PENGARUH PENDEKATAN TEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH PENDEKATAN TEMATIK TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelas Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

oleh :
RITA ZAHARA
NIM. 107018303955

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M

l-

LEMBAR PERSETUruAN

PENGARUH PENDEKATAN TEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR
IPA

SKRIPSI
Diajukan kepada FakultasIImu TarbiyahdanKeguruanuntuk MemenuhiSyarat
MencapaiGe1arSarjanaPendidikanIslam

Oleh
RITA ZAI{ARA
107018303955

Di bawahBimbingan

PembimbingI

Drs. Mu'arif SAM. M.Pd
NIP.196s07t7199403I 00s

PembimbingII


Yanti Herlhhti. M.Pd
200801
NIP.19710119
2 0 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
F AKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITA.SISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20t1Mlt432Iil

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
skripsi denganjudul: "Pengaruh pendekatan Tematik rerhadap Hasil
Belajar rPA", yangdisusunoleh Rita zahara,NIM 10701g303g55
telahdiujikan
dalamsidangmunaqosah
FakultasIlmu TarbiyahdanKeguruanUniversitasIslam
Negeri rur$


Syarif HidayatullahJakarta,16 september20ll dihadapandewan
penguji. Skripsi ini telah diterimasebagaisalahsatu syaratuntuk memperoleh
gelar SarjanaPendidikanIslam (s.pd.I) pada JurusanKependidikanIslam,
ProgramStudiPendidikanGum MadrasahIbtidaivah
Jakarta,l6 September
2011
PanitiaUjian Munaqosah
KetuaPanitia(KetuaJurusanKI)

Tanggal -q

Drs. RusydiZakaria.M.Ed.M.phi

nA/r
/\,

NIP. 19s60530
198503I 002
Sekretaris(KetuaProgramStudipGMI)
Dra.Rossatria.

M.Ag

a7- oq_2o//

NIP. 194707171966082 001
PengujiI

Dra.Rossatria"
M.Ag
NIP.19470717
1966082 00r

4.7:.91.:ut/

IG,

!w*"

ffwa'


PengujiII

Erina Hertati. M. Si

(-)t

NIP. 197204t91999032 002

\-*

Mengetahui

f -

KEMENTERIAN
AGAMA
UINJAKARTA
FITK

FORM(FR)


Jl. tr. H. Juatda No 95 Ciputat 15412 tndonesia

No.Dokumen :
Tgl.Terbit
:

FITK-FR-AKD-068
1 Maret 2010

No. Revisi:
Hal

02
1t1

:

SURATPERNYATAAN
KARYASENDIRI


Saya yang bertandatangandi bawah ini,

Nama

FtitaZahara

Tempat,Tgl. Lahir

Samalang4
AcehUtara13April 1985

NIM

1 0 701830395s

Jurusan/Prodi

KI - PendidikanGuruMadrasahIbtidaiyah


Judul Skripsi

PENGARUHPENDEKATANTEMATIK TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA

DossnPembimbing

1.Drs.Mua'rif SAM, M.Pd.
2. Y antiHerlanti,M.Pd.

denganini menyatakanbahwaskripsiyangsayabuatbenar-benar
hasil karyasendiridan
jawab secaraakademisatasapayangsayatulis.
sayabertanggung
Pemyataan
ini dibuatsebagaisalahsatusyaratmenempuhujian Munaqasyah.

I akarta,28-$pplprU"bpr
2811..
,/


qlnl,onnnreoogrffieg
.

NIM . 107018303955

ABSTRAK
Rita Zahara. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas I MI Pembangunan UIN Jakarta. Skripsi Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran
tematik terhadap hasil belajar IPA. Metode yang digunakan adalah metode Quasi
eksperimen dengan menggunakan nonrandomized control group pretest-postest
Design. Penelitian ini dilaksanakan di MI Pembangunan UIN Jakarta pada bulan
April s.d Mei 2011. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas
eksperimen yang berjumlah 28 siswa dan kelas kontrol yang juga berjumlah 28
siswa. Kelas eksperimen adalah kelas yang diajarkan dengan pendekatan
pembelajaran tematik, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diajarkan dengan
pendekatan terpisah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa

yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tematik lebih tinggi
dibandingkan yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan terpisah. Hal ini
terlihat dari perolehan nilai kelas eksperimen yang menunjukkan (X eksperimen 1,2,3 =
91.14, 91.85, 92.21), sedangkan perolehan nilai kelas kontrol menunjukkan (X kontrol
1,2,3 = 72.70, 74.68, 74.93). Nilai tes sumatif juga menunjukkan bahwa perolehan nilai
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata yang berhasil
diperoleh kelas eksperimen adalah 89.00 , sedangkan kelas kontrol adalah 77.07.
Hasil uji-t tes sumatif yang dilakukan pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan
bahwa hasil belajar IPA siswa yang diajarkan pendekatan pembelajaran tematik
berbeda signifikan dengan siswayang diajarkan secara terpisah (thitung =4.93, ttabel =
2.021). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran tematik
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa.
Kata kunci: Pendekatan pembelajaran tematik, Hasil belajar

ABSTRACT
Rita Zahara, The effect of thematic teaching and learning approach on the first grade
students of MI Pembangunan UIN Jakarta’s Natural Science Achievement. The ‘skripsi’
of elementary school teacher’s training program study, Islamic education department,
faculty of tarbiyah and teacher’s training. Jakarta State Islamic University of syarif
Hidayatullah, 2011.


