Design Metode Pengembangan Sistem

Gambar 5 pengujian heartbeat pada client dengan perintah curl Pengujian cluster load balance dapat dilakukan melalui browser dari client dengan mengakses halaman statistik haproxy pada http: :192.168.3.6haproxy?stats. Pengujian dapat juga dilakukan dengan mengakses alamat IP dari node 3, secara otomatis client akan diarahkan pada salah satu alamat dari node 1 ataupun 2. Gambar 6 pengujian haproxy pada client dengan perintah curl Penggunaan dari shell scripting adalah mengotomasi perintah2 yang sudah biasa digunakan sehingga tidak perlu menuliskan setiap kali dengan cara yang berulang dan lengkap, tapi cukup dengan fungsi yang telah dibuat. [7] Pembuatan shellscript high avaibility dibuat pada node 1 dengan nama brushup.sh dan ditujukan untuk menukar fungsi cluster server dari high avaibility ke load balance ataupun sebaliknya pada saat server yang menghandle public IP telah mengalami penjadwalan jaringan. Gambar 7 shellscript pada server high availability Penjelasan dari sheelscript pada gambar 7 dimulai dari system menampilkan waktu pada user secara hitung mundur sampai jam pada user dan shell script menunjukkan waktu yang sudah ditentukan pada jaringan server High Availabilty yaitu pukul 18:00:00 kemudian system memberi tahu bahwa Heartbeat Server Activated dengan menjalankan perintah service heartbeat start yang dilanjutkan dengan merestart network dengan etcinit.dnetworking restart . Pada kondisi kedua yaitu jam 06:00:00 sistem juga akan menampilkan jam pada user terlebih dahulu baru pada saat jam pada user dan shellscrip system akan mematikan server HeartBeat dengan command service heartbeat stop dialnjutkan dengan mematikan IP bayangan pada Heartbeatdengan command ifconfig eth4:0 down dan menyalakan service apache2 start. Gambar 8 shellscript pada server load balance Penjelasan dari sheelscript pada gambar 8 dimulai dari system menampilkan waktu pada user secara hitung mundur sampai jam pada user dan shell script menunjukkan waktu yang sudah ditentukan pada jaringan yaitu pukul 06:00:00,system memberi tahu bahwa load balancing activated dengan menjalankan service haproxy start lalu restart network dengan command etcinit.dnetworking restart dan server loadbalancing sudah aktif. Pada kondisi kedua yaitu jam 18:00:00 sistem juga akan menampilkan jam pada user terlebih dahulu baru pada saat jam pada user dan shellscrip system akan mematikan server HeartBeat dengan command service haproxy stop dialnjutkan dengan mematikan IP bayangan pada Heartbeatdengan command ifconfig eth2:1 down dan server loadbalancing pun akan deactivated.

4.1 Perbandingan Server Sebelum Menggunakan

Cluster Scheduling. Pada server yang belum di cluster ada beberapa masalah yang ditemukan seperti: 1. Server yang tidak terjadwalkan dalam artian penggunaan server belum sesuai dengan penggunaan. 2. Belum adanya penjadwalan otomatis yang dalam artian belum bisa menschedule server untuk berpindah dari satu server ke server lain Dari masalah itu dibuatlah penjadwalan server yang bersifat untuk menjadwal server secara berkala yang sudah ditentukan oleh pembatasan waktu.

4.2 Perbandingan Server Sesudah Menggunakan

Cluster Scheduling. Pada server yang sudah di cluster masalah yang ada pada cserver yang belum di cluster pun dapat teratasi seperti: 1. Server sudah terjadwal sehingga penggunaan serverbisa lebih optimal. 2. Sudah adanya penjadwalan otomatis sehingga server bias berpindah sesuai schedule yang sudah dibuat dalam sheelscript. Sehingga masalah server pun terselesaikan denan adanya penjadwalan server. Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan dalam grafik performa antara single server dan cluster server pada gambar 9 seperti berikut: Gambar 9 Perbandingan kinerja antara single server dengan cluster lewat client Beban Perbandingan Single Server Clustering 30 User Transaction 3165 Hit 3437 Hit Transfer Rate 53,14 sec 58,23 sec