PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Desi Fatwani Yohani NIM 1004159

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran

SAVI terhadap Hasil Belajar

Pada Pembelajaran Tematik

di Sekolah Dasar

Oleh

Desi Fatwani Yohani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Desi Fatwani Yohani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DESI FATWANI YOHANI

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. DR. H. Cece Rakhmat, M.Pd. NIP. 19520422 197603 1 004

Pembimbing II

Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd. NIP. 19600825 198603 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

ii ABSTRAK

Penelitian dengan judul Pengaruh Pendekatan Pembelajaran SAVI terhadap Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar dilakukan atas dasar fenomena yang sering terjadi di lapangan yaitu kurangnya persiapan guru dalam merancang proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu, proses pembelajaran masih menekankan pada pelafalan konsep bukan pemahaman konsep, proses pembelajaran kurang memaksimalkan aktivitas siswa sehingga siswa tidak dapat belajar bagaimana cara memecahkan masalah, berpikir kreatif, inovatif, kritis dan sistematis. Pendekatan yang dirasakan cocok untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan perlu diteliti adalah pendekatan pembelajaran SAVI. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran tematik. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang Gugus 2 UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh dimana sampel diambil 100 % dari populasi yaitu berjumlah 65 siswa. Setelah data penelitian diperoleh, diolah dan dianalisis, nilai rata-rata pre test kelas kontrol mencapai 42,81 (sedang), sedangkan nilai rata-rata post test kelas kontrol mencapai 66,15 (tinggi). Efektivitas pembelajaran di kelas kontrol berada pada kategori kurang efektif. Nilai rata-rata pre test kelas eksperimen mencapai 44,04 (sedang), sedangkan nilai rata-rata post test kelas eksperimen mencapai 79,70 (sangat tinggi). Efektifitas pembelajaran di kelas eksperimen berada pada kategori cukup efektif. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Nilai rata-rata post test dan rata-rata normal gain kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari perhitungan uji-t diperoleh bahwa nilai Sig. (two tailed) atau signifikansi uji dua pihak sebesar 0,000. Nilai Sig. tersebut < α atau Sig. < 0,05, Ini berarti bahwa terdapat

perbedaan antara nilai rata-rata post test dan normal gain kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Dengan melihat perbedaan antara hasil belajar siswa pada pembelajaran tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI membuktikan adanya pengaruh dari pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran SAVI, Pembelajaran Tematik, Hasil Belajar Siswa


(5)

iii ABSTRACT

The study titled Effects of SAVI Learning Approach to Learning Outcomes Thematic Learning in the Primary School on the basis of a phenomenon that often occurs in the field is the lack of preparation of teachers in designing creative learning process, innovative and fun approach to learning using effective and appropriate media to characteristics of students. In addition, the learning process is focused on the concept of not understanding the concept of pronunciation, the learning process less maximize student activity so that students can not learn how to solve problems, think creatively, innovative, critical and systematic. The approach is suitable to overcome the perceived problems and needs to be investigated is the learning approach SAVI. This study was conducted to obtain information on the effect SAVI approach to learning on learning outcomes in thematic learning. This research was conducted in SDN and SDN Pasirmalang Bunisari Force 2 UPTD Cigalontang District of Tasikmalaya regency. The sampling technique used is saturated samples where the sample was taken 100% of the population that is numbered 65 students. After the data were obtained, processed and analyzed, the average value of pre-test control class reaches 42.81 (medium), while the average value of post test control class reaches 66.15 (high). Effectiveness of classroom learning control is less effective in the category. The average value of pre-test experimental class reaches 44.04 (medium), while the value of the average post-test experimental class reaches 79.70 (very high). The effectiveness of learning in the experimental class in the category are quite effective. There is a difference in student learning outcomes in the classroom learning control with experimental class. The average value of post test and normal average gain experimental class higher than the control class. From the t-test calculation found that the Sig. (two-tailed) or the significance of the two-party test of 0.000. Sig. The <α or Sig. <0.05, this means that there is a

difference between the average value of the normal post-test and gain control class with a class experiment. By looking at the difference between student learning outcomes in learning without using SAVI approach to learning with student learning outcomes in learning using learning approach SAVI prove the influence of SAVI approach to learning on learning outcomes of the thematic learning.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 12

1. Pendekatan Pembelajaran SAVI ... 12

2. Hasil Belajar ... 18

3. Pembelajaran Tematik ... 21

a. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 24

b. Rancangan Pembelajaran Tematik ... 26

c. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ... 27

d. Penilaian Pembelajaran Tematik ... 29

4. Prinsip-Prinsip pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Tematik ... 30


(7)

vii

6. Materi Ajar dalam Subtema Macam-Macam Sumber Energi ... 34

a. Sifat-Sifat Cahaya ... 36

b. Hubungan Cahaya dengan Proses Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau (Fotosintesis) ... 37

c. Membuat Teks Laporan Pengamatan ... 39

d. Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) ... 40

7. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 41

B. Kerangka Pemikiran ... 42

C. Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

1. Lokasi Penelitian ... 45

2. Populasi Penelitian ... 45

3. Sampel Penelitian ... 45

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian ... 48

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 49

1. Pendekatan Pembelajaran SAVI ... 50

2. Hasil Belajar ... 50

E. Instrumen Penelitian ... 50

1. Instrumen Pengembangan Bahan Ajar ... 51

2. Instrumen Pengumpul Data ... 54

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 55

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 56

2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 57

3. Tingkat Kesukaran ... 60

G. Teknik Pengumpulan Data ... 62

H. Analisis Data ... 63

1. Analisis Data Deskriptif ... 64


(8)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 72

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 72

2. Keterlaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Pendekatan SAVI ... 74

3. Analisis Hasil Belajar pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi di Kelas Kontrol ... 76

a. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi di Kelas Kontrol ... 76

b. Analisis Inferensial Hasil Belajar Siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi di Kelas Kontrol ... 91

4. Analisis Hasil Belajar pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi di Kelas Eksperimen... 96

a. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi di Kelas Eksperimen ... 96

b. Analisis Inferensial Hasil Belajar Siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi di Kelas Eksperimen ... 111

5. Analisis Perbedaan Hasil Belajar Siswa tentang Pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi antara Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen ... 116

B. Temuan ... 125

C. Pembahasan ... 126

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 131

B. Saran ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 134

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 137


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Prinsip-Prinsip SAVI dalam Pembelajaran ... 30

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar yang Ditematikkan ... 35

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design ... 46

Tabel 3.2 Indikator Pembelajaran Tiap Pertemuan ... 52

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 58

Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Setiap Butir Soal ... 59

Tabel 3.5 Kriteria Indeks Kesukaran ... 61

Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal ... 61

Tabel 3.7 Rambu-Rambu Interval Nilai ... 65

Tabel 3.8 Interval Kategori Hasil Belajar ... 65

Tabel 3.9 Kategori Interpretasi Normal Gain ... 66

Tabel 4.1 Kategori Keterlaksanaan Prinsip-Prinsip SAVI ... 75

Tabel 4.2 Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol Berdasarkan Interval Kategori Hasil Belajar ... 77

Tabel 4.3 Nilai Post Test pada Kelas Kontrol Berdasarkan Interval Kategori Hasil Belajar ... 78

Tabel 4.4 Perhitungan Normal Gain dan Kualitas Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 80

Tabel 4.5 Interval Kategori Penguasaan Konsep Kelas Kontrol Berdasarkan Jumlah Siswa ... 83

