5
4. Konsep Nilai Tambah
Besarnya nilai tambah pada proses pengolahan didapat dan pengurangan biaya bahan baku dan input lainnya terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak
termasuk tenaga kerja. Dengan kata lain nilai tambah menggambarkan imbalan bagi tenaga kerja, modal dan menejemen yang dapat dinyatakan secara matemtik sebagai
berikut:
Nilai Tambah = f K,B,T,U,H,h,L
Keterangan : K = Kapasitas Produksi
B = Bahan Baku yang digunakan T = Tenaga kerja yang digunakan
U = Upah tenaga kerja H = Harga output
h = Harga bahan baku L = Nilai input lain nilai dan semua korbanan yang terjadi selama proses perlakuan
untuk menambah nilai.
6
5. Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Bagan alur kerangka pemikiran
1. Bahan baku salak pondoh
2. Bahan baku pendukung
3. Tenaga kerja
4. Mesin dan alat
5. Sumber modal
Pendapatan Profil pengusaha
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
Proses produksi Input
Output Olahan Salak pondoh
Biaya Penerimaan
Harga
Keuntungan Nilai tambah
Implisit 1.
TKDK 2.
Sewa tempat 3.
Bunga modal sendiri Eksplisit
1. Sarana produksi
2. Penyusutan
3. TKLK
4. Biaya lain-lain
7
METODE PENELITIAN A.
Penentuan Sampel Wilayah
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja yaitu di Desa Donokerto kecamatan Turi Kabupaten Sleman.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan sampel yang diambil secara sensus yaitu semua industri rumah tangga yang mengusahakan produk olahan berbahan baku salak pondoh yang ada di
Desa Donokerto dijadikan responden. Industri rumah tangga yang ada di Desa Donokerto berjumlah 19 industri.
C. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya.Dalam hal ini sumber yang terkait
adalah pemilik industri rumah tangga di Desa Donokerto. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang sudah
dibukukan atau dicetak sehingga data tersebut sudah tersedia.
Asumsi dan pembatasan Masalah
1. Industri rumah tangga olahan salak pondoh memiliki jumlah produksi yang
sama setiap bulanpada masing-masing olahan salak pondoh. 2.
Variabel – variabel yang tidak diamati seperti usahatani salak pondoh dianggap tidak berpengaruh.
3. Faktor produksi berupa tenaga kerja dalam keluarga, diasumsikan menerima
upah yang besarnya sama dengan upah tenaga kerja luar. 4.
Seluruh produk olahan salak pondoh terjual. Sedangkan untuk pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Produk olahan salak pondoh yang diteliti terdiri dari kopi salak, dodol salak
dan wajik salak. 2.
Objek dalam penelitian ini adalah industri rumah tangga olahan salak pondoh yang mempunyai jumlah tenaga kerja
4. 3.
Harga bahan output dan input yang digunakan merupakan harga yang berlaku di daerah penelitian.
4. Data produksi olahan salak pondoh yang diambil yaitu data produksi 1 bulan
sebelum diadakannya penelitian.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Produk olahan salak pondoh yaitu berupa dodol salak pondoh, wajik salak
pondoh dan Salak Pondoh salak pondoh yang dihasilkan dari proses produksi dengan bahan salak pondoh mentah menjadi bahan konsumsi yang dihitung
dalam satuan kilogram Kg.
2. Industri rumah tangga adalah unit usaha yang bersifat tradisional yang dalam
penggunaan tenaga kerjanya hanya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga
8
dan dalam pengorganisasian dan managemennya tidak ada pembagian tugas dan pembukuan yang jelas.
3. Biaya produksi adalah semua yang dikeluarkan dalam proses produksi untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan penunjang lainnya agar produk yang diharapkan bisa terwujud, dinyatakan dalam satuan rupiah Rp.
4. Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan untuk mendukung
proses produksi olahan salak pondoh, dinyatakan dalam satuan rupiah Rp. 5.
