5 gerak
flexi extensi
elbow
dan
dorsal flexi wrist
dikarenakan adanya spasme dan nyeri pada otot
biceps bracii dan triceps. Functional limitations
meliputi belum mampu mengangkat benda terlalu berat, belum mampu menulis dengan
tangan kanan, pasien mampu sholat tapi merasa nyeri saat sujud, danbelum mampu mengikuti pelajaran olahraga di sekolahnya.
Disability
meliputi Pasien belum mampu mengendarai motor sendiri, bepergian selalu diantar
keluarganya dan pasien mampu bersosialisasi dengan baik disekolahnya.
3.3 Pelaksanaan Fisioterapi
Pelaksanaan terapi dimulai pada tanggal 01 februari 2016 sampai tanggal 19 februari 2016. Modalitas fisioterapi yang diberikan yaitu
infra red radiation
dan terapi latihan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Nyeri
Derajat nyeri di ukur menggunakan VDS
Verbal Descriptive
Scale
nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak dari T1-T6. Pada penilaian nyeri diam pada T1 didapatkan nilai 2, sampai pada T6 didapatkan penurunan
nilai menjadi 1. Pada penilaian nyeri tekan pada T1 didapatkan nilai 3, sampai pada T6 didapatkan nilai 1. Pada penilaian nyeri gerak pada T1
didapatkan nilai 5, sampai pada T6 didapatkan nilai 2.
Grafik 4.1 Evaluasi nyeri dalam skala VDS
1 2
3 4
5
T1 T2
T3 T4
T5 T6
Nyeri Diam Nyeri Tekan
Nyeri Gerak
6 4.1.2
Lingkup Gerak Sendi Pada pengukuran Lingkup Gerak Sendi LGS untuk mengetahui
ROM
Range Of Motion
dapat dilakukan dengan goneometer. Dan dari pemeriksaan lingkup gerak sendi didapati hasil seperti grafik diatas
yaitu, untuk gerak pasif fleksi
elbow
T1 sampai T6 terdapat peningkatan 10°, dari 135° menjadi 145°. Untuk gerak pasif ekstensi
elbow
T1 sampai T6 hasilnya -35° menjadi -5°. Sedangkan untuk gerak pasif
palmar flexi
T1 sampai T6 masih sama 60°. Kemudian gerak pasif
dorsal flexi
wrist T1 sampai T6 terdapat peningkatan 10°, dari 40° menjadi 50°. Dan untuk gerak aktif fleksi
elbow
T1 sampai T6 terdapat peningkatan 15°, dari 125° menjadi 140°. Sedangkan untuk gerak aktif
ekstensi
elbow
T1 sampai T6 terjadi peningkatan dari -40 menjadi -10°. Untuk gerak aktif
palmar flexi
T1 sampai T6 meningkat 5°. Kemudian gerak aktif
dorsal flexi
wrist T1 sampai T6 terdapat peningkatan 10°, dari 35° menjadi 45°.
Grafik 4.2 Evaluasi LGS
elbow dextra
aktif menggunakan goneometer
Grafik 4.3 Evaluasi LGS
elbow dextra
pasif menggunakan goneometer
-50 50
100 150
T1 T2
T3 T4
T5 T6
Fleksi Elbow Ekstensi Elbow
Palmar Flexi Dorsal Flexi Wrist
7 4.1.3
Kekuatan Otot Pada pengukuran kekuatan otot dilakukan dengan menggunakan
MMT
Manual Muscle
Testing
. Dan dari pemeriksaan kekuatan otot didapatkan hasil yaitu, untuk pemeriksaan fleksor
elbow
dari T1-T3 nilai 2, T4-T6 nilai 3. Sedangkan untuk pemeriksaan ekstensor
elbow
dari T1- T3 dengan nilai 2, dan untuk T4-T6 mengalami peningkatan menjadi 3.
Kemudian untuk fleksor
wrist
dari T1-T4 nilai 3, T5-T6 nilai 4. Untuk ekstensor
wrist
dari T1-T4 dengan nilai 2, T5 menjadi 3, T6 mengalami peningkatan menjadi 4 .
Grafik 4.4 Evaluasi kekuatan otot
elbow joint
4.1.4
Wrist Hand Dissability Index
Dari grafik diatas, nilai
wrist hand dissability index
yang didapatkan saat setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali. Hal ini dapat dilihat dari
WHDI pada T1 dengan hasil 36 pada keterbatasan ringan sedangkan T6 dengan hasil 22 pada keterbatasan ringan. Grafik menunjukkan bahwa
adanya penurunan total nilai WHDI tetapi masih dengan nilai sama. Grafik 4.5 Hasil
score
WHDI
-50 50
100 150
200
T1 T2
T3 T4
T5 T6
Fleksi Elbow Ekstensi Elbow
Palmar Fleksi Dorsal Fleksi Wrist
1 2
3 4
T1 T2
T3 T4
T5 T6
Fleksor Elbow Ekstensor Elbow
Palmar Wrist Dorsal Wrist
8
4.2 Pembahasan