Tabel 4.6 Indikator Pembelajaran pada Pembelajaran ke 1 ... 83

Tabel 4.7 Kategori Hasil Belajar/ Penguasaan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator pada Pembelajaran 1 ... 84

Tabel 4.8 Indikator Pembelajaran pada Pembelajaran ke 2 ... 86

Tabel 4.9 Kategori Hasil Belajar/ Penguasaan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator pada Pembelajaran 2 ... 87


(10)

x

Tabel 4.11 Kategori Hasil Belajar/ Penguasaan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator pada Pembelajaran 3 ... 89 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol ... 99 Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol ... 94 Tabel 4.14 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pre Test dengan Post Test Kelas

Kontrol ... 95 Tabel 4.15 Nilai Pre Test pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Interval Kategori

Hasil Belajar ... 98 Tabel 4.16 Nilai Post Test pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Interval

Kategori Hasil Belajar ... 100 Tabel 4.17 Perhitungan Normal Gain dan Kualitas Peningkatan Hasil Belajar

Kelas Eksperimen ... 102 Tabel 4.18 Interval Kategori Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen

Berdasarkan Jumlah Siswa ... 105 Tabel 4.19 Kategori Hasil Belajar/ Penguasaan Kelas Eksperimen Berdasarkan

Indikator pada Pembelajaran 1 ... 105 Tabel 4.20 Kategori Hasil Belajar/ Penguasaan Kelas Eksperimen Berdasarkan

Indikator pada Pembelajaran 2 ... 107 Tabel 4.21 Kategori Hasil Belajar/ Penguasaan Kelas Eksperimen Berdasarkan

Indikator pada Pembelajaran 3 ... 109 Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen ... 113 Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

... 114 Tabel 4.24 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pre Test dengan Post Test Kelas

Eksperimen ... 115 Tabel 4.25 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Pre Test, Post Test serta Normal Gain

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 117 Tabel 4.26 Hasil Uji Perhitungan Uji Normalitas Data Normal Gain Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 119 Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Nilai Pre Test, Post Test dan


(11)

xi

Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Rata-Rata Nilai Pre Test antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen... 121 Tabel 4.29 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Rata-Rata Nilai Post Test antara

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen... 122 Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Rata-Rata Normal Gain antara


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penampang Melintang Daun ...38

Gambar 2.2 Skema Proses Fotosintesis ...39

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ...43

Gambar 3.1 Alur Penelitian...48

Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol pada Pembelajaran 1 ...86

Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol pada Pembelajaran 2 ...88

Gambar 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol pada Pembelajaran 3 ...91

Gambar 4.4 Grafik Nilai Pre Test Kelas Kontrol ...93

Gambar 4.5 Grafik Nilai Post Test Kelas Kontrol ...93

Gambar 4.6 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen pada Pembelajaran 1 ...107

Gambar 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen pada Pembelajaran 2 ...109

Gambar 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen pada Pembelajaran 3 ...111

Gambar 4.9 Grafik Nilai Pre Test Kelas Eksperimen ...113


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Profil Objek Penelitian ... 138

Lampiran A.1 Profil SDN Bunisari ... 139

Lampiran A.2 Profil SDN Pasirmalang ... 140

Lampiran B Instrumen Penelitian ... 141

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Diujicobakan ... 142

Lampiran B.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Diujicobakan ... 150

Lampiran B.3 Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Diujicobakan ... 153

Lampiran B.4 Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Diujicobakan ... 162

Lampiran B.5 Instrumen Soal Pre Test dan Post Test ... 169

Lampiran B.6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Prinsip-Prinsip SAVI ... 177

Lampiran C Hasil Uji Coba Instrumen ... 180

Lampiran C.1 Langkah Kerja dan Output Uji Validitas Instrumen dengan Menggunakan SPSS ... 181

Lampiran C.2 Langkah Kerja dan Output Uji Reliabilitas Instrumen dengan Menggunakan SPSS ... 188

Lampiran C.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Sebelum Direvisi ... 195

Lampiran C.4 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar ... 197

Lampiran D Perangkat Pembelajaran ... 200

Lampiran D.1 Pemetaan Kompetensi Dasar 3 dan 4 Subtema Macam- Macam Sumber Energi ... 201

Lampiran D.2 Pemetaan Indikator Kompetensi Dasar 3 dan 4 Subtema Macam-Macam Sumber Energi ... 202

Lampiran D.3 Silabus Tematik ... 203

Lampiran D.4 RPP Kelas Kontrol pada Pertemuan ke 1 ... 205

Lampiran D.5 RPP Kelas Kontrol pada Pertemuan ke 2 ... 222


(14)

xiv

Lampiran D.7 RPP Kelas Eksperimen pada Pertemuan ke 1 ... 261

Lampiran D.8 RPP Kelas Eksperimen pada Pertemuan ke 2 ... 280

Lampiran D.9 RPP Kelas Eksperimen pada Pertemuan ke 3 ... 302

Lampiran E Hasil Penelitian ... 325

Lampiran E.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Prinsip-Prinsip SAVI pada Pertemuan ke 1 ... 327

Lampiran E.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Prinsip-Prinsip SAVI pada Pertemuan ke 2... 330

Lampiran E.3 Hasil Observasi Keterlaksanaan Prinsip-Prinsip SAVI pada Pertemuan ke 3... 333

Lampiran E.4 Tabulasi Skor Pre Test Kelas Kontrol ... 336

Lampiran E.5 Tabulasi Skor Post Test Kelas Kontrol ... 338

Lampiran E.6 Tabulasi Skor Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pembelajaran ke 1 ... 340

Lampiran E.7 Tabulasi Skor Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pembelajaran ke 2 ... 342

Lampiran E.8 Tabulasi Skor Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pembelajaran ke 3 ... 344

Lampiran E.9 Tabulasi Skor Pre Test Kelas Eksperimen ... 346

Lampiran E.10 Tabulasi Skor Post Test Kelas Eksperimen ... 348

Lampiran E.11 Tabulasi Skor Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Berdasarkan Indikator Pembelajaran ke 1 ... 350

Lampiran E.12 Tabulasi Skor Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Berdasarkan Indikator Pembelajaran ke 2 ... 352

Lampiran E.13 Tabulasi Skor Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Berdasarkan Indikator Pembelajaran ke 3 ... 354

Lampiran E.14 Langkah Kerja dan Output Pengujian dengan Menggunakan SPSS ... 356

Lampiran F Dokumentasi ... 370

Lampiran F.1 Kondisi Fisik SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang ... 371


(15)

xv

Lampiran F.3 Foto Bersama Personil SDN Bunisari dan

SDN Pasirmalang ... 376 Lampiran G Perizinan Penelitian ... 377 Lampiran G.1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya ... 378 Lampiran G.2 Surat Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa

dan Linmas... 379 Lampiran G.3 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten

Tasikmalaya ... 380 Lampiran G.4 Surat Izin Penelitian dari UPTD Pendidikan TK, SD

dan PLS Kecamatan Cigalontang ... 381 Lampiran G.5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di

SDN Bunisari ... 382 Lampiran G.6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di

SDN Pasirmalang... 383 Lampiran G.7 Surat Pernyataan Perubahan Judul Skripsi ... 384


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran diartikan sebagai suatu proses komunikasi antara guru, siswa dan materi pembelajaran. Oemar Hamalik dalam Hernawan dkk. (2007, hlm. 3) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran’. Proses pembelajaran akan berhasil jika komunikasi antara guru, siswa dan materi terjalin dengan baik. Guru harus memahami tujuan apa yang ingin dicapai oleh siswa setelah siswa melaksanakan suatu proses pembelajaran. Jadi pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi antara siswa, guru, materi dan lingkungan sekitar yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan bakat serta minat siswa dalam upaya mencapai suatu kompetensi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Rohman dan Amri (2013, hlm. 4) mengemukakan bahwa “dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model/ teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning)”. Guru yang bertanggung jawab atas efektif tidaknya pelaksanaan pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut untuk kreatif dalam menciptakan ide-ide segar yang inovatif serta memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pencapaian tujuan pembelajaran pada dasarnya ditentukan oleh penggunaan kurikulum sebagai pedoman yang akan mengarahkan proses pembelajaran menjadi lebih teratur dan terencana. Kurikulum senantiasa mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Hal ini tentunya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan jaman. Pengembangan kurikulum yang baru-baru ini dicanangkan oleh pemerintah adalah pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013.