The aim of this research is to know the effect of thematic teaching and
learning approach on natural science achievement. The method which is used is Quasi
Experiment method by using nonrandomized control group pretest-postest Design.
This research is conducted on MI Pembangunan UIN Jakarta on April until May
2011. The sample of this research consists of two classes; they are experiment class
that contains 28 students and control class that contains 28 students. Experiment class
is the class which is taught by using the separate approach. While control class is the
class which is taught by using thematic teaching and learning which is higher than by
using separate approach. The result of research shows that students’ natural science
achievement which is taught by using thematic teaching and learning is higher than
by using the separate approach. It can be seen from the score of experiment class that
shows (X exsperiment 1,2,3 = 91.14, 91.85, 92.21), while the score of control class
shows (X kontrol 1,2,3 = 72.70, 74.68, 74.93). The score of summative test also shows
that the score gained by the experiment class is higher than control class. The average
score which is successfully achieved by experiment class is 89.00, while the control is
77.07. The result of ‘t test’ for summative test which is done on degree of belief 95%
shows that student’ natural science achievement which is taught by using thematic
teaching and learning approach significantly different with the students who are
taught separately (tcount =4.93, ttable = 2.021). From this result, it can be concluded that
thematic teaching and learning approach significantly affects on the students’
achievement of natural science.
Keyword: Thematic teaching learning approach, Achievement.

KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Segala puji serta syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat

dan

karunia-Nya

kepada

penulis,

sehingga

penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran
Tematik Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I MI Pembangunan UIN
Jakarta”.
Salawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad

S.A.W yang telah menjadi uswah bagi pengikutnya,

sehingga dapat melahirkan peradaban baru di dunia ini, yaitu peradaban
Islam yang tidak pernah lekang oleh zaman.
Penyusunan

skripsi ini dimaksudkan

untuk

memenuhi

syarat

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan Islam (SP.d.I) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1.

Terisitimewa untuk orang tua tercinta, Teuku Abdul Gani dan Ruhamah
Johan (Almh.), yang selalu mendo’akan

dan memberikan kasih sayang,

semangat dan dukungan yang tiada henti-hentinya.
2.

Om dan tante tercinta, Ir. Nurdin Johan (Ayah Din) dan Cut Sri Mulyati
(Bunda Ri’, Almh.), yang telah bersedia menjadi orang tua yang selalu
memberikan semangat dan dukungan, baik moral maupun material dan doa
yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

3.

Adik-adik tersayang, Nanda Muammarsyah dan Andriansyah Putra yang
selalu setia memberikan dukungan dan do’anya disetiap saat.

4.

Prof. Drs. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta.

5.

Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phill., Ketua Jurusan Kependidikan Islam.

i

6.

Dra. Eri Rossatria, M.Ag., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, yang selalu menyemangati penulis selama masa perkuliahan.

7.

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd., dosen pembimbing skripsi I, yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.

8.

Yanti Herlanti, M.Pd, dosen pembimbing Skripsi II, yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.

9.

Drs. Mulyadi, kepala sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta yang telah
mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

10. Seluruh Dewan Guru

MI Pembangunan UIN Jakarta,

yang telah

memberikan banyak masukan dan saran-saran selama proses penelitian
berlangsung.
11. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang telah
memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan
ini dengan sebaik-baiknya.
12. Keluarga besar HMI MPO, khususnya Cabang Jakarta Selatan yang banyak
memberikan ilmu dan pengalaman berharga kepada penulis.
13. Sahabat-sahabat terbaikku, Novi Susanti, Iim Rohimah, Dian Nur’aini, Sri
Wahyuni, Immaratul Izzah, dan seluruh mahasiswa PGMI angkatan 2007
yang selalu setia memberikan semangat serta perhatian yang tak terhingga,
saat bersama kalian merupakan saat yang tidak akan pernah terlupakan
dalam hidup ini dan semoga kehangatan kita tidak berhenti sampai di sini.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
bantuan, bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis
di balas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman
dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari

ii

berbagai pihak.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat,

khusunya bagi

penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 20 Agustus 2011

Rita Zahara

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar BelakangMasalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah/Fokus Masalah .............................................. 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II

KAJIAN

TEORI,

KERANGKA

PIKIR

DAN

PENGAJUAN

HIPOTESIS
A.

