Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pengolahan data

3.4 Defenisi Operasional

1. Usaha Mikro UMI adalah usaha produktif milik orang perseorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria UMI. Sementara Usaha Kecil UK adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari UM atau Usaha Besar UB. Dinyatakan dalam satuan. 2. Pendapatan adalah segala bentuk penerimaan yang berbentuk materi yang diperoleh UMKM di Kota Pematang Siantar selama ia melakukan aktivitas kerjausahanya. Dinyatakan dalam rupiah. 3. Pengembangan adalah bertambahnya jumlah unit-unit pelaku UMKM penerima kredit perbankan di Kota Pematang Siantar. 4. Kredit Perbankan adalah pinjaman yang didapatkan pelaku UMKM dari pihak perbankan dalam satuan rupiah.

3.5 Populasi dan Sampel

Roscoe dalam Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan, 2004 memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini : 1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2. Bila sampel dibagi dalam kategori misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain maka jumlah anggota sampel setiap kategori Universitas Sumatera Utara minimal 30. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate korelasi atau regresi ganda misalnya, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel variabel Dalam hal pemakaian sampel, digunakan sebanyak 40 sampel dikarenakan ukuran yang layak adalah 30-500 sampel dan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sampel dengan jumlah diatas minimal yakni sebanyak 45 sampel.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk cross section yang merupakan data primer. Data primer yakni data yang diperoleh secara langsung melalui pencatatan di lapangan pada waktu saat ini tahun 2016 dengan jumlah observasi sebanyak 45 responden

3.7 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan teknik wawancara dan kuesioner. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui berbicara dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti Mardalis : 1995 yang dipandu dengan kuesioner. Universitas Sumatera Utara

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Tabel Distribusi Frekuensi Data yang dikumpulkan oleh peneliti biasanya masih berupa data mentah dan bercerai berai sehingga sulit untuk dideskripsikan. Data yang dikumpulkan perlu dikelompokkan dengan cara menyusunnya ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut dengan distribusi frekuensi. Distribusi Frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau dalam sebuah daftar Sanusi, 2013: 116. Dengan kata lain distribusi frekuensi dibuat untuk menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para pembaca dapat mudah dipahami atau dinilai.

3.8.2 Tabulasi SilangCross Tabulation

Tabulasi silang hanya memerlukan sedikit pengetahuan kuantitatif, yang dibutuhkan hanya kemampuan menghitung persentase Kuncoro, 2009: 219. Analisis tabulasi silang meliputi dua jalur tabulasi frekuensi. Dalam tabel silang merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Agar mudah dibaca, variabel terikat variabel dependen biasanya disusun pada garis row, sedangkan variabel bebas variabel independen disusun pada garis kolom.

3.8.3 GambarGrafik

Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Jadi dalam Universitas Sumatera Utara penyajian data angka melalui grafik, angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan garis, gambar atau lambang tertentu, dengan kata lain angka itu divisualisasikan.

3.9 Pengolahan data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan d software Microsoft Excel dan mempergunakan tabulasi data dengan Microsoft Word Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kota Pematangsiantar 4.1.1. Sejarah Kota Pematangsiantar Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasan sebagai raja tahun 1906. Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan,Suhi Bah Bosar,dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu : 1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang. 2. Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota. 3. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame dan Bane. 4. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang. Setelah Belanda memamusuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi Daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagngngan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Universitas Sumatera Utara