Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Penyajian Data Tentang Transparansi Informasi Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Informan

a. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior. b. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan daerah. c. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

No Golongan Jenis Kelamin LK PR Jumlah 1 IV 6 6 12 2 III 70 54 124 3 II 21 4 25 4 I 2 - 2 Total 99 64 163 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

Setelah diadakan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, baik melalui wawancara dan pengamatan langsung maupun beberapa peraturan dan keputusan pemerintah maka diperoleh berbagai data dan informasi dari leading sektor atau Sekretaris Dinas dan beberapa pejabat eselon yang ada kaitannya dengan transparansi pelayanan informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara. Data yang diperoleh selama penelitian disajkan dalam bentuk analisis data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang kemudian akan diimplementasikan. Adapun penyajian data berisikan tentang data leading sektor maupun pejabat-pejabat lainnya serta data variabel penyajian data mengenai leading sektor maupun pejabat struktural lainnya adalah untuk mengetahui spesifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki leading sektor, yaitu umur, pendidikan, dan pengalaman pekerjaan. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam penelitian. Data-data yang penulis peroleh melalui data primer akan penulis sajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif sesuai dengan kenyataan di lapangan. Adapun data-data primer tersebut adalah berupa hasil narasi wawancara langsung dari pihak-pihak yang terlibat langsung dalam memberikan pelayanan informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.1 Penyajian Data Tentang Transparansi Informasi Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Informan

Berdasarkan UU RI No. 142008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, bahwa transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan Pasal 14 butir h. Sementara informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan baik data, fakta maupnun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajkan dalam berbagai kemasan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun non elektronik Pasal 1. Adapun penyajian data berdasarkan wawancara dengan leading sektor maupun pejabat struktural dan pejabat fungsional antara lain sebagai berikut :

1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Informasi

Transparansi manajemen dan pelayanan informasi kepada publik di Dinas Komunikasi dan Informatika khususnya dalam memperoleh atau mengakses informasi yang diperlukan berjalan baik dan siap setiap saat karena manajemen dan penyelenggaraan informasi disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan penjelasan maupun pernyataan yang disampaikan oleh leading sektor, Bapak Ayub, SE dimana dalam Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memberikan penjelasan tentang manajemen dan penyelenggaraan pelayanan informasi publik atau masyarakat. Pelayanan informasi publik ini diklasifikasikan menjadi: Pertama, pelayanan informasi kepada masyarakat secara umum misalnya kepada mahasiswa, pelajar, organisasi kemasyarakatan. Kedua, pelayanan informasi kepada masyarakat pers misalnya wartawam media cetak dan wartawan media elektronik.

2. Prosedur Pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat pelayanan informasi bahwa prosedur yang dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara sebenarnya sudah berjalan baik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Namun belum berjalan seperti yang diharapkan. Dalam hal-hal tertentu misalnya Dinas Pertanian ingin menyampaikan informasi tentang perkembangan produksi padi di Sumatera Utara pada waktu tertentu, tentunya Dinas ini harus menyampaikan melalui Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika dalam bentuk temu pers yang dihadiri para wartawan media cetak oleh atasannya. Demikian juga dalam hal ini Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID telah diberikan wewenang menolak memberikan informasi yang dikecualikan dan menentukan atau menerapkan suatu informasi dapat atau tidaknya diakses oleh publik.

3. Biaya Pelayanan Informasi

Transparansi biaya pelayanan informasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika sebenarnya tidak ada sama sekali karena berdasarkan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penelitian dari hasil wawancara Pejabat Pelayanan Informasi menyediakan informasi secara gratisn, sedangkan untuk penggandaan atau perekaman, pemohon atau pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan atau fotokopi sendiri di gedung Dinas Komunikasi dan Informatika atau dengan menyediakan CD kosong untuk perekaman data dan informasinya.

4. Waktu Penyelesaian Pelayanan

Dari hasil wawancara bahwa jangka waktu penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon dilaksanakan paling lambat 10 hari kerja sejak diterimanya permintaan permohonan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

5. Pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan bahwa dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik, yang wajib memberikan adalah Kepala Dinas, Sekretaris, dan pejabat pelayanan yang ditunjuk oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6. Lokasi Pelayanan

Bahwa lokasi pelayanan informasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika yang terletak Jl.H.M Said No 27 sudah merupakan suatu tempat yang ditetapkan khusus melayani informasi kepada publik dimana letaknya lokasi ini sudah strategis. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

7. Janji Pelayanan

Berdasarkan dari hasil pengamatan bahwa dalam pelayanan informasi sudah merupakan suatu komitmen yang dianjurkan dari pusat yaitu memberikan pelayanan yang terbaik dan tidak mengecewakan kepada masyarakat. Hal ini bisa terwujud apabila ada suatu tekad atau motivasi kerja kepada pegawai Dinas dalam memberikan pelayanann yang sebaik- baiknya.

