34
34 hal ini alatinstrumen yang perlu diujitera adalah stopwacth dan meteran,
Kelayakan alat yang digunakan dalam pengukuran tes kesegaran jasmani akan sangat mempengaruhi hasil penelitian.
3.5. Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan faktor penting dalam sebuah penelitian, dalam penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik tes.
Adapun data yang dikumpulkan tentang tingkat kesegaran jasmani Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Gugus PlongkowatiKecamatan Banyumanik Kota
Semarang tahun pelajaran 2009-2010 yang terdiri dari 144 siswa dengan menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI untuk umur 10 - 12 tahun
yang diterbitkan oleh Mendiknas editor Khomsin . Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan survai dengan cara : metode tes.
3.6. Prosedur Penelitian
Sebelum data diambil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh supaya tidak terjadi kesalahan dalam
penelitian. Langkah-langkah tersebut antara lain :
3.6.1. Cara mendapatkan sampel
Menyusun daftar siswa yang akan dijadikan subyek penelitian, kemudiaan meneliti menentukan sampel yang berjumlah 144 siswa atau 60 dari populasi
dengan menggunakan teknik proporsive random sampling.
35
35
3.6.2. Tempat dan waktu penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di lapangan olahraga disekitar Gugus Plongkowati Kecamatasn Banyumanik Kota Semarang. Adapun
waktu pengambilan tes dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Juni 2010.
3.6.3. Tahap pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan tes mengadakan penjelasan kepada sampel seminggu sebelumnya tentang tata cara pelaksanaan tes dan macam tes yang akan
diberikan kepada sampel. Dengan demikian pada tahap pelaksanaan sampel benar-benar telah siap menjadi obyek penelitian.
Prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh anak yang telah mengikuti tes ini disebut “hasil kasar”. Tingkat kesegaran jasmani anak tidak dapat dinilai
langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai, karena satuan ukuran yang dipergunakan untuk masing-masing butir tes tidak sama, yaitu :
a. Untuk tes lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan ukuran waktu.
b. Untuk tes baring duduk mempergunakan satuan ukuran jumlah gerak kali.
c. Untuk tes loncat tegak, mempergunakan satuan ukuran jarak centi meter.
Hasil kasar yang masih berupa satuan ukuran yang berbeda-beda tersebut di atas, perlu di ganti dengan satuan ukuran yang sama, satuan ukuran pengganti
ini adalah “Nilai”. Nilai tes kesegaran jasmani peserta dapat diperoleh dengan mengubah hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu.
Penilaian kesegaran jasmani bagi anak yang telah mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesia dinilai dengan menggunakan table nilai untuk menilai prestasi
36
36 dari masing-masing butir tes. Tabel Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk
anak putra dan putri umur 10–12 tahun dapat dilihat pada tabel 3.1. dan 3.2. Tabel 3.1 : Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Putra Usia 10 -12
Tahun
Nilai Lari 40
meter Gantung
siku tekuk detik
Baring duduk 30
detik Loncat
tegak cm Lari 600
meter Nilai
5 Sd - 6,3
51 keatas 23 keatas
46 keatas Sd 2,09
5 4
6,4 - 6,9 31 - 50
18 - 22 38 - 45
2,10-2,30 4
3 7,0 - 7,7
15 - 30 12 – 17
31 - 37 2,31 - 2,45
3 2
7,8 - 8,8 5 - 14
14 - 11 24 - 30
2,46 - 3,44 2
1 8,9 - dst
4 - dst 0 - 3
23 dst 3,4 dst
1
Mendiknas, 2010:24
Tabel 3.2 : Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Putri Usia 10 -12 Tahun
Nilai Lari 40
meter Gantung
siku tekuk detik
Baring duduk 30
detik Loncat
tegak cm
Lari 600 meter
Nilai
5 Sd - 6,7
40 keatas 20 keatas
42 keatas
Sd 2’32 5
4 6,8 – 7,5
20 - 39 14 – 19
34 – 41 2’33- 2’54
4 3
7,6 - 8,3 8 - 19
7 – 13 28 – 33
2’55 -3’28 3
2 8,4 - 9,6
2 – 7” 2 – 6
21 – 27 3’29 –
4’22 2
1 9,7 - dst
0 – 1” 0 – 1
20 dst 4’23” - dst
1 Mendiknas, 2010:24
37
37 Setelah hasil kasar setiap butir tes dibuat menjadi nilai, langkah berikutnya
adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut. Hasil dari penjumlahan ini menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi kotegori kesegaran
jasmani siswa. Untuk mengklasifikasikan tingkat kesegaran jasmani anak yang telah mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesia dipergunakan Tabel Norma Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 10 -12 yang berlaku untuk putra dan putri seperti pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 : Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 10 12 Tahun
No Jumlah Nilai
Klasifikasi
1 22 - 25
Baik Sekali BS 2
18 - 21 Baik B
3 14 - 17
Sedang S 4
10 -13 Kurang K
5 5 - 9
Kurang Sekali KS Mendiknas, 2010: 25
3.7. Faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan diusahakan secara maksimal mungkin untuk menghidari adanya kemungkinan kesalahan selama melakukan penelitian
dalam pengambilan data. Beberapa faktor yang menjadi keterbatasan akan dikemukakan adanya variabel yang dikendalikan meliputi beberapa faktor dan
usaha untuk menghindarinya. Faktor-faktor tersebut adalah :
38
38
3.7.1. Faktor Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian sangat berperan penting dalam pengambilan data. Sehingga perlu dilakukan uji coba alat dan pengecekkan secara
keseluruhan terlebih dahulu. Terutama untuk pemakaian stop wacth digital.