KajianTeori. ................................................................................. 8
1. PembelajaranTematik ............................................................ 8
a. Pengertian Pembelajaran Tematik ................................... 8
b. Landasan Pembelajaran Tematik ..................................... 12
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik ................................ 16
d. Prinsip Pembelajaran Tematik. ....................................... 19
e. Keunggulan Pembelajaran Tematik. ............................... 21
f. Kelemahan Pembelajaran Tematik. ................................ 22
g. Pembuatan Rencana Pembelajaran Tematik .................... 24
2. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam .................................. 32

iv

a. Pengertian Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam........ 32
b. Jenis Hasil Belajar..................................................... 35
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..................... 39
d. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar IPA............ 40
B. Penelitian yang Relevan...........................................................41
C. Kerangka Pikir....................................................................... 42
D. Pengajuan Hipotesis................................................................ 43
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian.......................................................................... 44
1. Tempat Penelitian.................................................................... 45
2. Desain Penelitian..................................................................... 45
B. Populasi dan Sampel...................................................................... 46
C. Prosedur Penelitian........................................................................ 47
D. Instrumen Penelitian...................................................................... 50
E. Varibel Penelitian.......................................................................... 50
F. Tehnik Pengumpulan Data............................................................ 51
G. Uji Coba Instrumen....................................................................... 51
1. Uji Validitas............................................................................ 51
2. Uji Reabilitas.......................................................................... 52
3. Tingkat Kesukaran................................................................. 53
4. Daya Pembeda........................................................................ 54
H. Teknik Analisis Data.................................................................... 56
1. Uji Prasyarat........................................................................... 56
a. Uji Normalitas.................................................................. 56
b. Uji Homogenitas.............................................................. 61
2. Uji Hipotesis.......................................................................... 66
3. Uji Normal Gain..................................................................... 67
4. Hipotesis Statistik.................................................................. 69

BAB IV

HASIL PENELITIAN....................................................................

70

A. Hasil Penelitian........................................................................... 70

v

1. Deskripsi Hasil Pretest dan Postest Kelas Kontrol
dan Eksperimen...................................................................70
a. Deskripsi Hasil Pretest I Kelas Kontrol dan
Eksperimen.................................................................... 70
b. Deskripsi Hasil Pretest II Kelas

Kontrol

dan Eksperimen.............................................................. 74
c. Deskripsi Hasil Pretest III Kelas Kontrol dan
Eksperimen..................................................................... 77
d. Deskripsi Hasil Postest I Kelas Kontrol dan
Eksperimen .................................................................... 80
e. Deskripsi Hasil Postest II Kelas Kontrol dan
Eksperimen..................................................................... 84
f. Deskripsi Hasil Postest III Kelas Kontrol dan
Eksperimen..................................................................... 88
2. Deskripsi Hasil Uji Normal Gain......................................... 94
3. Deskripsi Hasil Tes Sumatif Kelas Kontrol dan
Eksperimen .......................................................................... 96
B. Interpretasi Data......................................................................... 100
C. Pembahasan................................................................................ 104
BAB V

KESIMPULAN................................................................................. 111

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 113
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 115

vi

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1

Prosedur Perencanaan Pembelajaran Tematik.................................

27

2.2

Pengembangan Tema........................................................................

29

3.1

Prosedur Penelitian...........................................................................

49

vii

DAFTAR TABEL
Tabel
3.1

Halaman
Nonrandomized Control Group Pretest-Postest and Postest
Design ............................................................................................

45

3.2

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen........

58

3.3

Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen........

59

3.4

Hasil Uji Normalitas Tes Sumatif Kelas Kontrol dan
Eksperimen.....................................................................................

61

3.5

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eskperimen.....

63

3.6

Hasil Uji Homogenitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen ....

64

3.7

Hasil Uji Homogenitas Tes Sumatif Kelas Kontrol dan

4.1

Eksperimen.....................................................................................

65

Rekapitulasi Hasil Pretest I Kelas Kontrol dan Eksperimen.........

71

4.2. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pretest I Kelas
Kontrol dan Eksperimen.................................................................

72

4.3. Rekapitulasi Hasil Pretest II Kelas Kontrol dan Eksperimen..........

74

4.4. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pretest II

Kelas Kontrol

dan Eksperimen...............................................................................

75

4.5. Rekapitulasi Hasil Pretest III Kelas Kontrol dan Eksperimen........

78

4.6

Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pretest III Kelas Kontrol
dan Eksperimen................................................................................ 79

4.7. Rekapitulasi Hasil Postest I Kelas Kontrol dan Eksperimen.............

82

4.8. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Postest I Kelas Kontrol
dan Eksperimen.................................................................................. 83
4.9. Rekapitulasi Hasil Postest II Kelas Kontrol dan Eksperimen............

86

4.10. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Postest II Kelas Kontrol
dan Eksperimen................................................................................... 87
4.11. Rekapitulasi Hasil Postest III Kelas Kontrol dan Eksperimen........... 90
4.12. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Postest III ................................... 91

viii

4.13. Rekapitulasi Keseluruhan

Nilai Pretest, Postest, dan N-Gain

Kelas Kontrol dan Eksperimen........................................................... 93
4.14. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata N-Gain Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen................................................................................ 95
4.15. Rekapitulasi Hasil Tes Sumatif Kelas Kontrol dan Eksperimen.......... 99
4.16. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Tes Sumatif Kelas
Kontrol dan Eksperimen...................................................................... 100

ix

DAFTAR DIAGRAM
Diagram

Halaman

4.1. Hasil Pretest I Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................

70

4.2. Hasil Pretest II Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................

73

4.3. Hasil Pretest III Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen..................

77

4.4. Hasil Postest I Kelas Kontrol.........................................................

80

4.5. Hasil Postest I Kelas Eksperimen ..................................................

81

4.6. Hasil Postest II Kelas Kontrol........................................................

84

4.7. Hasil Postest II Kelas Eksperimen..................................................

85

4.8. Hasil Postest III Kelas Kontrol........................................................

88

4.9. Hasil Postest III Kelas Eksperimen ................................................

89

4.10. Rekapitulasi Hasil Pretest, Postest dan Normal Gain.....................

94

4.11. Nilai Rata-rata Normal Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen.........

95

4.12. Hasil Tes Sumatif Kelas Kontrol....................................................

97

4.13. Hasil Tes Sumatif Kelas Eksperimen...............................................

98

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Jaring Tema Pertemuan I.................................................................

