peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual budaya, pelantikan pejabat.
3. Indept news, yaitu berita mendalam lebih sekedar paparan fakta
permukaan , biasanya dikemas dengan format feature, tetapi bisa pula dalam berita bersisipan, dengan syarat, penekanan isinya
terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa.
E. PENULISAN BERITA RADIO
Berdasarkan sifat-sifatnya radio siaran dan pendengar radio, maka bahasa yang digunakan untuk radio siaran harus bergaya, artinya disusun ada diatur
sedemikian rupa, sehingga dapat menyalurkan pesan yang disampaikan oleh kamunikator pada komunikan.
Gaya menulis untuk radio lebih bersifat langsung dibandingkan untuk pers, hanya tersedia waktu yang sangat singkat untuk setiap peristiwa dibandingkan
dengan ruang yang disediakan dalam sebuah surat kabar. Dalam penulisan suatu berita dikenal rumus 5W+1H, yaitu warta berita yang
disampaikan harus lengkap, yang berati harus mengandung jawaban dari pertanyaan dalam rumus 5W+1H tersebut. Onong Uchjana Effendi,
1991:150 :
WHAT : Peristiwa apa yang terjadi ?
WHO : Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
WHY : Mengapa terjadi demikian?
WHERE : Dimana terjadi peristiwa itu ?
WHEN : Kapan terjadi peristiwa itu ?
HOW : Bagaimana terjadi ?
Suatu berita dapat dikatakan ideal apabila sebuah berita lengkap dengan jawaban keenam petanyaan 5W dan 1H tersebut. Namun, biasanya disebabkan
berita tersebut harus cepat disiarkan, unsur “Why” sering kali ditinggalkan, karena mengapa suatu peristiwa terjadi seringkali tidak diketahui dengan
segera. Secara umum, kejadian yang dianggap punya nilai berita news value adalah
yang mengandung suatu atau bebrapa unsur yang disebut dibawah ini :
1. Nilai berita.
Esensi kegiatan menulis berita adalah melaporkan seluk beluk suatu peristiwa yang telah, sedang atau akan terjadi yaitu menuliskan apa yang
dilihat, didengar, atau dialami seseorang. Namun, tidak semua kejadian bisa dijadikan berita jurnalistik. Ada ukur-ukuran tertentu yang harus dipenuhi
agar suatu kejadian atau peristiwa dalam masyarakat dapat diberitakan pers yang merupakan kriteria dari suatu berita news value, news worthy .
Secara umum Ashadi Siregar, 1998:27 kejadian yang dianggap mempunyai nilai berita mengandung satu atau beberapa unsur berikut :
a. Significance penting , yaitu kejadian yang berkemungkinan
mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pendengar.
b. Magnitude besar , yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka
yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat
pendengar. c.
Timeliness waktu , yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau baru dikemukakan.
d. Proximity kedekatan , yaitu kejadian yang dekat dengan
pendengar, kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun emosional.
e. Prominence Tenar , yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau
sangat dikenal oleh pendengar, seperti orang,benda atau tempat. f.
Human interest manusiawi , yaitu kejadian yang memberi sentuhan pada pendengar, kejadian yang menyangkut orang biasa
dalam situasi luar biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Salah satu unsur tersebut telah dapat menjadikan suatu kejadian layak
diberitakan. Jika ditentukan lebih dari satu unsur, mka kejadian itu bertambah tinggi kelayakan beritanya. Karena itu, usaha mendapatkan berita besar adalah
mencari kejadian yang memiliki sebanyak mungkin unsur tersebut.
Kredibilitas berita, naskah berita, penyampaian berita, intitusi radio dan korps pemberitaan radio sangat tergantung pada keyakinan para pencari dan
penyampai berita, serta penulis berita yang memperhatikan teori ABC atau rumus A+B+C=C, dimana accuracy, balance, dan clarity merupakan
credibility .
Adapun maksud dari formulasi tersebut adalah sebagai berikut: Accuracy
Keakuratan . Merupakan pondasi untuk segala macam penulisan dan laporan berita. Apabila kita ceroboh dalam akurasi, maka kita telah
membodohi atau membohongi pendengar, akibatnya dalam seketika mampu menghalangi kepercayaan mereka atas kredibilitas penulis naskah,
berita radio dan berita itu sendiri. Kehilangan kredibilitas atau kepercayaan menjadikan segala pekerjaan menjadi sia-sia.
Balance keseimbangan . Keseimbangan juga merupakan unsur paling
penting dari kredibilitas berita, cover both sides terutama menyangkut hal- hal yang kontroversial. Sering terjadi pemberitaan terhadap sebuah
peristiwa yang dirasa berat sebelah dengan menguntungkan pihak tertentu sebelum menguntungkan pihak lain.