(17)

2

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, berkarakter, kreatif, inovatif, cerdas dan mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Prastowo (2013, hlm. 219 )“rumusan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 terdiri atas 4 yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan”. Dengan kata lain kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kehidupan siswa ke arah yang lebih baik dalam segi agamanya, kehidupan sosialnya, pengetahuannya maupun keterampilan yang dimilikinya. Pembelajaran yang biasanya terpusat pada guru berubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa dituntut belajar aktif dan mencari hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari tidak hanya dari guru saja namun bisa dari manapun. Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakter diantaranya menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna, menggunakan pendekatan saintifik, menggunakan penilaian autentik, pembelajaran dilakukan secara kontekstual dan tematik sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan dapat memberikan inspirasi kepada siswa agar terdorong untuk senantiasa berpikir kritis dan analitis dalam memahami hubungan antara materi satu dengan materi yang lainnya.

Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam satu hari penuh dengan mengaitkan beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran berdasarkan tema tertentu. Dengan pembelajaran tematik, maka siswa akan lebih mudah dalam memusatkan perhatian terhadap satu tema tertentu, siswa akan mampu mengembangkan kompetensi dasar antar mata pelajaran ke dalam suatu tema yang sama sehingga pemahaman siswa terhadap suatu materi akan lebih mendalam. Selain itu siswa akan merasa bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran karena mereka dapat berhubungan dengan situasi nyata dan dapat berpikir secara menyeluruh (holistik) dalam menghadapi suatu fenomena tanpa harus harus memisah-misahkan ilmu berdasarkan mata pelajaran. Supraptingsih dkk. (2009, hlm. 6) mengemukakan bahwa “pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning


(18)

3

by doing)”. Maka dari itu, seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran tematik yang menyenangkan dan bermakna agar siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih bertahan lama. Belajar dengan mengalami akan membuat siswa makin memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajarinya karena anak usia sekolah dasar masih melihat sesuatu secara konkrit, artinya siswa sekolah dasar akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran jika materi pembelajaran hanya disampaikan secara teori saja.

Jika melihat gejala yang tampak di lapangan, proses pembelajaran yang dilakukan lebih mementingkan pelafalan konsep daripada pemahaman konsep. Dengan demikian, proses pembelajaran yang diharapkan akan berjalan lancar berubah menjadi proses pembelajaran yang pasif dan tidak memberikan kenyamanan bagi siswa. Selain itu, siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan inderanya, siswa merasa tertekan dalam melaksanakan proses pembelajaran karena siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensinya sehingga timbul kesulitan-kesulitan belajar pada siswa terlebih lagi dalam materi-materi yang membutuhkan pemahaman mendalam dan harus mempraktikkannya secara langsung seperti pada materi cahaya, fotosintesis, pembuatan laporan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil. Dengan demikian, hal ini bisa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena suatu proses pembelajaran yang tidak melibatkan aktivitas tubuh hanya akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonsumsi apa yang disampaikan guru saja tanpa mengalami langsung hal-hal yang sedang dipelajari.

Contoh-contoh fenomena pembelajaran dilapangan yang demikian, jelas sangat bertentangan dengan hakikat pembelajaran dan hakikat perkembangan anak karena potensi yang dimiliki oleh siswa harus bisa dikembangkan secara optimal. Dave Meier (Astuti, 2003, hlm 91) mengemukakan bahwa ‘melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia sepenuhnya’. Suatu pembelajaran yang baik adalah pembelajaran bermakna yang menghendaki anak untuk aktif dan tidak hanya duduk manis mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi.


(19)

4

Ada banyak faktor yang memungkinkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi, salah satu penyebabnya adalah kurang kreatifnya guru dalam merancang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik, kreatif, inovatif dan dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa, sehingga ketika masuk ke kelas, guru yang kurang mempersiapkan proses pembelajaran akan memberikan materi alakadarnya dan tidak terencana. Tentunya jika hal ini terus terjadi, akan sangat disayangkan karena pembelajaran menjadi kurang berkualitas, apalagi di era perkembangan kurikulum seperti sekarang ini yang tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi guru-guru di Indonesia untuk dapat lebih kreatif dalam merancang pembelajaran.

Guru harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik peserta didik. Menurut Rochman Natawijaya (Satori, 2008, hlm. 2.32) ‘pemahaman yang dimaksud mencakup pemahaman tentang kepribadian murid serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya, perbedaan individual di kalangan peserta didik, kebutuhan, motivasi dan kesehatan peserta didik’. Proses pembelajaran perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga pada akhirnya guru dapat mengembangkan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain dan pada gilirannya dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.

Masalah-masalah tersebut tentunya perlu dicarikan solusi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran dapat diatasi karena pembelajaran yang baik akan menuntut siswa belajar aktif, kreatif dan dapat mengembangkan sikap ilmiah yang dimunculkan ketika siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang dirancang oleh guru sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang efektif. Seorang guru harus mampu merancang proses pembelajaran dengan kemasan yang menarik dan inovatif, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan


(20)

5

dengan baik dan mampu memberikan pengalaman yang bermakna bagi diri siswa. Sebagaimana pendapat Newman dan Logan (Mansyur, 1992, hlm.4) :

Pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang harus dilaksanakan agar proses belajar mengajar berhasil adalah spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil proses belajar mengajar, pemilihan pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, menetapkan norma atau kriteria keberhasilan.

Berdasarkan pendapat tersebut, pedoman ke dua untuk pencapaian keberhasilan proses pembelajaran adalah pemilihan pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Pendekatan pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, hal ini memiliki arti bahwa guru-guru dapat bebas memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk diterapkan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran akan membantu guru dalam menciptakan dan mengelola suatu proses pembelajaran yang teratur, terarah dan terencana. Optimalisasi dan penggunaan pendekatan pembelajaran harus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran sehingga siswa mampu mengerahkan dan menerapkan seluruh kemampuannya.