113

2.

Jaring Tema Pertemuan II................................................................

114

3.

Jaring Tema Pertemuan III...............................................................

115

4.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tema Hujan............................

116

5.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tema Kemarau .....................

134

6.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Dampak Musim
Hujan dan Kemarau Bagi Kehidupan Manusia................................

151

7.

Kisi-kisi Soal Tema Hujan...............................................................

170

8.

Kisi-kisi Soal Tema Kemarau ..........................................................

176

9.

Kisi-kisi Soal Tema Dampak Musim Hujan dan Kemarau
Bagi Manusia....................................................................................

181

10.

Kisi-Kisi Tes Sumatif.......................................................................

188

11.

Instrumen Tes Tema Hujan..............................................................

200

12.

Instrumen Tes Tema Kemarau..........................................................

205

13.

Instrumen Tema Dampak Musim Hujan dan Kemarau
Bagi Manusia....................................................................................

210

14.

Istrumen Tes Sumatif .......................................................................

216

15.

Kunci Jawaban Tes Tema Hujan......................................................

223

16.

Kunci Jawaban Tes Tema Kemarau.................................................

224

17.

Kunci Jawaban Tes Tema Dampak Musim Hujan dan
Kemarau ............................................................................................

225

18.

Kunci Jawaban Tes Sumatif..............................................................

226

19.

Tabel Uji Validitas Tema Hujan ......................................................

227

20.

Tabel Uji Validitas Tema Kemarau..................................................

229

21.

Tabel Uji Validitas Tema Dampak Musim Hujan dan Kemarau

22.

Bagi Manusia.....................................................................................

231

Tabel Uji Validitas Butir Soal Tes Sumatif.......................................

232

Tingkat Kesukaran Butir Soal...........................................................

236

xi

23.

Daya Pembeda...................................................................................

24.

Rerata Skor Uji Validitas..................................................................... 241

25.

Klasifikasi Daya Beda Butir Soal Uji Coba Instrumen....................... 242

26.

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .............................................. 243

27.

Perhitungan Uji Validitas Secara Manual...........................................

245

28.

Perhitungan Uji Reliabilitas Secara Manual.......................................

247

29.

Perhitungan Taraf Kesukaran Secara Manual..................................... 248

30.

Perhitungan Daya Pembeda Secara Manual.......................................

251

31.

Proporsi Siswa yang Menjawab Salah ...............................................

253

32.

Uji Normalitas Pretest I Kelas Kontrol............................................... 254

33.

Uji Normalitas Pretest I Kelas Eksperimen .......................................

258

34.

Uji Normalitas Pretest II Kelas Kontrol.............................................

262

35.

Uji Normalitas Pretes II Kelas Eksperimen........................................ 266

36.

Uji Normalitas Pretest III Kelas Kontrol............................................

270

37.

Uji Normalitas Pretest III Kelas Eksperimen.....................................

274

38.

Uji Normalitas Postest I Kelas Kontrol.............................................

278

39.

Uji Normalitas Postest I Kelas Eksperimen ......................................

282

40.

Uji Normalitas Postest II Kelas Kontrol............................................

286

41.

Uji Normalitas Postest II Kelas Eksperimen .....................................

290

42.

Uji Normalitas Postest III Kelas Kontrol...........................................

294

43.

Uji Normalitas Postest III Kelas Eksperimen.....................................

298

44.

Uji Normalitas Tes Sumatif Kelas Kontrol......................................... 302

45.

Uji Normalitas Tes Sumatif Kelas Eksperimen..................................

46.

Uji Hipotesis Pretest I ........................................................................ 310

47.

Uji Hipotesis Pretest II ....................................................................... 312

48.

Uji Hipotesis Pretest III....................................................................... 314

49.

Uji Hipotesis Postest I......................................................................... 316

50.

Uji Hipotesis Postest II........................................................................ 318

51.

Uji Hipotesis Postest III ..................................................................... 320

52.

Uji Hipotesis Tes Sumatif.................................................................... 322

53.

Perhitungan Uji Homogenitas Pretest I............................................... 324

xii

237

306

54.

Perhitungan Uji Homogenitas Pretest II.............................................. 327

55.

Perhitungan Uji Homogenitas Pretest III............................................ 329

56.

Perhitungan Uji Homogenitas Postest I............................................... 331

57.

Perhitungan Uji Homogenitas Postest II............................................. 333

58.

Perhitungan Uji Homogenitas Postest III............................................ 336

59.

