Tema 1 : Pengetahuan Ibu Tema 2 : Ketidakpatuhan ibu dalam pemberian imunisasi.

55

4.4 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian ini didapatkan lima tema yang mendasari hasil penelitian dan berguna untuk menjawab tujuan penelitian.

1. Tema 1 : Pengetahuan Ibu

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan 3,4,5,6 ditemukan bahwa salah satu informan dalam hal ini informan 6 tidak membawa anaknya untuk diberikan imunisasi, karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki ibu sendiri. ibu merasa tidak mengetahui dengan benar pentingnya diberikan imunisasi serta dampak yang terjadi dari tidak diberikannya imunisasi. Berikut adalah pernyataan salah satu informan yang menyatakan ketidaklengkapan pemberian imunisasi disebabkan kurangnya pengetahuan yang dimiliki ibu : “Tidak tahu. Inf 6. 1165 “Saya sendiri hanya orang desa yang tidak mengerti benar dengan apa itu imunisasi sehingga pemahaman saya soal imunisasi itu bisa dibilang tidak ada. Inf 6. 1200 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mendorong ketidaklengkapan pemberian imunisasi dasar adalah kurangnya pengetahuan yang dimiliki ibu, ibu 56 merasa penting untuk mengetahui pentingnya suatu imunisasi serta manfaat diberikan imunisasi. karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki ibu inilah sehingga kepercayaan ibu tentang imunisasi berkurang dan mengakibatkan ibu tidak membawa anak untuk diberikan imunisasi.