3.7.2. Faktor Cuaca
Dikarenakan pelaksanaan tes dilakukan di lapangan terbuka, menyebabkan faktor cuaca menjadi salah satu hal yang berperan penting. Jika cuaca hujan akan
mempengaruhi kondisi lapangan menjadi licin dan becek. Kalau pada saat pelaksanaan tes terjadi hujan, maka tes harus di tunda dan di ganti pada lain hari.
3.7.3. Faktor Tenaga Penilai
Faktor tenaga penilai menjadi penting untuk diperhatikan demi meningkatkan ketelitian pencatatan hasil. Oleh karena itu tenaga pembantu
pelaksanaan tes kesegaran jasmani ini di pilih orang-orang yang memang mengetahui persis cara pelaksanaan dan peraturannya, proses penilaian dan cara
pemakaian alat.
3.8. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh suatu kesimpulan dan gambaran masalah yang diteliti, maka analisa data merupakan suatu langkah yang penting dalam penelitian. Data
yang sudah terkumpul tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, karena itu perlu analisa data tersebut.
Dalam penelitian yang terkumpul, berupa angka-angka maka penulis menggunakan analisis statistik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi
1987:221 yang menyatakan “ Cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk
39
39 mengumpulkan data dengan menganalisa data penyelidikan yang berwujud angka-
angka adalah teknik statistik “. Dengan analisis statistik maka obyektifitas dari hasil penelitian akan lebih
terjamin. Analisis statistic dapat memberikan efisiensi dan efektifitas kerja, dapat membuat data lebih ringkas bentuknya. Teknik yang dipakai dalam analisis data
penelitian adalah menggunakan statistik diskriptif dengan metode analisis diskriptif prosentase dengan pengelompokan kategori baik sekali, baik, sedang,
kurang dan kurang sekali. Untuk menganalisis ada tidaknya hubungan derajat
kesegaran jasmani dengan prestasi belajar nilai rata–rata akhir semester
digunakan statistik korelasi produk moment dengan model SPSS.
Adapun rumus untuk analisis deskriptif prosentase DP adalah :
x 100
Keterangan : DP : skor yang diharapkan
N : jumlah skor maksimum n : jumlah skor yang diperoleh
Sutrisno Hadi,1980 : 164. Hasil trsebut di atas kemudian dikorelasikan dengan koefisien korelasi dan
determinasi. Koefisien korelasi dan Determinasi
Koefisien korelasi rxy dinyatakan dengan rumus:
{ }
{ }
2 2
2 2
xy
Y Y
N X
X N
Y X
- XY
N r
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
∑ =
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan dari tes kesegaraan jasmani Indonesia untuk anak umur 10-12 tahun dan berdasarkan tabel norma tes kesegaran jasmani
Indonesia, maka penelitian yang telah dilakukan juga mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan tersebut berupa urutan tes yang ditujukan dan merupakan satu
rangkaian tes dilaksanakan secara berurutan. Adapun urutan tes tersebut adalah : 1 Lari 40 meter, 2 Gantung siku tekuk, 3 Baring Duduk, 4 Loncat Tegak
dan 5 Lari 600 meter Mendiknas, 2010:3.
4.1.1. Pengolahan Data
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing kelompok dan jenis kelamin, pada berbagai tingkatan sesuai norma tes kesegaran
jasmani Indonesia tahun 2010 diperoleh data sebagai berikut : 1.
Siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri Pudak Payung 01 Siswa putra kelas V Sekolah Dasar Negeri Pudak Payung 01 Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang tahun 2010 untuk masing-masing butir tes kesegaran jasmani yang diteskan menunjukkan skor tertinggi adalah pada butir
teslari 40 meter, gantung siku tekuk dan baring duduk dengan skor atau nilai 5 sedangkan untuk skor terendah adalah pada lari 40 meter, gantung siku tekuk,
loncat tegak dan lari 600 meter dengan skor atau nilai 1.