Teori Prospek Pajak Landasan Teori

Sistem pemungutan pajak yang ada di Indonesia ada tiga Mardiasmo, 2011 antara lain sebagai berikut: a. Official Assessment System Official Assessment System merupakan suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya sebagai berikut: 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus. 2 Wajib pajak bersifat pasif. 3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. b. Self Assessment System Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang Ciri-cirinya sebagai berikut: 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri. 2 Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, meyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3 Fiskus tidak ikut campur dm hanya mengawasi. c. With Holding System With Holding System merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, selain fiskus dan wajib pajak.

4. Wajib Pajak

Mengacu pada Pasal 1 UU Nomor 28 Tahun 2007 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Wajib Pajak merupakan orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Persyaratankriteria untuk ditetapkan menjadi Wajib Pajak patuh sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544KMK.042000 tentang kriteria Wajib Pajak yang dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235KMK.032003 adalah: a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 2 dua tahun terakhir; b. Dalam tahun terakhir, penyampaian SPT Masa yang terlambat tidak lebih dari 3 tiga masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut; c. SPT Masa yang terlambat sebagaimana dimaksud dalam huruf b telah disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa masa pajak berikutnya; d. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak: a Kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak; b Tidak termasuk tunggakan pajak sehubungan dengan STP yang diterbitkan untuk 2 dua masa pajak terakhir; e. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 sepuluh tahun terakhir. f. Dalam hal laporan Keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan harus dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau dengan pendapat wajar dengan pengecualian sepanjang pengecualian tersebut tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.

5. Kepatuhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI sebagaimana dikutip oleh Syamsudin 2014. Kepatuhan merupakan sikap tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Kepatuhan adalah motivasi seseorang dan kelompok atau organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai aturan yang ditetapkan Jatmiko, 2006. Menurut Gunadi 2005 kepatuhan pajak merupakan wajib pajak yang sepenuh hati mempunyai kesediaan untuk membayarkan kewajibannya sesuai dengan peraturan perpajakan tanpa melalui pemeriksaan, investigasi, maupun sanksi denda. Wajib Pajak diharapkan dapat melaporkan penghasilan yang diperoleh sesuai dengan peraturan pajak, dan Wajib Pajak juga

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING

27 214 139

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan Hotel di DIY)

0 8 21

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Survey Pedagang di Pasar Klewer Surakarta).

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PELAKU UKM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku UKM (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di KPP Pratama Bo

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PELAKU UKM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku UKM (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di KPP Pratama Bo

0 3 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK HOTEL.

0 2 16

Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Restoran Di Kota Tebing Tinggi Dengan Kesadaran Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening

0 0 17

Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Restoran Di Kota Tebing Tinggi Dengan Kesadaran Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Restoran Di Kota Tebing Tinggi Dengan Kesadaran Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening

0 0 13

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dengan preferensi risiko sebagai variabel moderating pada kpp pratama jakarta gambir tiga - Repository UNTAR

0 0 51