BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan perkembangan suatu bangsa, selain itu pendidikan juga memegang
peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar
yang dilaksanakan di Universitas dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara
terus  menerus  yang  dapat  diukur  dari  nilai  semester  mahasiswa  setelah melakukan  atau  mengerjakan  tugas    ujian  yang  telah  diberikan  oleh  dosen
pada  saat  perkuliahan  dilaksanakan.  Keberhasilan  belajar  mahasiswa  dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internal yang berasal dari
dalam  diri  mahasiswa  dan  juga  faktor  eksternal  yang  berasal  dari  luar  diri mahasiswa.  Faktor  dari  dalam  diri  mahasiswa,  diantaranya  adalah  motif,
sedangkan  faktor  ekstern  yang  berasal  dari  luar  diri  mahasiswa  diantaranya adalah metode mengajar Slameto, 2010.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi  swasta  terbaik  di  Indonesia,  yang  saat  ini  berada  di  ranking  ke-37
diantara  semua  PTN  dan  PTS  yang  ada  di  Indonesia.  UMY  memiliki  tujuan terwujudnya sarjana muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri, mampu
mengembangkan pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi umat, bangsa dan kemanusiaan. Selain itu UMY juga bertujuan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki integritas kepribadian dan moralitas yang islami dalam konteks kehidupan  individual  maupun  sosial.  Untuk  bisa  tercapai  nya  semua  tujuan
diatas yang berfokus kepada mahasiswa, maka perlunya prestasi belajar yang tinggi.
Untuk  mencapai  suatu  prestasi  belajar  yang  tinggi,  mahasiswa membutuhkan motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk berkeinginan belajar
lebih giat lagi. Ketika mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi maka semangat nya pun akan meningkat dan mahasiswa tersebut pun akan mengerjakan tugas
nya  dengan  baik,  disiplin,  rajin  kuliah,  mengikuti  perkuliahan  dengan  baik, memahami  materi  yang  disampaikan  oleh  dosen,  mempunyai  pengelolaan
waktu  yang  bagus,  memiliki  target  dan  rencana  masa  depan.  Dari  adanya semangat yang tinggi dan hal-hal positif tersebut maka dapat memberikan hasil
yang maksimal pula terhadap prestasi belajar mahasiswa tersebut. Tak cukup hanya  dengan  motivasi  dari  dalam  diri  sendiri  tetapi  mahasiswa  juga
membutuhkan semangat dari luar diri nya untuk bisa belajar secara maksimal agar  bisa  meningkatkan  prestasinya.  Mahasiswa  juga  butuh  support  dan
motivasi dari orangtua maupun keluarganya untuk memperoleh prestasi yang tinggi  di  Universitasnya.  Dosen  juga  turut  berperan  penting  selama  proses
belajar mengajar untuk  bisa meningkatkan semangat  mahasiswa, memotivasi dan membimbing mahasiswa untuk memperoleh prestasi yang tinggi.
Semua hal ini juga berkaitan dengan gaya mengajar dosen dikelas. Ketika mahasiswa tersebut memiliki dorongan yang tinggi dalam dirinya untuk belajar
lebih giat lagi dan gaya mengajar seorang dosen dikelas juga sesuai dengan apa yang  di  harapkan  mahasiswa,  tidak  membosankan,  tidak  bersifat  kaku,  bisa
menghargai  usaha  mahasiswa,  bisa  berkomunikasi  dengan  baik  dengan mahasiswa, maka mahasiswa pun bisa semangat belajar dan memiliki motivasi
yang  tinggi,  mendengarkan  dosen  ketika  mengajar  dikelas,  paham  apa  yang disampaikan  di  kelas  ketika  kuliah  berlangsung,  mampu  mengerjakan  tugas
maupun ujian yang diberikan oleh dosen dengan lancar, sehingga prestasinya pun akan meningkat.