Clarity kejelasan . Faktor kejelasan diukur dari apakah khalayak pendengar
mengerti isi dan maksud naskah yang disiarkan, alur penulisan, kosa kata, dan kalimat kemudahan pemahaman bahasa, dan persyaratan penulisan
secara auditif lainya. Intinya tidak menimbulkan makna yang biasa pada pendengar.
2. Teknik penulisan berita
Teknik penulisan berita J.B wahyudi 1994:34 : a.
Teknik Piramida terbalik. Piramida terbalik ialah hanya untuk menyajikan berita-berita yang memiliki nilai berita atau news
value yang tinggi dan penyajiannya harus secepatnya dengan kata lain penyajiannya sangat terikat pada waktu time concern. Cara
penyajiannya dari yang terpenting menuju yang kurang penting. Berita-berita yang pantas disajikan dengan piramida terbalik
adalah berita-berita yang masuk dalam kategori news bulletin, seperti hard atau soft news, straight news, spot news, human
interest dan stop press, yang semuanya memakai unsur 5W+1H yaitu who, what, why, where, dan how.
b. Teknik Piramida. Teknik penyajian piramida diawali dengan yang
kurang penting menuju yang penting. Isi berita penyajiannya tidak terkait waktu atau timeless atau timeliness, karena kapan saja
berita yang disajikan akan tetap menarik. Uraian semacam ini masih memiliki nilai aktualitas karena masih terikat dengan
peristiwa atau pendapat pokok. Uraian berita yang disajikan adalah yang termasuk kategori news magazine atau berita berkala, seperti
feature, berita ringan dan human interest yang tidak memiliki
berita tinggi tapi menarik. Pada piramida ini, hal yang terpenting justru terletak dibawah. Pada pembukaan, daya tarik justru terletak
pada penggunaan bahasanya, sedang pada bodi atau uraian, juga diperlukan refrensi yang luas, agar isi uraiannya dapat lebih
berbobot. c.
Teknik Kronologis. Penyajian berita dengan cara kronologis tidak melandasi diri pada mana yang penting. Karena setiap kalimat
yang dituangkan memiliki bobot yang sama. Uraian berita yang disajikan biasanya termasuk news magazine, feature, berita ringan
ataupun human interest. Penyajian tidak terikat waktu dan kapan saja disajikan akan menarik dan tidak akan dipermasalahkan
aktualitasnya.
3. Penulisan lead.
Teras berita atau lead merupakan unsur terpenting didalam penulisan berita. Menarik ayau tidaknya suatu berita atau berbobot atau tidaknya berita
semuanya tergantung pada lead yang diambil. Ashadi Siregar, 1998:65 , untuk penulisan berita dikenal jenis berita
atau lead, sebagai berikut:
A. what lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan hal pokok atau hal terpenting dalam berita. What lead dipakai apabila peristiwa yang terjadi
lebih menarik perhatian pembaca ketimbang orang yang berperan didalam peristiwa itu.
b. who lead. Teras berita ini lebih menonjolkan siapa yang berperan didalam suatu
peristiwa. Biasanya orang yang ditonjolkan lewat who lead adalah orang yang memang terkenal.
c. when lead. Waktu biasanya muncul di dalam setiap teras berita untuk berita
langsung. Meskipun demikian, adakalanya waktu ditonjolkan dengan alasan tertentu. Jadi, when lead lebih menonjolkan kapan peristiwa
akan terjadi. d. where lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan nama tempat dimana suatu peristiwa akan terjadi. Where lead menonjolkan tempat yang
terkenal atau bermakna penting bagi pendengar. e. why lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan mengapa suatu peristiwa yang akan terjadi. Jadi, yang diberi penekanan lewat why lead adalah alasan atau
sebab terjadinya suatu peristiwa. Jenis teras berita semacam ini jarang dipakai untuk pembukaan suatu berita terutama berita langsung.
f.. how lead. Teras berita ini lebih menonjolkan bagaimana suatu peristiwa yang
akan terjadi. How lead jarang dipakai untuk berita langsung. Dari keenam jenis teras berita tersebut, tidak ada keharusan untuk hanya
menggunakan salah satu jenis teras berita. Yang penting, teras berita ditulis dengan cara penulisan yang paling sederhana sehingga,
pembaca tertarik dan sekaligus menangkap apa yang hendak disampaikan.
F. MACAM- MACAM BAHASA PENULISAN PRODUKSI BERITA.