2. Metode kecendrungan dan musiman tiga parameter dari Winter dapat
digunakan untuk data yang berbentuk trend dan musiman.
d. Smoothing Eksponensial menurut Klasifikasi Pegels.
2.8 Ketepatan Peramalan
Ketepatan peramalan adalah suatu hal yang paling mendasar di dalam peramalan, yaitu bagaimana memngukur kesesuaian suatu kumpulan data yang diberikan.
Ketepatan yang dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu peramalan. Dalam pemodelan pemulusan smoothing, dari data masa lalu dapat
diramallakn situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Untuk menguji kebenaran ini digunakan peramalan.
Untuk mendapat hasil peramalan yang lebih akurat adalah maramal yang biasa meminimalkan kesalahan meramal forecast error. Besarnya forecast error
dihitung dengan: �
�
= �
�
− �
�
Dimana : �
�
= data periode ke-i �
�
= ramalan periode ke-i
Untuk mengukur kesalahan ramalan forecast error biasanya digunakan mean absolut error, mean square error, atau mean absolut percentage error.
a. Percentage Error PE
�� = � �
�
− �
�
�
�
� �100
b. Absolut percentage error APE
Adalah kesalahan persentase absolut ��� = �
�
�
− �
�
�
�
�
c. Mean Percentage Error MPE
Adalah persentase rata-rata kesalahan absolut
��� = ∑ ��
�
− �
�
� �� �100
� ��� =
∑ ��
� �=1
�
d. Mean Absulute Percentage Error MAPE
Adalah persentase rata-rata kesalahan absolut
���� = ∑ ���
�
− �
�
�
�
� �100� �
�
�
: data sebenarnya terjadi �
�
: data ramalan dihitung dari model yang digunakan pada waktu atau tahun t n : banyak data hasil ramalan
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS
Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan,
mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mangalami empat kali perubahan struktur organisasi :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
susunan dan tata kerja BPS 4.
Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik 5.
Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 1998 tentang BPS
6. Keputusan Kepala BPS N0. 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan data kerja
BPS 7.
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan data kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980
di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statostik propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor
statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal
17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi dan Misi