Ketika mahasiswa memiliki semangat yang tinggi, berkeinginan kuat untuk berprestasi tetapi gaya mengajar dosen tidak sesuai harapan nya maka hal ini
juga dapat mempengaruhi menurunnya prestasi mahasiswa. Ada beberapa gaya mengajar dosen yang dapat menurunkan semangat belajar mahasiswa sehingga
dapat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya juga. Seperti dosen yang sibuk dengan  urusan  pribadinya  sendiri  ketika  mengajar  dikelas,  ketika
menyampaikan  materi  selama  kuliah  berlangsung  hanya  sekilas  dan  tidak pernah memperdulikan  mahasiswa nya sudah sepenuhnya paham  atau belum
terhadap  materi  yang  disampaikan,  ketika  mahasiswa  mencoba  berani  untuk menyelesaikan  soal  yang  diberikan  oleh  dosen  tetapi  malah  diejek  oleh
dosennya,  tidak  memberikan  kesempatan  kepada  mahasiswa  untuk  bertanya jika ada yang belum dipahami, tidak disiplin waktu atau hal lainnya. Dari hal
tersebut akan munculnya rasa malas dari dalam diri mahasiswa tersebut untuk mengikuti  perkuliahan  dengan  baik,  sehingga  semangat  nya  pun  akan  mulai
menurun,  jadi  malas  kuliah,  tidak  dapat  mengikuti  perkuliahan  dengan  baik, tugas  dan  ujian  dikerjakan  dengan  asal-asalan,  tidak  mendengarkan  dan
memperhatikan  apa  yang  disampaikan  oleh  dosen,  sering  datang  terlambat, selama  perkuliahan  berlangsung  seakan  asik  dengan  dunia  nya  sendiri,
sehingga  prestasi  nya  pun  jadi  menurun.Untuk  dapat  memperoleh  hasil  yang maksimal  dalam  pencapaian  prestasi  belajar,  mahasiswa  tidak  hanya  butuh
motivasi  dan  semangat  dari  dalam  dirinya  sendiri  tetapi  juga  membutuhkan dukungan dari luar dirinya yaitu salah satu nya gaya mengajar dosen.
Prestasi belajar adalah hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan  kegiatan  belajar  berdasarkan  atas  pengukuran  tertentu  Hamalik,
2001. Dalam usaha untuk mencapai prestasi belajar yang optimal dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Dalyono, 2005. Faktor internal, yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri, terdiri atas kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar, sedangkan faktor eksternal,  yaitu faktor  yang
berasal dari luar diri, terdiri atas keluarga, kampus dan masyarakat. Gaya  mengajar  dosen  dapat  mempengaruhi  prestasi  belajar  mahasiswa.
Ketika  seorang  dosen  mampu  menyampaikan  materi  dengan  baik  hingga mahasiswa  paham  dan  dapat  menerima  materi,  menanggapi,  menguasai  dan
mengembangkan  bahan  pelajaran  atau  materi  tersebut,  yang  aktif  tak  hanya dosen  tetapi  dosen  dan  mahasiswa  maka  pada  saat  itu  semangat  mahasiswa
untuk  belajar  pun  akan  meningkat.  Ketika  semangat  belajar  nya  meningkat, maka  mahasiswa  tersebut  akan  lebih  gampang  menerima  setiap  materi  yang
disampaikan oleh dosen, disiplin waktu, mengerjakan tugasnya tepat waktu dan dengan  sungguh-sungguh  hingga  hal  itu  akan  meningkatkan  prestasi  belajar
mahasiswa. Gaya  mengajar  dosen  adalah  cara  bagaimana  seorang  dosen  mengajar
didalam kelas. Biasanya di perguruan tinggi proses belajar mengajar dikelas ini terjadi  dari  dua  arah  dimana  tak  hanya  dosen  yang  aktif  menjelaskan  materi
tetapi  mahasiswa  juga  akan  dituntut  lebih  aktif  dalam  kegiatan  belajar mengajar.  Sudjana 2009 dalam Irwanto,  2015  mengatakan  gaya mengajar
adalah  ciri-ciri  kebiasaan,  kesukaan  yang  penting  hubungannya  dengan mahasiswa bahkan gaya mengajar lebih dari satu kebiasaan dan cara istimewa
dari pembicaraan guru atau dosen. Gaya mengajar  mencerminkan bagaimana pelaksanaan  pengajaran  dosen  yang  bersangkutan  yang  dipengaruhi  oleh
pandangan  nya  sendiri  tentang  mengajar,  konsep-konsep  psikolog  yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksanakan.
Hal  ini  sejalan  dengan  hasil  penelitian  Febriyanawati  2012  yang menyimpulkan bahwa persepsi siswa tentang gaya mengajar guru berpengaruh
signifikan  terhadap  hasil  belajar.  Purwanto  2014  dalam  penelitiannya menyatakan  bahwa  variabel  motivasi  belajar  berpengaruh  terhadap  prestasi
belajar. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Irwanto 2015 yang menyatakan
gaya mengajar dosen berpengaruh positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa.
