Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Sifat Fisiko Kimia dan Erodibilitas Tanah pada Berbagai Kemiringan Lereng ( Studi Kasus desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur).

PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP
SIFAT FISIKO KIMIA DAN ERODIBILITAS TANAH
PADA BERBAGAI KEMIRINGAN LERENG
(Studi Kasus Desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur)

Oleh:
FREMY OKTIVIANY
A24104081

PROGRAM STUDI LMU TANAH
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBER DAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

SUMMARY
Fremy Otiviany. The Effect of Land Utilization on Soil Physico Chemical and
Soil Erodibility in Different Slope’s Gradient (Case Study: Ciputri Village, Pacet
Sub-District, Cianjur). Under the supervision of Moentoha Selari and Dwi Putro
Tejo Baskoro.
The increasing number of population has caused increasing pressure over

land utilization. This condition has caused more convertion of forest land into
agriculture land. This convertion degrades land quality, as showed by the
deterioration of soil chemical and physical characteristic and increasing erosion
and sedimentation.
A research to study the effect of land conversion on soil quality and soil
erodibility was conducted in different slope gradient was conducted at Ciputri
Village, Pacet Sub-District, Cianjur. To meet the purpose, twenty soil sample
were taken from each forest and dry farm on three different slope classes : 3-8 %,
8-15 %, and 15-30 %. The soil sample then analyzed in soil physical laboratory to
obtain data of soil physical characteristic. The Soil erodibility index was then
calculated using Wischmeier and Smith (1978) formula.
This research shows that bulk density of soil in dry farm is higher than that
in forest. While forest permeability value is higher than dry farm, except in slope
gradient of 8–15 %. The organic material in the forest is higher than that in dryfarm in the all slope. The percentage of very fine sand and dust in dry farm is
relatively higher than those in forest, the opposite was percentage of clay. Based
on several physical characteristic of soil mentioned before, it is concluded that
Soil erodibility in dry farm is higher than the one in the forest. The Soil erodibility
of dry farm are 0.34, 0.33 , and 0.21 for slope gradient of 8-15 %, 3-8 %, and 1530 % respectively, while the Soil erodibility of forest are 0.32, 0.26, and 0.16 for
slope gradient of 3-8 %, 8-15 %, and 15-30 % respectively. The high Soil
erodibility found in dry farm shows that dry farm is easier to be degraded by

erosion compared to forest. In this case, the factors that are mostly affecting is
percentage of very fine sand and dust, percentage of clay, soil organic material,
and permeability.

Keyword : soil erodibility, Land uses

RINGKASAN
Fremy Oktiviany. Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Sifat Fisiko Kimia dan
Erodibilitas Tanah pada Berbagai Kemiringan Lereng ( Studi Kasus desa Ciputri
Kecamatan Pacet, Cianjur). Di bawah bimbingan Moentoha Selari dan Dwi
Putro Tejo Baskoro.
Peningkatan jumlah penduduk yang pesat menyebabkan tekanan terhadap
pemanfaatan sumberdaya lahan semakin meningkat. Kondisi ini mengakibatkan
meningkatnya pemanfaatan lahan hutan menjadi lahan garapan. Konversi lahan
hutan menjadi garapan mengakibatkan menurunnya kualitas lahan yang ditandai
oleh menurunnya kualitas sifat fisik kimia tanah dan meningkatnya erosi dan
sedimentasi.
Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh konversi lahan
terhadap kualitas tanah dan besarnya nilai kepekaan erosi tanah dilaksanakan di
desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur. Penelitian dilakukan pada 2 tipe

penggunaan lahan yaitu hutan dan tegalan pada kemiringan lereng yang berbeda
yaitu 3 – 8 %, 8 – 15 % dan 15 – 30 %. Pada setiap tipe penggunaan lahan
dilakukan pengambilan contoh tanah sebanyak 20 pada masing – masing lereng.
Contoh tanah dianalisis di laboratorium fisika tanah untuk memperoleh data sifat
fisik tanah yang kemudian dilakukan perhitungan nilai K menggunakan rumus
Wischmeier dan Smith (1978).
Hasil penelitian menunjukkan nilai bobot isi tegalan relatif lebih tinggi
dibanding hutan. Sedangkan nilai permeabilitas hutan lebih tinggi daripada
tegalan, kecuali pada lereng 8 - 15% . Kandungan bahan organik pada hutan lebih
tinggi dibanding tegalan pada keseluruhan lereng. Sementara itu kandungan
persen pasir sangat halus dan debu pada tegalan relatif lebih tinggi daripada hutan,
berbeda dengan kandungan persen liat pada tegalan yang lebih rendah daripada
hutan. Berdasarkan beberapa sifat fisik tanah di atas, diperoleh nilai kepekaan
erosi pada tegalan lebih tinggi dibanding hutan dimana nilai kepekaan erosi
tegalan dari yang terbesar adalah 0,34 (8 - 15%), 0,33 (3 - 8%), dan 0,21 (15 30%) dan nilai kepekaan erosi hutan dari yang terbesar adalah 0,32 (3 - 8%), 0,26
(8 - 15%), dan 0,16 (15 - 30%). Nilai kepekaan yang tinggi pada tegalan
menunjukkan bahwa tanah tegalan lebih mudah tererosi dibandingkan hutan.
Dalam hal ini faktor yang paling berpengaruh adalah persen pasir sangat halus dan
debu, persen liat, bahan organik dan permeabilitas.
Kata kunci : erodiilitas tanah, penggunaan lahan


PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP
SIFAT FISIKO KIMIA DAN ERODIBILITAS TANAH
PADA BERBAGAI KEMIRINGAN LERENG
(Studi Kasus Desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur)

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
FREMY OKTIVIANY
A24104081

PROGRAM STUDI LMU TANAH
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBER DAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi

:

Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Sifat Fisiko
Kimia dan Erodibilitas Tanah pada Berbagai
Kemiringan Lereng (Studi Kasus Desa Ciputri
Kecamatan Pacet, Cianjur)