Pendekatan pembelajaran yang dibutuhkan adalah pendekatan pembelajaran yang dapat memahami kondisi siswa, dapat mengaktifkan seluruh siswa, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan aktivitasnya dengan memanfaatkan semua indera yang dimiliki dan mempraktikkan materi yang sedang dipelajari secara langsung. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat memaksimalkan aktivitas siswa dan memberikan pengalaman bermakna bagi siswa dalam proses pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) yang dapat menunjang proses pembelajaran sesuai kurikulum 2013 yang menuntut pembelajaran tematik yang kreatif, inovatif dan efektif. Pendekatan pembelajaran ini mampu menggabungkan seluruh aktivitas intelektual dengan gerakan fisik serta seluruh indera yang dimiliki dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendekatan pembelajaran SAVI terdiri atas beberapa prinsip yaitu


(21)

6

Somatis yang artinya tubuh, Auditori yang artinya mendengarkan dan berbicara, Visual yang artinya mengamati dan menggambarkan, Intelektual yang artinya berpikir dan merenungkan. Prinsip-prinsip yang dimiliki oleh pendekatan pembelajaran SAVI ini harus nampak dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi optimal. Dengan pendekatan pembelajaran SAVI, siswa bisa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang berkesan karena siswa difasilitasi dengan berbagai media pembelajaran yang menarik, iringan musik yang dapat membuat siswa merasa rileks dalam mengikuti proses pembelajaran serta pengalaman-pengalaman belajar lain yang mungkin tidak pernah siswa rasakan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui kefektifan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi. Penelitian tersebut dituangkan dalam sebuah judul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran SAVI terhadap Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang menjadi perhatian peneliti dan harus dilaksanakan upaya pemecahannya diantaranya :

1. Kurangnya persiapan guru dalam merancang proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa. 2. Proses pembelajaran masih menekankan pada pelafalan konsep bukan

pemahaman konsep, proses pembelajaran kurang memaksimalkan aktivitas siswa sehingga siswa tidak dapat belajar bagaimana cara memecahkan masalah, berpikir kreatif, inovatif, kritis dan sistematis.

3. Proses pembelajaran lebih menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan ketersampaian materi semata bukan pada optimalisasi hasil belajar siswa, materi yang disampaikan bersifat teoritis dan kurang memberikan contoh-contoh yang kontekstual.


(22)

7

4. Proses pencapaian tujuan pembelajaran agar siswa menguasai materi-materi yang membutuhkan pemahaman mendalam melalui percobaan dan praktik secara langsung kurang begitu diperhatikan, metode yang digunakan dalam penyampaian materi monoton dan kurang mengoptimalkan pemanfaatan seluruh indera yang dimiliki siswa.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya?”.

1. Pertanyaan Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan penelitian, rumusan masalah penelitian tersebut diuraikan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari?

b. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang?

c. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang?

d. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang?


(23)

8

2. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Agar pembahasan masalah lebih terarah dan tidak meluas, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada hal-hal berikut ini:

a. Penelitian ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.

b. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran tematik pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang mengaitkan beberapa materi pembelajaran yaitu sifat-sifat cahaya dan fotosintesis untuk mata pelajaran IPA, pembuatan laporan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kelipatan persekutuan terkecil untuk mata pelajaran Matematika.

c. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif karena keterbatasan dari segi kapasitas peneliti, waktu dan biaya.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Adapun secara rinci tujuan penelitian adalah :

1. Untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari. 2. Untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa pada

pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang.

3. Untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan


(24)

9

pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang.

4. Untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar. Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam merancang desain pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dalam kurikulum 2013. Peneliti juga berharap rancangan dalam penelitian ini yaitu penggunaan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat : a. Bagi guru

Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu dapat mengembangkan kualitas pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat menjalankan tugas sebagai pendidik dengan baik yaitu dengan merencanakan pembelajaran secara matang, dapat mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada pembelajaran juga dapat menciptakan kreativitas dan


(25)

inovasi-10

inovasi dalam pembelajaran salah satunya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI).

b. Bagi siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dikemas secara menarik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Penggunaan pendekatan pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan tidak membuat siswa jenuh . Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi khususnya materi-materi yang terdapat dalam Pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dapat diatasi. c. Bagi peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman dalam mengelola pembelajaran tematik sesuai dengan kurikulum 2013 yang baru-baru ini dicanangkan oleh pemerintah, dapat meningkatkan kemampuan mengajar dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan informasi dan pengalaman dalam penyusunan desain pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) pada materi-materi yang lain.

d. Bagi peneliti lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada peneliti lain agar dapat lebih baik dalam merancang desain pembelajaran dengan menggunakan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran inovatif lainnya.


(26)

11

F. Struktur Organisasi Skripsi

Gambaran mengenai keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya dapat dijelaskan dalam sistematika penulisan sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang melakukan penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Bagian ini membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Bagian ini membahas mengenai komponen dari metode penelitian yaitu lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bagian ini membahas mengenai pencapaian hasil penelitian dan pembahasannya.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Bagian ini membahas mengenai penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(27)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (Quasi Eksperimen Design). Hasil penelitian disajikan dalam bentuk angka dan hipotesis penelitian diuji dengan statistik.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang Gugus 2 UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Desa Lengkongjaya Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang terletak di pinggir jalan raya sehingga sangat strategis dan mudah dilalui kendaraan. Jarak kedua sekolah tersebut ke kantor UPTD Pendidikan kurang lebih hanya 1 km. Alasan peneliti memilih dua sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian karena di Kecamatan Cigalontang khususnya Gugus 2 tidak ada sekolah yang memiliki beberapa rombongan belajar untuk setiap kelasnya khususnya kelas IV, maka menurut hasil wawancara dengan kepala UPTD pendidikan Kecamatan Cigalontang, SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang layak dijadikan lokasi penelitian karena ke dua sekolah tersebut memiliki tingkat prestasi yang sama di Gugus 2 UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang.

2. Populasi Penelitian

Arikunto (2010, hlm 173) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang Gugus 2 UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 65 siswa.

3. Sampel Penelitian

Arikunto (2010, hlm 174) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel diambil dengan teknik sampling jenuh yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel sehingga sampel pada


(28)

46

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Bunisari yang berjumlah 32 siswa dan siswa kelas IV SDN Pasirmalang yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut dipilih karena jumlah populasi terbatas yaitu 65 siswa. Dengan diambilnya sampel 100% dari populasi, diharapkan kesalahan generalisasi dapat diperkecil sehingga hasil penelitian ini benar-benar representatif.

Adapun topik penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI dan hasil belajar siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan SAVI. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa di kelas eksperimen yaitu siswa kelas IV SDN Pasirmalang yang mengikuti pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI dan siswa kelas kontrol yaitu siswa kelas IV SDN Bunisari yang mengikuti pembelajaran tematik tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk Quasi Eksperimen. Desain Quasi Eksperimen yang dipilih adalah tipe Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini melibatkan dua kelompok atau dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan (treatment) yaitu penggunaan pendekatan pembelajaran SAVI pada Pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Gugus 2 UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak diberikan perlakuan khusus dan hanya menggunakan pendekatan pembelajaran tematik yang biasa dilakukan di Sekolah Dasar Gugus 2 UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang, namun materi yang diberikan sama tentang Subtema Macam-Macam Sumber Energi.