Selain  gaya  mengajar  dosen,  adapun  variabel  lain  yang  dapat mempengaruhi  prestasi  belajar  mahasiswa  yaitu  motivasi.  Motivasi  belajar
adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan  belajar  yang  menjamin  kelangsungan  dari  kegiatan  belajar  yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai Sardiman, 2012. Ketika mahasiswa memiliki
motivasi yang tinggi maka ia senantiasa akan mengerjakan tugas dengan baik, semangat dalam belajar, disiplin, mampu mengelola waktu belajar dengan baik,
mempunyai  target,  mengikuti  perkuliahan  dengan  bagus,  selalu  ceria,  aktif dikelas,  sehingga  bisa  meningkatkan  prestasi  belajar  mahasiswa  tersebut.
Mahasiswa  yang  memiliki  motivasi  yang  rendah  maka  prestasinya  pun  akan rendah  karena  ketika  mahasiswa  itu  tidak  memiliki  motivasi  dalam  dirinya
maka ia akan malas kuliah, tidak bisa mengelola waktunya dengan baik, tidak memiliki target tertentu yang harus dicapai, kuliah hanya sekedar untuk mengisi
absen,  tidak  bisa  mengikuti  perkuliahan  dengan  baik,  hingga  hal  itu  bisa berpengaruh  pada  prestasi  belajar  nya  yang  akhirnya  menyebabkan  prestasi
belajar  jadi  rendah.  Penelitian  Noviyanti  2013 yang  berjudul  “Pengaruh
motivasi dan keterampilan berkomunikasi terhadap prestasi belajar mahasiswa pada tutorial online berbasis pendekatan kontekstual pada matakuliah statistic
pendidik” memperoleh hasil ada nya pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan  hasil  survey  di  UMY  terutama  di  FEB  Manajemen  masih banyak  nya  mahasiswa  yang  mendapatkan  nilai  C,  D,  bahkan  E  pada  Mata
Kuliah Matematika. Mahasiswa yang mendapatkan nilai C, D, maupun E pada Mata  Kuliah  Matematika  ini  dikarenakan  gaya  mengajar  dosen  yang  terlalu
kaku, membosankan, materi yang diajarkan dikelas dan soal yang keluar saat ujian  berbeda,  suka  mengejek  mahasiswa  ketika  salah,  kurangnya  motivasi
yang  diberikan  kepada  mahasiswa,  sehingga  mahasiswa  pun  malas  untuk belajar lebih giat lagi ataupun menyampaikan pendapatnya ketika dikelas dan
membenci matakuliah tersebut. Ada juga beberapa mahasiswa  yang memang sulit  untuk  memahami  mata  kuliah  matematika  dan  juga  tidak  memiliki
motivasi yang kuat, baik dari dalam maupun luar diri mahasiswa tersebut untuk memperoleh nilai yang bagus. Ketika mahasiswa tersebut tidak paham terhadap
materi  yang disampaikan, tetapi  tidak mau bertanya dan malah mengabaikan mata  kuliah  tersebut  maka  nilai  yang  di  dapat  nantinya  pun  tidak  akan
maksimal. Biasanya mahasiswa tersebut hanya akan mencontek dengan teman nya ketika ada tugas maupun ujian. Ketika mahasiswa tidak memiliki motivasi
dari dalam dirinya sendiri, dosen memiliki peran sebagai tenaga pengajar bisa memberikan  dan  membangkitkan  motivasi  agar  mahasiswa  tersebut  mau
belajar dan berprestasi.
Hasil  belajar  matematika  itu  penting,  hal  ini  karena  perkembangan  ilmu pengetahuan  dan  teknologi  membutuhkan  Matematika.  Matematika  adalah
ilmu pengetahuan yang sudah diberikan kepada seseorang sejak masih dalam bimbingan orangtua bahkan sampai seseorang tersebut berumur tua. Sejak TK
sampai masuk perguruan tinggi pun matematika tak luput dari pembelajaran di jenjang  pendidikan  tersebut.  Banyak  mahasiswa  yang  masih  kesulitan  dalam
memahami matematika. Bahkan sampai ada mahasiswa yang tidak menyukai matematika  karena  mereka  merasa  kesulitan  memahami.  Hal  tersebut  terjadi
karena masih banyaknya mahasiswa yang pasif dalam pembelajaran, sehingga memahami pembelajaran matematika masih sangat kurang.