Perhitungan Uji Homogenitas Tes Sumatif......................................... 338

xiii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan lembaga pendidikan formal
yang berperan penting dalam mengembangkan segala potensi dasar yang
dimiliki peserta didik. Pengembangan potensi dasar peserta didik tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah melalui proses
belajar mengajar. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar
mengajar, sekolah harus menyediakan perangkat yang cukup agar dapat
mengembangkan segala potensi dan kreativitas peserta didik secara optimal
yang meliputi sarana pendukung, fasilitas, media, sumber, tenaga pendidik,
pengelolaan kelas, dan proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai
alternatif pendekatan yang bermakna bagi siswa.
Menurut Permen Diknas No. 23 tahun 2006, “tujuan pendidikan dasar
ditingkat SD/MI adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.”1 Untuk mewujudkan itu semua
pemerintah

telah

menetapkan

serangkaian

prinsip

penyelenggaraan

Departemen Pendidikan Nasional, “UU RI No 20 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional”, (Jakarta, Departemen Pendididikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Luar
Sekolah dan Pemuda, 2003), h. 1.
1

1

2

pendidikan di MI yang diharapkan dapat mewujudkan seluruh cita-cita di
atas, sehingga MI dapat menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga
pendidikan yang dapat melahirkan generasi penerus yang religius, cerdas, dan
memiliki kepribadian.
Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), “pembelajaran di
tingkat MI harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreaktivitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.”2 Atas dasar pertimbangan itu, pembelajaran di MI harus
menitikberatkan pada proses pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa
sendiri, melalui interaksi dengan obyek, fenomena, dan interaksi dengan
lingkungannya,

sehingga

dapat

mengembangkan

seluruh

aspek

perkembangan siswa yang sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Sementara itu, Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 juga telah
merumuskan beberapa kriteria minimal proses pembelajaran yang harus
diterapkan di SD/MI. “Kriteria tersebut meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.”3 Oleh karena itu, dalam setiap proses
pembelajaran guru harus membuat perencanaan yang matang terkait dengan
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan agar tercipta suasana belajar
yang efektif.
Karakteristik

anak

MI,

khususnya

kelas

awal,

sebagaimana

diungkapkan oleh Piaget, masih berada pada rentangan usia dini. Pada usia
ini seorang anak masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan

Depdiknas, “Badan Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Proses”, ( Jakarta:
Depertemen Pendidikan Nasional, 2007), h. 6
2

3

Depdiknas, “Badan Standar Nasional Pendidikan...", h. 7

3

(holistik) serta mampu memahami hubungan antar konsep secara sederhana.4
Oleh karena itu, proses pembelajaran harus bergantung kepada objek-objek
konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung oleh siswa.
Atas dasar pertimbangan itu, pemerintah melalui Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), telah menetapkan pendekatan tematik sebagai
pendekatan pembelajaran yang harus dilakukan pada siswa jenjang
pendidikan dasar terutama pada siswa kelas awal, yaitu kelas 1 s.d kelas III.5
Menurut Kunandar, “pendekatan pembelajaran tematik merupakan suatu
strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.”6 Dengan penerapan
pendekatan pembelajaran tematik, belajar akan lebih bermakna karena siswa
mengalami langsung apa yang dipelajarinya,

sehingga mereka dapat

mengembangkan kreativitasnya dengan membangun kebermaknaan konsepkonsep dan prinsip-prinsip melalui kaitan antar satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya. Selain itu, apa yang dipelajari akan lebih mudah
diingat, dipahami, dan diolah serta digunakan untuk memecahkan
permasalahan dalam kehidupannya.
Menurut Pendekatan ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau
bentukan

pikiran

anak.

Dalam

proses

pembelajaran,

anak

harus

mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi nyata dengan obyek,
fenomena, pengalaman dan lingkungannya.7 Aliran ini juga berpendapat
pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada
siswa, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa.
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang

Yuke Indrati, “Pembelajaran Tematik”, tersedia online http://www.puskur.net, 2009
diakses pada tanggal 17 Oktober 2010.
5
Depdikans, “Badan Standar Nasional Pendidikan...”, h. 12.
4

6

Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 333.

7

Sugiyar, dkk, “ Pembelajaran Tematik”, (Surabaya: LAPIS, 2009), h. 1

4

berkembang terus menerus.8 Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran
guru dituntut untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat
memberikan kesempatan siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
Salah satu mata pelajaran yang menuntut siswa untuk terlibat aktif
membangun kebermaknaan antar obyek, fenomena, pengalaman dan
lingkungan adalah ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA merupakan ilmu yang
berperan penting dalam memajukan daya pikir manusia dalam memecahkan
masalah kehidupan, karena pada dasarnya IPA adalah ilmu yang mempelajari
cara mencari tahu tentang alam semesta dan segala isinya secara sistematis.9
IPA merupakan mata pelajaran yang sangat berguna bagi kehidupan siswa,
selain untuk mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, IPA
juga dijadikan suatu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari tentang
diri sendiri dan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Ruang lingkup materi pelajaran IPA yang diajarkan di kelas I SD/MI
berfokus pada makhluk hidup dan proses kehidupan, benda dan sifatnya,
energi dan perubahannya, serta bumi dan alam semesta.10 Seluruh materi
tersebut memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran lain, seperti matematika,
Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn), sehingga dalam proses penyampaiannya sangat
memungkinkan untuk dipadukan dengan beberapa mata pelajaran tersebut.
Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas
I SD/MI adalah pendekatan pembelajaran tematik.
Namun demikian, selama ini pendekatan pembelajaran ini belum
diterapkan secara maksimal di SD/MI. Masih banyak dijumpai SD/MI yang
menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan terpisah.