8. Standar Pelayanan

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada Dinas ini sudah memberikan strandar pelayanan yang baik hal itu terlihat dari kemampuan pegawai ataupun pejabat yang sudah ditunjuk dalam melayani publik, termasuk dengan adanya fasiilitas dan sarana yang mendukung, waktu penyelesaian serta hasil penyelesaian yang sudah diberikan kepada publik.

9. Informasi Pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh bahwa informasi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pada setiap unit pelayanan informasi selalu siap melayani masyarakat sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Selain itu juga Dinas ini juga melakukan sosialisasi atau coffemorning dengan lembaga maupun Dinas lainnya dengan melibatkan wartawan maupun masyarakat khususnya dalam memberikan informasi yang diperlukan baik di bidang pemerintahan maupun pembangunan. Dalam hal ini saya sebagai penulis juga merasa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara cukup puas dengan mendapatkan informasi dari pejabat khususnya dalam melengkapi referensi penulisan saya. 4.2 Penyajian Data tentang Transparansi dalam Pelayanan Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis, yaitu teknik wawancara, maka berikut akan disajikan hasil pengumpulan data tentang Transparansi dalam Pelayanan Informasi Di Dinas Komunikasi dan Informatika. Hasil wawancara akan penulis sajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Hasil wawancara dengan Kepala Dinas yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Bapak Ayub, SE bahwa hambatan yang dihadapi dalam menerapkan prinsip transparansi dalam pelayanan informasi adalah : a. Terbatasnya Dana Yang dimaksudkan terbatasnya dalam hal ini adalah dana yang diperlukan untuk misalnya penggandaan informasi yang bersifat insidentil maupun yang cepat. Hal ini bisa terjadi sewaktu-waktu apabila ada suatu kegiatan pelayanan informasi tetapi anggarannya tidak tersedia dalam mata anggaran atau pos anggaran yang telah dianggarkan sebelumnya. b. Perlunya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang muda, terampil, dan ahli terutama dalam menggunakan IT untuk mengimbangi arus informasi yang cepat. c. Terbatasnya sarana dan prasarana Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Terbatasnya sarana dan prasarana juga dapat menjadi suatu hambatan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan informasi mengingat tugas yang diberikan kepada dinas cukup banyak dan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara merupakan dapur atau informasi pemerintahan Propinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

Dalam bab ini, penulis akan mencoba menganalis serta menginterprestasikan seluruh data yang telah dikumpulkan dan disajikan pada bab sebelumnya. Adapun jenis metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dimana data dan fakta yang didapatkan di lapangan dideskripsikan sebagaimana adanya diiringi dengan penafsiran dan analisa yang rasional. Dari seluruh data yang telah peneliti dapatkan dari lapangan selama penelitian, baik itu melalui studi kepustakaan, wawancara, serta melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan judul penelitian penulis yaitu “Penerapan Prinsip Transparansi dalam Pelayanan Informasi Publik Studi Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara”. Untuk dapat mewujudkan prinsip Transparansi informasi sekaligus untuk dapat mewujudkan good governance perlu dilakukan berbagai cara atau teknik untuk mengimplementasikan sistem pelayanan informasi yang transparan. Dengan adanya penerapan sistem ini dimulai dari hal yang paling kecil yang tentunya diharapkan akan berdampak pada hal yang paling besar lagi. Dalam penyelenggaraan pelayanan informasi yang transparan kepada masyarakat publik, sangat perlu dilakukan sebagai tolok ukur dalam menilai sistem pemerintahan dan birokrasi khususnya pelayanan informasi secara transparan yang ada di Indonesia. Indikator yang dimaksudkan dalam Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pelayanan informasi secara transparan antara lain manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik, prosedur pelayanan, rincian biaya pelayanan, waktu penyelesaian pelayanan, pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab, lokasi pelayanan, janji pelayanan, standar pelayanan dan informasi pelayanan. Dengan indikator di atas akan diketahui bagaimana penerapan transparansi informasi dalam pelayanan kepada masyarakat publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

5.1 Transparansi dalam Pelayanan Informasi