Pembelajaran  yang optimal memerlukan motivasi belajar  yang baik pada diri  mahasiswa.  Jika  seseorang  mahasiswa  memiliki  motivasi  yang  lemah,
maka hasil belajarnya pun tidak maksimal. Oleh karena itu motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar. Tanpa adanya motivasi, proses belajar
akan  kurang  berhasil.  Ketika  dosen  mengajukan  pertanyaan  mengenai kepahaman  mahasiswa  tentang  materi  yang  dijelaskan,  beberapa  mahasiswa
hanya terdiam, namun ada pula mahasiswa yang menjawab dengan pelan. Saat dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya, mahasiswa
hanya diam, sehingga dosen menganggap mahasiswa sudah jelas. Adapun  faktor  lain  yang  mempengaruhi  Mata  Kuliah  Matematika
mendapat nilai yang buruk, yaitu mahasiswa tersebut merasa bukan kuliah pada jurusan  pilihannya  sendiri  melainkan  mengikuti  kemauan  orangtua  nya,
kurangnya  perhatian  dan  support  dari  orangtua  maupun  keluarga,  sehingga merasa adanya rasa keterpaksaan dan tak memiliki semangat untuk kuliah dan
memperoleh prestasi belajar yang lebih baik lagi. Beberapa mahasiswa juga ada yang beralasan malas untuk kuliah karena gaya mengajar dosen yang tak sesuai
dengan  apa  yang  diharapkan.  Misalnya,  dosen  yang  killer,  kurang  bisa bersosialisasi dengan baik dengan mahasiswa, kurang bisa menghargai usaha
yang  dilakukan  mahasiswa,  sering  mengejek  mahasiswa  ketika  salah  dalam menjawab soal, terlalu banyak memberikan tugas dan kurangnya support dari
orangtua  nya  dan  banyak  hal  lain  nya,  sehingga  yang  berperan  aktif  selama perkuliahan berlangsung, disini hanya satu arah yaitu dari seorang dosen tanpa
melibatkan mahasiswa, sehingga mahasiswa tersebut  malas untuk  kuliah dan merasa tidak membutuhkan pencapaian prestasi yang bagus dan kuliah hanya
sekedar asal-asalan saja. Hal  yang  menyebabkan  prestasi  belajar  mahasiswa  mendapatkan  nilai
rendah  salah  satu  faktor  nya  adalah  kurang  nya  motivasi  instrinsik  yakni motivasi atau dorongan dalam diri orang itu sendiri. Ketika orang tersebut tak
memiliki dorongan dalam dirinya sendiri, maka mahasiswa tersebut kuliahnya hanya asal-asalan, tak memiliki semangat dari dalam dirinya untuk mengikuti
perkuliahan dengan baik, tidak mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas dengan baik, hingga tak bisa memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Biasanya
motivasi intrinsik ini tak muncul dalam diri orang tersebut yaitu salah satu nya mahasiswa kuliah hanya karena terpaksa disuruh orangtua nya untuk berkuliah
ataupun mereka berkeinginan kuliah tetapi lulus tes nya bukan dibidang yang mereka  inginkan  hingga  merasa  kuliah  bukan  menjadi  prioritasnya  atau  juga
terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang membawa dampak negative terhadap dirinya,  sehingga  pada  akhirnya  mereka  tidak  memiliki  motivasi  yang  tinggi
untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi, yang mereka pikirkan hanyalah hura-hura, bermain-main, tidak pernah bisa serius untuk kuliah sehingga akan
mempengaruhi hasil belajar nya dan prestasi belajar nya pun jadi rendah. Maka dari itu, gaya mengajar dosen yang baik dan motivasi mahasiswa yang tinggi
pada masalah ini  memiliki  peran  yang penting, untuk  bisa memperoleh hasil belajar yang maksimum.
Berdasarkan  masalah  di  atas  maka  peneliti  mengambil  judul “Pengaruh
gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa Studi  Gaya  Mengajar  Dosen  Pada  Matakuliah  Matematika  Program  Studi
Manajemen  UMY ”.  Penelitian  ini  mereplikasi  judul  dari  penelitian
Khuzaimah 2011 yang berjud ul “Pengaruh gaya mengajar guru dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi ”
B. Batasan Masalah Penelitian