PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(1)

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui latiahn kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) dengan subjek kebugaran adalah kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 22 Siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa setiap latihan jasmani diperoleh perbedaan Peningkatan kebugaran jasmani secara signifikan. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran sangat efektif setelah menggunakan latihan kelincahan berupa Shuttle run, Zig zag run, dan bumerang.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Beiakang

Pendidikan jasmani merupakan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, dan kerja sama) serta pembiasaan pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang mencapai tujuan pengajaran,

Pendidikan jasmani merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang objeknya mencakup usaha kearah tercapainya kebugaran jasmani. Salah satu tujuan jasmani adalah kebugaran jasmani siswa, karena dengan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi seseorang akan dapat melakukan aktifitas sehari-hari akan lebih lama.dengan demikian penting sekali tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan berbagai aktifitas jasmani, begitu juga dengan tingkat kebugaran yang dimiliki oleh siswa-


(3)

siswi, hal ini sangat membantu dalam mengikuti kegiatan fisik yang dilakukan di sekolah maupun lingkungannya, karena pada anak usia sekolah tingkat kebugaran jasmani yang tinggi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya tahan tubuh, mental, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetensi. Oleh karena itu pendidikan jasmani erat kaitannya dengan usaha-usaha pendidikan yang terencana dalam rangka membantu perkembangan, dan kemampuan anak didik, seperti yang di tetapkan dlam UU Rl Tahun 2003, yaitu : pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia beriman, bartakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,disiplin, bekerja keres, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

Dilihat dari Perspektif Pendidikan, pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan dalam rangka pembentukan pribadi anak didik seutuhnya melalui wahana gerak atau aktivitas fisik, jadi P endidikan Jasmani tidak lain adalah proses pebelajaran untuk gerak melalui gerak anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian dan berbudaya.

Sehubungan dengan pengertian diatas pendidikan jasmani merupakan suatu aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran dan kemampuan gerak dsar dalam berbagai aktivitas jasmani. Pada hakekatnya pendidikan jasmani dapat menghasilkan peserta didik yang sehat jasmani, rohani dan dapat meningkatkan atau melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa mengalami kalelahan yang berarti. Eddy Suparman (1982:36)


(4)

Menurut Kurikulum Pendidikan Jasmani (2004:5) adalah sebagai berikut : siswa di harapkan memiliki kebugaran jasmani yang memadai menguasai paling tidak salah satu nomor atletik, senam, permainan, bela diri, dan renang sehingga siswa mempunyai kepercayaan diri untuk melakukan kegiatan olahraga secara teratus, memiliki gaya hidup aktif karena didukung pleh pengetahuan yang memadai tentang kebugaran jasmani, peraturan teknis dan taktik serta strategi olahraga.

Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya yang amat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting untuk membentuk watak dan sikap anak didik. Sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga membuntuk watak dan kepribadian yang luhur dan panut dipertahankan dan dilestarikan.

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan Jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditunjukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa Pendidikan Jasmani sebagai suatu subsistem pendidikan yang mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.


(5)

Sebagaimana diterapkan dalam UU Rl No. II Tahun 1998 tentang system pendidikan nasional bahwa tujuan pendidikan tersebut pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang bertujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan anak didik. Karena itu pendidikan jasmani erat kaitannya dangan usaha-usaha pendidikan yang terancang dalam rangka membentuk perkembangan anak didik dalam berfikir, keterampilan dan sikap, khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) agar bermanfaat bagi kehidupannya sebagai makhluk individu, sosial dan beragama.

Pendidikan jasmani erat kaitannya dengan tingkat kebugaran jasmani, karena dengan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi seseorang akan dapan melakukan aktifitas sehari-hari dengan lebih lama. Dengan demikian penting sekali tingkat kebugaran yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan berbagai aktifitas jasmani, begitu juga dengan tingkat kebugaran yang dimiliki oleh siswa/siswi, hal ini akan sangat membantu dalam mengikuti kegiatan fisik yang dilakukan disekolah maupun di lingkungannya, karena pada anak usia sekolah tingkat kebugaran jasmani yang tinggi sangat


(6)

berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya tahan tubuh, mental, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetensi.

