Faktor umum a. Kegagalan hubungan di lingkungan Faktor khusus pada remaja
BKKBN dll yang peduli masalah seksual remaja.
d. Practice
Pemberian informasi atau remaja sendiri yang konsultasi mengenai
kesehatan reproduksi remaja, misalnya kepada psikolog, dokter
spesialis kandungan, LSM, BKKBN dsb.
Menggunakan metode dan media
yang mendukung penyebaran informasi
tentang kesehatan
reproduksi remaja. e. Advocay
Berbagai pengalaman mengenai
manfaat kesehatan reproduksi remja dengan sesama remaja
Mendukung program kesehatan
reproduksi remaja di masyarakat, mulai dari tingkat kecamatan hingga
kalurahan.
Pengertian Sosialisasi Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan
sesuatu supaya lebih dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat. Bentuk sosialisasii
dibagi menjadi 2 dua bentuk, yaitu : Kun Maryati,2001 : 109
a. Sosialisasi primer Adalah sosialisai pada tahap-tahap awal
kehidupan seseorang sebagai manusia. Berger dan Luckman menjelaskan sosialisasi
primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, dimana ia
belajar menjadi anggota masyarakat. Hal itu dipelajarinya dalam keluarga.
b. Sosialisasi sekunder Adalah
proses berikutnya
yang memperkenalkan individu kedalam lingkungan
diluar keluarganya seperti sekolah, lingkungan bermain dan lingkungan kerja.
Dalam proses sosialisasi sekunder sering dijumpai dalam masyarakat sebuah proses
resosialisasi atau proses penyosialisasian ulang. Proses ini terjadi apabila sesuatu yang
telah disosialisasikan dalam tahap sosialisasi primer berbeda dengan dalam tahap
sosialisasi sekunder.
1. Tipe sosialisasi Setiap kelompok masyarakat mempunyai
standar dan nilai yang berbeda. Contoh standar seseorang itu dikatakan baik disekolah
dan kelompok sepermainan tentu berbeda. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas
dari tipe sosialisai yang ada. Terdapat 2 dua tipe sosialisasi, yaitu : sosialisasi formal dan
non formal. Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada
pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dilingkungannya.
Dalam lingkungan formal seperti disekolah, seorang siswa bergaul dengan teman
sekolahnya dan berinteraksi dengan guru, karyawan yang ada disekolahnya. Dalam
interaksi tersebut ia mengalami proses sosialisasi.
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Reproduksi berasal dari kata Re yang berarti kembali dan produksi yang mempunyai
arti menghasilkan. Reproduksi mempunyai arti proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Menurut Prof. Dr. Ida Bagus Gde
Manuaba, Reproduksi sehat adalah keberhasilan melaksanakan fungsi prokreasi,
mengatur dan memelihara kehamilan menuju well born baby, well health mother serta untuk
keharmonisan keluarga. Kesehatan reproduksi juga merupakansuatu keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial secara utuh tidak semata- mata bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam suatu hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-
mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural. Selain itu, pendapat yang mengatakan bahwa remaja bebas dari
berbagai masalah karena umur muda, masih dalam rangka pendidikan malah terjadi
sebaliknya, kesehatan reproduksi harus diselamatkan. Saat ini, dunia menuju
globalisasi dengan arus informasi cepat dan akurat telah mengubah pandangan dan
perilaku remaja serta gagasan untuk menunda perkawinan dalam usia 20 tahun
menyebabkan remaja tidak mungkin melakukan obstinensia seksual.
Epidemologi Kesehatan Reproduksi Remaja
Perubahan perilaku seksual remaja yang menjurus pada liberalisasi mengakibatkan
dua masalah besar, yaitu :
a. Kehamilan yang tidak diinginkan b. Penyakit hubungan seksual
Faktor epidemologi yang meningkatkan gangguan kesehatan reproduksi remaja
adalah :