2. Tema 2 : Ketidakpatuhan ibu dalam pemberian imunisasi.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan keenam informan ditemukan bahwa ketidaklengkapan pemberian imunisasi dikarenakan ketidakpatuhan ibu dalam membawa anaknya untuk diberikan imunisasi. ketidakpatuhan ibu yang dimaksudkan peneliti disini adalah ibu merasa malas untuk mambawa anaknya diberikan imunisasi dengan alasan tertentu, seperti kesibukan dan anak yang sedang mengalami sakit. Berikut adalah pernyataan 5 informan yang menyatakan ketidaklengkapan pemberian imunisasi disebabkan oleh ketidakpatuhan ibu dalam pemberian imunisasi : Pernyataan dari ibu yang menyatakan ketidaklengkapan pemberian imunisasi disebabkan oleh ketidakpatuhan ibu : “Karena saya tidak punya asisten rumah tangga maka saya meminta bantuan saudara saya untuk membawa anak ini ke posyandu untuk diimunisasi tetapi karena waktu itu saudara saya lupa membawa buku imunisasi anak ini maka waktu 57 sampai disana petugas disana tidak mau memberikan imunisasi, dengan demikian saya memutuskan bahwa hari itu juga menjadi hari terakhir anak itu dibawa ke posyandu .” Inf 3. 370 “Pernah suatu kali anak ini sakit tetapi karena pada waktu itu juga ada pengumuman pemberian imunisasi maka saya tetap membawanya tetapi petugas tidak bisa memberi imunisasi karena anak ini sakit. Sesudah itu ketika ada lagi imunisasi tetapi pada waktu yang sama anak ini sakit maka saya tidak me mbawanya lagi.” Inf 4. 660 “Jadwal imunisasi itu kan sudah ditentukan tetapi pada kenyataannya kadang terlambat dari jadwal diberikan, memang benar imunisasi itu penting tapi jika pada hari yang tentukan tidak diberikan imunisasi dan dirubah ke hari yang lain kita juga kan punya hal yang lain untuk dikerjakan, saya sendiri juga hanya tinggal bersama cucu dan mertua saya. suami saya kan bekerja dikota, saya tidak mungkin menitipkannya untuk orang lain bawa ke tempat imunisasi. maka dari itu kadang imunisasi anak ini tidak sesuai dengan jadwalnya karena tidak saya bawa pada saat imunisasi yang sudah ditentukan.” Inf 5. 940 58 Pernyataan dari Petugas Kesehatan yang menyatakan ketidaklengkapan pemberian imunisasi disebabkan ketidakpatuhan ibu : “...yang tidak datang mungkin karena dia belum memahami benar atau karena sibuk dengan pekerjaan atau mungkin juga karena malas”. inf 1. 30 “....ada yang rajin ada juga yang malas....” Inf 2. 115 Dari pernyataan informan diatas dapat disimpulkan bahwa ketidaklengkapan pemberian imunisasi dikarenakan ketidakpatuhan dari ibu sendiri, dimana ibu merasa malas untuk membawa anaknya ke posyandu sehingga pemberian imunisasi dasar kepada anak menjadi tidak lengkap 3. Tema 3 : Pemberian penyuluhan tentang imunisasi dari petugas kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 2 informan yaitu petugas kesehatan ditemukan bahwa petugas kesehatan sudah melakukan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi, namun kurangnya pastisipasi dari para ibu untuk membawa anaknya diberikan imunisasi. Berikut adalah pernyataan 2 informan yang menyatakan sudah memberikan penyuluhan kesehatan : 59 ”......petugas kesehatan sering memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar.” Inf 1.15 “Pada saat kami turun ke desa untuk melakukan posyandu, sebelum dilakukannya imunisasi kami memberikan sedikit penyuluhan kepada para ibu agar ibu-ibu bisa mengerti kegunaan imunisasi itu sangat penting bagi anak- anaknya.” Inf 1. 20 “jika ada yang sudah paham mereka tetap datang membawa anaknya diimunisasi, misalnya dari 100 mungkin hanya 1 saja yang tidak datang mungkin karena dia belum memahami benar atau karena sibuk dengan pekerjaan atau mungkin juga karena malas..” Inf 1.30 “....Misalnya Sebelum dijalankannya posyandu bidan harus memberikan penjelasan tentang imunisasi seperti bagaimana cara imunisasi supaya bayi itu tetap sehat.” Inf 2.95 “Pada saat membantu dalam proses persalinan bidan mengingatkan kepada ibu untuk diberikannya imunisasi dasar yang pertama yaitu HB0 selain itu juga pada saat dilakukannya posyandu juga dilakukan penyuluhan lagi tentang pentingnya imunisasi.” Inf 2.105 60 “...Tidak terlalu, karena ada yang rajin ada juga yang malas ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman ibu tentang pentingnya imunisasi... Inf 2.115 Namun hasil wawancara ini tidak sejalan dengan wawancara informan 6, dengan tanpa menyakan pada informan, informan sendiri yang menyatakan bahwa petugas kesehatan tidak pernah memberikan penyuluhan tentang imunisasi. Berikut adalah pernyataan informan 6 : “...karena disini petugas tidak pernah memberikan pengarahan kepada kami sehingga kami tidak tahu imunisasi apa yang diberikan setiap bulannya.” Inf 6. 1165 “...seharusnya para petugas kesehatan atau suster-suster disini memberi pengarahan atau pemahaman kepada kami apa itu imunisasi, bergunanya untuk apa dan sebagaianya tetapi pada kenyataanya tidak ada pemberian informasi sama sekali kepada kami para orang tua sehingga kami juga dan terkhusus saya sendiri tidak terlalu mengerti.” Inf 6.1200 Pernyataan ini juga didukung dari data obeservasi yang langsung diakukan peneliti saat observasi posyandu. Dapat 61 dilihat jua bahwa penyuluhan tidak bisa dilakukan dengan baik, karena fasilitas yang tidak memadai ditambah lagi kegiatan posyandu dan imunisasi dilaksanakan dirumah warga yang sangat dekat dengan jalan raya. sehingga tidak akan mendapatkan hasil yang baik jika dilakukan penyuluhan dengan keadaan seperti itu. 4. Tema 4 : Sikap petugas kesehatan dalam pelayanan imunisasi Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 2 informan ditemukan bahwa sikap petugas kesehatan pustu yang kurang baik dalam pemberian imunisasi maupun dalam pelayanan kesehatan. Kurang baik yang dimaksudkan disini adalah saat melayani petugas sering berbicara dengan intonasi suara yang agak tinggi dan terkesan marah-marah. Akibat dari sikap petugas kesehatan yang kurang baik ini maka motivasi ibu untuk membawa bayinya juga berkurang. Ibu berpikir dengan sikap petugas kesehatan seperti ini maka ketika diberikan imunisasi para ibu dan bayi tidak akan dilayanii dengan baik oleh petugas kesehatan. Berikut ada pernyataan 2 informan yang menyatakan ketidaklengkapan pemberian imunisasi karena sikap petugas kesehatan yang kurang baik : 62 “Ditambah lagi sikap para petugas yang kadang sedikit kurang baik kepada kami, maka dari itu yang membuat saya malas untuk membawa anak saya diimunisasi di posyandu”. Inf 6. 1200 “Petugas kadang bersikap kurang sopan, misalnya saja saya jika ada ibu yang tidak datang membawa anaknya diimunisasi saya kadang memarahi, kalau ketemu dijalan pun ditanya dengan nada yang sedikit kasar.” Inf 2. 160 Dari pernyataan informan diatas dapat disimpulkan ketidaklengkapan pemberian imunisasi dikarenakan sikap petugas kesehatan dalam melayani pemberian imunisasi. Sebagai tenaga kesehatan sudah seharusnya bersikap sopan dan ramah sehingga orang lain akan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Jika petugas kesehatan berlaku dengan seenaknya dan tidak sopan maka orang lain akan merasa tidak nyaman dan tidak akan membawa anaknya untuk diberikan imunisasi karena sikap petugas tidak baik.

5. Tema 5 : Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB II

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB II

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB IV

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 1