Faktor Pembentuk Komitmen Organisasi

20 karyawan. Apabila organisasi menghendaki komitmen dari karyawan, organisasi harus lebih memberi kepercayaan dan keamanan bagi karyawan. Komitmen organisasi menurut Lee 2000 seperti dikutip Maryanto 2006 didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dari dalam individu untuk menunjang keberhasilan organisasi sesuai tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Sedangkan definisi dari komitmen organisasi menurut Igbaria dan Guimaraes 1999 adalah derajat keterikatan relatif dari individu pada organisasinya dan derajat keterlibatannya dalam organisasi. Sedangkan Kinicki dan Keitner 2001 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai refleksi secara keseluruhan di mana seorang karyawan mengidentifikasikan diri dengan organisasinya serta bersedia melaksanakan tujuan-tujuan organisasi tersebut. Berdasarkan tiga definisi komitmen organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah tingkat identifikasi karyawan dalam organisasi atau perusahaan yang meliputi tingkat keterikatan karyawan pada sasaran organisasi.

a. Faktor Pembentuk Komitmen Organisasi

Untuk membentuk komitmen karyawan tidak mudah, karena masalah ini tidak hanya bisa dipandang dari lingkup mikro saja misalnya dari hasil kerja yang tampak. Namun komitmen lebih merupakan masalah makro seperti nilai-nilai yang berlaku dalam organisasi. Hal ini diprediksikan akan mampu membentuk dan bahkan sangat menentukan terbentuknya komitmen seseorang. Menurut Lee 2000 seperti dikutip Maryanto 2006 ada lima indikator yang dapat membentuk komitmen karyawan pada organisasi. Kelima indikator tersebut adalah: 21 a. Kesenangan berdiskusi mengenai organisasi. Dalam menunjang keberhasilan suatu organisasi, kesediaan karyawan untuk secara aktif mendiskusikan strategi untuk menunjang kesuksesan organisasi merupakan salah satu ukuran komitmen karyawan pada organisasi. b. Perasaan terhadap masalah organisasi. Dalam berorganisasi, banyak maslah yang dihadapi organisasi. Masalah dalam organisasi yang juga dipandang sebagai masalah karyawan untuk dihadapi dan dicari jalan keluarnya merupakan salah satu bentuk komitmen karyawan pada organisasi. c. Perasaan bahwa perusahaan seperti bagian dalam keluarga. Karyawan yang memiliki perasaan bahwa ia merupakan bagian dari organisasi dan memiliki kewajiban untuk memelihara organisasi menujukkan tingkat komitmen karyawan yang tinggi pada organisasi. d. Keberartian perusahaan bagi karyawan. Dalam bekerja, banyak karyawan yang menganggap pekerjaan mereka memiliki arti yang penting bagi kehidupannya. Hal ini yang menyebabkan karyawan untuk tetap tinggal dan bekerja pada organisasi. Semakin tingi tingkat keberartian suatu pekerjaan bagi seorang karyawan menunjukkan tingginya komitmen karyawan pada organisasi. e. Perasaan memiliki karyawan terhadap perusahaan. Salah satu bentuk atau ukuran komitmen karyawan pada organisasi adalah kesediaan karyawan untuk memgebangkan organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki rasa memiliki organisasi hingga ia wajib mengembangkan organisasi yang bersangkutan. Menurut Porter dan Smith 1991 komitmen terhadap organisasi sebagai sifat hubungan seorang individu dengan organisasi yang memungkinkan 22 seseorang mempunyai keterikatan yang tinggi. Keterikatan ini tercermin dari perilaku karyawan dalam bentuk: a. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan. b. Kesediaan untuk sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut. c. Kepercayaan akan dan permintaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Jadi komitmen organisasi meliputi hubungan yang aktif antara karyawan dengan organisasinya, dimana karyawan tersebut bersedia memberikan sesuatu atas kemauan sendiri agar dapat menyokong tujuan organisasi.

b. Jenis-jenis Komitmen Organisasi