Nama Mahasiswa

: Fremy Oktiviany

NRP

: A24104081


Departemen

: Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Moentoha Selari, MS.
NIP. 19440823 197302 1 001

Dr. Ir. D. P. T. Baskoro,MSc

NIP. 19630126 198703 1 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr

NIP. 19571222 198203 1 002

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 1 Oktober 1985. Penulis
merupakan anak pertama dari pasangan Giyat dan Surani. Penulis memiliki 3
saudara yaitu, Anggraeni Indah Lestari, Triyanti Purnawiwulan, dan Mukhlis
Setyo Nugroho.
Penulis memulai pendidikan pertamanya di TK Harapan Bunda Bogor
pada tahun 1990 yang kemudian dilanjutkan di SDN Bedahan 01 Bogor pada
tahun 1992 dan lulus tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SLTPN 1 Cibinong kemudian lulus tahun 2001.
Setelah itu penulis melanjutkan ke SMUN 1 Cibinong dan lulus tahun 2004.
Pada tahun 2004, penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi dengan menjadi mahasiswa di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama menjadi mahasiswa, penulis juga kerap
mengikuti beberapa kegiatan seperti menjadi asisten praktikum Pengembangan
Wilayah, turut berpartisipasi menjadi Tim Pemantau Independen dalam Ujian

Nasional SMP tahun 2008, dan menjadi pengajar dalam Pemberantasan Buta
Aksara Kabupaten Bogor tahun 2008.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur atas Ke-Hadirat Allah SWT
karena berkat rahmat, taufik dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Kuliah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap
Sifat Fisik Kimia tanah dan Nilai Erodibilitas Tanah pada Berbagai
Kemiringan Lereng (studi kasus desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur).
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
terimakasih yang sebesar-besarnya ditujukan khususnya untuk :
1. Bapak Ir. Moentoha Selari, MS. selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelitian serta meluangkan
segenap waktu, tenaga, dan pikiran di tengah kesibukan beliau sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Dwi Putro Tejo Baskoro, MSc selaku Dosen Pembimbing
Skripsi II atas ilmu, arahan dan bimbingannya melalui kemudahan dan
kelancaran yang diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, penulis

banyak menyampaikan terima kasih.
3. Bapak Dr. Boedi Tjahjono, DEA selaku dosen penguji yang telah memberikan
kesediaan waktu, kemudahan serta arahan bimbingan kepada penulis. Penulis
banyak menyampaikan terimakasih.
4. Ayahanda Giyat, Ibunda Surani, Tari, Anti, Nunu dan Abang atas doa, kasih
sayang, motivasi dan segala dukungan moril maupun materil kepada penulis
selama ini.
5. Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS. selaku Ketua Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor atas semangat dan dukungan yang
diberikan selama ini.
6. Seluruh Dosen, staf, dan pegawai Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan khususnya Laboratorium Perencanaan dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan.

7. Rekan-rekan seperjuangan : Santy, Marni, Mei, Ratih, Nika, Siri dan Ima atas
motivasi, bantuan dan dukungan yang diberikan selama ini serta rekan lain
dalam Keluarga Besar Soiler`s 41 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
8. Keluarga Bpk Nana, Bpk Ma’mun dan Bpk Ade atas dukungan dan semangat
selama proses pengumpulan data di desa Ciputri Kecamatan Pacet, Kabupaten
Cianjur.

Penulis sangat mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pemerintah Kabupaten Cianjur umumnya, serta secara khusus kepada pemerintah
dan masyarakat desa Ciputri dan juga pihak-pihak lain yang memerlukan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semuanya.Amin.

Bogor, 5 September 2009

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................

i

DAFTAR ISI ......................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ..............................................................................


v

DAFTAR GAMBAR .........................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

vii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ..............................................................................

1

Tujuan ........................................................... ..................................

2

TINJAUAN PUSTAKA
Tanah ...........................................................................................

3

Sifat Fisik Tanah ...........................................................................

4

Tekstur .................................................................................. ......

4

Struktur ....................................................................................

6

Permeabilitas .......................................................................... ....

7

Bahan Organik ............................................................................

8

Bobot Isi ................................................................................ .....

9

Erosi ........................................................................................... .....

10

Kepekaan Erosi Tanah (K) dan Faktor yang Mempengaruhinya ....

11

Penetapan Kepekaan Erosi Tanah ............................................... ....

13

Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Kepekaan Erosi .................

17

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................

19

Bahan dan Alat .............................................................................

19

Metode Penelitian .........................................................................

20

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
Letak Geografis dan Administrasi .................................................

23

Kondisi Fisik Geografis ................................................................

24

Iklim ....................................................................................

24

Geologi dan Geomorfologi ......................................................

24

Tanah ...................................................................................

25

Penggunaan Lahan ...............................................................

26

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat Kimia dan Fisik Tanah ..................................... ....................

29

Bahan Organik .......................................................................

29

Tekstur ...................................................................................

31

Permeabilitas ..........................................................................

33

Bobot Isi .................................................................................

36

Nilai Kepekaan Erosi Tanah (K) ....................................................

37

Pengaruh Sifat Fisik Tanah terhadap Kepekaan Erosi (K) ….........

40

Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Nilai Kepekaan
Erosi ……………………………………………………………….

41

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ....................................................................................

46

Saran ...............................................................................................

46

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

45

LAMPIRAN .....................................................................................