Setiap siswa memiliki sifat tingkat kebugaran jasmani yang berbeda. Dalam kegiatan sehari-hari disekolah siswa dituntut untuk mempunyai tingkat kebugaran yang ttnggi agar dapat mengikuti setiap mata pelajaran dengan baik. Tingkat kebugaran jasmani sangat berpengaruh terhadap daya tangkap siswa terhadap suatu mata pelajaran. Dengan kebugaran jasmani yang baik siswa dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama saat mengikuti setiap mata pelajaran, karena lebih dari 7-8 jam siswa menghabiskan waktu disekolah untuk belajar dan ini membutuhkan kebugaran jasmani yang baik.

Berdasarkan uraian diatas timbul dorongan bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana perbandingan tingkat kebugaran jasmani siswa yang melakukan tes di SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu karena itu perlu diadakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo, karena kebugaran jasmani sangat diperlukan untuk melakukan aktifitas pembelajaran dikelas maupun diluar kelas, terutama pembelajaran penjasorkes.


(7)

B. Identifikasi Masalah

1. Perlu pengetahuan tentang Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) di SDN 1 Keputran Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keluhan-keluhan setelah mengikuti kegiatan belajar, yaitu merasa malas dan lelah untuk melakukan kegiatan olahraga dikarenakan kondisi alam.

2. Banyaknya siswa yang tidak mengetahui tentang pentingnya kebugaran jasmani yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga kemampuan fisiknya lemah.

C. Pembatasan Masalah .

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas agar masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah "Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Tahun 2011".

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Manakah yang lebih baik tingkat kebugaran jasmani siswa Putra dan Siswa Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu?”


(8)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa Putra kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

3. Ingin mengetahui seberapa besar tingkat kebugaran jasmani siswa Putra dan Putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten. Pringsewu.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang berkepentingan dalam bidang olahraga, adapun yang menjadi harapan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswaputra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Guru Penjaskes.

Sebagai bahan evaluasi dan upaya dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa di Sekolah Dasar.


(9)

3. Sekolah.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang konkrit mengenai Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani siswa putra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

G. Ruang Lingkup penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani siswa putra dan putri kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.


(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia, dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat melakukan aktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Untuk memberikan batasan tentang kebugaran jasmani, dikemukakan beberapa pendapat ahli diantaranya sebagai berikut: menurut Dwiyogo (1992: 14) mengemukakan, kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Hal ini berarti bahwa bila seseorang mempunyai kebugaran yang baik, maka fungsi organ tubuhnya baik, dan bila seseorang terganggu kebugaran jasmaninya maka ia akan mengalami puia gangguan pada daya tahan fisiknya. Kebugaran jasmani merupakan unsur kekuatan tubuh yang ditunjang oleh ketersediaan kalori, protein dan vitamin serta gizi, disamping itu juga adanya unsur gerak (dalam olahraga) sehingga peredaran darah lancar.


(11)

Rusli Lutan (2000: 7) juga mengklasifikasikan kebugaran jasmani menjadi dua yaitu: "kebugaran jasmani yang berhubungan dengan performens, meliputi: agilitas, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, power dan waktu reaksi. Kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, meliputi: kemampuan aerobic, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh yang berkaitan dengan kesehatan".

Sedangkan menurut Wahjoedi kabugaran jasmani dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: "Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitnes) meliputi: daya tahan jantung paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh".

"Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak (motorsikell related fitness) meliputi: kecepatan reaksi, daya ledak, kelincahan, keseimbangan, ketepatan dan koordinasi".

"Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti serta dengan cadangan energi yang tersisa ia masih mampu menikmati waktu luang dan menghadapi hal-hal darurat yang tidak terduga sebelumnya. Menurut wahjoedi (2001: 58)".

"Sutarman (1975) dajam Thoha Cholik Mutohir (2004: 72) menegaskan bahwa kebugaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kebugaran


(12)

menyeluruh (total fitness) yang member kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stress fisik yang layak".

