49
3.9.2.1. Jangka Waktu Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan untuk tujuan lain dengan jenis pemeriksaan lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 empat bulan yang dihitung sejak tanggal Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan kepada wajib pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari wajib pajak,sampai
dengan tanggal LHP. 3.9.2.2.
Jangka Waktu Pemeriksaan Kantor Pemeriksaan untuk tujuan lain dengan jenis pemeriksaan kantor dilakukan
dalam jangka waktu paling lama 14 empat belas hari yang dihitung sejak tanggal wajib pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari
wajib pajak, datang memenuhi Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal dalam LHP.
Dalam hal jangka waktu pemeriksaan lapangan dan atau kantor berakhir, pemeriksaan harus diselesaikan.
3.10. Metode Pemeriksaaan dan Teknik Pemeriksaan
3.10.1. Metode Pemeriksaan
Metode Pemeriksaan adalah teknik dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan terhadap buku, catatan dan dokumen serta data, informasi, dan keterangan
lain, yang terdiri atas metode langsung dan metode tidak langsung Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per - 04PJ2012, Pasal 1 ayat 1.
50
3.10.1.1. Metode Langsung
Metode langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan SPT termasuk
lampirannya, yang dilakukan secara langsung terhadap buku, catatan, dan dokumen terkait. Metode langsung digunakan untuk mendapatkan temuan pemeriksaan yang
harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3.10.1.2. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan SPT termasuk
lampirannya, yang dilakukan secara tidak langsung melalui suatu pendekatan penghitungan tertentu.
Prosedur pemeriksaan adalah serangkaian langkah dalam suatu teknik pemeriksaan, berupa petunjuk rinci yang biasanya tertulis dalam bentuk perintah,
untuk dilakukan oleh pemeriksa pajak. Metode tidak langsung digunakan untuk mendapatkan temuan pemeriksaan
yang harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Metode tidak langsung digunakan dalam hal metode langsung tidak dapat diterapkan. Metode tidak langsung dapat digunakan untuk mendukung penggunaan
metode langsung atau untuk melakukan identifikasi masalah. Metode tidak langsung yang digunakan oleh pemeriksa pajak terdiri atas pendekatan:
51
1. Transaksi tunai dan bank;
2. Sumber dan penggunaan dana;
3. Penghitungan rasio;
4. Satuan danatau volume;
5. Pertambahan kekayaan bersih net worth;
6. Penghitungan biaya hidup.
3.10.2. Teknik Pemeriksaan
Teknik pemeriksaan adalah cara-cara pengumpulan bukti, pengujian, danatau pembuktian yang dikembangkan oleh pemeriksa pajak untuk menyakini
kebenaran pos-pos yang diperiksa. Teknik-teknik pemeriksaan yang dapat digunakan pemeriksa pajak Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per - 04PJ2012, pasal
4, meliputi: 3.10.2.1.
Pemanfaatan informasi internal danatau eksternal Direktorat Jenderal Pajak DJP;
3.10.2.2. Pengujian keabsahan dokumen;
3.10.2.3. Evaluasi;
3.10.2.4. Analisis angka-angka;
3.10.2.5. Penelusuran angka-angka tracing;
3.10.2.6. Penelusuran bukti;
3.10.2.7. Pengujian keterkaitan;
3.10.2.8. Ekualisasi atau rekonsiliasi;
3.10.2.9. Permintaan keterangan atau bukti;
3.10.2.10. Konfirmasi;
3.10.2.11. Inspeksi;
3.10.2.12. Pengujian kebenaran fisik;
3.10.2.13. Pengujian kebenaran penghitungan matematis;
3.10.2.14. Wawancara;
3.10.2.15. Uji petik sampling;
3.10.2.16. Teknik Audit Berbantuan Komputer TABK; danatau
3.10.2.17. Teknik-teknik pemeriksaan lainnya.
52
Untuk meyakini kebenaran pos-pos SPT yang diperiksa, pemeriksa pajak dapat menggunakan satu atau lebih teknik-teknik pemeriksaan sesuai pertimbangan
profesional pemeriksa pajak, kecuali ditentukan lain oleh suatu ketentuan. Dalam melakukan pemeriksaan, pemeriksa pajak harus berpedoman pada
metode pemeriksaan, teknik pemeriksaan, dan prosedur pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Metode pemeriksaan, teknik
pemeriksaan, dan prosedur pemeriksaan sebagaimana diatur dalam peraturan direktur jenderal pajak ini dapat diterapkan pada pemeriksaan tujuan lain, sepanjang
belum diatur pada ketentuan tersendiri. Metode pemeriksaan, teknik pemeriksaan, dan prosedur pemeriksaan dalam menentukan harga wajar atau laba wajar atas
transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diatur tersendiri dalam petunjuk teknis pemeriksaan transfer pricing.
53
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
4.1. Analisis Data