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

Kelas Pretest Treatment Postest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4


(29)

47

Keterangan :

O1, O3 : Tes yang diberikan sebelum proses pembelajaran untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

O2, O4 : Tes yang diberikan sesudah proses pembelajaran untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

X : Pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen

Di dalam desain ini, penelitian melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberi pre test dan post test dengan mengalami perlakuan yang berbeda. Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa mengenai pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi sebelum adanya perlakuan. Sedangkan post test digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sesudah mendapatkan perlakuan (O2 & O4). Pre test dan post test dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran tematik dan waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan tes awal cukup banyak yaitu sekitar 45 menit, maka Pre test dilakukan pada hari yang berbeda dengan hari penelitian supaya tidak mengganggu waktu pembelajaran, sedangkan post test dilakukan di akhir pada tiap pertemuan pembelajaran. Jumlah soal pada post test masing-masing diberikan sebanyak 10 soal untuk tiap pertemuan dan disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Siswa di kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI dan siswa di kelas kontrol tidak diberi perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan pendekatan SAVI melainkan hanya menggunakan pendekatan pembelajaran tematik yang biasa dilakukan. Peneliti kemudian membandingkan skor perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Untuk lebih memudahkan pelaksanaan penelitian, maka disajikan langkah-langkah atau alur penelitian dalam bentuk bagan berikut :


(30)

48

Gambar 3.1 Alur Penelitian C. Metode Penelitian

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2012, hlm. 2). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen.

Menurut Jackie Watson (Masganti Sitorus, 2011, hlm. 111) mendefinisikan penelitian eksperimen sebagai berikut:

The experimental designs provide the most rigorous test of hypotheses are characterized by the determination of cause and effect relationships

Studi Literatur dan Studi Pendahuluan

Penyusunan Materi, instrument, Uji coba, dan Revisi Persiapan Penelitian

Menentukan Subjek Penelitian

Kelompok Kontrol Kelompok

Eksperimen

Pengolahan dan Analisis Data Pre-test

Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI)

Pembelajaran menggunakan Pendekatan pembelajaran tematik

yang biasa dilakukan

Pengolahan dan Analisis Data Post-Test


(31)

49

between two or more variables (desain penelitian eksperimen melakukan pengujian hipotesis yang ketat dengan menentukan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel) eksperimen dapat dilakukan di laboratorium, di ruang kelas atau di tempat lain.

“Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2012, hlm. 72). Metode penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel yang lain. Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari pendekatan penelitian kuantitatif sehingga memiliki ciri khas yaitu terdapat kelompok kontrol. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design yaitu suatu eksperimen semu dimana kelompok kontrolnya tidak dapat mengontrol secara penuh ciri-ciri dan karakteristik variabel-variabel luar yang juga mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012, hlm. 38). Terdapat dua macam variabel pada penelitian ini, yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat) sedangkan variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas“ (Sugiyono, 2012, hlm. 39).

Variabel bebas di dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan pembelajaran SAVI, sedangkan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi.

Definisi Operasional Variabel bertujuan untuk menjelaskan makna dari variabel-variabel yang diteliti. Definisi Operasional Variabel yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :


(32)

50

1. Pendekatan Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) SAVI merupakan singkatan dari Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual. Pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) menganut aliran ilmu kognitif modern yang menghendaki suatu pembelajaran berdasarkan pengalaman, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa belajar menghargai gaya belajar orang lain yang berbeda serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan pemanfaatan tubuh dan seluruh indera yang dimiliki. Pendekatan pembelajaran SAVI digunakan dalam penelitian ini karena pendekatan SAVI dirasa dapat mendukung penciptaan pengalaman bermakna dalam proses pembelajaran yang dituntut oleh kurikulum 2013 sehingga hasil belajar siswa juga meningkat.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa akibat adanya kegiatan pembelajaran. Hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan- tujuan pembelajaran dapat dicapai atau dikuasai siswa setelah menempuh kegiatan pembelajaran. Peranan hasil belajar sangat penting karena dengan adanya hasil belajar dapat mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan siswa. Dalam proses pembelajaran, ranah kognitif dapat berupa kemampuan siswa dalam mengingat dan berpikir sehingga terjadi aktivitas yang efektif. Pada ranah kognitif, kecakapan intelektual siswa lebih terarah pada kecakapan berpikir siswa, oleh karena itu ranah kognitif dapat memudahkan siswa untuk mengingat dan menerjemahkan informasi-informasi verbal melalui pemikirannnya hingga menjadi suatu kecakapan intelektual. Tipe hasil belajar pada ranah kognitif ini terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang menjadi fokus penelitian adalah hasil belajar kognitif saja, hal ini disebabkan karena beberapa pertimbangan diantaranya kapasitas peneliti, keterbatasan waktu penelitian dan biaya penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Arikunto (2007, hlm. 101) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian diartikan sebagai alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam


(33)

51

kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini terdiri atas dua macam yaitu instrumen pengembangan bahan ajar dan instrumen pengumpul data. Instrumen pengembangan bahan ajar yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sedangkan instrumen pengumpul data terdiri atas soal tes hasil belajar mengenai pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dan format observasi keterlaksanaan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran SAVI. Instrumen penelitian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Instrumen Pengembangan Bahan Ajar

Suatu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai suatu materi pembelajaran. Suatu pembelajaran tidak akan berjalan dengan optimal tanpa perencanaan yang matang. Sejalan dengan hal itu, peneliti terlebih dahulu menyusun instrumen pengembangan bahan ajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran beserta Lembar Kegiatan Siswa dan alat peraganya. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selama masing-masing tiga hari untuk kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran D.4 dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran D.7. Pendekatan yang digunakan pada pembelajaran di kelas eksperimen adalah pendekatan pembelajaran SAVI dan di kelas kontrol adalah pendekatan tematik yang biasa digunakan di kelas kontrol.

Berdasarkan keputusan pemerintah mengenai pengembangan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013, peneliti bermaksud untuk mengujicobakan materi-materi pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Adapun Tema yang dipilih oleh peneliti adalah Tema Selalu Berhemat Energi Subtema Macam-Macam Sumber Energi. Mata pelajaran yang dikaitkan terdiri atas tiga mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Alam, B.Indonesia dan Matematika. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sifat-sifat cahaya dan fotosintesis, materi pembelajaran B. Indonesia yaitu pembuatan laporan pengamatan dan materi pembelajaran matematika yaitu


(34)

52

kelipatan persekutuan terkecil. Peneliti melakukan pembelajaran di kelas kontrol selama tiga hari dan di kelas eksperimen selama tiga hari. Karena kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, maka pembelajaran dilakukan secara tematik dengan alokasi waktu selama 6 x 35 menit di setiap pertemuannya. Pembelajaran dilakukan selama tiga hari baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Kompetensi Dasar yang ditematikkan telah dijelaskan pada tabel 2.2. Adapun indikator pembelajaran pada setiap pertemuan dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Indikator Pembelajaran Tiap Pertemuan

Pertemuan Mata Pelajaran Indikator

I

Ilmu Pengetahuan Alam

• Menyebutkan pengertian sumber cahaya

• Menyebutkan sifat-sifat cahaya

• Membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus

• Membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening

• Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat merambat lurus

• Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat menembus benda bening

B. Indonesia

• Menjelaskan pengertian laporan hasil pengamatan

• Mengidentifikasi ciri-ciri laporan hasil pengamatan

• Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan laporan hasil pengamatan

Matematika

• Mendeskripsikan faktor dari suatu bilangan

• Mendeskripsikan kelipatan dari suatu bilangan


(35)

53

Tabel 3.2 (Lanjutan)

II Ilmu Pengetahuan

Alam

• Menjelaskan hukum pemantulan

• Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan

• Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat dipantulkan

• Menunjukkan sifat bayangan pada cermin

B. Indonesia • Menentukan judul dalam suatu laporan hasil pengamatan

• Menentukan tujuan pengamatan dalam suatu laporan hasil pengamatan

• Menentukan tempat dalam suatu laporan hasil pengamatan

Matematika • Menyebutkan bilangan prima antara angka 1 sampai 20

• Menentukan bilangan prima

• Menentukan faktor prima dari pohon faktor

• Menentukan faktorisasi prima dari pohon faktor

III

Ilmu Pengetahuan Alam

• Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan

• Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan

• Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat dibiaskan

• Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat diuraikan

• Menjelaskan hubungan cahaya dengan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau (fotosintesis)

B. Indonesia

• Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan

• Menentukan kata baku dari suatu laporan hasil pengamatan

• Membuat kesimpulan dalam suatu laporan hasil pengamatan

Matematika

• Menentukan KPK dari dua bilangan dengan menggunakan pohon faktor

• Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan KPK

• Memberi contoh kegiatan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan KPK


(36)

54

2. Instrumen Pengumpul Data

Instrumen pengumpul data terdiri atas dua macam yaitu instrumen tes hasil belajar Subtema Macam-Macam Sumber Energi dan instrumen format observasi keterlaksanaan prinsip-prinsip dari pendekatan pembelajaran SAVI.

“Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu” (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dengan teknik pilihan ganda (multiple choice) dilakukan untuk mengetahui terjadi perubahan pada responden penelitian. Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi. Soal tes berbentuk pilihan ganda yang terdiri atas 30 soal dengan 4 pilihan jawaban. Penyusunan tes hasil belajar Subtema Macam-Macam Sumber Energi diawali dengan penyusunan kisi-kisi yang mencakup beberapa indikator dari ketiga mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Alam, B. Indonesia dan Matematika untuk siswa kelas IV semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi sebelum diujicobakan dan setelah diujicobakan dapat dilihat secara lengkap pada lampiran B.1 dan lampiran B.2. Agar instrumen tes hasil belajar valid dan reliabel ketika digunakan dalam penelitian, maka peneliti terlebih dahulu mengujicobakan 45 butir soal di Sekolah Dasar dalam satu kecamatan yang sama dengan Sekolah Dasar yang dijadikan lokasi penelitian dan kemudian diambil 30 butir soal yang valid dan juga reliabel. Instrumen lain yang digunakan adalah format observasi keterlaksanaan prinsip-prinsip dari pendekatan pembelajaran SAVI. Format observasi digunakan untuk mengumpulkan data-data hasil pengamatan dalam penelitian. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan observernya adalah salah satu guru yang memahami pendekatan pembelajaran SAVI. Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti menjelaskan dan memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip dari pendekatan Somatis Auditori Visual Intelektual supaya persepsi peneliti dan observer sama.


(37)

55

Menurut Arikunto (2006, hlm. 157) observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Observasi non sistematis, yaitu dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan

2. Observasi sistematis, yaitu dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Observasi yang dipilih oleh peneliti adalah observasi sistematis agar observer tidak merasa kesulitan dalam mengamati keterlaksanaan prinsip-prinsip dari pendekatan SAVI. Observer hanya memberikan tanda check-list pada pilihan kolom yang tersedia. Hal ini disesuaikan dengan hasil pengamatan observer apakah setiap prinsip dalam pendekatan SAVI terlaksana atau tidak. Karena format observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan prinsip-prinsip dari pendekatan SAVI, maka format observasi hanya digunakan pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI. Adapun format observasi keterlaksanaan prinsip-prinsip dari pendekatan SAVI dapat dilihat pada lampiran B.6.

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Peneliti membuat instrumen hasil belajar sendiri sebanyak 45 butir soal dengan mengacu pada beberapa sumber belajar. Setelah pembuatan instrumen selesai, peneliti melakukan pengembangan instrumen penelitian. Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menguji validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran instrumen penelitian. Hal ini bertujuan agar instrumen yang digunakan dalam penelitian valid dan reliabel sehingga layak untuk digunakan.

Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan di sekolah yang berbeda dengan sekolah yang dijadikan subjek penelitian, namun kualitas sekolah diasumsikan sama. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara dengan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti direkomendasikan untuk melakukan uji coba instrumen penelitian di SDN Cidugaleun dan SDN Panglayungan karena kualitas sekolah tersebut hampir setara dengan sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian yaitu SDN Bunisari dan SDN Pasirmalang. Meskipun penelitian ini akan dilakukan di kelas IV, namun peneliti melakukan uji coba instrumen penelitian di kelas V dengan jumlah


(38)

56

responden sebanyak 50 siswa. Hal ini didasarkan pada materi pembelajaran pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi untuk kelas IV dalam kurikulum 2013 adalah materi pembelajaran untuk kelas V dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Instrumen penelitian diujicobakan pada tanggal 07 Maret 2014 dan 08 Maret 2014 pada siswa-siswi SDN Cidugaleun dan SDN Panglayungan yang semuanya berjumlah 50 siswa. Setelah data hasil uji coba instrumen ditabulasikan, kemudian peneliti melakukan pengujian analisis butir soal dengan mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor total. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) 16.0.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2010, hlm. 211) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total.

“Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas internal dan validitas eksternal” (Sugiyono, 2008, hlm. 175). Validitas internal meliputi validitas konstruk dan validitas isi sedangkan validitas eksternal yaitu pengujian instrumen dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Peneliti melakukan pengujian instrumen dengan validitas internal dan eksternal. Validitas internal yang berupa validitas isi dan kontruk, uji validitas isi dilakukan oleh dosen pembimbing dan beberapa rekan yang meliputi pengujian kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pembelajaran yang akan disajikan yaitu materi pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi. Selain kesesuaian isi instrumen dengan materi pembelajaran, pengujian juga dilakukan terhadap kesesuaian antara kisi-kisi instrumen dengan butir soal. Sedangkan validitas konstruk dilakukan dengan


(39)

57

menguji instrumen berdasarkan teori yaitu berupa pengujian instrumen berdasarkan aturan penulisan soal, kesesuaian antara soal dengan aspek-espek kognitif.

Selain uji validitas instrumen, hal yang penting lainnya adalah pengujian reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keajegan instrumen penelitian, apakah instrumen dapat digunakan kapan saja dan dimana saja atau tidak. Menurut Sugiyono (2010, hlm 173) “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama”.

Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer pada program SPSS 16.0. Adapun langkah-langkah pengujian validitas dan reliabilitas intrumen dapat dilihat pada lampiran C.1 dan C.2

2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Riduwan (Nurramdani, 2012, hlm.52) Kriteria pengujian validitas adalah ‘jika rhitung ≥ rtabel maka instrumen valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel maka instrumen tidak valid’. Adapun hasil perhitungan uji validitas instrumen tes hasil belajar dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) 16.0 dapat dilihat pada lampiran C.1

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen soal dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 didapat bahwa dari keseluruhan butir soal yaitu 45 butir soal, pada kolom rtabel didapat nilai rtabel 0,279. Ini didasarkan pada jumlah responden atau N = 50 dan taraf signifikansi 5 %. Dari hasil pengujian validitas instrumen soal, terdapat beberapa soal yang tidak memenuhi kriteria soal yang valid. Soal yang tidak valid berjumlah 9 butir soal yaitu soal nomor 3, 5, 10, 14, 21, 23, 30, 40 dan nomor 44. Sisanya semuanya memenuhi kriteria soal yang valid.