Depdiknas (2000: 53) mengklasifikasikan kompanen kebugaran jasmani menjadi 2 kategori, yaitu:

a) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan, yang terdiri dari: daya tahan jantung, daya tahan otot, kekuatan otot, tenaga ledak otot, dan kelentukan.

b) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan, yang terdiri dari: kecepatan, ketangkasan atau kelincahan, keseimbangan, kecepatan reaksi, koordinasi dan komposisi tubuh.

Dari beberapa pengertian kebugaran jasmani menurut beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan energi untuk melakukan aktifitas lain.

Tes kebugaran jasmani yang digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut:

a. Untuk putra terdiri dari: a) Lari 60 meter,


(13)

b) Gantung angkat tubuh 60 detik, c) Baring duduk 60 detik,

d) Loncat tegak, e) Lari 1200 meter.

b. Untuk putri terdiri dari a) Lari 60 meter,

b) Gantung angkat tubuh 60 detik, c) Baring duduk 60 detik,

d) Loncat tegak, e) Lari 1000 meter.

B. Unsur-unsur Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani atau bisa juga disebut kesegaran jasmani menyangkut kemampuan penyesuaian tubuh seseorang terhadap perubahan faal tubuh yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu, dan menggambarkan derajat sehat seseorang untuk tingkat kegiatan fisik (Agus Mukholid, 2004: 2).

Dengan demikian kebugaran jasmani terbagi menjadi tiga unsur pokok: 1. Unsur sesuai dengan bagi tubuh kita: diartikan sebagai suatu kemampuan

tubuh untuk menyesuaikan diri mengadaptasi terhadap kerja, sehingga tidak lekas lelah dan tetap giat melaksanakan tugasnya masng-masing. 2. Unsur kerja atau latihan pada hakikatnya merupakan peningkatan dari

proses-proses faal biokimia sebagai jawaban terhadap meningkatnya tuntutan yang harus diberikan pada organ-organ tubuh rnanusia,


(14)

3. Unsur sehat ilmu faal adalah keadaan organ-organ tubuh dalam hubungannya dengan derajat normal proses-proses dari awal. (Agus Mukholid 2004: 2),

C. Komponen Kebugaran Jasmani

Konsep kebugaran jasmani berkembang menjadi dua macam, yaitu kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan yang berhubungan dengan keterampilan:

1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan mencakup unsur-unsur:

a) Daya tahan jantung paru-paru (kardiorespirasi) adalah kapasitas system jantung, paru dan pembuluh darah untuk fungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

b) Kekuatan otot adalah tenaga atau gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontarksi dengan beban maksimal.

c) Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu.

d) Fleksibjlitas adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal.

e) Komposisi tubuh adalah digambarkan dengan berat badan tanpa berat lemak.


(15)

2. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan mencakup unsur-unsur antara lain:

a) Koordinasi adalah kemampuan tubuh atau anggota ubuh untuk mengarahkan sesuai sesuatu denagan sasaran yang dikehendaki. b) Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi

atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan.

c) Kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan respon kinetic setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan. d) Power adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau

sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif.

e) Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. (Wahyoedi, 2000: 59)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa unsur kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kondisi jasmani yang sehat (segar) secara otomatis memiliki kesiapan yang lebih tinggi untuk melakukan aktifitas (bekerja atau belajar) dibandingkan dengan kondisi seseorang yang kebugaran jasmaninya kurang. Dalam kegiatan bekerja, kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tidak semata-mata ditentukan oleh tingkat keterampilan yang dimiliki.


