksi intern dalam group facebook HIMPPAR
Sumber: data primer, dicapture pada 26032015 Dalam komunikasi group pun juga bisa terdapat kritik. Tidak menutup
kemungkinan pula terjadi dalam group facebook HIMPPAR . “
Groups falling victim to this malady rea ched a premature decision as a result of their insularity,
rigid thinking, biased leadership, and conformity pressure. The key factor was high cohesion
—
the mutual attraction and bonding that can occur in groups. Subsequent researchers clarified that cohesion,
per se, does not limit a group’s
productivity, but many investigations confirmed that cohesive groups could fall into groupthink if they also featured a constellation of other structural defects.
” Janis, 1970s Kohesi yang tinggi adalah pemersatu dar
i “penyakit” yang ada dalam komunikasi kelompok.
38
Gambar 14 kritik oleh salah satu anggota Sumber: data primer, dicapture pada 26032015
Gambar diatas adalah postingan dari anggota group facebook HIMPPAR terkait klarifikasi ketua tentang bentrok mahasiwa di Kopeng oleh PW. Pada
awalnya PW hanya mempertanyakan media untuk bersuara seputar kejadian bentrok yang membawa nama mahasiswa Papua tersebut, lalu ketua dari
HIMPPAR sekaligus admin group facebook HIMPPAR DT menjawab “dalam satu minggu ini kami BPH HIMPPAR klarifikasi masalah ini lewat hak jawab dan
sebagainya, jadi nanti evaluasi kami akan adakan, terimakasih, wa”. Tanggapan dari PW mempertanyakan kepada enggota lain dari HIMPPAR untuk ikut
berpendapat, karena dirasa yang dilakukan BPH HIMPPAR kurang memuaskan, hal ini dijawab DT dengan “itu hasil rapat anggota, hormat pak kepala.”
PW
PW
PW
PW
PW
39
Selanjutnya, anggota HIMPPAR lain mengomentari dengan nada mendukung DT, mendukung kinerja BPH HIMPPAR dengan tetap berkepala dingin, mengikuti
jalur keputusan BPH yang ada. Meskipun banyak argumen, pada akhirnya sdr. PW menganggap dukungan anggota terhadap DT merupakan masukan yang baik
bagi dirinya, dan nada positif yang mempersatukan. “B
iased leadership
” seolah tersirat dari tulisan sdr. PW yang terus mempertanyakan dan tidak puas akan tindakan BPH yang padahal menurut ketua
merupakan hasil rapat anggota. Berbagai asumsi untuk menganalisa kasus ini adalah apakah sdr. PW tidak ikut rapat, ikut tapi tidak puas, atau memang oposisi
dari pengurus yang ada. Dikonfirmasi mengenai hal ini senior HIMPPAR sdr DWB menjawab bahwa “ pro kontra itu biasa, ya yang penting kita tetap menjaga
kesatuan, jika masih ingin protes kita bisa duduk bersama, ya kita selalu begitu.”
Senioritas selalu dijunjung tinggi dalam HIMPPAR ini, menghormati yang lebih tua dan selalu bersatu membuat suatu
bonding
dalam group. Ke-senioran ini rupanya memnag diakui oleh anggota-anggota HIMPPAR seperti tertulis dalam
quisioner oleh 21 orang dari 30 yang mengisi quisioner bahwa senior di HIMPPAR memberikan nilai yang baik sehingga menginspirasi anggotanya untuk
bersatu selalu ditanah rantau. Peran group facebook HIMPPAR salah satunya untuk menjaga kesatuan etnis
adalah menjaadi sarana memediasi dan mencari solusi bersama menghadapi konflik baik intern seperti gambar diatas maupun ekstern seperti bentuk
penyelesaian konflik mengenai bentrok Kopeng dengan jalan klarifikasi melalui media massa yang kemudian di posting di group facebook supaya seluruh anggota
group facebook HIMPPAR dapat mendapatkan pemahaman yang sama, dan tetap bersatu.