Setelah peneliti melakukan pengujian validitas instrumen tes hasil belajar, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas instrumen tes hasil belajar. Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode


(40)

58

Cronbach’s Alpha dengan bantuan program komputer yaitu SPSS versi 16.0. adapun kriteria perhitungan uji reliabilitas menurut Uyanto (Nurramdani, 2012, hlm 54) ‘bila ada butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Alpha Cronbach keseluruhan, maka butir tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan atau direvisi’. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.846 45

Dari tabel 3.3 di atas, didapatkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,846. Adapun hasil rekapitulasi pengujian reliabilitas instrumen tes hasil belajar pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi dapat dilihat pada lampiran C.2.

Berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha yang terdapat pada tabel 3.4, maka didapat bahwa terdapat 4 butir soal yang tidak reliabel dari 45 butir soal yaitu soal nomor 5, 14, 30 dan nomor 44. Adapun 41 soal lainnya reliabel atau ajeg.

Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, maka rekapitulasi keseluruhan hasil pengujian validitas dan reliabilitas untuk setiap butir soal pada uji coba instrumen tes hasil belajar Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(41)

59

Tabel 3.4

Rekapitulasi Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Setiap Butir Soal

Item Soal

Validitas Tiap Butir Soal Reliabilitas Tiap Butir Soal rhitung Interpretasi

Cronbach’s Alpha if

Item Deleted Interpretasi

1 0, 439 Valid 0,841 Reliabel

2 0,516 Valid 0,839 Reliabel

3 0,278 Tidak Valid 0,845 Reliabel

4 0,571 Valid 0,837 Reliabel

5 -0, 032 Tidak Valid 0,847 Tidak Reliabel

6 0,525 Valid 0,839 Reliabel

7 0,556 Valid 0,838 Reliabel

8 0,341 Valid 0,843 Reliabel

9 0,319 Valid 0,844 Reliabel

10 0,271 Tidak Valid 0,845 Reliabel

11 0,404 Valid 0,842 Reliabel

12 0,316 Valid 0,844 Reliabel

13 0,432 Valid 0,841 Reliabel

14 0,155 Tidak Valid 0,848 Tidak Reliabel

15 0,316 Valid 0,844 Reliabel

16 0,448 Valid 0,841 Reliabel

17 0,544 Valid 0,839 Reliabel

18 0,483 Valid 0,840 Reliabel

19 0,342 Valid 0,843 Reliabel

20 0,369 Valid 0,843 Reliabel

21 0,241 Tidak Valid 0,845 Reliabel

22 0,280 Valid 0,845 Reliabel

23 0,180 Tidak Valid 0,846 Reliabel

24 0,395 Valid 0,842 Reliabel

25 0,390 Valid 0,842 Reliabel

26 0,519 Valid 0,839 Reliabel

27 0,334 Valid 0,844 Reliabel

28 0,284 Valid 0,845 Reliabel

29 0,331 Valid 0,843 Reliabel

30 0,192 Tidak Valid 0,847 Tidak Reliabel

31 0,398 Valid 0,842 Reliabel

32 0,372 Valid 0,842 Reliabel

33 0,285 Valid 0,844 Reliabel

43 0,422 Valid 0,841 Reliabel

44 0,161 Tidak Valid 0,847 Tidak Reliabel

45 0,409 Valid 0,842 Reliabel

34 0,339 Valid 0,843 Reliabel

35 0,532 Valid 0,838 Reliabel

36 0,291 Valid 0,844 Reliabel

37 0,347 Valid 0,843 Reliabel

38 0,403 Valid 0,842 Reliabel

39 0,433 Valid 0,841 Reliabel

40 0,203 Tidak Valid 0,846 Reliabel

41 0,376 Valid 0,845 Reliabel


(42)

60

Berdasarkan tabel 3.4, dapat diketahui bahwa dari 45 soal yang diujicobakan terdapat butir soal yang tidak valid tetapi reliabel juga ada yang tidak valid dan sekaligus tidak reliabel. Item soal yang tidak valid diantaranya nomor 3, 5, 10, 14, 21, 23, 30, 40 dan nomor 44. Sedangkan item soal yang tidak valid juga tidak reliabel yaitu soal nomor 5, 14, 30 dan nomor 44.

Karena jumlah soal yang akan digunakan sebagai instrumen tes hasil belajar Subtema Macam-Macam Sumber Energi adalah 30 soal, maka peneliti tidak mengujicobakan kembali instrumen tes tersebut melainkan hanya memilih 30 soal yang valid dan reliabel dengan menyesuaikan proporsi soal untuk indikator mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, B. Indonesia dan Matematika. Adapun Instrumen soal sebelum diujicobakan dapat dilihat pada lampiran B.3.

Berdasarkan materi pembelajaran pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang proporsinya lebih banyak materi Ilmu Pengetahuan Alam sehingga indikator mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih banyak pula, maka perbandingan jumlah soal IPA, B.Indonesia dan Matematika disesuaikan dengan jumlah indikator tiap mata pelajaran. Dari 30 soal, perbandingan jumlah soal IPA, B.Indonesia dan Matematika adalah 11 : 9 : 10.

3. Tingkat Kesukaran

Rakhmat dan Solehuddin (2006, hlm. 75) “tingkat kesukaran (difficulty index) menunjukkan derajat kesukaran suatu soal untuk diselesaikan oleh siswa”. Jadi suatu soal dikatakan sulit jika sebagian besar responden tidak bisa menyelesaikannya. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran adalah :

N B

I =

Keterangan :

I : Indeks Kesulitan untuk Setiap Butir Soal

B : Banyaknya Siswa yang Menjawab Benar Setiap Butir Soal N : Banyaknya Siswa yang Memberikan Jawaban pada Soal yang

dimaksudkan


(43)

61

Rakhmat dan Solehuddin (2006, hlm. 75) menyatakan bahwa untuk menafsirkan hasil dari rumus tersebut atau indeks kesukaran, maka dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

< 0,10 Sulit Sekali

0,10 – 0,30 Sulit

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 0,90 Mudah

> 0,90 Mudah Sekali

Setelah melewati tahap pengujian validitas, reliabilitas dan tahap pemilihan soal berdasarkan indikator setiap mata pelajaran, maka didapat 30 soal yang valid dan reliabel. Adapun tingkat kesukaran setiap butir soal dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal

Item Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

1 0,28 Sulit

2 0,64 Sedang

7 0,66 Sedang

9 0,60 Sedang

11 0,84 Mudah

12 0,26 Sulit

13 0,86 Mudah

15 0,66 Sedang

16 0,86 Mudah

20 0,28 Sulit

22 0,66 Sedang

24 0,28 Sulit

25 0,62 Sedang


(44)

62

Tabel 3.6 (Lanjutan)

Item Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

27 0,66 Sedang

28 0,46 Sedang

29 0,76 Mudah

31 0,68 Sedang

32 0,30 Sulit

33 0,82 Mudah

34 0,78 Mudah

35 0,66 Sedang

36 0,70 Sedang

37 0,70 Sedang

38 0,64 Sedang

39 0,80 Mudah

41 0,58 Sedang

42 0,64 Sedang

43 0,68 Sedang

45 0,30 Sulit

Berdasarkan tabel 3.6, didapat bahwa dari 30 soal terdapat 6 soal dengan kriteria tingkat kesukaran yang sulit, 8 soal dengan kriteria tingkat kesukaran mudah dan 18 soal yang lainnya memiliki kriteria tingkat kesukaran sedang.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai topik yang diteliti dengan cara menelaah, membaca, mengutip dan mengkaji teori-teori yang ada dalam literatur baik berupa buku, modul, skripsi, tesis, internet, jurnal dan lain sebagainya.


