Persebaran Dan Analisis Fragmentasi Lahan Sawah Tadah Hujan Serta Kaitannya Dengan Kemiringan Lereng Studi Kasus Kabupaten Cianjur

PERSEBARAN DAN ANALISIS FRAGMENTASI
LAHAN SAWAH TADAH HUJAN SERTA KAITANNYA
DENGAN KEMIRINGAN LERENG
STUDI KASUS KABUPATEN CIANJUR

DIENDRA ABDUL KARIIM

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Persebaran dan
Analisis Fragmentasi Lahan Sawah Tadah Hujan Serta Kaitannya dengan
Kemiringan Lereng Studi Kasus Kabupaten Cianjur adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2015

Diendra Abdul Kariim
NIM A14110082

ABSTRAK
DIENDRA ABDUL KARIIM. Persebaran dan Analisis Fragmentasi Lahan
Sawah Tadah Hujan Serta Kaitannya dengan Kemiringan Lereng Studi Kasus
Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh KHURSATUL MUNIBAH dan LA ODE
SYAMSUL IMAN.
Kabupaten Cianjur memiliki lahan pertanian seluas 350.148 ha yang
terdiri dari lahan sawah 66.180 ha dan bukan sawah 283.865 ha (BPS Kabupaten
Cianjur 2014). Penggunaan lahan pertanian sebagian besar berupa lahan sawah
tadah hujan dan sisanya lahan sawah irigasi. Namun penggunaan lahan sawah ini
dari tahun ke tahun mengalami perubahan penggunaan lahan (konversi). Adanya
konversi lahan menyebabkan terjadinya penyempitan lahan yang berasosiasi

terhadap tingkat fragmentasi lahan. Fragmentasi lahan juga dipengaruhi oleh
kemiringan lereng. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis
sebaran lahan sawah tadah hujan pada kondisi fisik lahan dan aksessibilitas,
tipologi lahan sawah tadah hujan berbasis fragmentasi, dan tingkat fragmentasi
lahan sawah tadah hujan berdasarkan kemiringan lereng.
Metode yang digunakan yaitu overlay antara peta persebaran lahan sawah
tadah hujan terhadap peta karakteristik fisik lahan, dan peta aksessibilitas.
Analisis statistik tree clustering untuk mendapatkan tipologi fragmentasi. Analisis
fragmentasi dan kaitannya dengan kemiringan lereng menggunakan extension
“patch analyst” peta sawah tadah hujan untuk mendapatkan indeks fragmentasi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa faktor fisik kemiringan lereng
paling mempengaruhi persebaran lahan sawah tadah hujan. Karakteristik lahan
sawah tadah hujan dapat diamati dari citra satelit. Semakin curam kelas
kemiringan lerengnya, maka lebar teras lahan sawah tadah hujan semakin sempit.
Terdapat lima kelas tipologi berdasarkan fragmentasi lahan sawah tadah hujan di
Kabupaten Cianjur. Fragmentasi tertinggi lahan sawah tadah hujan terdapat pada
kelas 5 dengan rata-rata jumlah poligon (NumP) 1956 poligon dan rata-rata luas
area (CA) seluas 2518,53 ha. Variasi fragmentasi pada setiap Kecamatan di
masing-masing kelas disebabkan oleh keadaan topografi di kawasan tersebut.
Terdapatnya lembah terisi dan perbukitan, menyebabkan terfragmentasinya lahan

sawah tadah hujan. Lahan sawah tadah hujan mengelompok pada bagian zona
utara dan tengah, sedangkan lahan sawah tadah hujan menyebar pada bagian zona
selatan. Jumlah poligon (NumP) sawah semakin banyak pada kemiringan lereng
15% jumlah poligon (NumP) sawah semakin
sedikit.

Kata kunci: Cianjur, lereng, poligon, tipologi

ABSTRACT
DIENDRA ABDUL KARIIM. Distribution and Analysis of Rainfed Paddy Field
Fragmentation And Relation to Slopes Case Study Cianjur Regency. Supervised
by KHURSATUL MUNIBAH and LA ODE SYAMSUL IMAN.
Cianjur district has an area of 350.148 ha of agricultural land comprising
66.180 ha of paddy fields and 283.865 ha of non-paddy fields (BPS Cianjur
district in 2014). The use of agricultural land mostly rainfed areas and the rest of
irrigated land. However, the use of this paddy fields from year to year changes in
land use (conversion). The conversion of land led to a narrowing of the land
associated to the degree of fragmentation of land. Fragmentation of land is also
influenced by the slope. Therefore, the research conducted to analyze the
distribution of rainfed areas in the physical condition of the land and

aksessibilitation, typology based rainfed areas of fragmentation, and
fragmentation levels rainfed areas by slope.
The method used is overlay the map of the distribution of rainfed areas to
map the physical characteristics of the land, and river and road map. Statistical
analysis of tree clustering to get a typology of fragmentation. Analysis of
fragmentation and its relation to the slope using the extension "analyst patch" map
rainfed to get index fragmentation.
Based on the results obtained that the physical factors affecting the most
distribution of slope rainfed areas. Characteristics rainfed areas can be observed
from satellite images. Increasingly steep slope grade slope, then the width terrace
rainfed areas increasingly narrow. There are five classes typology based
fragmentation rainfed areas in Cianjur. The highest fragmentation rainfed areas
are in the 5th grade with an average number of polygons (NumP) 1956 polygons
and the average area (CA) covering an area of 2518,53 ha. Variations
fragmentation in each district in each class due to the topography of the region.
The presence filled the valley and the hills, causing fragmented rainfed areas.
Rainfed areas clustered in the northern and central parts of the zone, while the
rainfed areas spread in the southern zone. Number of polygons (NumP) the more
rice on slope 15% the number of polygons (NumP) rice
less.


