27
b. Peneliti melakukan 4 kali pengambilan sampel angka kuman udara di
ruangklinik perawatan gigi dan mulut RSGM UMY dan melakukan penghitungan jumlah kunjungan pasien.
c. Peneliti melakukan kultur media dan melakukan penghitungan.
3. Tahap Akhir
Peneliti melakukan analisa data dari hasil penelitian.
H. Analisis Data
Hasil penghitungan ditabulasi dalam bentuk tabel sebelum dianalisis. Data diuji statistik menggunakan SPSS 16 tahun 2007. Sebelum data diuji
statistik, analisa data diuji normalitas. Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro wilk untuk sampel data kurang dari 50. Dengan melihat
signifikansinya jika signifikansinya 0,05 maka data dikatakan normal. Setelah data diuji normalitas dilanjutkan dengan statistik deskriptif jika
sebaran data normal penyajian data yang digunakan adalah mean dan standard devisiasi. Penyajian data dengan median dan minimum maksimum
untuk data yang tidak normal Dahlan, 2004. Data diuji statistik menggunakan analisa Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan peningkatan
konsentrasi sebelum dan sesudah ruang digunakan. Analisa statistik korelasi peningkatan konsentrasi angka kuman dengan jumlah kunjungan pasien
menggunakan Uji Nonparametric Correlation Spearman’s rho. Hubungan
jumlah konsentrasi angka kuman udara dengan jumlah kunjungan pasien dilakukan uji korelasi menggunakan analisa Spearman
’s rho.
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian Gambaran kualitas udara ruang klinik perawatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
RSGM UMY berdasar pemeriksaan angka kuman udara dan penghitungan jumlah pasien. Pengambilan sampel angka kuman udara dilakukan dengan
menggunakan alat Microbiologi Air Sampler sebanyak 4 kali setiap hari Rabu dimulai pada tanggal 4 sampai dengan 25 Februari 2015. Setiap kali
pengambilan sampel dilakukan 2 kali yaitu sebelum dan setelah ruangan digunakan 8 jam. Selain pengambilan sampel angka kuman udara dilakukan
juga pencatatan jumlah kunjungan pasien yang disesuaikan dengan ruang klinik pasien mendapatkan perawatan.
Tabel 3 menunjukkan data angka kuman di empat ruang klinik perawatan gigi dan mulut di RSGM dan jumlah kunjungan pasien. Terdapat
peningkatan konsentrasi angka kuman sebelum dan setelah ruangan digunakan. Data jumlah kunjungan digunakan untuk mengetahui hubungan
peningkatan jumlah angka kuman udara pada ruang klinik perawatan gigi dan mulut di RSGM UMY.
Dilihat dari Tabel 3 rata-rata konsentrasi angka kuman udara pada minggu 1 sebelum ruangan digunakan sebesar 47.75 CFU, minggu ke 2
sebesar 28.5 CFU, minggu ke 3 sebesar 22 CFU, minggu ke 4 sebesar 28.75 CFU.