50

PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP
SIFAT FISIKO KIMIA DAN ERODIBILITAS TANAH
PADA BERBAGAI KEMIRINGAN LERENG
(Studi Kasus Desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur)

Oleh:
FREMY OKTIVIANY
A24104081

PROGRAM STUDI LMU TANAH
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBER DAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

SUMMARY
Fremy Otiviany. The Effect of Land Utilization on Soil Physico Chemical and
Soil Erodibility in Different Slope’s Gradient (Case Study: Ciputri Village, Pacet
Sub-District, Cianjur). Under the supervision of Moentoha Selari and Dwi Putro
Tejo Baskoro.
The increasing number of population has caused increasing pressure over
land utilization. This condition has caused more convertion of forest land into
agriculture land. This convertion degrades land quality, as showed by the
deterioration of soil chemical and physical characteristic and increasing erosion
and sedimentation.
A research to study the effect of land conversion on soil quality and soil
erodibility was conducted in different slope gradient was conducted at Ciputri
Village, Pacet Sub-District, Cianjur. To meet the purpose, twenty soil sample
were taken from each forest and dry farm on three different slope classes : 3-8 %,
8-15 %, and 15-30 %. The soil sample then analyzed in soil physical laboratory to
obtain data of soil physical characteristic. The Soil erodibility index was then
calculated using Wischmeier and Smith (1978) formula.
This research shows that bulk density of soil in dry farm is higher than that
in forest. While forest permeability value is higher than dry farm, except in slope
gradient of 8–15 %. The organic material in the forest is higher than that in dryfarm in the all slope. The percentage of very fine sand and dust in dry farm is
relatively higher than those in forest, the opposite was percentage of clay. Based
on several physical characteristic of soil mentioned before, it is concluded that
Soil erodibility in dry farm is higher than the one in the forest. The Soil erodibility
of dry farm are 0.34, 0.33 , and 0.21 for slope gradient of 8-15 %, 3-8 %, and 1530 % respectively, while the Soil erodibility of forest are 0.32, 0.26, and 0.16 for
slope gradient of 3-8 %, 8-15 %, and 15-30 % respectively. The high Soil
erodibility found in dry farm shows that dry farm is easier to be degraded by
erosion compared to forest. In this case, the factors that are mostly affecting is
percentage of very fine sand and dust, percentage of clay, soil organic material,
and permeability.

Keyword : soil erodibility, Land uses

RINGKASAN
Fremy Oktiviany. Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Sifat Fisiko Kimia dan
Erodibilitas Tanah pada Berbagai Kemiringan Lereng ( Studi Kasus desa Ciputri
Kecamatan Pacet, Cianjur). Di bawah bimbingan Moentoha Selari dan Dwi
Putro Tejo Baskoro.
Peningkatan jumlah penduduk yang pesat menyebabkan tekanan terhadap
pemanfaatan sumberdaya lahan semakin meningkat. Kondisi ini mengakibatkan
meningkatnya pemanfaatan lahan hutan menjadi lahan garapan. Konversi lahan
hutan menjadi garapan mengakibatkan menurunnya kualitas lahan yang ditandai
oleh menurunnya kualitas sifat fisik kimia tanah dan meningkatnya erosi dan
sedimentasi.
Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh konversi lahan
terhadap kualitas tanah dan besarnya nilai kepekaan erosi tanah dilaksanakan di
desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur. Penelitian dilakukan pada 2 tipe
penggunaan lahan yaitu hutan dan tegalan pada kemiringan lereng yang berbeda
yaitu 3 – 8 %, 8 – 15 % dan 15 – 30 %. Pada setiap tipe penggunaan lahan
dilakukan pengambilan contoh tanah sebanyak 20 pada masing – masing lereng.
Contoh tanah dianalisis di laboratorium fisika tanah untuk memperoleh data sifat
fisik tanah yang kemudian dilakukan perhitungan nilai K menggunakan rumus
Wischmeier dan Smith (1978).
Hasil penelitian menunjukkan nilai bobot isi tegalan relatif lebih tinggi
dibanding hutan. Sedangkan nilai permeabilitas hutan lebih tinggi daripada
tegalan, kecuali pada lereng 8 - 15% . Kandungan bahan organik pada hutan lebih
tinggi dibanding tegalan pada keseluruhan lereng. Sementara itu kandungan
persen pasir sangat halus dan debu pada tegalan relatif lebih tinggi daripada hutan,
berbeda dengan kandungan persen liat pada tegalan yang lebih rendah daripada
hutan. Berdasarkan beberapa sifat fisik tanah di atas, diperoleh nilai kepekaan
erosi pada tegalan lebih tinggi dibanding hutan dimana nilai kepekaan erosi
tegalan dari yang terbesar adalah 0,34 (8 - 15%), 0,33 (3 - 8%), dan 0,21 (15 30%) dan nilai kepekaan erosi hutan dari yang terbesar adalah 0,32 (3 - 8%), 0,26
(8 - 15%), dan 0,16 (15 - 30%). Nilai kepekaan yang tinggi pada tegalan
menunjukkan bahwa tanah tegalan lebih mudah tererosi dibandingkan hutan.
Dalam hal ini faktor yang paling berpengaruh adalah persen pasir sangat halus dan
debu, persen liat, bahan organik dan permeabilitas.
Kata kunci : erodiilitas tanah, penggunaan lahan

PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP
SIFAT FISIKO KIMIA DAN ERODIBILITAS TANAH
PADA BERBAGAI KEMIRINGAN LERENG
(Studi Kasus Desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur)

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
FREMY OKTIVIANY
A24104081

PROGRAM STUDI LMU TANAH
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBER DAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi

:

Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Sifat Fisiko
Kimia dan Erodibilitas Tanah pada Berbagai
Kemiringan Lereng (Studi Kasus Desa Ciputri
Kecamatan Pacet, Cianjur)

Nama Mahasiswa

: Fremy Oktiviany

NRP

: A24104081

Departemen

: Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Moentoha Selari, MS.
NIP. 19440823 197302 1 001

Dr. Ir. D. P. T. Baskoro,MSc

NIP. 19630126 198703 1 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP. 19571222 198203 1 002

