Instrumen Penelitian Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

33 molor, dan juga bahwa kecepatan mesin pemutar kaset bekerja dengan benar. b Beberapa petunjuk kepada testi telah tersedia dalam pita kaset rekaman. Pita tersebut berlanjut dengan penjelasan ringkas mengenai pelaksanaan tes, yang mengantarkan pada perhitungan mundur selama 5 detik menjelang pelaksanaan dari permulaan tes tersebut. Setelah itu, pita kaset mengeluarkan tanda suara “tut” tunggal pada beberapa interval yang teratur. Para testi diharapkan berusaha agar sampai ke ujung yang berlawanan di seberang bertepatan dengan saat “tut” yang pertama berbunyi dan seterusnya. c Setelah mencapai waktu selama satu menit, interval waktu di antara kedua bunyi “tut” akan berkurang sehingga dengan demikian kecepatan lari harus makin ditingkatkan. d Testi harus selalu menempatkan satu kaki tepat pada atau di belakang tanda meter ke 20 pada akhir tiap kali lari e Tiap testi harus meneruskan lari selama mungkin sampai tidak mampu lagi mengikuti kecepatan yang telah diatur dalam pita rekaman sehingga testi harus menarik diri dari tes yang dilakukan jika tidak mampu lagi mengikuti kecepatan tes. Lakukan penenangan colling down setelah selesai tes. Tidak di perbolehkan langsung duduk. 34

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan yaitu uji-t sampel berpasangan. Uji-t sampel berpasangan digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu kelompok Jonatan Sarwono, 2009:134. Variabel yang dibandingkan adalah skor rata-rata antara Pretest dengan Posttest hasil tes Multistage Fitness Test siswa putra kelas V SD Negeri Tambakrejo. 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan uji-t, perlu diuji prasyarat atau uji asumsi. Asumsi dasar penggunaan uji-t sampel berpasangan ialah perbedaan rata-rata harus berdistribusi normal, varian untuk masing- masing sampel boleh sama atau tidak sama

a. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono, 2006: 150, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data tersebut berdisribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dengan rumus Kolmogorov – Smirnov : D = max {Sn 1 X – Sn 2 X} Sumber : Sugiyono 2006: 135 Kriteria yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran adalah jika p 0,05 5 sebaran dinyatakan normal, dan jika p 0,05 5 sebaran dikatakan tidak normal.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kebugaran Dengan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

2 23 136

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 12 61

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG SKOR DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 TUBANAN KECAMATANKEMBANG KABUPATEN JEPARA 2012 2013

0 6 165

Pengembangan Model Pembelajaran Sepakbola Melalui Permainan Sepakbola Dengan Empat Gawang Bagi Siswa Putra SMP N I Lebaksiu Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2010 2011

0 21 166

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN SEPAKBOLA DENGAN PERMAINAN EMPAT GAWANG TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH BERMAIN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TLOGOADI MLATI SLEMAN DIY.

1 1 158

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V DI SD NEGERI SINDUADI 1, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2015/2016.

0 1 125

PENGARUH PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI PUCUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL.

0 0 74

KEMAMPUAN DRIBBLING, SHOOTING DAN THROW IN PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKREJO KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 82

PENGARUH BERMAIN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS V SD NEGERI GIWANGAN TEGALTURI YOGYAKARTA.

0 0 80