8

Sugiyar, dkk, “ Pembelajaran...,” h. 1

Departemen Pendidikan Nasional, “ Bahan Workshop Penyusunan Model Penilaian dan
Kalender Pendidikan Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas, 2009), h 58.
9

10

Departemen Pendidikan Nasional, “Bahan Workshop...,” h. 58.

5

Pola pembelajaran seperti ini belum dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk terlibat aktif dalam membangun kebermaknaan antara obyek,
fenomena, pengalaman dan lingkungan sekitar. Salah satu MI yang masih
mengajarkan IPA dengan pendekatan terpisah adalah MI Pembangunan UIN
Jakarta, yang terletak di Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Atas dasar pertimbangan itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh
pendekatan pembelajaran tematik terhadap hasil belajar IPA siswa kelas I MI
Pembangunan UIN Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan
beberapa masalah penting, diantaranya adalah:
1. Pembelajaran IPA yang dilakukan belum memberikan kesempatan kepada
siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPA belum dapat melibatkan siswa aktif membangun
kebermaknaan antara obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungan.
3. Pembelajaran IPA di kelas I masih diajarkan dengan pendekatan terpisah.
C. Pembatasan Masalah/Fokus masalah
Dari berbagai permasalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh pendekatan pembelajaran tematik terhadap hasil belajar
IPA kelas di kelas1 MI Pembangunan UIN Jakarta. Adapun tema yang
diambil adalah cuaca yang dikaitkan dengan mata pelajaran matematika,
bahasa Indonesia, IPS, dan PKn.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :

6

“Apakah pendekatan pembelajaran tematik memiliki pengaruh terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas 1 MI Pembangunan UIN Jakarta ?”, dengan rincian
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar IPA siswa yang tidak menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik?
2. Bagaimana hasil belajar IPA siswa yang menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti yang
diharapkan dari penelitian ini adalah:
Mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan pembelajaran tematik terhadap
hasil belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun
manfaat yang diharapkan adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan pada tingkatan teoritis kepada pembaca dan guru

dalam

memilih pendekatan pembelajaran pelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk
menerapkan pendekatan baru untuk meningkatkan hasil belajara IPA
siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
siswa, guru dan sekolah.

7

a. Bagi siswa :
1.Meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar IPA.
2.Memudahkan siswa untuk memahami konsep IPA
3.Mengaitkan konsep IPA dengan konsep mata pelajaran lain dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Bagi guru
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam
memilih pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa.
C. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan pembelajaran pada siswa kelas 1 MI Pembangunan, UIN
Jakarta.

8

BAB II
KAJIAN TEORI, ALUR KERANGKA PIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
1. Pendekatan Pembelajaran Tematik.
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Tematik
Istilah pembelajaran tematik sering juga disebut sebagai
pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu berasal dari kata
“integrated teaching and learning” atau “integrated currikulum
aprroach”.1 Konsep pendekatan pembelajaran ini telah lama
dikemukakan oleh John Deway. Menurutnya, pembelajaran tematik
adalah

pendekatan

pembelajaran

yang

diciptakan

untuk

mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukkan pengetahuan
berdasarkan interaksi dengan lingkungannya dan kehidupannya.2
Sementara itu, Jacobs memandang pendekatan pembelajaran tematik
sebagai suatu proses untuk mengaitkan dan memadukan materi ajar
dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua

1

Udin Saefuddin Sa’ud,” Pembelajaran Terpadu”, (Bandung: UPI Press, 2007), h. 4.

Yanti Herlanti, “Pembelajaran Tematik”, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah,
2009), h. 7.
2

8

9

aspek perkembangan anak, kebutuhan dan minat anak, serta
kebutuhan dan tuntutan lingkungan sosial keluarga.3
Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Rakajoni.
Menurutnya, pendekatan pembelajaran tematik merupakan suatu
sistem

pembelajaran

individual

ataupun

yang

memungkinkan

kelompok

aktif,

siswa-siswi

mencari,

secara

menggali,

dan

menemukan konsep serta prinsip keilmuwan secara holistik, bermakna
dan

otentik.4

Sedangkan

Subroto

mengatakan

pembelajaran

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok
bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain yang
dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang
studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman siswa-siswi, maka
pembelajaran menjadi bermakna.5
Lebih lanjut, Yanti Herlanti mendefinisikan pembelajaran
tematik sebagai “proses pembelajaran yang mengintegrasikan aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta mengaitkan beberapa mata
pelajaran dalam sebuah payung tema.”6
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada umumnya pendekatan pembelajaran tematik adalah
pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tema
tertentu untuk mengaitkan beberapa materi pelajaran. Tema yang
dipilih harus berkaitan erat dengan pengalaman nyata siswa dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran yang dialami siswa
dapat memberikan pengalaman bermakna bagi mereka.
3

Udin Saefuddin Sa’ud, “Pembelajaran Terpadu”, (Bandung: UPI Press, 2007), h. 5.