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 1 Oktober 1985. Penulis
merupakan anak pertama dari pasangan Giyat dan Surani. Penulis memiliki 3
saudara yaitu, Anggraeni Indah Lestari, Triyanti Purnawiwulan, dan Mukhlis
Setyo Nugroho.
Penulis memulai pendidikan pertamanya di TK Harapan Bunda Bogor
pada tahun 1990 yang kemudian dilanjutkan di SDN Bedahan 01 Bogor pada
tahun 1992 dan lulus tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SLTPN 1 Cibinong kemudian lulus tahun 2001.
Setelah itu penulis melanjutkan ke SMUN 1 Cibinong dan lulus tahun 2004.
Pada tahun 2004, penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi dengan menjadi mahasiswa di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama menjadi mahasiswa, penulis juga kerap
mengikuti beberapa kegiatan seperti menjadi asisten praktikum Pengembangan
Wilayah, turut berpartisipasi menjadi Tim Pemantau Independen dalam Ujian
Nasional SMP tahun 2008, dan menjadi pengajar dalam Pemberantasan Buta
Aksara Kabupaten Bogor tahun 2008.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur atas Ke-Hadirat Allah SWT
karena berkat rahmat, taufik dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Kuliah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap
Sifat Fisik Kimia tanah dan Nilai Erodibilitas Tanah pada Berbagai
Kemiringan Lereng (studi kasus desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur).
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
terimakasih yang sebesar-besarnya ditujukan khususnya untuk :
1. Bapak Ir. Moentoha Selari, MS. selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelitian serta meluangkan
segenap waktu, tenaga, dan pikiran di tengah kesibukan beliau sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Dwi Putro Tejo Baskoro, MSc selaku Dosen Pembimbing
Skripsi II atas ilmu, arahan dan bimbingannya melalui kemudahan dan
kelancaran yang diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, penulis
banyak menyampaikan terima kasih.
3. Bapak Dr. Boedi Tjahjono, DEA selaku dosen penguji yang telah memberikan
kesediaan waktu, kemudahan serta arahan bimbingan kepada penulis. Penulis
banyak menyampaikan terimakasih.
4. Ayahanda Giyat, Ibunda Surani, Tari, Anti, Nunu dan Abang atas doa, kasih
sayang, motivasi dan segala dukungan moril maupun materil kepada penulis
selama ini.
5. Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS. selaku Ketua Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor atas semangat dan dukungan yang
diberikan selama ini.
6. Seluruh Dosen, staf, dan pegawai Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan khususnya Laboratorium Perencanaan dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan.

7. Rekan-rekan seperjuangan : Santy, Marni, Mei, Ratih, Nika, Siri dan Ima atas
motivasi, bantuan dan dukungan yang diberikan selama ini serta rekan lain
dalam Keluarga Besar Soiler`s 41 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
8. Keluarga Bpk Nana, Bpk Ma’mun dan Bpk Ade atas dukungan dan semangat
selama proses pengumpulan data di desa Ciputri Kecamatan Pacet, Kabupaten
Cianjur.
Penulis sangat mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pemerintah Kabupaten Cianjur umumnya, serta secara khusus kepada pemerintah
dan masyarakat desa Ciputri dan juga pihak-pihak lain yang memerlukan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semuanya.Amin.

Bogor, 5 September 2009

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................

i

DAFTAR ISI ......................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ..............................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .........................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

vii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ..............................................................................

1

Tujuan ........................................................... ..................................

2

TINJAUAN PUSTAKA
Tanah ...........................................................................................

3

Sifat Fisik Tanah ...........................................................................

4

Tekstur .................................................................................. ......

4

Struktur ....................................................................................

6

Permeabilitas .......................................................................... ....

7

Bahan Organik ............................................................................

8

Bobot Isi ................................................................................ .....

9

Erosi ........................................................................................... .....

10

Kepekaan Erosi Tanah (K) dan Faktor yang Mempengaruhinya ....

11

Penetapan Kepekaan Erosi Tanah ............................................... ....

13

Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Kepekaan Erosi .................

17

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................

19

Bahan dan Alat .............................................................................

19

Metode Penelitian .........................................................................

20

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
Letak Geografis dan Administrasi .................................................

23

Kondisi Fisik Geografis ................................................................

24

Iklim ....................................................................................

24

Geologi dan Geomorfologi ......................................................

24

Tanah ...................................................................................

25

Penggunaan Lahan ...............................................................

26

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat Kimia dan Fisik Tanah ..................................... ....................

29

Bahan Organik .......................................................................

29

Tekstur ...................................................................................

31

Permeabilitas ..........................................................................

33

Bobot Isi .................................................................................

36

Nilai Kepekaan Erosi Tanah (K) ....................................................

37

Pengaruh Sifat Fisik Tanah terhadap Kepekaan Erosi (K) ….........

40

Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Nilai Kepekaan
Erosi ……………………………………………………………….

41

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ....................................................................................

46

Saran ...............................................................................................

46

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

45

LAMPIRAN .....................................................................................

50

DAFTAR TABEL
Tabel Teks
1.

Halaman

Rata-rata Persen (%) Kandungan Bahan Organik pada Lahan
Hutan dan Lahan Tegalan dengan Kemiringan Lereng
Berbeda .....................................................................................

2.

Rata-rata Persen (%) Kandungan Tekstur pada Lahan Hutan
dengan Kemiringan Lereng Berbeda ........................................

3.

37

Nilai Kepekaan Erosi Tanah (K) pada Lahan Hutan dan Lahan
Tegalan dengan Kemiringan berbeda .......................................

7.

34

Rata–rata Bobot Isi Tanah pada Lahan Hutan dan Lahan
Tegalan dengan Kemiringan Lereng Berbeda ..........................

6.

32

Rata–rata Permeabilitas pada Lahan Hutan dan Lahan Tegalan
dengan Kemiringan Lereng Berbeda ........................................

5.

32

Rata–rata Persen (%) Kandungan Tekstur pada Lahan Tegalan
dengan Kemiringan Lereng Berbeda ........................................

4.

29

38

Persen Pasir Sangat Halus dan Debu, Persen Liat, Persen
Bahan Organik, Permeabilitas dan Nilai Kepekaan Erosi
Tanah pada Lahan I dan II ………………………....................

8.

39

Rata–rata kandungan Pasir Halus dan Debu, Liat, Bahan
Organik pada Jenis Tanah Andosol dengan Penggunaan Lahan
Hutan pada kemiringan Lereng Berbeda ..................................

9.

41

Rata–rata kandungan Pasir Halus dan Debu, Liat, Bahan
Organik pada Jenis Tanah Andosol dengan Penggunaan Lahan
Hutan pada kemiringan Lereng Berbeda .............................….

41

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Teks

Halaman

1.

Nomograph Untuk Pendugaan Nilai K ....................................

