F. Uji Coba Instrumen.
Terdapat dua hal pokok dalam pengujian instrumen, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas :
1. Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Sugiyono, 1997:253. Untuk menguji validitas dalam penelitian ini
menggunakan pendapat para ahli judgement expert, setelah pengujian judgement expert selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen
untuk mengetahui kevalidan butir soal dari instrumen. Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud
dikorelasikan dengan skor total. Adapun untuk mengkorelasikan skor tiap-tiap butir dengan skor totalnya digunakan korelasi product moment
yang dikemukakan Pearson sebagai berikut:
Keterangan: N : jumlah subjek
: koefisien korelasi antara X dan Y : produk dari X dan Y
: jumlah skor variabel X : jumlah skor variabel Y
Sugiyono, 2010: 356 Hasil dari analisis ini dikonsultasikan dengan r
tabel
yaitu pada taraf signifikan 5. Pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi
yang diperoleh r
hitung
lebih besar atau sama dengan angka koefisien korelasi pada r
tabel
. Sebaliknya jika r
hitung
lebih kecil daripada r
tabel
maka butir soal tersebut tidak valid. Dengan taraf signifikansi 5 dan N = 30 diperoleh harga r
tabel
0,361, sehingga diperoleh patokan butir yang mempunyai harga r
hitung
lebih besar atau sama dengan 0,361 dinyatakan sahih atau valid, sedangkan yang kurang dari 0,361dinyatakan gugur. Dari analisis
kesahihan butir dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 instrumen kesiapan mental kerja terdapat tiga butir yang tidak sahih yaitu
butir no19 dengan korelasi 0,266 selebihnya dinyatakan sahih dengan indek korelasi antara 0,364
– 0,690.
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data
yang sama Sugiyono, 2010: 348. Cara yang dipergunakan untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha. Rumus ini
dipergunakan untuk instrumen yang menggunakan jawaban dengan penilaian bertingkat.
Dalam penelitian ini diuji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha, yaitu