(16)

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasman

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani siswa itu dapat dibedakan menjadi dua faktor (menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam bukunya Psikologi Belajar, 2004: 78) yaitu faktor intern dan ekstern: 1. Faktor intern: adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia itu

sendiri yang terdiri dari faktor fisiologi dan psikologi. Faktor fisiologi yaitu sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani seperti: karena sakit, kurang sehat badan sehingga tidak bisa menerima pelajaran dengan baik dan konsentrasi belajar menjadi terganggu, cacat tubuh seperti: tuli, buta, hal ini dapat menghambat belajar sebab anak tidak dapat menerima pelajaran secara biasa melainkan harus mendapatkan pendidikan secara khusus.

a) Faktor Psikologis

b) Faktor Inteligensi atau kecerdasan

Adalah suatu faktor endogen yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Jika pembawaan inteligensi anak memang rendah, maka sukar sekali untuk mencapai hasil belajar yang baik.

c) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka anak harus ada perhatian terhadap bahan yang dipelajari, dengan tidak ada perhatian terhadap pelajaran maka anak tidak suka belajar. Berarti perhatian sangat menghambat belajar anak.


(17)

d) Minat dan Bakat

Bila belajar tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bila pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak maka anak tidak akan mencapai prestasi tinggi karena anak tidak berbakat dalam bidang itu.

2. Faktor Ekstern : adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri. Disampjng faktor-faktor yang datang dari diri anak sendiri yang dapat menjadikan hambatan dalam belajar, adapula faktor-faktor dari luar diri anak yang dapat menimbulkan hambatan dalam belajar. Factor ini lebih banyak dari faktor-faktor intern,disini penulis hanya mengambil sebagian saja yang ada hubungannya dengan judul skipsi yang penulis buat diantaranya waktu sekolah.

Waktu belajar di sekolah baik pagi hari maupun siang hari merupakan proses kegiatan dalam hubungan timbal balik antara guru dan murid, dalam situasi pengajaran disebut interaksi edukatif, setiap interaksi edukatif selalu ditandai dengan adanya empat komponen utama yang saling berhubungan satu sama lainnya. Keempat komponen tersebut adalah: 1). Tujuan yang hendak dicapai, 2). Bahan atau materi pelajaran, 3). Metode dan alat bantu, 4). Evaluasi.


(18)

Selain dapat dilatih dengan latihan-latihan pembentukan kebugaran seperti: lari marathon, senam aerobic, kebugaran jasmani juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a) Keturunan (Genetik)

Faktor keturunan atau genetic sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani seseorang. Factor keturunan atau genetic yang mempengaruhi yaitu antara lain kapasitas jantung, paru, sel darah merah, dan hemoglobin. Faktor keturunan atau genetic dapat diubah dengan latihan. Latihan yang dilakukan harus sesuai dengan petunjuk latihan pembentukan dengan melihat kapasitas jantung, paru, sel darah ,erah, dan hemoglobin.

b) Usia

Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani. Melalui anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua, tingkat kebugaran jasmaninya tentunya berbeda, Nilai dari masa anak-anak hingga dewasa tingkat kebugaran jasmani seseorang akan terus menlngkat namun ketika memasuki masa tua, tingkat kebugaran jasmani seseorang akan menurun.

c) Jenis kelamin

Tingkat kebugaran jasmani antara laki-laki dan perempuan berbeda. Kebugaran tersebut disebabkan oleh adanya maximal muscular power yang berhubungan dengan luas pemukaan tubuh, komposisi tubuh, kapasitas paru dan sebagainya.


(19)

d) Aktifitas fisik.

Aktifitas fisik yang dilakukan seseorang juga berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmaninya. Kurang berolahraga atau melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga atau kegiatan yang bersifat fisik akan mengakibatkan menurunnya tingkat kebugaran jasmani seseorang. Latihan yang rutin dan istirahat yang cukup juga akan mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang.

e) Makanan dan gizi.

Makanan yang sehat, bergizi dan teratur sangat berpengengaruh terhadap kebugaran jasmani seseorang. Karena makanan adalah sumber tenaga yang kita gunakan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

E. Pengertian Pendidikan Jasmani

Menurut Depdiknas (2003: 2) Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Lingkungan belajar diatur secara seksama.Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif terhadap siswa.

International Charter Of Phsycal Education And Sport dari UNESCO dalam Trisnowati Tamat (2004: 1.6), disebutkan bahwa pendididkan jasmani aalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai perorangan maupun sebagai


(20)

anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, mellui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Pendapat lain mengatakan pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktifitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematis untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.(Aip Syarifudin, Mahadi, 1993:4).