Keywords: Cianjur, polygons, slopes, typology

PERSEBARAN DAN ANALISIS FRAGMENTASI
LAHAN SAWAH TADAH HUJAN SERTA KAITANNYA
DENGAN KEMIRINGAN LERENG
STUDI KASUS KABUPATEN CIANJUR

DIENDRA ABDUL KARIIM

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhannahu wa ta’ala
atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema
yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 ini
adalah lahan sawah, dengan judul Persebaran dan Analisis Fragmentasi Lahan
Sawah Tadah Hujan Serta Kaitannya dengan Kemiringan Lereng Studi Kasus
Kabupaten Cianjur.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Dr Khursatul Munibah, MSc selaku pembimbing skripsi dan pembimbing
skripsi atas teladan, bimbingan, ide, kritik, saran, motivasi, ilmu yang
diajarkan, dan kesabaran.
2. La Ode Syamsul Iman, MSi selaku pembimbing skripsi atas teladan,
bimbingan, ide, kritik, saran, kesabaran, motivasi, dan ilmu yang diajarkan
kepada penulis.
3. Setyardi Pratika Mulya, SP. MSi selaku dosen penguji, yang telah bersedia
memberi masukan dan saran untuk perbaikan karya ilmiah ini.
4. Ibu dan Bapak yang selalu memberi motivasi senantiasa mencurahkan
kasih sayangnya, perhatian, dan mendo’kan penulis. Adikku tersayang

Mizan M. Toyyibun, Ismaya Azzahra Chairani, dan Defri Safira
Gheashani yang selalu ada dan mendoakan penulis.
5. Rekan-rekan MSL’48, kakak MSL’45, MSL’46, MSL’47 terima kasih
untuk kebersamaan dan dukungannya.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan karya
ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Akhir kata semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi
ilmu pengetahuan, khususnya bidang Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan.

Bogor, Desember 2015

Diendra Abdul Kariim

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR


vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA


2

Penggunaan Lahan dan Penutupan Lahan

2

Lahan Sawah Tadah Hujan

2

Penginderaan Jauh

3

Aplikasi Penginderaan Jauh

5

Sistem Informasi Geografis


5

Kemiringan Lereng

6

Fragmentasi Lahan

6

METODE

7

Tempat dan Waktu

7

Bahan dan Alat


7

Metode Penelitian
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

8
10

Lokasi dan Letak Administrasif

10

Kondisi Iklim

12

Topografi, Geologi dan Hidrologi

12

Kondisi Kependudukan

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

13

Sebaran Lahan Sawah Tadah Hujan Berdasarkan Kondisi Fisik dan
Aksessibilitas

13

Tipologi Kecamatan Berdasarkan Indeks Fragmentasi Lahan

23

Keterkaitan Antara Fragmentasi Lahan Sawah Tadah Hujan
Dengan Kemiringan Lereng

34

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

38
38

Saran

38

DAFTAR PUSTAKA

39

LAMPIRAN

43

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Karakteristik dasar satelit Ikonos
Klasifikasi kelas kemiringan lereng
Data yang digunakan untuk penelitian
Indeks fragmentasi
Hubungan antara tujuan, jenis data, teknis analisis, dan keluaran
Hubungan antar indeks fragmentasi
Nilai indeks fragmentasi tipologi kelas 1
Nilai indeks fragmentasi tipologi kelas 2
Nilai indeks fragmentasi tipologi kelas 3
Nilai indeks fragmentasi tipologi kelas 4
Sampel Uji Analisis Tingkat Detil

4
6
7
10
10
24
25
29
31
32
35

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Bagan diagram alir penelitian
Peta lokasi penelitian
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap jenis tanah
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap landform
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap elevasi
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap curah hujan
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap jarak jalan
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap jarak sungai
Persebaran lahan sawah tadah hujan terhadap kemiringan lereng
Karakteristik lahan sawah tadah hujan di citra Ikonos dan lapang
Hasil identifikasi lebar teras sawah tadah hujan
Dendogram nilai CA dan NumP lahan sawah tadah hujan
Kenampakan lahan sawah tadah hujan di zona utara (a) dan tengah (b)
Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan
di Kecamatan Pasirkuda (a) dan Campaka (b)
Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan
di Kecamatan Gekbrong (a) dan Haurwangi (b)
Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan
di Kecamatan Cipanas (a) dan Pacet (b)
Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan
di Kecamatan Pagelaran (a) dan Sindangbarang (b)
Kenampakan lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Agrabinta
Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan
di Kecamatan Agrabinta

8
11
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
26
26
28
29
30
31
31

20 Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan

di Kecamatan Naringgul (a) dan Cidaun (b)

32

21 Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan

di Kecamatan Naringgul (a) dan Kadupandak (b)

33

22 Kenampakan fragmentasi lahan sawah tadah hujan

di Kecamatan Cidaun

34

23 Kenampakan nilai MSI pada kemiringan lereng