Biaya implisit adalah biaya yang tidak secara nyata dikeluarkan oleh produsen dalam proses pembuatan olahan salak pondoh biaya ini berupa tenaga kerja
dalam keluarga dan biaya bunga modal sendiri, dinyatakan dalam satuan rupiah Rp.
6. Penerimaan adalah hasil yang diterima oleh produsen olahan salak pondoh
yang didapat dari penjualan atas produk yang dihasilkan. Penerimaan ini diperoleh dari perkalian antara jumlah produk olahan salak pondoh dengan
harga produk olahan salak pondoh yang dinyatakan dalam satuan rupiah Rp
7. Pendapatan adalah penerimaan dari penjualan olahan salak pondoh yang
dikurangi dengan seluruh pengorbanan yang dikeluarkan secara nyata biaya eksplisit untuk memproduksi olahan salak pondoh, dinyatakan dalam satuan
rupiah Rp.
8. Keutungan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya yang meliputi
biaya yang secara nyata dikeluarkan biaya eksplisit dan biaya yang tindak secara nyata dikeluarkan biaya implisit, dinyatakan dalam satuan rupiah
Rp.
9. Nilai tambah adalah nilai yang didapat dari pengolahan 1 kilogram salak
pondohsegar menjadi produk olahan seperti dodol salak pondoh, wajik salak pondoh dan Salak Pondoh salak pondoh, dinyatakan dalam satuan rupiah Rp.
Teknik Analisis Data 1.
Biaya
Untuk menghitung total biaya menggunakan persamaan sebagai berikut :
TC = TEC + TIC Keterangan :
TC = Total Cost Total Biaya TEC = Total Eksplisit Cost Total Biaya Eksplisit
TIC = Total Implisit Cost Total Biaya Implisit 2.
Pendapatan
Untuk menghitung pendapatan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
NR = TR – TEC
Keterangan : NR= Pendapatan
TR = Total Penerimaan TEC = Total Biaya Eksplisit
9
3. Keuntungan
Untuk menghitung keuntungan dari industri olahan salak pondoh tersebut
menggunakan rumus sebagai berikut : = TR – TEC + TIC
Keterangan : = Keuntungan Rp
TR = Total Penerimaan Rp TE = Total Biaya Eksplisit Rp
TI = Total Biaya Implisit Rp 4.
Nilai Tambah
Rumus menghitung nilai tambah dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:
Tabel 3. Cara Menghitung Nilai Tambah
No Output, input dan harga
Nilai
1 Output packmingguhari
A 2
Input bahan baku kgmingguhari B
3 Input tenaga kerja jammingguhari
C 4
Faktor konversi D = ab
5 Koefisien tenaga kerja
E 6
Harga produk Rpkg F
7 Upah tenaga kerja Rpjam
G
Penerimaan dan keuntungan Rpkg
8 Input bahan baku
H 9
Input lainnya I
10 Produksi
J = dxf 11
a. Nilai tambah
K1 = j-i-h b.
Rasio nilai tambah K2 = k1j
Dari hasil perhitungan tersebut akan dihasilkan pembahasan sebagai berikut: a.
Perkiraan nilai tambah dalam satuan rupiah Rp. b.
Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan dalam satuan persen .
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Industri Rumah Tangga olahan Salak Pondoh
1. Profil Industri Rumah Tangga Kopi Salak Pondoh
a. Identitas pengrajin industri rumah tangga kopi Salak Pondoh
Kegiatan pengolahan biji Salak Pondoh menjadi kopi Salak Pondoh dalam industri rumah tangga di Desa Donokerto sangat dipengaruhi oleh latar belakang
pengrajin itu sendiri diantaranya usia, tingkat pendidikan, lama usaha, pekerjaan sampingan. Di bawah ini tabel identitas pengrajin industri rumah tangga kopi Salak
Pondoh di Desa Donokerto tahun 2016 sebagai berikut :