Tujuan Pendidikan Jasmani adalah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian, pengembangan sikap positif dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktifitas jamani, agar dapat:

1. Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara harmonis.

2. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak dalam cabang olahraga.

3. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kesegaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan jasmani dan mental.

4. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan cabang-cabang olahraga.


(21)

5. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit daam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang.

Tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah adalah'mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.


(22)

7. Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, keterampilan serta memiliki sikap yang positif.

F. Pengertian Tes

Pembahasan dalam materi ini diawali dengan pengertian dan hubungan antara Tes, Pengukuran dan Evaluasi yang dilanjutkan dengan Kriteria Memilih Tes. Kekuatan materi ini yang tidak dimiliki oleh buku-buku serupa adalah adanya penyajian konsep yang berhubungan dengan komponen kondisi fisik yang akan diukur, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi kesalahan memilih tes atau alat ukur. Materi ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelatih dan guru pendidikan jasmani, pembina, dan praktisi olahraga.

Tujuan dari tes ini adalah mengukur seberapa jayh kemampuan psikologis seseorang baik menyangkut potensi diri, kemampuan khusus, bakat, minat dan kondisi kejiwaan yang diukur dari berbagai aspek dan disuaikan dengan standar perusahaan dalam mencari sumber daya alam yang qualified.

Hasil ini sesuai dengan buku tes pengukuran dan evaluasi Penjaskes bahwa: Tes adalah sebuah instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek. (Rusli Lutan, dkk. 2000: 21). Yang ingin kita peroleh biasanya tentang atribut atau sifat-sifat yang terdapat pada individu


(23)

atau obyek yang bersangkutan. Informasi yang akan dihimpun itu bisa dijaring dengan observasi, wawancara, angket, atau bentuk lain yang sesuai.

Selain intufc memperoleh informasi mengenai apa yang ingin kita tes, tes juga mempunyai manfaat fain antara lain:

1. Merangsang guru untuk memahami makna tujuan pengajaran. 2. Membangkitkan motivasi belajar.

3. Merupakan umpan batik bagi guru dan siswa.

4. Merangkum atau menata kembali bahan-bahan yang telah diajarakan atau yang telah dikuasai siswa.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitran, dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut. (Rony Kuntur: 205 93). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HO : Tidak ada perbedaan tingkat kebugaran jasmant siswa ketes V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu. yang melakukan tes pada sore hari.

Hi : Ada perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu, yang melakukan tes pada pagi hari dan sore hari.


(24)

Ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang melakukan tes pada sore hari dengan selisih 3,42


(25)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan dapat berhasil dengan baik dan juga sesuai dengan prosedur ilmiah apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat bantu yang tepat, maka penelitian yang dilaksanakan lebih terarah dan akan dapat meperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif statistic (descriptive statistic) , yaitu untuk menggambarkan secara jelas tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes pada sore hari.

Menurut Kholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2004: 44) menjelaskan bahwa peneilitian deskriptif adalah penelitian yang berusah menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Tujuan dari peneilitian deskriptif adalah untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.


(26)

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998; 99) Variabel Penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2000: 72) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian.

Dalam penelitian ini variable dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Variabel bebas (indefendent variable) yaitu siswa kelas V SDN 1 Keputarn Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes TKJI

2. Variable terikat (dependent variable) kebugaran jasmani siswa

C. Populasi dan Subyek Penelitian 1. Populasi

Populasi menurut Sudjana (1992: 6) adalah : totalitas nilai yang mungkin, tanpa menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto(1998: 115) bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011.


(27)

2. Subyek Penelitian

Sampel penelitian adalah suatu obyek yang menjadi bahan penelitian. Adapun untuk menentukan besarnya sampel yang diteliti, Suharsimi Arikunto (1998: 120) apabila sbyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin melihat Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa kelas V yang melakukan tes TKJI. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) usia 10-12 tahun.

E. TeknikAnalisisData

Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes TKJI dianalisis supaya dapat memberikan informasi tentang apa yang menjadi tujuan penelitian.