16

2.

Diagram Alir Penelitian ..............................................................

22

3.

Peta Administrasi Kecamatan Pacet, Cianjur .............................

23

4.

Peta Lokasi Penelitian ..............................................................

24

5.

Peta Lokasi Pengambilan Contoh Tanah ..................................

26

6.

Persentase Luas Penggunaan Lahan Desa Ciputri …………......

27

7.

Kondisi Hutan Desa Ciputri ……………………………………

27

8.

Kondisi Tegalan Desa Ciputri …......………………….…..……

27

9.

Histogram Persen (%) Kandungan Bahan Organik pada Lahan
Hutan dan Lahan Tegalan dengan Kemiringan Lereng Berbeda
…….…...…………………………………………………….......

10.

30

Histogram Persen (%) Kandungan Tekstur pada Lahan Hutan
dan Lahan Tegalan dengan Kemiringan Lereng Berbeda
….………..…………………………………………………....…

11.

Histogram Rataan Permeabilitas pada Lahan Hutan dan Lahan
Tegalan dengan Kemiringan Lereng Berbeda ...........................

12.

34

Histogram Rataan Bobot Isi pada Lahan Hutan dan Lahan
Tegalan dengan Kemiringan Lereng Berbeda ……….………...

13.

33

37

Histogram Nilai Kepekaan Erosi Tanah (K) pada Lahan Hutan
dan Lahan Tegalan dengan Kemiringan Lereng Berbeda ...........

39

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Teks

Halaman

1.

Klasifikasi Nilai K (Dangler dan El-Swayfi, 1976) …….............

51

2.

Penilaian Permeabilitas Tanah (Hammer,1978) ...........................

51

3.

Klas Kandungan C-Organik (Hadjowigeno dan Widiatmaka,
2001) .............................................................................................

4.

51

Penilaian Struktur Tanah (Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001)
........................................................................................................

5.

Perhitungan Nilai Kepekaan Erosi Tanah (K) ………….....…….

6.

Persentase Kandungan Tekstur pada Lahan Hutan dan Lahan

52
52

Tegalan .........................................................................................

52

7.

Persentase Bahan Organik pada Lahan Hutan .............................

52

8.

Karakteristik Sifat Fisik Permeabilitas Tanah pada Lahan
Hutan ............................................................................................

9.

53

Karakteristik Sifat Fisik Bobot Isi Tanah pada Lahan
Hutan .............................................................................................

53

10. Kurva pF 2,54 dan pF 4,2 pada Lahan Hutan ..............................

54

11. Persentase Bahan Organik pada Lahan Tegalan ..........................

54

11. Karakteristik Sifat Fisik Permeabilitas Tanah pada Lahan
Tegalan ........................................................................................

55

12. Karakteristik Sifat Fisik Bobot Isi Tanah pada Lahan Tegalan
.......................................................................................................

55

13. Kurva pF 2,54 dan pF 4,2 pada Lahan Tegalan ...........................

56

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk yang begitu pesat dengan keberadaan
luasan lahan yang tetap menyebabkan tekanan terhadap sumberdaya lahan
semakin besar. Kondisi ini memberikan implikasi perubahan pemanfaatan lahan
dari kawasan hutan menjadi lahan garapan masyarakat. Dalam praktiknya
konversi lahan hutan menjadi kawasan budidaya banyak dilakukan oleh
masyarakat tanpa memperhatikan tata ruang yang telah ditetapkan pemerintah.
Pemanfaatan lahan pada wilayah sekitar daerah hutan akan banyak
berpengaruh pada tata air maupun ekosistem sekitarnya. Lahan memiliki arti yang
sangat penting dalam kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan prasarana fisik , menambah
kebutuhan akan lahan. Sementara itu, ketersediaan lahan semakin terbatas dan
dibatasi oleh luas permukaannya yang bersifat tetap. Hal ini dapat mendorong
timbulnya perubahan penggunaan lahan.
Menurut BPLDH (2009) Jawa Barat tercatat luasan hutan lindung sekitar 9
% dari luas wilayahnya, tahun 1994 – 2001 luas tegakan hutan lindung berkurang
24 % sementara hutan produksi menurun 31 % dan menyumbangkan erosi sebesar
hampir 33 juta ton pertahun. Perubahan kawasan hutan menjadi tegalan terutama
untuk tanaman sayur akan berdampak meningkatnya erosi sebagai akibat dari
perubahan karakteristik fisik dan kimia tanah. Besar kecilnya erosi diperoleh dari
sifat fisik tanah yang dapat dinyatakan dalam indeks erodibilitas tanah.
Salah satu penyebab perubahan sifat tanah ialah perlakuan manusia
terhadap tanah tersebut. Maka besarnya gangguan manusia pada tanah tersebut
akan mempengaruhi nilai kepekaan erosi (Morgan, 1979). Hillel (1971)
menyebutkan bahwa struktur tanah sangat mudah berubah karena kondisi alami,
aktivitas biologi, dan pengolahan tanah. Struktur tanah bisa menjadi rusak dan
agregat tanah menjadi hancur, bila tanah terlalu sering diolah dan terbuka
terhadap pukulan butiran hujan.
Kepekaan erosi tanah telah menunjukkan mudah tidaknya suatu tanah
untuk tererosi. Kepekaan erosi tanah merupakan fungsi dari sifat – sifat fisik dan

