commit to user
5
BAB II DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Programmable Logic Controller PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan melalui sensor-sensor terkait, kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai
yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya. Penggunaan PLC memberikan berbagai kemudahan bagi industri manufaktur
dalam melakukan kendali pada proses otomasi, mengurangi biaya produksi serta meningkatkan jumlah dan kualitas produk Maria 2004.
Perkembangan PLC sekarang ini meningkat pesat terutama pada bidang proses permesinan, rekayasa industri, sistem kontrol otomasi dan bidang lainnya.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menggabungkan PLC dengan berbagai aplikasi lain. Reec Rodolfo Mourwel 2008, menggabungkan aplikasi PLC
dengan Supervisory Control and Data Acuition SCADA untuk mengontrol dan mengawasi proses pemisahan benda kerja berdasar jenis materialnya pada suatu
sistem conveyor belt. Riza Sulaiman, dkk 2009, membuat perancangan sistem miniatur
pembotolan berbasis PLC Programmable Logic Controller pada MAPS Modular Automation Production System. Mereka merancang pemrograman PLC
untuk pemasangan tutup botol. PLC digunakan untuk menjalankan sistem supaya bekerja secara otomatis dan digunakan untuk aplikasi sistem yang berulang pada
pemasangan tutup botol pada sistem MAPS. MAPS yang digunakan dalam perancangan ini terdiri dari 4 buah station,
yaitu Double Feeder Station, Handling Device Station, Control Station, dan Sorting Station. Dari proses awal, yaitu Double Feeder, benda kerja akan diumpan
ke proses selanjutnya. Handling Device akan memindahkan benda kerja tersebut ke Control Station. Station ini akan mendeteksi jenis material dan warna dari
commit to user benda kerja, sehingga Handl
ke Sorting Station untuk disor
Gambar 2.1 Layout MA
2.2 Tinjauan Sorting Stati