(28)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda.


(29)

diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah peningkatan kebugaran jasmani dengan menggunakan latihan kelincahan akan selalu efektif


(30)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh S O L I K I N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(31)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(32)

Gambar Halaman 1. Tabel Peningkatan Kebugaran Jasmani ... 28 2. Lari 40 meter Putri

- Start 40 meter Putri ... 38 - Lari 40 meter Putri ... 38 - Finish 40 meter Putri ... 38 3. Lari 40 meter Putra

- Start 40 meter Putra ... 39 - Lari 40 meter Putra ... 39 - Finish 40 meter Putra ... 39 4. Siku Tekuk Putri ... 40 5. Siku Tekuk Putra... 40 6. Baring duduk Putri ... 41 7. Baring duduk Putra ... 41 8. Loncat Tegak Putri ... 42 9. Loncat Tegak Putra ... 43 10. Lari 600 meter Putri

- Start 600 meter Putri ... 44 - Lari 600 meter Putri ... 44 - Finish 600 meter Putri ... 44 11. Lari 600 meter Putra

- Start 600 meter Putra ... 45 - Lari 600 meter Putra ... 45 - Finish 600 meter Putra ... 45


(33)

(34)

Gambar Halaman 1. Tabel Peningkatan Kebugaran Jasmani ... 28 2. Lari 40 meter Putri

- Start 40 meter Putri ... 38 - Lari 40 meter Putri ... 38 - Finish 40 meter Putri ... 38 3. Lari 40 meter Putra

- Start 40 meter Putra ... 39 - Lari 40 meter Putra ... 39 - Finish 40 meter Putra ... 39 4. Siku Tekuk Putri ... 40 5. Siku Tekuk Putra... 40 6. Baring duduk Putri ... 41 7. Baring duduk Putra ... 41 8. Loncat Tegak Putri ... 42 9. Loncat Tegak Putra ... 43 10. Lari 600 meter Putri

- Start 600 meter Putri ... 44 - Lari 600 meter Putri ... 44 - Finish 600 meter Putri ... 44 11. Lari 600 meter Putra

- Start 600 meter Putra ... 45 - Lari 600 meter Putra ... 45 - Finish 600 meter Putra ... 45


(35)

(36)

DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi Masalah... 6 C. Pembatasan Masalah... 6 D. Rumusan Masalah... 6 E. Tujuan Penelitian... 7 F. Manfaat Penelitian... 7 G. Ruang Lingkup Penelitian... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kebugaran Jasmani... 9 B. Unsur-unsur Kebugaran Jasmani... 12 C. Komponen Kebugaran Jasmani... 13 D. Faktor-faktor Kebugaran Jasmani... 15 E. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 18 F. Pengertian Tes ... 21 G. Hipotesis... 22 III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian...24

B. Variabel Penelitian... 25 C. Populasi dan Subjek Penelitan... 25 D. Teknik Pengumpulan Data... 26 E. Teknik Analisis Data ... 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 27` B. Pembahasan...29 V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... 33 B. Saran... 33 DAFTAR PUSTAKA


(37)

Abdullah, A & Mandji, A. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti. Depdikbud. Jakarta.

Adisapoetra, dkk1999. Tes & Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bima Aksara. Jakarta.

Dwiyogo. 1992. Pengetahuan Kesegaran Jasmani. Bandung

Earle, Roger & Baechie, Thomas. 2002. Bugar Dengan Latihan Beban. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Penelitian. Usaha Nasional. Surabaya.

Giriwijoyo. 1992. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depdikbud. Jakarta

Hadi, Sutrisno. 1984. Metodelogi Research Jilid I, II, III UGM. Yogyakarta Kartini, Kartono. 1986. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Alumni. Bandung.

Kravitz, Len. 2001. Panduan Lengkap BUGAR TOTAL. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nurhasan.1991. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diklat Fakultas Pendidikan Olahraga dan kesehatan. IKIP. Bandung.