kimia tanah yang saling berinteraksi (Hudson, 1971). Tanah adalah suatu produk
alami yang heterogen dan dinamis, maka sifat dan perilaku tanah akan berbeda
dari satu tempat ke tempat lain, dan berubah dari waktu ke waktu (Arsyad, 2006).
Setiap perbedaan sifat tanah akan menyebabkan perbedaan nilai kepekaan erosi
tanah.
Sedangkan menurut Kandiah (1975), vegetasi dan penggunaan lahan
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepekaan erosi tanah. Tanaman
penutup tanah dan penggunaan lahan mempengaruhi kandungan bahan organik,
permeabilitas, kapasitas infiltrasi, agregat mantap air, dan porositas tanah.
Penggunaan lahan pada kawasan hutan lindung di desa Ciputri Kecamatan
Pacet, Cianjur ini sebagian besar digunakan untuk tegalan terutama untuk tanaman
sayuran dataran tinggi sepanjang tahun seperti wortel, kubis, bawang daun yang
ditanam secara monokultur maupun tumpang sari. Pemanfaatan lahan yang
intensif di daerah tersebut diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan lahan yang
berdampak pada penurunan tingkat kesuburan dan daya dukung tanah dan pada
tingkat lanjut mengakibatkan banjir, erosi, dan longsor di musim hujan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauhmana pengaruh penggunaan lahan terhadap nilai kepekaan
tanah terhadap erosi.
Tujuan
Penelitian ini dimaksudkan bertujuan untuk :
1. Mengkaji perbedaan sifat–sifat fisik tanah yang terjadi di daerah penelitian
sebagai akibat perubahan penggunaan lahan.
2. Menilai besarnya tingkat kepekaan erosi tanah pada kemiringan lereng dan
penggunaan lahan yang berbeda.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanah
Tanah merupakan tubuh alam yang berasal dari hancuran batuan dan
bahan organik yang dipengaruhi oleh iklim, topografi, organisme dam waktu.
Pengertian tanah berbeda-beda tergantung dari kepentingan penggunaan tanah
tersebut. Tanah dari segi manfaat memiliki arti : (1) tanah sebagai media tempat
tumbuh tanaman (2) sebagai dasar bangunan dan tempat tinggal dan (3)
sebagai gudang mineral dan bahan-bahan industri (Djunaedi, A. Rachim dan
Suwardi, 2002).
Jenis tanah yang mendominasi di Kecamatan Pacet adalah Andosol dan
Regosol. Kedua jenis tanah tersebut pada umumnya digunakan untuk tanaman
hortikultura baik berupa bunga, sayur-sayuran dan buah-buahan. Andisol di daerah
penelitian merupakan tanah yang terbentuk di lereng – lereng pegunungan, mempunyai
bentuk wilayah berbukit sampai bergunung, fisiografi volkan, dan bahan induk tufa
intermedier dan memiliki ketinggian lebih dari 1000 mdpl (PPT, 1978).
Mineralogi Andisol didominasi oleh liat amorf (alofan) hasil hancuran iklim
dari gelas vulkanik memberikan sifat – sifat khas pada Andisol, diantaranya kapasitas
menahan air tinggi, porositas tinggi, bobot isi rendah dan retensi fosfat tinggi (Tan,
1998). Andosol ialah tanah mineral yang telah mempunyai perkembangan profil, agak
tebal, lapisan berwarna hitam, dan lapisan bawah berwarna coklat sampai kuning
kelabu. Tanah ini berbahan organik tinggi di lapisan atas, bertekstur lempung hingga
debu, remah dan gembur, kadang – kadang berpadas lunak, agak masam, kejenuhan
basa sedang dan daya absorbsi sedang sampai tinggi, kerapatan lindak lebih kecil dari
0.85 gr/cm3, alofan menempati kompleks pertukaran paling menonjol. Permeabilitas
sedang dan peka erosi. Profil AC dan A(B)C (Soepraptoharjo, 1979).
Menurut

Hardjowigeno

(1993)

Andosol

merupakan

tanah

yang

berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava
dan atau bahan volkaniklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh mineral
alophan. Tanah ini berwarna hitam atau coklat tua, remah, kandungan bahan organik
tinggi, licin bila dipirid, dengan tekstur sedang, pH berkisar antara 4,5-6,0,
mempunyai horison A molik atau umbrik dan dapat dijumpai di atas horison B

kambik atau horison A okrik dan horison B kambik, selain itu juga tanah ini
memiliki daya fiksasi P yang tinggi.
Andosol dijumpai di daerah beriklim sedang dengan curah hujan diatas
2500 mm per tahun tanpa bulan kering, terbentuk dari abu dan tuf volkan di
dataran tinggi dan sekitar kerucut volkan, pada ketinggian 1000 – 1500 meter di
atas permukaan air laut. Profilnya sering didapatkan bersusunan lebih dari satu
dengan tebal, warna, dan tekstur yang agak berlainan. Tanah sangat peka erosi,
sehingga lapisan humus lebih tipis di bagian berlereng dan seringkali lapisan
kuning di bagian bawah sudah tersembul di permukaan (Soepraptohardjo, 1979).
Di Jawa Barat Andisol terdapat di daerah Lembang dan sekitarnya serta di
daerah sekitar G.Gede Pangrango. Aktivitas gunung api yang tinggi di Indonesia,
menghasilkan bahan piroklastik sebagai sumber bahan induk Andisol. Luas
Andisol di Indonesia kurang lebih 5,4 juta hektar atau 2,9 % luas Indonesia ,
tersebar di daerah volkan dan merupakan tanah pertanian penting terutama untuk
perkebunan teh dan tanaman hortikultura (Subagyo et al, 2004).
Regosol merupakan tanah dengan perkembangan profil lemah atau
tanpa perkembangan profil yang berasal dari bahan induk volkan dan bukit pasir
pantai pada iklim dan ketinggian yang beraneka ragam. Perkembangan profil
lemah dikarenakan erosi atau bahan induk yang masih muda. Tanah ini
bertekstur kasar dengan fraksi pasir 60% atau lebih pada kedalaman antara
25-100 cm dari permukaan tanah mineral. Tanah Regosol di lokasi penelitian
terbentuk dari bahan endapan volkan, pH masam sampai agak basa, warna tanah
coklat tua kekelabuan sampai coklat tua kekuningan dan kandungan basa-basa
(kejenuhan basa) sedang sampai tinggi.

