19
C. Menyusun Puzzle
1. Pengertian Puzzle
Puzzle awal mulanya ditemukan oleh John Spilbury pada tahun 1767 dalam Sitiatava Rizema Putra 2013: 50, yang menjelaskan puzzle adalah salah
satu mainan yang dapat mangasah kemampuan rekonstruksi anak. Dengan puzzle ini, anak bisa berlatih tentang gometri. Selain itu dapat dijadikan sebagai
pembelajaran matematika bagi anak yaitu dengan menghitung jumlah potongan- potongan puzzle yang ada.
Puzzle adalah permainan yang menarik bagi anak, sebab pada dasarnya anak menyukai bentuk gambar warna yang menarik Yusep Nur, 2012: 25.
Puzzle menawarkan latihan mengagumkan bagi ketangkasan jari dan koordinasi mata tangan, serta konsep kognitif mencocokkan bentuk, dan hubungan bagian
dengan keutuhan Janice 2013: 240. Puzzle menurut pengamatan Maldonado 1996 dalam Janice 2013: 240,
bisa menjadi alat pengamatan dan penelitian yang baik bagi guru, memungkinkan guru mudah mengamati anak-anak. Konsentrasi, gerakan tubuh, bahasa mereka,
berpikir dari segi menyelesaikan tugas, dan melakukan pilihan bisa diketahui oleh pengamat. Selain itu menurut pangamatan Baron 1999 dalam Janice 2013:
241, Anak yang memilih mengerjakan puzzle merupakan kegiatan literasi sosial yang kaya percakapan berkisar proses itu, seputar cerita yang ditampilkan oleh
gambar itu, tentang pengalaman pribadi anak-anak terkait gambar itu. Apabila anak sudah menguasai satu aktivitas atau satu kegiatan dimana
anak mampu untuk bekerja secara mandiri, maka perlu disajikan aktivitas atau
20 kegiatan pada level berikutnya seperti aktivitas atau kegiatan puzzle Maja Pitamic
2013: 13. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan puzzle adalah sebuah
kegiatan mencocokan atau menyusun bentuk kepingan menjadi bagian utuh sesuai pada tempat semula. Kegiatan puzzle tersebut mampu tercapai apabila ada
ketangkasan jari, koordinasi mata tangan, konsep kognitif, konsentrasi, gerakan tubuh, bahasa, berpikir dari segi menyelesaikan tugas, dan melakukan pilihan.
Disamping itu puzzle sangat menarik bagi anak-anak dari beberapa bentuk gambar yang lucu hingga kepingan-kepingan yang berwarna warni, membuat anak senang
dan semakin ingin mencobanya.
2. Kelebihan dan Kekurangan