Pekik, Irianto. 2000. Panduan Latihan Kebugaran. Lukman Offset. Yogyakarta. Said, Hasan. 1980. Erobika Kegiatan Sehari-hari Demi Hidup Sehat. Balai Pustaka.

Jakarta.

Suharto, dkk. 2000. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Depdiknas. Jakarta.

Sumodisardjono, Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan dan Olahraga. PT. Gramedia. Jakarta.


(38)

Suyudi, Imsm. 1997. Olahraga I. Deparetemen P dan K.. Jakarta.

Universitas Lampung. 1996. Pedoman Penulisan Karya llmiah. Unila Press. Bandar Lampung.


(39)

(40)

A. Latar Beiakang

Pendidikan jasmani merupakan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, dan kerja sama) serta pembiasaan pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang mencapai tujuan pengajaran,

Pendidikan jasmani merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang objeknya mencakup usaha kearah tercapainya kebugaran jasmani. Salah satu tujuan jasmani adalah kebugaran jasmani siswa, karena dengan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi seseorang akan dapat melakukan aktifitas sehari-hari akan lebih lama.dengan demikian penting sekali tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan berbagai aktifitas jasmani, begitu juga dengan tingkat kebugaran yang dimiliki oleh siswa-


(41)

A. Pengertian kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia, dimana setiap hari manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat melakukan aktifitas dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Untuk memberikan batasan tentang kebugaran jasmani, dikemukakan beberapa pendapat ahli diantaranya sebagai berikut: menurut Dwiyogo (1992: 14) mengemukakan, kebugaran jasmani adalah keadaan seseorang yang mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Hal ini berarti bahwa bila seseorang mempunyai kebugaran yang baik, maka fungsi organ tubuhnya baik, dan bila seseorang terganggu kebugaran jasmaninya maka ia akan mengalami puia gangguan pada daya tahan fisiknya. Kebugaran jasmani merupakan unsur kekuatan tubuh yang ditunjang oleh ketersediaan kalori, protein dan vitamin serta gizi, disamping itu juga adanya unsur gerak (dalam olahraga) sehingga peredaran darah lancar.


(42)

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan dapat berhasil dengan baik dan juga sesuai dengan prosedur ilmiah apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat bantu yang tepat, maka penelitian yang dilaksanakan lebih terarah dan akan dapat meperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif statistic (descriptive statistic) , yaitu untuk menggambarkan secara jelas tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang melakukan tes pada sore hari.

Menurut Kholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2004: 44) menjelaskan bahwa peneilitian deskriptif adalah penelitian yang berusah menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Tujuan dari peneilitian deskriptif adalah untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.


(43)

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes dan pengukuran pada setiap siklus dapat disajikan sebagai berikut.

Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Hasil tes awal dari 22 siswa tidak ada yang berhasil meningkat atau masuk dalam norma tes kebugaran jasmani sehingga keadaan tersebut sama dengan belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi persentase ketuntasan belajar pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang mencapai kebugaran pada tingkat baik, apalagi baik sekali.

Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 22 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi persentase ketuntasan belajar adalah 27 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan tes kebugaran jasmani Indonesia, maka sebanyak 14 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan kategori Baik Sekali meningkat. Jadi persentase ketuntasan belajar adalah 64 % dan 9%.


(44)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui latihan melalui beberapa pos dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka

pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda.


(45)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh S O L I K I N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(46)

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(47)

PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : SOLIKIN

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd


(48)

PENGESAHAN

Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(49)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SOLIKIN

NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012


(50)

Gambar Halaman 1 Lari 40 meter Putra ... 2 Lari 40 meter Putri ... 3 Gantung Siku Tekuk ... 4 Baring Duduk Putra ...

5 Baring Duduk Putri ... 6 Loncat Tegak Putra ... 7 Loncat Tegak Putri ...

8 Lari 600 meter Putra ... 9 Lari 600 meter Putri ...


(51)

ABSTRAK

PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011

Oleh SOLIKIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui latiahn kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TJKI) dengan subjek kebugaran adalah kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 22 Siswa dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa setiap latihan jasmani diperoleh perbedaan Peningkatan kebugaran jasmani secara signifikan. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran sangat efektif setelah menggunakan latihan kelincahan berupa Shuttle run, Zig zag run, dan bumerang.