Group facebook HIMPPAR tetap menegakkan kesatuan dam
respect
bahkan dalam ktritik, tidak mudah terprovokasi, memiliki ketua yang tegas dan responsif
serta mengerti esensi peran media. Namun,lepas dari hal tersebut,
statement
dari sdr.PW seperti tertulis “waduuuuuuuuu kecewa saya terlahir sebagai anak
PAPUA “kulit hitam keriting”. Dimana-mana selalu saya disalah padahal saya
manusia seperti mereka org Jawa. Coba kalo warna kulit dan rambut saya
40
macam orang Jawa apa yan g terjadi ya? Wassalam......” merupakan pernyataan
yang mengandung unsur SARA. Seolah, orang Jawa sebagai orang yang selalu menyalahkan dan membedakan orang berdasar fisik.
Kecenderungan manusia untuk menganggap sukunya yang terbaik adalah sah, namun tidak dengan kemudian menjelekkan yang lain. Statement dari sdr.PW
kemudian diredam oleh seniornya sehingga kemudian suasana menjadi dingin dan sopan. Disini terlihat kedewasaan dan kebijaksanaan pemikiran dari anggota
group facebook HIMPPAR yang lain,
“kakak-kakak HIMPPAR menginspirasi saya untuk tidak rasis, dan berpikiran rasional tentang kemampuan individu dan komunitas.”
11
Disini terlihat peran dari HIMPPAR yang ideal mulai terlihat. Jika terjadi lecutan provokatif, tidak lantas membuat semua bersuara sama, namun malah
tetap berpikir damai.
Gambar 15 postingan tentang kegiatan etnis Sumber: data primer, dicapture pada 26032015
Gambar diatas adalah contoh penggunaan group facebook etnis Papua oleh anggotanya yang berperan sebagai media untuk mengabarkan hal-hal tentang
kegiatan yang menyangkut etnis di UKSW,misalnya seminar maupun pelatihan tari-tarian daerah. 18 orang dari 30 pengisi quisioner mengatakan sangat setuju
11
hasil wawancara akan isian quisioner oleh H, pada 1 april 2015
41
dan setuju akan cepatnya tanggapan anggota terhadap postingan baru. Hal ini menunjukkan efektifitas group facebook HIMPPAR dalam perannya untuk
menyampaikan informasi seputar kegiatan etnisitas. Sebagai perantau pasti akan selalu ingat dengan kampung halaman.
Gambar 16 Gambar informasi tentang tanah Papua.
Sumber: data primer, dicapture pada 26032015 Studi The Role of The Internet in Forging a Pluralistic Integration a Study
of Chinese Intellectuals in the US karya Srinivas R.Melkote dan D.J.Liu tahun 2000 yang dipublikasi oleh SAGE Publication, London di jurnal Gazzete
Vol.626:495-504, pun mengungkapkan bagaimana
chinese students and scholars
anggota
Chinese Ethnics Internet
bertahan di AS namun dengan tetap hidup dalam ke-cina annya. Mereka terus meng-
update
berita seputar negeri china, begitu pula bagi anggota group facebook HIMPPAR. Seperti gambar
diatas, yang menunjukkan postingan salah satu anggota tentang keadaan diPapua, suatu info yang lebih mengarah ke hal politik, yaitu mengenai kekecewaan
Gubernur Papua terhadap pemerintah pusat.
“HIMPPAR ini tidak berjalan dalam koridor politik, ya. Bapak Rektor, tidak mengijinkan kami melakukan itu.”
12
12
hasil wawancara terhadap P, Humas HIMPPAR pada 1 april 2015.
42
Postingan tersebut diatas bisa dikategorikan sebagi ‘kecolongan’ jika dianalisa dari ungkapan kakak senior tersebut. namun, tidak ada anggota yang me-
like
atau mengomentari postingan tersebut. hal ini menunjukkan ketidak tertarikan. Secara tidak langsung, postingan tersebut memang dikesampingkan
oleh anggota lain. Group facebook HIMPPAR sebagai media yang memiliki peranan
mempersatukan etnis telah menjalankan fungsinya dengan baik, namun tentunya selalu menjadi tugas yang berat namun mulia bagi pengurusnya untuk tetap
menjaganya dalam koridor yang positif.
5.1.3 Penyebaran Nilai, Informasi Dialog “