4

Sugiyar, dkk, “ Pembelajaran Tematik”, (Surabaya: LAPIS, 2009), h. 1

5

Sugiyar, dkk, “Pembe...,” (Surabaya: LAPIS, 2009), h.1

6

Yanti Herlanti, “Pembelajaran...,”, h. 6.

10

Pendekatan pembelajaran tematik mulai ramai digulirkan oleh
pakar pendidikan SD/MI, sebagai reaksi dari pemberlakuan kurikulum
SD/MI 1994 yang masih bersifat terpisah berdasarkan pendekatan
bidang studi (subject matter approach).7 Tulisan Udin S. Sa’ud,
sebagaimana dikutip oleh Yanti Herlanti, mengemukakan tiga alasan
mendasar pentingnya pedekatan pembelajaran tematik diterapkan di
SD/MI. Pertama, pada usia 0-12 tahun kondisi perkembangan
intelegensi, fisik dan sosio-emosional anak tumbuh dan berkembang
secara terpadu.8 Oleh karena itu, pembelajaran secara tematik
merupakan strategi yang efektif dalam membantu mengembangkan
potensi anak secara menyeluruh.
Kedua, merujuk ke teori Piaget yang mengatakan bahwa
tahapan perkembangan anak pada usia SD/MI masih bersifat kongkrit.
Jadi, perilaku belajar anak masih bersifat holistik, realistik, dan harus
berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari.9 Oleh karena itu,
pendekatan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan alami,
karena secara harfiah anak selalu ingin mengaitkan apa yang
ditemukan dan dipelajarinya dalam kehidupan nyata.
Ketiga, hasil penelitian mukhtahir menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan subject matter approach telah gagal
mengembangkan potensi anak secara optimal.10 Menurut Udin, hal
tersebut terjadi karena pendekatan tersebut lebih mengutamakan
“ingatan”

anak,

kurang

mengembangkan

keterkaitan

dan

keterhubungan antar materi belajar dan kurang mengembangkan
kerjasama kolaborasi dalam proses belajar anak.

7

Herlanti, “Pembelajaran ...,” h. ii.

8

Herlanti, “Pembelajaran ...,” h. ii.

9

Herlanti, “Pembelajaran ...,” h. ii.

10

Herlanti, “Pembelajaran. ...,” h. ii.

11

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran tematik
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

yang sesuai

diterapkan di SD/MI, khususnya di kelas awal, mengingat pola pikir
siswa pada usia tersebut masih melihat segala sesuatu sebagai sesuatu
yang utuh. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran
yang efektif untuk mengembangkan potensi anak secara menyeluruh
dan dapat membangun keterkaitan antar materi pelajaran yang
diajarkan dengan kehidupan nyata siswa.
Selain itu, pendekatan pembelajaran tematik juga merupakan
solusi yang tepat untuk memperbaiki kegagalan pembelajaran di
SD/MI kelas awal yang cenderung dilaksanakan dengan pendekatan
mata pelajaran secara terpisah. Siswoyo, Dosen Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Jakarta, menyatakan bahwa pembelajaran di
sekolah dasar SD/MI yang dirumuskan para ahli kurikulum saat ini
cenderung eksklusif, sempit, dan terlalu akademis dan terkesan semua
peserta didik hendak diarahkan jadi ilmuwan.11
Penelitian di Amerika belum lama ini, sebagaimana dikutip Sri
Anitah Wiryawan, pakar pendidikan dan guru besar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret
(UNS) Solo, juga menunjukkan, pembelajaran yang menerapkan
kurikulum

dengan

mata

pelajaran

terpisah-pisah

menjadikan

pembelajar kurang berhasil menumbuhkan potensi diri secara
maksimal. Kurikulum dengan mata pelajaran terpisah-pisah dalam
waktu 50 menit per jam pertemuan menjadi tidak realistik. Para
pembelajar kurang mendapat kesempatan mempelajari sesuatu secara
mendalam.12 Padahal, proses pembelajaran seperti ini sangat bertolak

Soni Nopebri,” Pembelajaran Terpadu Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah
Dasar”, (Jurnal Pendidikan Universitas Yogyakarta, 2009), h. 3.
11

12

Nopebri, “Pembelajaran. ...,” h. 2.