Sifat Fisik Tanah

Tekstur
Tekstur adalah ukuran dan proporsi kelompok ukuran butir – butir primer
mineral tanah. Tekstur adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kapasitas tanah untuk menahan air dan permeabilitas tanah serta berbagai sifat
fisik dan kimia lainnya (Arsyad, 2006). Tekstur adalah perbandingan relatif antara

butir–butir primer pasir, debu, dan liat yang dinyatakan dalam persen pada massa
tanah. (Djunaedi et al, 1999)
Purwowidodo (1986) mengemukakan bahwa secara umum tanah – tanah
dengan kandungan debu tinggi, kandungan liat rendah dan bahan organik rendah
akan lebih mudah tererosi. Biasanya suatu tipe tanah akan menjadi kurang peka
erosi dengan berkurangnya fraksi debu, yang diimbangi oleh kenaikan fraksi pasir
atau fraksi liat. Nisbah dari berbagai kelompok ukuran partikel tanah ini
merupakan suatu ciri khas dan tidak mudah berubah dianggap sebagai suatu ciri
dasar tanah (Soepardi, 1983).
Menurut Donahue et al (1977), tekstur tanah dapat menentukan kecepatan
absorpsi air, kemampuan memegang air, dan aerasi tanah. Tekstur halus banyak
mengabsorpsi air, bersifat plastis dan lekat bila basah serta padat dan kohesiv bila
kering (Hillel, 1971). Tekstur memegang peranan penting terhadap erosi.
Penghancuran tanah oleh pukulan butiran hujan meningkat dengan bertambahnya
ukuran partikel tanah. Tetapi transportasi akan meningkat dengan berkurangnya
ukuran partikel tanah. Oleh sebab itu tekstur liat lebih sukar dihancurkan daripada
pasir, tetapi lebih mudah diangkut (Morgan, 1979)
Menurut Weischmeier dan Smith (1969), sifat–sifat tanah yang menunjang
proses kehilangan tanah ialah: presentase pasir, debu, liat, dan bahan organik, pH,
struktur, dan kerapatan lindak pada lapisan olah dan subsoil; keadaan lereng
permukaan, ruang pori yang terisi udara, pengaruh sisa tanaman, agregasi partikel
tanah, bahan induk, jenis liat, dan interaksi dari faktor – faktor tersebut.
Persentase pasir, debu dan liat harus dianggap mempunyai hubungan yang erat
terhadap sifat fisiko kimia tanah pada lapisan permukaan. Adanya rasio pasir
terhadap debu berkurang, nilai kepekaan erosi menjadi bertambah besar.
Menurut Bryan (1968, dalam Arsyad, 2006), kandungan liat tidak selalu
tepat menggambarkan kepekaan erosi di lapangan. Debu mempunyai peranan
yang positif dan liat mempunyai peranan yang negatif terhadap besarnya
kepekaan erosi yang terjadi (Weischmeier dan Smith, 1969).

Struktur
Menurut Purwowidodo (1986), struktur merupakan hasil pengelompokan
jarah–jarah primer tanah

menjadi

suatu agregat–agregat

tanah dengan

penyusunan, tipe, kemantapan tertentu dengan sejumlah ruang pori di antara
jarah–jarah penyusunannya. Struktur mikro dan makro tanah mempunyai
pengaruh besar terhadap laju penyusupan air ke dalam tubuh tanah, yang secara
tidak langsung akan mengurangi laju limpasan (Wisler,

1949

dalam

Purwowidodo, 1986).
Struktur adalah ikatan butir primer ke dalam butir sekunder atau agregat.
Susunan butir–butir primer tersebut menentukan tipe struktur. Tanah yang
bertekstur kersai atau granular lebih terbuka dan lebih sarang dan akan menyerap
air lebih cepat daripada yang bertekstur dengan susunan butir–butir primernya
lebih rapat. Terdapat dua aspek struktur yang penting dalam hubungannya dengan
erosi, yang pertama adalah sifat–sifat fisiko-kimia liat yang menyebabkan
terjadinya flokulasi, dan yang kedua adanya bahan pengikat butir–butir primer
sehingga terbentuk agregat yang mantap (Arsyad, 2006)
Hillel (1971) menjelaskan bahwa tidak seperti tekstur yang relatif konstan,
struktur sangat mudah berubah dari waktu ke waktu karena perubahan kondisi
alami, aktivitas biologi, dan pengolahan tanah. Struktur tanah bisa menjadi rusak
dan agregat menjadi hancur bila tanah terlalu sering diolah dan terbuka terhadap
pukulan butiran air hujan. Kerusakan struktur tanah bisa mengakibatkan
terbentuknya lapisan permukaan yang sangat keras dan relatif sukar ditembus,
yang menghalangi infiltrasi, pertukaran gas, dan pertumbuhan tanaman.
Struktur dapat berkembang dari keadaan lepas maupun keadaan masif.
Beberapa faktor yang mampengaruhi pembentukannya antara lain : (1)
pembasahan dan pengeringan, (2) pembekuan dan pencairan, (3) kegiatan fisik
akar tumbuhan, (4) pengaruh bahan organik ataupun bahan buatan jasad mikro,
dan (5) pengolahan tanah (Soepardi, 1983)
Pada tanah–tanah dengan kandungan debu tinggi peningkatan pH akan
meningkatkan erodibilitas tanah jika struktur tanah granular halus atau sangat
halus. Hal ini karena pengaruh pada pergerakan aliran permukaan.

Permeabilitas
Permeabilitas adalah kualitas tanah untuk meloloskan air atau udara, yang
diukur berdasarkan besarnya aliran melalui satuan tanah yang telah dijenuhi
terlebih dahulu per satuan waktu tertentu. Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh
tekstur, struktur, dan porositas (Sutanto, 2009).
Menurut Millar et al (1958), permeabilitas adalah karakteristik sifat fisik
tanah, berhubungan dengan sifat geometrik yang bisa diukur, misalnya porositas,
distribusi ukuran pori, dan sifat lapisan bawah. Dalam suatu medium yang
mayoritas tersusun pori mikro dengan porositas total yang tinggi tampaknya
menunjukkan permeabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah
berporositas yang lebih rendah tetapi banyak pori mikronya.
Menurut Morgan (1979), salah satu faktor penentu nilai kepekaan erosi
tanah ialah kapasitas infiltrasi. Kapasitas infiltrasi tanah tergantung dari beberapa
faktor antara lain ukuran pori, stabilitas pori, dan sifat profil tanah. Sedangkan
menurut Hillel (1971), beberapa faktor yang mempengaruhi permeabilitas antara
lain tekstur, porositas, serta distribusi ukuran pori, stabilitas agregat, struktur
tanah, dan kandungan bahan organik. Struktur tanah sangat penting dalam
menentukan