(52)

MOTTO

 Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai.

Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.

Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya

menang!


(53)

PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : SOLIKIN

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. BaharuddinRisyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd


(54)

Penguji: Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(55)

Judul Skripsi : PERBEDAAN KEBUGARAN JASMANI PUTRA DAN PUTRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KEPUTRAN KEC. SUKOHARJO II KAB. PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

.

Nama Mahasiswa : SOLIKIN Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118046 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd


(56)

PENGESAHAN

Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(57)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : SOLIKIN NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo. Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012


(58)

Gambar Halaman 1 Lari 40 meter Putra ... 2 Lari 40 meter Putri ... 3 Gantung Siku Tekuk ... 4 Baring Duduk Putra ...

5 Baring Duduk Putri ... 6 Loncat Tegak Putra ... 7 Loncat Tegak Putri ...

8 Lari 600 meter Putra ... 9 Lari 600 meter Putri ...


(59)

MOTTO

Tiadadoayglebihindahselaindoa agar skripsiinicepatselesai.  Barangsiapa yang bersungguh-sungguhmakadapatlahia.

 Sayadatang, sayabimbingan, sayaujian, sayarevisidansayamenang!  Orang tanpailmubagaikan orang hiduptanpanyawa.


(60)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SOLIKIN

NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012


(61)

Penulis dilahirkan di Umbul Gading pada tanggal 06 September 1963 dari pasangan Bapak Said dan Ibu Liana Penulis merupakan anak Pertama dari Delapan bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoyoso Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada tahun 1975. Madrasah Tsanawiyah Negeri Pringsewu Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Pringsewu Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu diselesaikan tahun 1982. D2 Penjaskes diselesaikan tahun 2002. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(1)

PENGESAHAN

Penguji : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(2)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SOLIKIN

NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1 Lari 40 meter Putra ... 2 Lari 40 meter Putri ... 3 Gantung Siku Tekuk ... 4 Baring Duduk Putra ...

5 Baring Duduk Putri ... 6 Loncat Tegak Putra ... 7 Loncat Tegak Putri ...

8 Lari 600 meter Putra ... 9 Lari 600 meter Putri ...


(4)

MOTTO

Tiadadoayglebihindahselaindoa agar skripsiinicepatselesai.  Barangsiapa yang bersungguh-sungguhmakadapatlahia.

 Sayadatang, sayabimbingan, sayaujian, sayarevisidansayamenang!  Orang tanpailmubagaikan orang hiduptanpanyawa.


(5)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : SOLIKIN NPM : 1013118046

Tempat tanggal lahir : Umbul Gading, 06 September 1963

Alamat : Dusun XII Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perbedaan Kebugaran Jasmani Putra dan Putri Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 Oktober 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 09 Januari 2012


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Umbul Gading pada tanggal 06 September 1963 dari pasangan Bapak Said dan Ibu Liana Penulis merupakan anak Pertama dari Delapan bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoyoso Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada tahun 1975. Madrasah Tsanawiyah Negeri Pringsewu Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu, diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Pringsewu Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu diselesaikan tahun 1982. D2 Penjaskes diselesaikan tahun 2002. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


Dokumen yang terkait

DISKRIPSI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V, KELAS VI, PUTRA DAN PUTRI SD NEGERI 2 GOTONG ROYONG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

0 10 42

DESKRIPSI KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WARINGINSARI TIMUR KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 15 53

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

1 16 32

Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Sekolah Dasar Kelas IV, V, VI Se- Gugus Garuda Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Tahun 2010/2011.

0 0 1

Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Putra-Putri Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar Negeri Tanjungharja 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun 2010.

0 0 1

Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra-Putri Kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Purwahamba 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2010.

0 0 1

Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Kelas IV, V Putra dan Putri Sekolah Dasar Negeri Harjasari 03 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA PUTRI KELAS IV,V,VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 02 KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 2

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA PUTRI KELAS IV,V,VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 02 KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 107

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 0 15