(45)

63

2. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2012, hlm. 145) mengemukakan bahwa ‘observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan’. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan prinsip-prinsip SAVI dalam pembelajaran, juga untuk mengetahui kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran dan mengamati kejadian-kejadian yang muncul saat proses pembelajaran. Observasi keterlaksanaan prinsip-prinsip SAVI hanya dilaksanakan di kelas eksperimen yaitu di SDN Pasirmalang dan yang bertindak sebagai observer adalah guru kelas IV SDN Pasirmalang yang sebelumnya telah diberikan arahan oleh peneliti mengenai prinsip-prinsip SAVI.

3. Pengujian pre test dan post test

Pre test dilakukan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan awal dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Post test dilakukan untuk mengukur dan mengetahui kemajuan belajar dari kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol serta membandingkan peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan SAVI dan pada kelompok kontrol yang pembelajarannya tidak menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI. Pre test dilakukan pada hari yang berbeda dengan hari penelitian, hal ini karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dilakukan satu hari penuh dengan alokasi waktu selama 6 x 35 menit. Sedangkan post test diberikan di akhir pada setiap pertemuan yang masing-masing jumlahnya adalah 10 soal.

H. Analisis Data

Setelah data penelitian didapat dari berbagai teknik pengumpulan data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data yang meliputi tahap persiapan dan analisis data sesuai dengan pendekatan penelitian. Data yang didapat dari berbagai teknik pengumpulan data masih bersifat mentah dan belum memiliki makna yang berarti, maka agar data yang diperoleh dapat bermakna, data mentah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sampai kita dapat


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari berada pada kategori kurang efektif. Hal ini didasarkan pada perhitungan rata-rata normal gain yang mencapai 0,41. Nilai rata-rata pre test kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari mencapai 42,81 dan berada pada kategori sedang, sedangkan nilai rata-rata post test mencapai 66,15 dan berada pada kategori tinggi.

2. Kualitas peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang berada pada kategori cukup efektif. Hal ini didasarkan pada perhitungan rata-rata normal gain yang mencapai 0,65. Nilai rata-rata pre test kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang mencapai 44,04 dan berada pada kategori sedang, sedangkan nilai rata-rata post test mencapai 79,70 dan berada pada kategori sangat tinggi.

3. Berdasarkan pada hasil pengujian perbedaan nilai rata-rata post test dan rata-rata normal gain antara kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang, maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi antara kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang. Nilai rata-rata post test dan rata-rata normal gain kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari.

4. Terdapat pengaruh dari pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang dan Sekolah Dasar Negeri Bunisari UPTD


(2)

Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Terdapatnya pengaruh tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata normal gain antara kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang yang perbedaannya cukup jauh. Hal ini juga diperkuat oleh hasil uji perbedaan rata-rata normal gain antara kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Maka, hasil belajar siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang lebih baik dari pada hasil belajar siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka rekomendasi dari peneliti adalah sebagai berikut :

1. Guru hendaknya mampu mempersiapkan proses pembelajaran seoptimal mungkin dan mampu mengelola pembelajaran khususnya pembelajaran tematik sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, pembelajaran hendaknya tidak hanya menekankan pada pelafalan konsep saja namun juga pada pemahaman konsep sehingga siswa tidak hanya hafal materi tanpa mengerti maksudnya.

2. Pembelajaran harus dirancang dengan menarik, kreatif, inovatif dan menyenangkan agar siswa merasa nyaman dan senang mengikuti proses pembelajaran, jika siswa belajar dengan nyaman dan tanpa paksaan, maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Caranya adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ingin mencoba dan melakukan hal-hal yang baru. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan SAVI.

3. Proses pembelajaran hendaknya mampu mengoptimalkan seluruh indera yang dimiliki siswa artinya siswa belajar tidak hanya dengan mendengarkan saja apa yang diajarkan guru dan memahami materi pembelajaran secara teori


(3)

saja, namun siswa belajar dengan mengerahkan seluruh fungsi tubuhnya yaitu belajar dengan bergerak, mendengar dan berbicara, mengamati dan menggambarkan apa yang dipelajari secara langsung, merenungkan dan memikirkan apa yang sedang dipelajari. Dengan adanya perpaduan fungsi Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual dalam proses pembelajaran, maka pembelajaran akan lebih berkualitas.

4. Karena keterbatasan penelitian, yaitu pemahaman peneliti terhadap pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 yang peneliti rasa masih baru, maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai efektifitas pendekatan pembelajaran SAVI dalam pembelajaran tematik dengan persiapan, instrumen dan metodologi penelitian yang lebih baik agar diperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI khususnya dalam pembelajaran tematik yang lebih akurat sehingga mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia-Nurramdani, H. (2012) Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Produktif terhadap Penguasaan Konsep Siswa tentang Peristiwa Alam pada

Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 7 Ciamis Kabupaten Ciamis. Tasikmalaya :

UPI kampus Tasikmalaya.

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. (2007) Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Astuti, R. (Penerjemah) (2002). The Accelerated Learning Handbook. Bandung : Kaifa.

Azmiyawati, C, Hadi-Omegawati, W, Kusumawati, R. (2008) IPA 5 Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Depdiknas. (2007) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta : Ditjen Mandikdasmen.

Hendri-Mulyana, E. (2011) Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar . Tasikmalaya : Universitas Pendidikan Indonesia.

Hernawan, H. dan Asep. (2007) Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung : UPI PRESS.

Hildayani, R. (2006) Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.

Irawati, R. (2010) Alternatif Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SD/MI terhadap Materi Membandingkan Pecahan Sederhana. Jurnal Pendidikan Dasar, 1 (8), hlm. 36-40.


(5)

Kariadinata, R dan Abdurahman, M. (2012) Dasar-Dasar Statistika Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Kemendikbud. (2013) Buku Guru Tema Selalu Berhemat Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud.

Kemendikbud. (2013) Buku Siswa Tema Selalu Berhemat Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud.

Lestari, P. (2012). Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Penguasaan Siswa tentang Konsep Sifat-Sifat Cahaya. Tasikmalaya : UPI Kampus Tasikmalaya. Mansyur. (1992) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Maria, L. (2012). Pengaruh Model Somatis Auditori Visual Intelektula terhadap Hasil Belajar Konsep Pembentukan Tanah pada Pembelajaran IPA. Tasikmalaya : UPI Kampus Tasikmalaya.

Nugraha, A. Rachmawati, Y. (2006) Metode Pengeembangan Sosial Emosional. Jakarta : Universitas Terbuka.

Patmawati, H. (2011) Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: FKIP Universitas Siliwangi.

Prastowo, A. (2013) Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta :DIVA Press.

Priyatno, D. (2011) Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta : Andi.

Rakhmat, C. dan Solehuddin, M. (2006) Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Andira.

Rohman, M. dan Amri, S. (2013) Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka.


(6)

Rositawaty. dan Muharam, A. (2008) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sadulloh, U. (2010) Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta. Satori, D. dkk. (2008) Profesi Keguruan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Setiartin, T. (2011) Pendalaman Materi Bahasa Indonesia SD. Tasikmalaya : FKIP Universitas Siliwangi.

Sitorus, M. (2011) Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Medan: IAIN Press. Sudjana, N. (2009) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N. (2011) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyanto, H, Wiyono, E. (2008) Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sumanto. Kusumawati, H. Aksin, N. (2008) Gemar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sunaryo-Kuswana, W. (2012) Taksonomi Kognitif. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.