39
3. Luas Penggunaan Lahan
Lahan merupakan salah satu faktor yang penting dalam budidaya kentang, di Desa Batur lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman kentang adalah lahan
kering. Luas lahan yang dimiliki petani berdeda beda, mulai dari dari 1500 m
2
sapai dengan 5000
m
2
, 6000 m
2
sampai deganan 10000 m
2
, dan ada yang memiliki lebih dari 10000
m
2
. Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadaphasil yang diperoleh oleh masing-masing petani.
Tabel 10. Luas penggunaan lahan petani kentang di Desa Batur
Uraian Luas Lahan
�
�
Jumlah Petani Persentase
1 1000
– 5000 21
70 2
6000 – 10000
3 10
3 10000
6 20
Jumlah 211000
30 100
Rata-rata 0,703 ha
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa luas lahan petani berbeda-beda. Penggunaan lahan yang paling banyak dengan luas 1000 sampai dengan 5000
m
2
, dengan jumlah petani sebanyak 21 orang dengan persentase sebanyak 70.
Semakin luas lahan yang digunaka untuk budidaya kentang maka akan semakin mempengaruhi hasil yang diperoleh petani kentang, tentunya sesuai dengan proses
yang dilakukan selama kegiatan usahatani kentang.
4. Identitas Anggota Keluarga Petani
Identitas keluarga petani kentang di Desa Batur meliputi istri, anak dan anggota keluarga yang menjadi tanggungan kepala keluarga. Jumlah anggota keluarga
sangat berperan dalam usahatani kentang di Desa Batur, karena sangat membantu
40 dalam tenaga kerja dalam keluarga. Identitas anggota keluarga dilihat dari umur,
pendidikan, dan pendidikan. Usia produktif tentunya sangat membantu dalam tenaga kerja usahatani kentang. Tingakat pendidikan anggota keluarga juga
membantu keluarga lainnya untuk menerima informasi baru. Berikut tabel anggota keluarga petani kentang berdasarkan umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan :
Tabel 11. Anggota petani kentang di desa Batur berdasarkan umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
No Karakteristik Keluarga Petani
Jumlah Jiwa Persentase 1
Umur
0-14 Tahun 26
25,7 15-59 Tahun
75 74,2
60 Tahun
Jumlah 101
100 2
Jenis Kelamin
Laki-laki 52
51,4 Perempuan
49 48,5
Jumlah 101
100 3
Tingkat Pendidikan
Belumtidak sekolah 13
12,8 SD
51 50,4
SMPMTS 18
17,8 SMASMK
17 16,8
PT 2
1,9
Jumlah 101
100
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa sebagian besar anggota keluarga petani kentang masuk dalam usia produktif 15-59 tahun dengan jumlah 75 orang,
dengan persentase 74,2 . Sedagkan yang lainnyamasuk kedalam usiabelum produktif 0-14 tahun sebanyak 26 orang dengan persentase 25,7, dan yang
berumur lebih dari 60 tahun 0 orang. Pada tabel diatas jenis kelamin yang emndominasi adalah laki-laki sebanyak 52 orang dengan persentase sebesar 51,4,
menunjukkan laki-laki yang berusia produktif mampu bekerja menghasilkan
41 curahan tenaga kerja yang tinggi dan semakin tinggi pula produksi yang dihasilkan
pada usahatani kentang. Dalam usahatani kentang umumnya tenaga kerja yang digunakan adalah laki-
laki, karena laki-laki mempunyai tenaga yang lebih dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Hampir semua kegiatan usahatani kentang dilakukan oleh laki-
laki. Tenaga kerja wanita dibutuhkan pada saat menebar benih, memupuk, menyiang, dan panen.
Tingkat pendidikan pada keluarga usahatani kentang cukup rendah, karena didominasi dengan pendidikan terahir SD denga jumlah 51 orang dengan persentase
50,4. Hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap usahatani kentang, karena usaha ini dilakukan secara turun temurun dan pengalan dalam bertani yang sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam usahatani kentang.
B. Analisis Biaya Usahatani Kentang