permeabilitas

tanah,

karena

struktur

yang

mantap

dapat

mempertahankan ruang pori sehingga mempermudah air merembes ke dalam
tanah.
Herudjito (1980, dalam Utami, 1985), mengemukakan apabila tanah
bertekstur halus mempunyai struktur yang baik akan mempunyai nilai
permeabilitas yang lebih tinggi dibandingkan tanah bertekstur kasar. Disebutkan
juga bahwa tampaknya agregasi lebih penting peranannya terhadap permeabilitas
daripada tekstur tanah. Tanah yang lapisan bawahnya bertekstur granular dan
permeabel kurang peka terhadap erosi dibandingkan tanah yang lapisan bawahnya
padat dan permeabilitasnya rendah (Arsyad, 2006).

Bahan Organik
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa tanaman dan
binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan bahan
organik kembali. Bahan organik akan berubah terus dan tidak mantap, sebab

selalu diperbaharui melalui penambahan sisa–sisa tanaman dan binatang serta
mengalami proses pelapukan aktif oleh jasad mikro. Bahan organik merupakan
bahan perekat butiran lepas, dan mempengaruhi sifat fisik tanah (Soepardi, 1983).
Kandungan bahan organik tanah juga mempengaruhi kapasitas infiltrasi
tanah. Wischmeier dan Mannering (1969) menjelaskan bahwa kapasitas infiltrasi
bertambah dengan bertambahnya bahan organik dan hubungan antara bahan yang
terangkut oleh aliran permukaan dan kandungan bahan organik berbanding
terbalik.
Bahan organik berupa daun, ranting dan sebagainya yang belum hancur
yang menutupi permukaan tanah, merupakan pelindung terhadap kekuatan
perusak butir–butir hujan yang jatuh. Bahan organik tersebut juga menghambat
aliran air di atas permukaan tanah sehingga mengalir dengan lambat. Bahan
organik dapat menyerap air sebesar dua sampai tiga kali beratnya, akan tetapi
kemampuan ini hanya merupakan faktor kecil dalam pengaruhnya terhadap aliran
permukaan. Pengaruh bahan organik dalam mengurangi aliran permukaan
terutama berupa perlambatan aliran permukaan, peningkatan infiltrasi dan
pemantapan agregat tanah (Arsyad, 2006).
Bahan organik sangat penting karena kemampuannya menyerap dan
menahan air yang tinggi sehingga akan mengurangi terjadinya erosi dan juga
meningkatkan kesuburan tanah. Nilai faktor erodibilitas berbeda untuk berbagai
tipe tekstur tanah dan kadar bahan organik dimana pada tekstur lempung berdebu
dengan kombinasi bahan organik 4 % mempunyai nilai faktor erodibilitas cukup
besar yaitu 0,33 (Arsyad, 2006).

Bobot Isi
Bobot isi merupakan berat dari satuan unit utuh yang meliputi ruang pori
dan padatan tanah yang dinyatakn dengan g/cm3 (Thompson dan Troeh, 1975).
Bobot isi dipengaruhi struktur dalam hubungannya dengan penyusunan partikel
tanah ke dalam agregat, tekstur dan pemadatan tanah. Tanah sarang dan lepas
yang mempunyai pori lebih banyak mempunyai bobot isi yang lebih kecil
dibanding tanah padat. Tanah bertekstur halus kisaran bobot isi sekitar 1.0–1.3
g/cm3, bertekstur kasar 1.3–1.8 g/cm3. Semakin berkembang struktur lapisan olah

tanah bobot isinya semakin rendah biarpun teksturnya sama. Pemadatan akan
meningkatkan bobot isi karena pengurangan ruang antara partikel tanah dan
menurunkan ruang pori (Israelsen dan Hansen, 1962 ; Soepardi, 1983).
Banyak tanaman beraktivitas baik pada bobot isi sekitar 1.1–1.4 g/cm3.
Pada bobot isi sekitar 1.6 g/cm3 pergerakan air dan perkembangan akar jadi
terbatas. Pada tanah yang sangat kompak (bobot isi lebih besar dari 2.00 g/cm3)
akar tanaman tidak berkembang (Donahue et al, 1977). Bobot isi dapat bervariasi
dari waktu ke waktu atau dari lapisan ke lapisan dengan perubahan ruang pori atau
struktur tanah (Foth and Turk, 1972).
Bobot isi dapat menunjukkan tingkat kepadatan tanah sebagai akibat
mengembang dan mengerutnya volume tanah (Hillel, 1971). Sebagai indeks
kepadatan tanah, bobot isi dapat digunakan untuk menghitung jumlah dan
distribusi ukuran pori, jumlah kebutuhan air dan pupuk yang hatus ditambahkan
(Baver, 1959).

Erosi
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah
dari suatu tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain. Di daerah
beriklim basah erosi oleh airlah yang penting, sedangkan erosi oleh angin tidak
berarti. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik
untuk untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk
menyerap dan menahan air, Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan di
tempat lain; didalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi, diatas tanah pertanian
dan sebagainya (Arsyad, 2006).
Menurut Schwab et al (1981), tipe erosi dibedakan menjadi erosi geologi
dan erosi dipercepat. Erosi geologi merupakan proses pengangkutan tanah yang
terjadi secara alami, sedangkan erosi yang dipercepat banyak dipengaruhi oleh
aktivitas manusia di suatu lahan.
Hudson (1976, dalam Seta, 1991) menyederhanakan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya erosi menjadi dua golongan saja : (a) erosivitas dan (b)
erodibilitas. Faktor utama penyebab utama erosi adalah perubahan penggunaan

lahan dari hutan menjadi ladang dan penebangan kayu untuk bahan bangunan
yang tidak bisa dikendalikan (Yusmandhany, 2000).
Sifat–si