Kondisi Geografis Daerah Penelitian Tata Guna Lahan

Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Desa Salamrejo No. Sarana Prasarana Jumlah 1. Prasarana pendidikan - PAUD - TK - SDMI 1 buah I buah 1 buah 2. Sarana Kesehatan Polindes 1 buah 3. Sarana Peribadatan - Masjid - Langgar 3 buah 5 buah 4. Prasarana air bersih 3 buah 5. Prasarana transportasi - jalan aspal - jalan batu dan jalan cor semen 2 2 6. Sarana Kesehatan Bidan 1 orang 7. Sarana transportasi - kendaraan roda 4 - kendaraan roda 2 42 723 8. Sarana Perekonomian - warung kelontong - kios 10 5 Sumber: Data Monografi Kelurahan Salamrejo

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Umur Responden Umur merupakan data yang sangat penting karena umur erat kaitannya dengan perilaku seseorang misalnya kesehatan kelahiran kematian pendidikan kegiatan ekonomi dan sebagainya. Karakteristik responden dari umur dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Umur No Kelas Interval Frekuensi Persentase 1 29 2 5,26 2 30 – 39 4 10,53 3 40 – 49 16 42,11 4 50 – 59 14 36,84 5 ≥ 60 2 5,26 Jumlah 38 100 Sumber : Data Primer 2015 dari responden yang diolah Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa umur responden adalah sebesar 5,26 untuk umur 29 tahun, sebesar 10,53 untuk umur 30 – 39 tahun, sebesar 42,11 untuk umur 40 – 49 tahun, sebesar 34,84 untuk umut 50 – 59 tahun dan sebesar 5,26 untuk umur ≥ 60 tahun. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 38 responden, frekuensi terbesar karakteristik responden berdasarkan umur adalah umur 30 – 39 tahun sebanyak 16 orang atau sebesar 42,11. b. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh responden. Mengenai tingkat pendidikan yang pernah ditempuh oleh responden dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase 1 Tidak tamat SD 5 13,16 2 SD 16 42,11 3 SLTP 8 21,05 4 SLTA 6 15,79 5 Akademi 3 7,89 Jumlah 38 100 Sumber : Data Primer 2015 dari responden yang diolah Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang dicapai responden adalah sebesar 13,16 tidak tamat SD, sebesar 42,11 tamat SD, sebesar 21,05 tamat SLTP, sebesar 15,79 tamat SLTA dan sebesar 7,89 tamat Akademik. Secara umum responden memiliki tingkat pendidikan hanya tamat SD, hal ini disebabkan bahwa anggapan biaya pendidikan masih mahal dan keinginan untuk bersekolah masih rendah. c. Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden Anggota rumah tangga terdiri dari suami, istri, anak dan orang lain yang bertempat tinggal dalam satu atap makan dalam satu dapur. Besarnya jumlah anggota rumah tangga responden dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 8. Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden No. Jumlah anggota keluarga Frekuensi Persentase 1. ≤ 3 8 21,05 2. 4-5 28 73,68 3. ≥ 6 2 5,26 Jumlah total 38 100 Sumber : Data Primer 2015 dari responden yang diolah Tabel 8 menunjukan bahwa jumlah anggota rumah tangga responden adalah sebesar 21,05 dengan jumlah anggota keluarga ≤ 3 orang, sebesar 731,68 dengan jumlah anggota keluarga 4-5 orang, sebesar 5,26 dengan jumlah anggota keluarga ≥ 6 orang. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa 28 orang atau 731,68 responden mempunyai beban tanggungan keluarga yang cukup banyak yaitu 4-5 orang. Beban tanggungan yang banyak membuat responden mengurangi biaya produksi dalam pengelolaan usaha tani tembakau yang dilakukan, sehingga sebagian besar petani masih mengandalkan alam dan menggunakan cara yang tradisional. d. Luas Penggunaan Lahan Responden Besarnya penguasaan lahan pertanian sangat mempengaruhi pendapatan pertanian. Semakin luas penguasaan lahan pertanian oleh rumah tangga maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh dan sebaliknya semakin sempit penguasaan lahan maka semakin rendah pendapatan yang diperoleh dari pertanian. Luas laham pertanian dapat dilihat dalam tabel 9 berikut ini Tabel 9. Luas Penguasaan Lahan Responden No Luas Lahan Pertanian m² Frekuensi Presentase 1 2000 2 2000 - 4000 2 5,26 3 4000 - 6000 30 78,95 4 ≥ 6000 6 15,79 Jumlah 38 100 Sumber : Data Primer 2015 dari responden yang diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki oleh responden terbesar antara 4000 – 6000 m² yaitu sebesar 30 responden atau 78,95. luas lahan ini dipergunakan responden dalam keguatan usaha tani seperti usaha tani tembakau, berladang dan bersawah yang sebagian besar merupakan lahan pemberian orangtua atau diwariskan secara turun-temurun.

Dokumen yang terkait

Distribusi pendapatan usaha tani jeruk menurut faktor produksi di desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 43 78

Pola Usaha dan Kontribusi Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Peternak di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

0 10 82

Kajian Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran Terhadap Pendapatan Rumah Tangga pada Masyarakat Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

0 9 73

Kontribusi pendapatan usaha ternak domba terhadap penghasilan rumah tangga peternak di desa Cibunian kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor

0 11 64

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Usaha Tani di Desa Bayasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

0 6 47

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36

KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENDUDUK DI DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SEDANG.

0 3 24

KONTRIBUSI USAHA PETERNAKAN DOMBA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK (Studi Kasusdi Desa Cibuntu Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan).

0 0 2

KONTRIBUSI USAHATANI TEMBAKAU (NICOTIANAE TABACUM) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH.

0 0 166

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134