12

belakang dengan perkembangan tahapan berpikir dan perkembangan
anak SD/MI.
Pernyataan di atas semakin mempertegas bahwa pembelajaran
di tingkat SD/MI kelas awal sebaiknya menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik. Pendekatan pembelajaran ini dipilih karena
berdasarkan

karakteristik

yang

dimilikinya,

pendekatan

ini

memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan segala
potensinya

dan

memberikan

kesempatan

pada

guru

untuk

mengembangkan strategi dan metodologi yang tepat sesuai dengan
tema pelajaran yang diajarkan.
b. Landasan Pendekatan Pembelajaran Tematik
Landasan pendekatan pembelajaran tematik dipengaruhi oleh
tiga landasan penting, yaitu: landasan filosofis, psikologis dan yuridis.
Landasan filosofis dari implementasi pembelajaran tematik sangat
dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2)
konstruktivisme, dan (3) humanisme.13
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu
ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
pengalaman siswa. Sementara itu, aliran konstruktivisme menekankan
pada pengalaman langsung yang dialami siswa (direct experiences)
sebagai kunci dalam pembelajaran.14
Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau
bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui
interaksi

nyata

dengan

obyek,

fenomena,

pengalaman

dan

lingkungannya. Aliran ini juga berpendapat pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa, tetapi harus
13

Sugiyar, dkk, “ Pembelajaran....,” h. 3

Sudirman
,“
Landasan
Pembelajaran
tematik”,
tersedia
http://pembelajaranguru.wordpress.com, 2008, diakses pada tanggal 23 Maret 2011.
14

online

di

13

diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan
bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang
berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh
rasa

ingin

tahunya

sangat

berperan

dalam

perkembangan

pengetahuannya.
Sedangkan aliran humanisme melihat siswa dari segi
keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan.15 Oleh
sebab itu, pembelajaran di kelas harus dapat menampung segala
perbedaan karakter dan kemampuan siswa.
Ketiga aliran di atas, menggambarkan dengan jelas bahwa
landasan filosofi pendekatan pembelajaran tematik dikembangkan atas
dasar pembentukkan kreatifitas siswa melalui serangkain kegiatan
yang

bermakna,

sehingga

siswa

dapat

mengkontruk

sendiri

pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan seluruh potensi yang
dimilikinya.
Selain landasan filosofi, pendekatan pembelajaran tematik juga
didasarkan pada landasan psikologis. Hal ini dikarenakan bahwa
proses pembelajaran berkaitan erat dengan perilaku manusia, yaitu
siswa.

Landasan psikologis

pendekatan

pembelajaran

tematik

berkaitan erat dengan psikologi perkembangan siswa dan psikologi
belajar. Psikologi perkembangan siswa diperlukan untuk menentukan
isi materi yang akan diberikan agar tingkat keluasan dan
kedalamannya

sesuai

dengan

tahapan

perkembangan

siswa.

Sedangkan psikologi belajar memberikan konstribusi dalam hal
bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada
siswa.16 Herlanti menyatakan:
secara psikologis pendekatan pembelajaran tematik sangat sesuai
dengan tahapan perkembangan siswa. Pada umur 0-12 tahun,
15

Sugiyar, dkk, “ Pembelajaran...,” h. 3

16

Sugiyar,,”Pembelajaran....,” h. 3

14

kondisi perkembangan intelegensi, fisik dan sosial-emosional
anak tumbuh dan berkembang secara terpadu. Oleh karena itu,
pembelajaran secara integral (terpadu) merupakan strategi yang
efektif dalam membantu mengembangkan potensi anak secara
integral.17
Pendapat tersebut, menjelaskan bahwa untuk mengoptimalkan
pengembangan potensi anak secara menyeluruh, proses pembelajaran
yang dialami siswa sedapat mungkin harus disajikan secara terpadu.
Lebih lanjut, Herlanti juga menuliskan pernyataan Piaget yang
mengatakan bahwa perkembangan kognitif anak pada umur 6-12
tahun, kondisi perkembangannya berada dalam tahapan operasional
kongkrit, dimana pada usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku
belajar sebagai berikut: (1) mulai memandang dunia secara objektif,
bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan
memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai berpikir secara
operasional, (3) Mempergunakan cara berpikiri operasional untuk
mengklasifikasikan
mempergunakan

benda-benda,
keterhubungan

(4)

Membentuk

aturan-aturan,

prinsip

dan
ilmiah

sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5)
Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas dan
berat.18
Berdasarkan tahapan perkembangan ini, maka anak sekolah
dasar lebih tertarik belajar hal-hal yang bersifat konkrit (nyata), yaitu
hal-hal yang dapat dilihat, didengar, diraba secara langsung dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar, sehingga pembelajaran lebih
bermakna. Selain itu, pada tahapan ini anak belajar dengan memahami
sesuatu yang telah dipelajarinya secara menyeluruh dan sebagai suatu
keutuhan. Mereka belum mampu memisahkan konsep-konsep dari
disiplin ilmu yang berbeda. Pada tahapan ini juga perkembangan
17

Herlanti, “Pembelajaran...,” h. 8.

18

Herlanti,” Pembelajaran ...,” h. 8.

15

kognitif anak berkembang secara bertahap, yaitu mulai dari yang
paling sederhana menuju hal yang lebih kompleks. Atas dasar
pertimbangan itu, maka proses pembelajaran yang dijalankan oleh
siswa harus bermakna dan berdasarkan pada kesatuan yang utuh, serta
memperhatikan urutan dan keterkaitan antar materi pelajaran yang
akan diajarkan.
Selama bertahun-tahun, gagasan Piaget dan Vigotsky tentang
anak-anak yang menyusun pengetahuan lewat kegiatan sosial, fisik,
dan mental mereka memberi dukungan kepada be